Anda di halaman 1dari 5

EVIDENCE BASED MIDWIFERY

TEKNIKENDORPHIN PADA PERSALINAN KALA I


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Bersalin
dan BBL
DosenPembimbing :Bayu Irianti SST.M.Keb

DisusunOleh :

Rahayu Nida M (P20624519025)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN

TAHUN AJARAN

2021
PEMBAHASAN

Persalinan

Proses persalinan bagi seorang ibu hamil bagaikan proses hidup dan mati. Segala rasa
tertumpah saat itu juga (Indiarti, 2009). Persalinan lama dapat menimbulkan konsekuensi
serius bagi ibu dan janin salah satunya maupun keduanya sekaligus (Wiknjosastro, 2009).
Pemenuhan nutrisi dan hidrasi (cairan) merupakan faktor penting selama proses persalinan
untuk menjamin kecukupan energi dan mempe

rtahankan keseimbangan cairan dan elektrolit normal pada Ibu dan buah hati (Elias,
2009). Karena kurangnya cairan yang masuk menjelang persalinan menyebabkan energi
dalam tubuh berkurang yang dapat mengakibatkan power/kekuatan ibu melemah akibatnya
tidak mampu meneran (Yessy, 2012). Tidak adanya nutrisi yang masuk menjelang persalinan
menyebabkan energi dalam tubuh berkurang karena hypoglikemi yang dapat mengakibatkan
power/ kekuatan ibu melemah akibatnya tidak mampu meneran. Dengan memberikan air
kelapa pada ibu intranatal, maka akan menambah kekuatan meneran pada ibu sehingga tidak
terjadi persalinan macet atau persalinan lama karena faktor power atau kekuatan ibu.

Banyak upaya untuk mengefektifkan kontraksi (power) antara lain; teknik ambulasi,
perubahan posisi, mengosongkan kandung kemih, stimulasi putting, dan pemberian nutrisi
serta mengurangi stressor dan kelelahan ibu (Kumarawati, 2010). Salah satu upaya yaitu
dengan pemberian nutrisi yang baik, baik itu diberikan saat persalinan maupun sebelum
persalinan. Karena kurangnya cairan yang masuk menjelang persalinan menyebabkan energi
dalam tubuh berkurang yang dapat mengakibatkan power/kekuatan ibu melemah akibatnya
tidak mampu meneran, dengan memberikan asupan nutrisi, Pemberian air kelapa muda pada
ibu intranatal dinilai lebih efisien dibandingkan dengan air mineral biasa, karena air kelapa
muda yang mengandung elektrolit, isotonik, mineral dan vitamin lainnya akan menambah
kekuatan meneran pada ibu sehingga tidak terjadi persalinan macet atau persalinan lama
karena faktor power atau kekuatan ibu (Yessy, 2012). Sering dijumpai pada kala I sebelum
pembukaan genap sepuluh ibu sudah terlebih dahulu meneran sehingga pada kala II ibu
kehabisan tenaga untuk meneran. Maka dari itu dilakukan pemenuhan cairan elektrolit dan
isotonik dapat meningkatkan kekuatan pada saat bersalin (Kumarawati, 2010).
Air Kelapa Muda

Air Kelapa Muda Kelapa adalah tanaman serba guna. Seluruh bagian tanaman ini bermanfaat
bagi kehidupan manusia. Itulah sebabnya tanaman ini telah sejak ratusan tahun dikenal di
seluruh kepulauan Nusantara (Djoehana, 2006).

Kandungan dalam Air Kelapa Air kelapa mempunyai potensi yang baik untuk dibuat menjadi
minuman fermentasi, karena kandungan zat gizinya, kaya akan nutrisi yaitu gula, protein,
lemak dan relatif lengkap sehingga sangat baik untuk pertumbuhan bakteri penghasil produk
pangan. Air kelapa mengandung sejumlah zat gizi, yaitu protein 0,2 %, lemak 0,15%,
karbohidrat 7,27 %, gula, vitamin, elektrolit dan hormon pertumbuhan. Kandungan gula
maksimun 3 gram per 100 ml air kelapa. Jenis gula yang terkandung adalah sukrosa, glukosa,
fruktosa dan sorbitol. Gula-gula inilah yang menyebabkan air kelapa muda lebih manis dari
air kelapa yang lebih tua. (Warisno, 2004). Buah kelapa yang terlalu muda belum memiliki
daging buah, dan air kelapa muda rasanya lebih manis, mengandung mineral 4 %, gula 2%.
Perbandingan komposisi air kelapa muda dengan air kelapa tua dapat dilihat pada tabel 1.

Sumber Air Kelapa dalam


Air Kelapa Muda Air Kelapa Tua
100 gram

Kalori 17,0 Kal -

Protein 0,2g 0,14g


Lemak 1,0g 1,5g
Karbohidrat 3,8g 4,6g
Kalsium 15,0g -

Fosfor 8,0g 0,5g


Besi 0,2g -
Air 95,5g 91,5mg
Bagian yang Bisa di Makan 100,0g -
Kelapa Muda pada Persalinan Kala 1

Rata-rata lama kala I fase aktif persalinan pada kelompok responden yang diberikan
air kelapa muda adalah 677,62 ‘menit ( 11 jam 17,62 menit) dengan standar deviasi 78,13
menit. waktu kala I fase aktif tercepat adalah 560 menit dan terlama adalah 785 menit.

Pemberian air kelapa muda kepada ibu bersalin mampu membantu memenuhi
kebutuhan ion dan cairan pada ibu bersalin. Air kelapa muda mengandung sejumlah mineral,
yaitu nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, klorin, sulfur, dan besi serta air kelapa muda juga
mengandung mineral K yang tinggi dimana membantu untuk mempercepat absorpsi obat-
obat dalam darah sehingga dapat memperkuat his pada saat kontraksi persalinan yang pada
akhirnya akan membantu mempercepatan proses persalinan.

Air kelapa muda mampu membantu mempercepat proses persalinan karena mampu
membantu memenuhi kebutuhan nutrisi dan mempertahankan power ibu dalam menjalani
proses persalinan dan power merupakan indikator penting untuk keberhasilan persalinan. Air
Kelapa (Hijau) Muda, merupakan cara Non Farmakologis untuk Mencegah Partus Lama Pada
Kala II yang efektif, tanpa efek samping baik bagi ibu maupun bagi bayi, sehingga aman
untuk dikonsumsi. Pemanfaat air kelapa muda dianggap mampu meredakan nyeri. Air kelapa
muda yang kaya akan kandungan kalsium, kalium, elektrolit, klorida, magnesium, riboflavin,
dan juga sodium. Sebagai isotonik alami yang kaya mineral dan memiliki elektrolit cair yang
sama dengan kandungan cairan di dalam tubuh, tentu saja, air kelapa sangat berguna untuk
menghindari dehidrasi dan sangat cepat untuk memulihkan stamina. Ibu bersalin
membutuhkan lebih banyak air dibandingkan orang lain yang berada dalam keadaan normal.
Dehidrasi selama persalinan akan menyebabkan masalah kesehatan diantaranya sakit kepala,
edema, kram, menyebabkan nyeri dan bahkan dapat mengurangi kontraksi uterus yang
mengakibatkan persalinan prematur.

DAFTAR PUSTAKA
Arsa, M. (2010). Kandungan Natrium Dan Kalium Larutan Isotonik Alami Air Kelapa
(Cocos Nucifera) Varietas Eburnia, Viridis Dan Hibrida.
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf-thesis/unud.co.id Diakses 6 Feb 2017

Hayati, R. (2009). Perbandingan Susunan dan Kandungan Asam Lemak Kelapa Muda dan
Kelapa Tua (Cocos Nucifera L.) Dengan Metode Gas Kromatografi.
http://download.portalgaruda.org/file:///F:/KTI/JURNAL/pdf Diakses 6 Feb 2017.

Noer, D. (2014). Efektivitas Pemberian Air Kelapa Muda Terhadap Lama Persalinan Kala Ii Pada Ibu
Intranatal Di Bpm Ny. “M” Pungging Mojokerto. http://repository.poltekkesmajapahit.ac.id Diakses 6
Feb 2017.

Utari, I. (2010). Air Kelapa Sebagai Obat Tradisional dan Alami.


http://downioad.portalgaruda.org/article.file:///F:/KTI/JURNAL/ipi250105 .pdf Diakses 6 Feb 2017.

Vita, D. (2016). Kelapa Muda Pelepas Dahaga Sejuta Khasiat. Surabaya: Stomata. Wiknjosastro
(2010). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehaan Maternitas dan Neonatal, Edisi 1. Cet. 12.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo .

Anda mungkin juga menyukai