PRPOPSAL
PRPOPSAL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mencapai hasil yang maksimal. Bisa dilihat dari hakikat pendidikan itu sendiri
tanggung jawab bersama, baik guru, orang tua ataupun masyarakat yang
kesemuanya itu bertujuan agar proses pembelajaran itu mencapai hasil yang
diharapkan.
orang tua atau siapapun saja yang berkepentingan dalam pendidikan anak perlu
memberikan layanan belajar anak dengan waktu yang sangat terbatas, dan proses
belajar yang singkat menjadikan anak tidak dapat fokus dan bahkan tidak
tersebut guru cenderung memberikan tugas ataupun latihan yang harus dikerjakan
anak dirumah, yang kesemuanya itu bertujuan agar proses pembelajaran tidak
hanya berjalan sepihak saja (formal) dengan harapan tujuan dapat tercapai dengan
1
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Bumi Aksara, 2014, Hlm. 16.
2
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja, Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya, 2004, Hlm. 12.
1
baik. Dalam pelaksanaan pendidikan Islam yang baik adalah menumbuh
kembangkan potensi atau kemampuan anak dalam berkarya, baik sesuai dengan
bakat dan keterampilan yang diberikan oleh pihak pendidikan, baik secara formal
Salah satu dari tujuan pembelajaran Islam itu adalah pendidikan yang
mengarahkan anak didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, serta
peserta didik lebih banyak dikembangkan di luar dari lingkungan sekolah tersebut,
dengan demikian orang tua sebagai guru sekaligus pembimbing anak seoptimal
mungkin.
kehidupan sosial dan keagamaan ummat.3 Sejalan dengan tujuan pendidkan itu
sendiri ada beberapa fungsi sekolah itu sendiri, seperti yang diungkapkan S.
Nasution yaitu :
3
Djamaluddin dan Abdullah Aly, Kapita Selekta Pendidikan Islam, CV. Pustaka Setia,
1999, Hlm. 28
4
Nasution, Sosiologi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara, 2004, Hlm. 14-15.
2
Orang tua sebagai pendidik dan pelindung dalam keluarga, baik yang
bersifat formal ataupun tidak. Orang tua akan menjalankan fungsinya sebagai
ayah dan juga sebagai pelayan keluarga yang baik bagi anak-anaknya, terutama
Menyimak dengan melihat fungsi dari orang tua itu sendiri yang antara
lain adalah:
yang sangat penting sekali, karena anak sebagai amanat bagi orang tuanya.5
pendidikan banyak hal yang dilakukan guru agar tingkat pemahaman dan
penguasaan suatu bidang studi dapat tercapai dengan maksimal. Dalam hal ini
orang tualah yang mempunyai andil besar dalam proses pembelajaran dirumah.
Orang tua sebagai motivator sangat dibutuhkan anak ketika mereka sedang
menghadapi hal-hal yang sangat sulit dan mungkin tidak bisa mereka lakukan
sendiri. Banyak hal yang bisa dikembangkan oleh anak, yang kesemuanya itu
tergantung pada bagaimana orang tua memotivasi anaknya dapat melebihi dari
5
Al Gazaly dalam Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Dilingkungan
Sekolah Dan Keluarga, Jakarta, Bulan Bintang, tt, Hlm. 80.
3
Tugas yang harus dikerjakan dirumah tidak terlepas dari peran orang tua
yaitu memberikan perhatian dan dukungan sehingga apa yang menjadi beban anak
dapat terasa ringan. Perhatian yang cukup dapat menjadikan anak merasa nyaman
dan juga termotivasi dengan apa yang sedang ia kerjakan dapat dengan cepat dan
mudah. Sementara sebaliknya jika perhatian itu kurang dan kadang kala tidak ada,
Rasa keingintahuan anak yang begitu besar dan daya tangkap anak yang
masih jernih, menjadikan orang tua harus tanggap dan juga faham dengan masa
perkembangan yang sedang dialami, dimana anak sudah mulai susah diatur
ataupun tingkah laku yang serba susah, dan hal ini yang harus terus dipantau dan
diperhatikan oleh orang tua agar anaknya tidak lari dari jalurnya yang benar.
bimbingan dan perhatian ini kadang menjadi kasulitan tersendiri bagi orang tua
harus diselesaikan anak pada dasarnya tugas yang diberikan guru dirumah
bertujuan bukan memberatkan siswa itu sendiri, tetapi melatih dan lebih
memberikan waktu yang cukup banyak agar anak lebih mudah memahami dari
Latihan yang diberikan itu adalah ulangan dari apa yang telah ia pelajari
disekolah, sebagai lahan atau tempat untuk mengasah kemampuan dan tingkat
4
pemahaman. Atas dasar itulah kadang guru memberikan tugas untuk diselesaikan
komunikasi antara orang tua dan anak, sebab dengan adanya waktu bersama
barulah keintiman dan keakraban dapat diciptakan diantara anggota keluarga. Jika
orang tua membiasakan diri meluangkan waktu bersama maka rasa asing pada
anak akan hilang, apalagi bila suasana akrab telah dibina dan orang tua dapat
lingkungan yang paling dekat dan aspek psikologis setiap keluarga harus saling
berinteraksi, disinilah peran komunikasi yang baik dalam keluarga yang dapat
menentukan pertumbuhan jiwa anak.7 Dengan hal ini jelas perhatian orang tua
sangat dominan dan juga sangat diharapkan oleh anak, ditambah lagi jika anak
menghadapi hal-hal yang sulit maka orang tualah tumpuan bagi anak.
Disamping itu juga guru memberikan tugas kepada para siswa agar
dikerjakan dengan senang bukan paksaan. Metode atau cara yang digunakan para
guru ini disebut juga dengan metode resitasi.8 Dalam metode ini ada beberapa fase
6
Alex Sobur, Komunikasi Orang Tua Dan Anak,Bandung, Angkasa, 2012, Hlm. 7
7
Yusak Burhanuddin, Kesehatan Mental, Bandung, Bandung, Pustaka Setia, 2015, Hlm.
71
8
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta, Kalam Mulia, 2014, Hlm.
160
5
1. Guru memberikan tugas, tugas yang diberikan harus disesuaikan
dengan baik apabila dia belajar sesuai dengan petunjuk yang diberikan
Melihat beberapa penjelasan fase diatas jelas bawa tugas yang diberikan
tetapi bisa dilihat bahwa orang tua sebagi pengganti dari terlaksananya proses
belajar tersebut.
ataupun yang memuaskan seperti yang diharapkan oleh guru, sekolah dan juga
masyarakat terutama orang tua. Tugas yang diberikan oleh guru biasanya bersifat
dan orang tua diharapkan dapat membantu tugas yang diberikan oleh guru
rumah.
Melihat tugas yang diberikan guru dirumah yang khususnya para siswa
tentang perhatian orang tua terhadap tugas anak yang diberikan guru belum
9
Ibid, Hlm. 160-161.
6
pernah diteliti. Atas dasar inilah penulis tertarik untuk melakukan kajian dengan
diberikan dirumah.
B. Penegasan Istilah
10
Agus Sujanto, Psikologi Umum, Jakarta, Bumi Aksara, 2005, Hlm. 89
7
b. Banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas
yang dilaksanakan.11
3. Tugas anak yang dimaksud adalah tugas yang diberikan guru dirumah
4. Orang Tua yang dimaksud disini adalah orang tua kandung siswa
Muttaqin Pekanbaru.
lebih kepada anak dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru dirumah
C. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Pekanbaru
8
2. Batasan Masalah
menfokuskan pada perhatian orang tua terhadap tugas anak yang diberikan
menyebabkannya.
3. Rumusan Masalah
Pekanbaru ?
1. Tujuan Penelitian
Panam Pekanbaru.
9
b. Untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang mempengaruhi
2. Kegunaan Penelitian
orang tua terhadap tugas anak. Juga sebagai informasi kepada para
10
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Konsep Teoretis
bahwa perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada
menjelaskan:
adalah suatu kegiatan jiwa yang tertuju kepada suatu objek yang menyebabkan
13
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta, PT. Rineke Cipta, 2010, Cet. 3, Hlm.
32
14
Loc Cit, Sumadi Suryabrata, , Hlm. 14
15
OP Cit,Agus Sujanto, Hlm. 89
11
Perhatian ada beberapa macam, para ahli membedakannya sebagai
berikut:
Perhatian dari aspek ini dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu:
subjek
sekehendak subjek
Dari segi ini perhatian dapat digolongkan pada dua macam, yaitu:
perhatian konsentratif.
16
Op Cit, Wasty Soemanto, Hlm. 33
12
Kalau dilihat dari pembagian konsep perhatian sebagaimana yang
diungkapkan tersebut di atas maka pada diri orang tua itu terhadap perhatian yang
berbeda-beda dengan melihat objek yang sedang dihadapinya. Dalam perhatian ini
Ada hal-hal yang dapat menarik perhatian seseorang itu, dalam hal ini
Hal yang menarik perhatian adalah hal yang lain dari yang lain.
dan sebagainya.17
Jadi perhatian akan timbul bila ada perangsang baru yang berlainan
hadir itu positif atau negatif bentuknya artinya positif atau negatif suatu
17
Op Cit, Sumadi Suryabrata, Hlm. 16
13
Seberapa besar seseorang dapat menunjukkan perhatian pada suatu objek
yang dihadapinya akan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik itu faktor dari dalam
Suryabarata adalah:
dari:
1. Pembawaan
3. Kebutuhan
4. Kewajiban
18
Ibid, Hlm. 17-18
14
Didalam kewajiban terkadang tanggungjawab yang harus dipenuhi
penuh perhatian.
5. Keadaan Jasmani
terganggu.
6. Suasana Jiwa
7. Suasana di sekitar
perhatian kita terhadap objek itu cukup besar. Sebaliknya kalau objek
15
itu memberikan perangsang yang lemah, perhatian kita juga tidak
begitu besar.19
1. Faktor Internal
terhadap sesuatu.
diharapkan.
19
Abu Ahmad, Psikologi Umum (edisi revisi) PT. Bina Ilmu, Surabaya, 2002, Hlm. 93
16
Anak yang kadang kala dapat memancing emosi dan juga kesabaran
orang tua dalam membantu tugas anak dirumah yang belum lagi ditambah
dirumah.
2. Faktor Eksternal
sendiri. Seperti keluarga, sekolah, tempat tinggal, guru, dan sarana serta
disertai dengan perhatian baik itu perhatian intensif akan lebih baik dan maksimal
kalau setiap orang tua memberikan perhatian yang intensif terhadap tugas belajar
anaknya di rumah.
17
Di sini jelas, bahwa orang tua siswa dituntut agar memeberikan perhatian
yang cukup terhadap tugas belajar anak di rumah dalam kehidupan sehari-hari.
perhatian dari orang tuanya maka tidak bisa dipungkiri kalau tugas-tugas yang
perhatian tehadap tugas anak di rumah, niscaya hasil belajar di rumah sebagai
Penelitian tentang perhatian orang tua telah banyak dilakukan orang atau
diteliti orang. H. Suhendri (2015) meneliti tentang perhatian orang tua terhadap
Kecamatan Siak Hulu dengan hasil persentase 74,4 % yakni tergolong pada
pendidikan agama Islam di SDN No 026 Kecamatan Bukit Raya dengan hasil
sering. 23,73 % alternatif jawaban tidak pernah. Kesimpulan hasil perhatian orang
tua terhadap anak dalam pendidikan agama Islam di SDN 026 Kecamatan Bukit
Raya dengan hasil kurang baik yakni dengan hasil persentase 43,91 %.
Dari paparan diatas nampak perbedaan bahwa yang penulis teliti adalah
perhatian orang tua terhadap tugas anak (PR). Bagaimana belajar anak dirumah
18
bersama orang tua dengan diberikan tugas rumah, karena tujuan pembelajaran
tersebut sebagai penunjang dan sekaligus sebagai lapangan latihan bagi anak
C. Konsep Operasional
batasan terhadap kerangka teoretis, konsep ini diperlukan agar tidak terjadi
yang diberikan orang tua siswa terhadap tugas anak yang diberikan guru di
sekolah. Untuk mengetahui perhatian orang tua siswa terhadap tugas anak yang
Panam Pekanbaru, maka penulis mengukur perhatian yang diberikan itu dengan
mengerjakan tugasnya.
menyelesaikan tugasnya.
19
6. Orang tua memberikan motivasi kepada anak dalam mengerjakan
tugas rumahnya.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
Panam Pekanbaru.
Kec. Tampan Pekanbaru. Pemilihan lokasi ini didasari atas alasan bahwa
Muttaqin. Sedangkan objeknya adalah perhatian orang tua terhadap tugas anak
Populasi adalah sumber data keseluruhan. Populasi dalam penelitian ini adalah
a. Angket
21
Angket digunakan untuk mencari data tentang perhatian orang tua
tua siswa)
b. Wawancara
terhadap tugas anak, dan kepada informan seperti guru-guru dan kepala
sekolah.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif dengan
ditafsirkan kedalam dua kelompok yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data
kualitatif yaitu data yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang
ditafsirkan.
Kesimpulan analisis data atau hasil penelitian dibuat dalam bentuk kalimat-
F
Rumus : P x 100%
N
P = Persentase Jawaban
F = Frekwensi Responden
22
N = Total Jumlah20
Tinggi bila berada antara 76% - 100%, Sedang bila berada antara 50% - 75%,
DAFTAR KEPUSTAKAAN
20
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineke
Cipta, 1996, Hlm. 244
23
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Bumi Aksara, 1994
Abu Ahmad, Psikologi Umum (edisi revisi) PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1992
Djamaluddin dan Abdullah Aly, Kapita Selekta Pendidikan Islam, CV. Pustaka
Setia, 1999
2005
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta, PT. Rineke Cipta, 1990, Cet. 3
24