AYAT-AYAT EKONOMI
Oleh
DEPARTEMENT AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
AYAT-AYAT EKONOMI
RIBA
1. Al-baqarah : 275
ُ وا إِنَّ َما ْالبَ ْي ُع ِم ْث ُل ال ِّربَا َوأَ َح َّل هّللاْ ُالَّ ِذينَ يَأْ ُكلُونَ ال ِّربَا الَ يَقُو ُمونَ إِالَّ َك َما يَقُو ُم الَّ ِذي يَتَ َخبَّطُهُ ال َّش ْيطَانُ ِمنَ ْال َمسِّ َذلِكَ بِأَنَّهُ ْم قَال
ُ
﴿ َار هُ ْم فِيهَا خَ الِ ُدون ِ َّْالبَ ْي َع َو َح َّر َم ال ِّربَا فَ َمن َجاءهُ َموْ ِعظَةٌ ِّمن َّربِّ ِه فَانتَهَ َى فَلَهُ َما َسلَفَ َوأَ ْم ُرهُ إِلَى هّللا ِ َو َم ْن عَا َد فَأوْ لَـئِكَ أَصْ َحابُ الن
٢٧٥﴾
275. Orang-orang yang makan (mengambil) riba[174] tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila [175].
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan
dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu[176] (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada
Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Tafsiran
[174]. Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang
disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang
dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan
mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan
sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini riba nasiah yang berlipat ganda yang
umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman jahiliyah.
[175]. Maksudnya: orang yang mengambil riba tidak tenteram jiwanya seperti orang kemasukan
syaitan.
[176]. Riba yang sudah diambil (dipungut) sebelum turun ayat ini, boleh tidak dikembalikan.
2. Al-baqarah : 276
3. Al-baqarah : 278
4. Al-baqarah : 279
5. Al-baqarah : 281
ْ ت َوهُ ْم الَ ي
٢٨١﴿ َُظلَ ُمون ٍ وا يَوْ ما ً تُرْ َجعُونَ فِي ِه ِإلَى هّللا ِ ثُ َّم تُ َوفَّى ُكلُّ نَ ْف
ْ َس َّما َك َسب ْ ُ﴾ َواتَّق
281. Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu
semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang
sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak
dianiaya (dirugikan).
Tafsiran
Ayat ini menjelaskan agar kita senantiasa menjauhi larangannya seperti riba dan
melaksanakan perintah Allah seperti bersedekah, zakat, dll. Karena pada hari pembalasan semua
akan dibalas sempurna terhadap apa yang telah ia kerjakan didunia
6. Al-imran : 130
Tafsiran
[228]. Yang dimaksud riba di sini ialah riba nasi'ah. Menurut sebagian besar ulama bahwa riba
nasi'ah itu selamanya haram, walaupun tidak berlipat ganda. Dalam surah Al- Baqarah
ayat 275 dijelaskan Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah
pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah
penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya
karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan
emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini riba nasiah
yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman jahiliyah.
7. Ar-Rum : 39
٣٩﴿ َاس فَاَل يَرْ بُو ِعن َد هَّللا ِ َو َما آتَ ْيتُم ِّمن َز َكا ٍة تُ ِري ُدونَ َوجْ هَ هَّللا ِ فَأُوْ لَئِكَ هُ ُم ْال ُمضْ ِعفُون
ِ َّ﴾ َو َما آتَ ْيتُم ِّمن رِّبا ً لِّيَرْ ب َُو فِي أَ ْم َوا ِل الن
39. Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta
manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan
berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang
berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).
Tafsiran
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia,
maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. (Ar-Rum: 39) Artinya, barang siapa yang
memberi orang lain dengan tujuan agar orang itu balas memberinya dengan lebih banyak
daripada apa yang ia berikan kepadanya, maka perbuatan seperti ini tidak ada pahalanya di sisi
Allah bagi orang yang bersangkutan. Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia
bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. (Ar-Rum: 39)
Sesungguhnya pahala di sisi Allah itu hanyalah pahala zakat. Karena itu, disebutkan dalam
firman selanjutnya: Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk
mencapai keridaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang
melipatgandakan (pahalanya). (Ar-Rum: 39) Merekalah orang-orang yang dilipatgandakan
pahalanya oleh Allah
8. An-Nisa :161
١٦١﴿ ً اط ِل َوأَ ْعتَ ْدنَا لِ ْل َكافِ ِرينَ ِم ْنهُ ْم َع َذابا ً أَلِيما
ِ َاس بِ ْالب
ِ َُّوا َع ْنهُ َوأَ ْكلِ ِه ْم أَ ْم َوا َل الن
ْ ﴾ َوأَ ْخ ِذ ِه ُم ال ِّربَا َوقَ ْد نُه
161. dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang
daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil.
Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang
pedih.
Tafsiran
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam Firman Allah subhanahu wa ta’ala: dan
disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang darinya. (An-
Nisa: 161) Allah subhanahu wa ta’ala telah melarang mereka melakukan riba, tetapi mereka
menjalankannya dan menjadikannya sebagai pekerjaan mereka, lalu mereka melakukan berbagai
macam kilah dan pengelabuan untuk menutupinya, dan mereka memakan harta orang lain
dengan cara yang batil. Firman Allah subhanahu wa ta’ala: Kami telah menyediakan untuk
orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih. (An-Nisa: 161)
HARAM DAN HALAL
ير َو َما أُ ِه َّل لِ َغي ِْر هّللا ِ بِ ِه َو ْال ُم ْن َخنِقَةُ َو ْال َموْ قُو َذةُ َو ْال ُمت ََر ِّديَةُ َوالنَّ ِطي َحةُ َو َما أَ َك َل ال َّسبُ ُع إِالَّ َما
ِ ت َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةُ َو ْال َّد ُم َولَحْ ُم ْال ِخ ْن ِز
ْ حُ ِّر َم
اخ َشوْ ِن ْاليَوْ َمْ ُوا ِمن ِدينِ ُك ْم فَالَ ت َْخ َشوْ هُ ْم َو ْ س الَّ ِذينَ َكفَر
َ ِق ْاليَوْ َم يَئٌ وا بِاألَ ْزالَ ِم َذلِ ُك ْم فِ ْس
ْ ب َوأَن تَ ْستَ ْق ِس ُم ُ َُّذ َّك ْيتُ ْم َو َما ُذبِ َح َعلَى الن
ِ ص
ِ ف إِّل ِ ْث ٍم فَإ ِ َّن هّللا َ َغفُو ٌر ر
َّحي ٌم َ اإل ْسالَ َم ِدينا ً فَ َم ِن اضْ طُ َّر فِي َم ْخ َم
ٍ ِص ٍة َغي َْر ُمتَ َجان ِ يت لَ ُك ُم ُ ض ِ ت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِي َو َر ُ ت لَ ُك ْم ِدينَ ُك ْم َوأَ ْت َم ْم
ُ أَ ْك َم ْل
٣﴿﴾
3. Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah [394], daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya [395],
dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga)
mengundi nasib dengan anak panah[396], (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah
kefasikan. Pada hari ini[397] orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan)
agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada
hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa
terpaksa[398] karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tafsiran
[394]. Ialah: darah yang keluar dari tubuh, sebagaimana tersebut dalam surat Al An-aam ayat
145.
[395]. Maksudnya ialah: binatang yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk dan
yang diterkam binatang buas adalah halal kalau sempat disembelih sebelum mati.
[396]. Al Azlaam artinya: anak panah yang belum pakai bulu. Orang Arab Jahiliyah
menggunakan anak panah yang belum pakai bulu untuk menentukan apakah mereka akan
melakukan suatu perbuatan atau tidak. Caranya ialah: mereka ambil tiga buah anak panah
yang belum pakai bulu. Setelah ditulis masing-masing yaitu dengan: lakukanlah, jangan
lakukan, sedang yang ketiga tidak ditulis apa-apa, diletakkan dalam sebuah tempat dan
disimpan dalam Ka'bah. Bila mereka hendak melakukan sesuatu maka mereka meminta
supaya juru kunci Ka'bah mengambil sebuah anak panah itu. Terserahlah nanti apakah
mereka akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu, sesuai dengan tulisan anak panah
yang diambil itu. Kalau yang terambil anak panah yang tidak ada tulisannya, maka
undian diulang sekali lagi.
[397]. Yang dimaksud dengan hari ialah: masa, yaitu: masa haji wada', haji terakhir yang
dilakukan oleh Nabi Muhammad s.a.w
[398]. Maksudnya: dibolehkan memakan makanan yang diharamkan oleh ayat ini jika terpaksa
12. QS. Al-Baqarah :173
١١٥﴿ اغ َوالَ عَا ٍد فَإ ِ َّن هّللا َ َغفُو ٌر َّر ِحي ٌم ُ
ٍ َير َو َما أ ِه َّل لِ َغي ِْر هّللا ِ بِ ِه فَ َم ِن اضْ طُ َّر َغ ْي َر ب ِ ﴾إِنَّ َما َح َّر َم َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةَ َو ْال َّد َم َولَحْ َم ْالخ
ِ َنز
115. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging
babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi
barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula
melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
Tafsiran
Allah menyebutkan apa-apa yang diharamkan-Nya atas mereka, karena di dalamnya
terkandung mudarat atau bahaya bagi mereka, baik menyangkut agama maupun urusan dunia
mereka; yaitu bangkai, darah, dan daging babi, serta: dan apa yang disembelih dengan menyebut
nama selain Allah. (An-Nahl: 115) Yakni hewan yang disembelih bukan dengan menyebut nama
Allah. Akan tetapi, sekalipun demikian disebutkan oleh firman-Nya: tetapi barang siapa yang
terpaksa memakannya. (An-Nahl: 115) Yaitu dalam keadaan terdesak dan darurat, maka ia boleh
memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas. Maka sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (An-Nahl: 115)
14. Al – Maidah : 90
﴿ ت فَنِ ِع َّما ِه َي َوإِن تُ ْخفُوهَا َوتُ ْؤتُوهَا ْالفُقَ َراء فَهُ َو َخ ْي ٌر لُّ ُك ْم َويُ َكفِّ ُر عَن ُكم ِّمن َسيِّئَاتِ ُك ْم َوهّللا ُ بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِي ٌر
ِ ص َدقَا ْ إِن تُ ْبد
َّ ُوا ال
٢٧١﴾
271. Jika kamu menampakkan sedekah(mu)[172], maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu
menyembunyikannya[173] dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka
menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu
sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Tafsiran
[172]. Menampakkan sedekah dengan tujuan supaya dicontoh orang lain.
[173]. Menyembunyikan sedekah itu lebih baik dari menampakkannya, karena menampakkan itu
dapat menimbulkan riya pada diri si pemberi dan dapat pula menyakitkan hati orang yang
diberi.
٢٦٣﴿ ص َدقَ ٍة يَ ْتبَ ُعهَا أَ ًذى َوهّللا ُ َغنِ ٌّي َحلِي ٌم
َ ُوف َو َم ْغفِ َرةٌ َخ ْي ٌر ِّمن
ٌ ﴾قَوْ ٌل َّم ْعر
263. Perkataan yang baik dan pemberian maaf[167] lebih baik dari sedekah yang diiringi
dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi
Maha Penyantun.
Tafsiran
[167]. Perkataan yang baik maksudnya menolak dengan cara yang baik, dan maksud pemberian
ma'af ialah mema'afkan tingkah laku yang kurang sopan dari si penerima.
114. Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan
dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau
mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat
demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya
pahala yang besar.
Tafsiran
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari
orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf. atau mengadakan
perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan
Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. Dan barang siapa yang
menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya. dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-
orang mukmin. Kami biarkan ia berkuasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan
Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.
Firman Allah subhanahu wa ta’ala: Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan
mereka. (An-Nisa: 114) Yakni pembicaraan manusia. kecuali bisikan-bisikan dari orang yang
menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di
antara manusia. (An-Nisa: 114) Maksudnya, kecuali orang-orang yang membisikkan dan
mengatakan hal tersebut, seperti yang disebutkan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu
Mardawaih.
ٌت َوالَّ ِذينَ الَ يَ ِج ُدونَ إِالَّ ُج ْه َدهُ ْم فَيَسْخَ رُونَ ِم ْنهُ ْم َس ِخ َر هّللا ُ ِم ْنهُ ْم َولَهُ ْم َع َذاب َّ الَّ ِذينَ يَ ْل ِم ُزونَ ْال ُمطَّ ِّو ِعينَ ِمنَ ْال ُم ْؤ ِمنِينَ فِي ال
ِ ص َدقَا
٧٩﴿ ﴾أَلِي ٌم
79. (Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang
memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh
(untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu
menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka
azab yang pedih.
Tafsiran
ٌ ْصالَةَ َوآتَ ُو ْا ال َّز َكاةَ لَهُ ْم أَجْ ُرهُ ْم ِعن َد َربِّ ِه ْم َوالَ خَ و
ِ﴿ َف َعلَ ْي ِه ْم َوالَ هُ ْم يَحْ َزنُون ْ ت َوأَقَا ُم
َّ وا ال ْ ُوا َو َع ِمل
ِ وا الصَّالِ َحا ْ َُّن الَّ ِذينَ آ َمن
٢٧٧﴾
277. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan
shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
24. At-Tauba : 60
1. Orang fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga
untuk memenuhi penghidupannya.
2. Orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan
kekurangan.
3. Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat
4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam
yang imannya masih lemah.
5. Memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan muslim yang ditawan oleh
orang-orang kafir.
6. Orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat
dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara
persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu
membayarnya.
7. Pada jalan Allah (sabilillah): yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum
muslimin. Di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup
juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-
lain
8. Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan
dalam perjalanannya.
25. At – Tauba : 103
103. Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan [658]
dan mensucikan[659] mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu
itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
Tafsiran
[658]. Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-
lebihan kepada harta benda
[659]. Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan
memperkembangkan harta benda mereka.
26. Al-Muzammil : 20
ُك َوهَّللا ُ يُقَ ِّد ُر اللَّ ْي َل َوالنَّهَا َر َعلِ َم أَن لَّن تُحْ صُوه
َ ك تَقُو ُم أَ ْدنَى ِمن ثُلُثَ ِي اللَّي ِْل َونِصْ فَهُ َوثُلُثَهُ َوطَائِفَةٌ ِّمنَ الَّ ِذينَ َم َع
َ َّك يَ ْعلَ ُم أَن
َ َّإِ َّن َرب
ِ ْضى َوآ َخرُونَ يَضْ ِربُونَ فِي اأْل َر
ِ ض يَ ْبتَ ُغونَ ِمن فَضْ ِل هَّللا َ َْاب َعلَ ْي ُك ْم فَا ْق َرؤُوا َما تَيَس ََّر ِمنَ ْالقُرْ آ ِن َعلِ َم أَن َسيَ ُكونُ ِمن ُكم َّمر َ فَت
صاَل ةَ َوآتُوا ال َّز َكاةَ َوأَ ْق ِرضُوا هَّللا َ قَرْ ضا ً َح َسنا ً َو َما تُقَ ِّد ُموا
َّ َوآخَ رُونَ يُقَاتِلُونَ فِي َسبِي ِل هَّللا ِ فَا ْق َرؤُوا َما تَيَ َّس َر ِم ْنهُ َوأَقِي ُموا ال
٢٠﴿ ﴾أِل َنفُ ِس ُكم ِّم ْن َخي ٍْر تَ ِجدُوهُ ِعن َد هَّللا ِ هُ َو خَ يْراً َوأَ ْعظَ َم أَجْ راً َوا ْستَ ْغفِرُوا هَّللا َ إِ َّن هَّللا َ َغفُو ٌر َّر ِحي ٌم
20. Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang
dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula)
segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran
malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan
batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu
bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada
di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi
mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan
Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah
sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman
yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu
memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang
paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
27. Fushilat : 7
Tafsiran
[1511]. Maksudnya: orang yang menyimpan hartanya dan tidak mau mengeluarkan zakat dan
tidak pula menafkahkannya ke jalan yang benar.
29. Al-Ahzab : 33
َّ َوقَرْ نَ فِي بُيُوتِ ُك َّن َواَل تَبَرَّجْ نَ تَبَرُّ َج ْال َجا ِهلِيَّ ِة اأْل ُولَى َوأَقِ ْمنَ ال
َ صاَل ةَ َوآتِينَ ال َّز َكاةَ َوأَ ِط ْعنَ هَّللا َ َو َرسُولَهُ إِنَّ َما ي ُِري ُد هَّللا ُ لِي ُْذ ِه
ب
٣٣﴿ ًَط ِهيرا ْ ت َويُطَهِّ َر ُك ْم تِ س أَ ْه َل ْالبَ ْي َ ْ﴾عَن ُك ُم الرِّج
33. dan hendaklah kamu tetap di rumahmu[1215] dan janganlah kamu berhias dan bertingkah
laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu[1216] dan dirikanlah shalat, tunaikanlah
zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak
menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait[1217] dan membersihkan kamu sebersih-
bersihnya.
Tafsiran
[1215]. Maksudnya: Isteri-isteri Rasul agar tetap di rumah dan ke luar rumah bila ada keperluan
yang dibenarkan oleh syara'. Perintah ini juga meliputi segenap mukminat.
[1216]. Yang dimaksud Jahiliyah yang dahulu ialah Jahiliah kekafiran yang terdapat sebelum
Nabi Muhammad s.a.w. Dan yang dimaksud Jahiliyah sekarang ialah Jahiliyah
kemaksiatan, yang terjadi sesudah datangnya Islam.
[1217]. Ahlul bait di sini, yaitu keluarga rumah tangga Rasulullah s.a.w.
30. Luqman : 4
3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat dan mereka
yakin akan adanya negeri akhirat.
32. An-Nur : 56
٥٦﴿ َصاَل ةَ َوآتُوا ال َّز َكاةَ َوأَ ِطيعُوا ال َّرسُو َل لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمون
َّ ﴾ َوأَقِي ُموا ال
56. Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu
diberi rahmat.
33. Al- Baqarah: 43
ْ وا ال َّز َكاةَ َوارْ َكع
٤٣﴿ َُوا َم َع الرَّا ِك ِعين ْ ُصالَةَ َوآت ْ ﴾ َوأَقِي ُم
َّ وا ال
43. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang
ruku'[44].
Tafsiran
[44]. Yang dimaksud ialah: shalat berjama'ah dan dapat pula diartikan: Tunduklah kepada
perintah-perintah Allah bersama-sama orang-orang yang tunduk.
Tafsiran
[317]. Orang-orang yang menampakkan dirinya beriman dan minta izin berperang sebelum ada
perintah berperang.
[318]. Artinya pahala turut berperang tidak akan dikurangi sedikitpun.
Tafsiran
[406]. Maksudnya ialah: menafkahkan harta untuk menunaikan kewajiban dengan hati yang
ikhlas.
َصالَةَ َوي ُْؤتُونَ ال َّز َكاة ِ ْض يَأْ ُمرُونَ بِ ْال َم ْعر
َّ ُوف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُمن َك ِر َويُقِي ُمونَ ال ٍ ضهُ ْم أَوْ لِيَاء بَع ُ َات بَ ْع ُ َو ْال ُم ْؤ ِمنُونَ َو ْال ُم ْؤ ِمن
٧١﴿ َزي ٌز َح ِكي ٌم َ ِ﴾ َوي ُِطيعُونَ هّللا َ َو َرسُولَهُ أُوْ لَـئ
ِ ك َسيَرْ َح ُمهُ ُم هّللا ُ إِ َّن هّللا َ ع
71. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah)
menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang
ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka
taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;
sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
47. At-Tauba : 104
١٠٤﴿ ت َوأَ َّن هّللا َ هُ َو التَّوَّابُ ال َّر ِحي ُم َّ وا أَ َّن هّللا َ ه َُو يَ ْقبَ ُل التَّوْ بَةَ ع َْن ِعبَا ِد ِه َويَأْ ُخ ُذ ال
ِ ص َدقَا ْ ﴾أَلَ ْم يَ ْعلَ ُم
104. Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-
hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi
Maha Penyayang
48. Maryam : 31
٣١﴿ ً ت َحيّا
ُ صاَل ِة َوال َّز َكا ِة َما ُد ْم َ ْنت َوأَو
َّ صانِي بِال ُ اركا ً أَ ْينَ َما ُك
َ َ﴾ َو َج َعلَنِي ُمب
31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia
memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup
49. Maryam : 55
50. Al-Anbiya’ : 73
٧٣﴿ َصاَل ِة َوإِيتَاء ال َّز َكا ِة َو َكانُوا لَنَا عَابِ ِدين ِ ﴾ َو َج َع ْلنَاهُ ْم أَئِ َّمةً يَ ْه ُدونَ بِأ َ ْم ِرنَا َوأَوْ َح ْينَا إِلَ ْي ِه ْم فِ ْع َل ْال َخ ْي َرا
َّ ت َوإِقَا َم ال
73. Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi
petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka
mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya
kepada Kamilah mereka selalu menyembah,
51. Al-Hajj : 41
ُ
ِ ُوف َونَهَوْ ا ع َِن ْال ُمن َك ِر َوهَّلِل ِ عَاقِبَةُ اأْل ُم
٤١﴿ ور ِ صاَل ةَ َوآتَ ُوا ال َّز َكاةَ َوأَ َمرُوا بِ ْال َم ْعر
َّ ض أَقَا ُموا ال
ِ ْ﴾الَّ ِذينَ إِن َّم َّكنَّاهُ ْم فِي اأْل َر
41. (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya
mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan
mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala
urusan.
52. Al- Hajj : 78
{ج ِّملَّةَ أَبِي ُك ْم إِب َْرا ِهي َم هُ َو َس َّما ُك ُم ْال ُم ْسلِمينَ }س َّ َو َجا ِهدُوا فِي هَّللا ِ َح
ِ ق ِجهَا ِد ِه ه َُو اجْ تَبَا ُك ْم َو َما َج َع َل َعلَ ْي ُك ْم فِي الد
ٍ ِّين ِم ْن َح َر
َص ُموا بِاهَّلل ِ ه َُو َّ اس فَأَقِي ُموا ال
ِ صاَل ةَ َوآتُوا ال َّز َكاةَ َوا ْعت ِ َِّمن قَ ْب ُل َوفِي هَ َذا لِيَ ُكونَ ال َّرسُو ُل َش ِهيداً َعلَ ْي ُك ْم َوتَ ُكونُوا ُشهَدَاء َعلَى الن
ِ َّ﴾ َموْ اَل ُك ْم فَنِ ْع َم ْال َموْ لَى َونِ ْع َم الن
٧٨﴿ صي ُر
78. Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah
memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu
kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu
sekalian orang-orang muslim dari dahulu[993], dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini,
supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi
atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan
berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-
baik Pelindung dan sebaik- baik Penolong.
Tafsiran
[993]. Maksudnya: dalam kitab-kitab yang telah diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Nabi
Muhammad s.a.w.
53. Al-Mu’minun : 4
54. An-Nur : 37
َ صاَل ِة َوإِيتَاء ال َّز َكا ِة يَ َخافُونَ يَوْ ما ً تَتَقَلَّبُ فِي ِه ْالقُلُوبُ َواأْل َ ْب
٣٧﴿ صا ُر َّ ﴾ ِر َجا ٌل اَّل تُ ْل ِهي ِه ْم تِ َجا َرةٌ َواَل بَ ْي ٌع عَن ِذ ْك ِر هَّللا ِ َوإِقَ ِام ال
37. laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari
mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat.
Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.
JUAL BELI
٢٥٤﴿ َوا ِم َّما َرزَ ْقنَا ُكم ِّمن قَ ْب ِل أَن يَأْتِ َي يَوْ ٌم الَّ بَ ْي ٌع فِي ِه َوالَ ُخلَّةٌ َوالَ َشفَا َعةٌ َو ْال َكافِرُونَ هُ ُم الظَّالِ ُمون
ْ ُوا أَنفِق
ْ ُ﴾يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمن
254. Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki
yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada
lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at[160]. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang
yang zalim.
Tafsiran
160. Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau
mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. Syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah
adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.
إِ َّن هّللا َ ا ْشت ََرى ِمنَ ْال ُم ْؤ ِمنِينَ أَنفُ َسهُ ْم َوأَ ْم َوالَهُم بِأ َ َّن لَهُ ُم ال َجنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي َسبِي ِل هّللا ِ فَيَ ْقتُلُونَ َويُ ْقتَلُونَ َو ْعداً َعلَ ْي ِه َحقّا ً فِي
١١١﴿ ك ه َُو ْالفَوْ ُز ْال َع ِظي ُم ْ اإلن ِجي ِل َو ْالقُرْ آ ِن َو َم ْن أَوْ فَى بِ َع ْه ِد ِـه ِمنَ هّللا ِ فَا ْستَ ْب ِشر
َ ُِوا بِبَ ْي ِع ُك ُم الَّ ِذي بَايَ ْعتُم بِ ِه َو َذل ِ ﴾التَّوْ َرا ِة َو
111. Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga
kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani." Demikian itu (hanya)
angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti
kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar."
57. Ibrahim : 31
٣١﴿ وا ِم َّما َر َز ْقنَاهُ ْم ِس ّراً َوعَالنِيَةً ِّمن قَ ْب ِل أَن يَأْتِ َي يَوْ ٌم الَّ بَ ْي ٌع فِي ِه َوالَ ِخالَ ٌل
ْ ُصالَةَ َويُنفِق ْ وا يُقِي ُم
َّ وا ال ْ ُي الَّ ِذينَ آ َمن
َ ﴾قُل لِّ ِعبَا ِد
٩﴿ َصاَل ِة ِمن يَوْ ِم ْال ُج ُم َع ِة فَا ْس َعوْ ا إِلَى ِذ ْك ِر هَّللا ِ َو َذرُوا ْالبَ ْي َع َذلِ ُك ْم خَ ْي ٌر لَّ ُك ْم ِإن ُكنتُ ْم تَ ْعلَ ُمون
َّ ﴾يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا نُو ِدي لِل
9, Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli [1475]. Yang
demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Tafsiran
[1475]. Maksudnya: apabila imam telah naik mimbar dan muazzin telah azan di hari Jum'at,
maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan
meninggalakan semua pekerjaannya.
HUTANG
ْ ُص َّدق
٢٨٠﴿ َوا خَ ْي ٌر لَّ ُك ْم إِن ُكنتُ ْم تَ ْعلَ ُمون َ َ﴾ َوإِن َكانَ ُذو ُع ْس َر ٍة فَن َِظ َرةٌ إِلَى َم ْي َس َر ٍة َوأَن ت
280. Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai
dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik
bagimu, jika kamu mengetahui.
Tafsiran
Maksud ayat ini ialah jika ada yang berutang kepada dirimu, namun ia adalah orang yang
tak mampu, maka berikanlah ia waktu hingga ia dapat membayarnya atau setidaknya sedekahkan
utang itu sebagian ke dirinya, agar mengurangi bebannya. Karena, jika kamu menydekahkan
sebagian atau semuanya sesunggunya sangat baik bagimu.
ُب َك َما عَلَّ َمه َ ُب َكاتِبٌ أَ ْن يَ ْكت َ ْوا إِ َذا تَدَايَنتُم بِ َد ْي ٍن إِلَى أَ َج ٍل ُّم َس ّمًى فَا ْكتُبُوهُ َو ْليَ ْكتُب بَّ ْينَ ُك ْم َكاتِبٌ بِ ْال َع ْد ِل َوالَ يَأ
ْ ُيَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمن
َض ِعيفا ً أَوْ الَ ْق َسفِيها ً أَو ُّ ق هّللا َ َربَّهُ َوالَ يَ ْبخَسْ ِم ْنهُ َشيْئا ً فَإن َكانَ الَّ ِذي َعلَ ْي ِه ْال َح ِ َّق َو ْليَت
ُّ هّللا ُ فَ ْليَ ْكتُبْ َو ْليُ ْملِ ِل الَّ ِذي َعلَ ْي ِه ْال َح
ُوا َش ِهي َد ْي ِن من رِّ َجالِ ُك ْم فَإِن لَّ ْم يَ ُكونَا َر ُجلَ ْي ِن فَ َر ُج ٌل َوا ْم َرأَتَا ِن ِم َّمن
ْ يَ ْستَ ِطي ُع أَن يُ ِم َّل هُ َو فَ ْليُ ْملِلْ َولِيُّهُ بِ ْال َع ْد ِل َوا ْستَ ْش ِهد
82. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah [179] tidak secara tunai
untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang
penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan
menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan
hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi
sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya
atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka
hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang
saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh)
seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya
jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu
enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu
menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang
demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat
kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika
mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada
dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu
berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu
lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada
dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.
Tafsiran
[179]. Bermuamalah ialah seperti berjualbeli, hutang piutang, atau sewa menyewa dan
sebagainya.
61. An-Nisa : 12
ْصينَ بِهَا أَو ِ ك أَ ْز َوا ُج ُك ْم إِن لَّ ْم يَ ُكن لَّه َُّن َولَ ٌد فَإِن َكانَ لَه َُّن َولَ ٌد فَلَ ُك ُم الرُّ بُ ُع ِم َّما ت ََر ْكنَ ِمن بَ ْع ِد َو
ِ صيَّ ٍة يُو َ َولَ ُك ْم نِصْ فُ َما تَ َر
صيَّ ٍة تُوصُونَ بِهَا أَوْ َدي ٍْن ِ َد ْي ٍن َولَه َُّن الرُّ بُ ُع ِم َّما تَ َر ْكتُ ْم إِن لَّ ْم يَ ُكن لَّ ُك ْم َولَ ٌد فَإِن َكانَ لَ ُك ْم َولَ ٌد فَلَه َُّن الثُّ ُمنُ ِم َّما تَ َر ْكتُم ِّمن بَ ْع ِد َو
ك فَهُ ْم ُش َر َكاء فِي ٌ ث َكالَلَةً أَو ا ْم َرأَةٌ َولَهُ أَ ٌخ أَوْ أُ ْخ
َ ِت فَلِ ُك ِّل َوا ِح ٍد ِّم ْنهُ َما ال ُّس ُدسُ فَإِن َكانُ َو ْا أَ ْكثَ َر ِمن َذل ُ َوإِن َكانَ َر ُج ٌل يُو َر
١٢﴿ صيَّةً ِّمنَ هّللا ِ َوهّللا ُ َعلِي ٌم َحلِي ٌم ِ ضآ ٍّر َو َ صى بِهَا أَوْ َد ْي ٍن َغ ْي َر ُم ِ ُ﴾الثُّل
ِ ث ِمن بَ ْع ِد َو
َ صيَّ ٍة يُو
12. Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu,
jika mereka tidak mempunyai anak. Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka
kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat
yang mereka buat atau (dan) seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh
seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu
mempunyai anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu
tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar
hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak
meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara
laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-
masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara
seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah
dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak
memberi mudharat (kepada ahli waris)[274]. (Allah menetapkan yang demikian itu
sebagai) syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Penyantun.
Tafsiran
٤٠﴿ َ﴾أَ ْم تَسْأَلُهُ ْم أَجْ راً فَهُم ِّمن َّم ْغ َر ٍم ُّم ْثقَلُون
40. Ataukah kamu meminta upah kepada mereka sehingga mereka dibebani dengan hutang?
63. Al-Qalm : 46
٤٦﴿ َ﴾أَ ْم تَسْأَلُهُ ْم أَجْ راً فَهُم ِّمن َّم ْغ َر ٍم ُّم ْثقَلُون
46. Apakah kamu meminta upah kepada mereka, lalu mereka diberati dengan hutang?
HARTA
١٨٠﴿ ﴾ كتب عليكم إذا حضر أحدكم الموت إن ترك خيرا الوصية للوالدين واألقربين بالمعروف حقا على المتقين
180. Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda)
maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib
kerabatnya secara ma'ruf[112], (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.
Tafsiran
[112]. Ma'ruf ialah adil dan baik. Wasiat itu tidak melebihi sepertiga dari seluruh harta orang
yang akan meninggal itu. Ayat ini dinasakhkan dengan ayat mewaris.
١٨٨﴿ َاإل ْث ِم َوأَنتُ ْم تَ ْعلَ ُمون ْ ُوا بِهَا إِلَى ْال ُح َّك ِام لِتَأْ ُكل
ِ وا فَ ِريقا ً ِّم ْن أَ ْم َو
ِ َّال الن
ِ ِاس ب ْ ُ﴾ َوالَ تَأْ ُكل
ْ ُوا أَ ْم َوالَ ُكم بَ ْينَ ُكم بِ ْالبَا ِط ِل َوتُ ْدل
188. Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada
hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu
dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.
67. Al-Baqarah : 195
١٩٥﴿ َوا بِأ َ ْي ِدي ُك ْم إِلَى التَّ ْهلُ َك ِة َوأَحْ ِسنُ َو ْا ِإ َّن هّللا َ ي ُِحبُّ ْال ُمحْ ِسنِين
ْ ُوا فِي َسبِي ِل هّللا ِ َوالَ تُ ْلق
ْ ُ﴾ َوأَنفِق
195. Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik.
68. Al-Baqarah : 215
215. Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta
yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-
anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan."
Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha
Mengetahuinya.
69. Al-Baqarah : 272
ْ ُوا ِم ْن َخي ٍْر فَألنفُ ِس ُك ْم َو َما تُنفِقُونَ إِالَّ ا ْبتِغَاء َوجْ ِه هّللا ِ َو َما تُنفِق
وا ِم ْن ْ ُك هُدَاهُ ْم َولَـ ِك َّن هّللا َ يَ ْه ِدي َمن يَ َشا ُء َو َما تُنفِق َ لَّي
َ ْس َعلَ ْي
٢٧٢﴿ َظلَ ُمون ْ ُف إِلَ ْي ُك ْم َوأَنتُ ْم الَ ت
َّ ﴾خَ ي ٍْر يُ َو
272. Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah
yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja
harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk
kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena
mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan,
niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak
akan dianiaya (dirugikan).
70. Al-Baqarah : 273
َْرفُهُم بِ ِسي َماهُ ْم ال ِ ُّض يَحْ َسبُهُ ُم ْال َجا ِه ُل أَ ْغنِيَاء ِمنَ التَّ َعف
ِ ف تَع ِ ْضرْ با ً فِي األَر
َ َيل هّللا ِ الَ يَ ْستَ ِطيعُون ِ ُِوا فِي َسب ْ صر ِ لِ ْلفُقَ َراء الَّ ِذينَ أُح
٢٧٣﴿ وا ِم ْن خَ ي ٍْر فَإ ِ َّن هّللا َ بِ ِه َعلِي ٌم
ْ ُاس إِ ْل َحافا ً َو َما تُنفِق
َ َّ﴾يَسْأَلُونَ الن
273. (Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah;
mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka
orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan
melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa
saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah
Maha Mengatahui.
71. Al-Imran : 10
ُ
ِ َُّوا لَن تُ ْغنِ َي َع ْنهُ ْم أَ ْم َوالُهُ ْم َوالَ أَوْ الَ ُدهُم ِّمنَ هّللا ِ َشيْئا ً َوأولَـئِكَ هُ ْم َوقُو ُد الن
١٠﴿ ار ْ ﴾إِ َّن الَّ ِذينَ َكفَر
9, Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun
tidak dapat menolak (siksa) Allah dari mereka. Dan mereka itu adalah bahan bakar api
neraka
72. Al-Imran : 14
14. Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini,
yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia,
dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
73. Al- Imran : 75
74. Al-Imran : 92
ُ
ِ َُّوا لَن تُ ْغنِ َي َع ْنهُ ْم أَ ْم َوالُهُ ْم َوالَ أَوْ الَ ُدهُم ِّمنَ هّللا ِ َشيْئا ً َوأوْ لَـئِكَ أَصْ َحابُ الن
١١٦﴿ َار هُ ْم فِيهَا خَالِ ُدون ْ ﴾إِ َّن الَّ ِذينَ َكفَر
116. Sesungguhnya orang-orang yang kafir baik harta mereka maupun anak-anak mereka,
sekali-kali tidak dapat menolak azab Allah dari mereka sedikitpun. Dan mereka
adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
76. Al- Imran : 117
وا أَنفُ َسهُ ْم فَأ َ ْهلَ َك ْتهُ َو َما ظَلَ َمهُ ُم هّللا ُ َولَـ ِك ْن أَنفُ َسهُ ْم
ْ ث قَوْ ٍم ظَلَ ُم َ َص ٌّر أ
ْ َصاب
َ ْت َحر ٍ َمثَ ُل َما يُنفِقُونَ فِي ِهـ ِذ ِه ْال َحيَا ِة ال ُّد ْنيَا َك َمثَ ِل ِر
ِ يح فِيهَا
١١٧﴿ َظلِ ُمون ْ َ﴾ي
117. Perumpamaan harta yang mereka nafkahkan di dalam kehidupan dunia ini, adalah
seperti perumpamaan angin yang mengandung hawa yang sangat dingin, yang
menimpa tanaman kaum yang menganiaya diri sendiri, lalu angin itu merusaknya.
Allah tidak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka
sendiri.
١٥٧﴿ َ﴾ َولَئِن قُتِ ْلتُ ْم فِي َسبِي ِل هّللا ِ أَوْ ُمتُّ ْم لَ َم ْغفِ َرةٌ ِّمنَ هّللا ِ َو َرحْ َمةٌ َخ ْي ٌر ِّم َّما يَجْ َمعُون
157. Dan sungguh kalau kamu gugur di jalan Allah atau meninggal, tentulah ampunan
Allah dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu) dari harta rampasan yang mereka
kumpulkan.
78. Al- Imran : 180
2. Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu
menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama
hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa
yang besar.
80. An-Nisa:5
ْ ُوا ال ُّسفَهَاء أَ ْم َوالَ ُك ُم الَّتِي َج َع َل هّللا ُ لَ ُك ْم قِيَاما ً َوارْ ُزقُوهُ ْم فِيهَا َوا ْكسُوهُ ْم َوقُول
٥﴿ ً وا لَهُ ْم قَوْ الً َّم ْعرُوفا ْ ُ﴾ َوالَ تُ ْؤت
5. Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya [268],
harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok
kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah
kepada mereka kata-kata yang baik
Tafsiran
[268]. Orang yang belum sempurna akalnya ialah anak yatim yang belum balig atau orang
dewasa yang tidak dapat mengatur harta bendanya.
81. An-Nisa : 6
ْ ُوا إِلَ ْي ِه ْم أَ ْم َوالَهُ ْم َوالَ تَأْ ُكلُوهَا إِس َْرافا ً َوبِدَاراً أَن يَ ْكبَر
ُوا َو َمن ْ وا النِّ َكا َح فَإ ِ ْن آنَ ْستُم ِّم ْنهُ ْم ُر ْشداً فَا ْدفَع
ْ وا ْاليَتَا َمى َحتَّ َى إِ َذا بَلَ ُغ ْ َُوا ْبتَل
٦﴿ ً ُوا َعلَ ْي ِه ْم َو َكفَى بِاهّلل ِ َح ِسيبا ِ ف َو َمن َكانَ فَقِيراً فَ ْليَأْ ُكلْ بِ ْال َم ْعر
ْ ُوف فَإ ِ َذا َدفَ ْعتُ ْم إِلَ ْي ِه ْم أَ ْم َوالَهُ ْم فَأ َ ْش ِهد ْ ِ﴾ َكانَ َغنِيّا ً فَ ْليَ ْستَ ْعف
6. Dan ujilah[269] anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika
menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka
serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak
yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa
(membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara
itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu)
dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut.
Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu
adakan saksi-saksi (tentang penyerahan)
Tafsiran
[269]. Yakni: mengadakan penyelidikan terhadap mereka tentang keagamaan, usaha-usaha
mereka, kelakuan dan lain-lain sampai diketahui bahwa anak itu dapat dipercayai.
82. An-Nisa ; 10
١٠﴿ ً﴾إِ َّن الَّ ِذينَ يَأْ ُكلُونَ أَ ْم َوا َل ْاليَتَا َمى ظُ ْلما ً إِنَّ َما يَأْ ُكلُونَ فِي بُطُونِ ِه ْم نَاراً َو َسيَصْ لَوْ نَ َس ِعيرا
10, Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya
mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang
menyala-nyala (neraka).
83. An-Nisa : 11
َُت َوا ِح َدةً فَلَهَا النِّصْ ف ْ ك َوإِن َكان َ ُْوصي ُك ُم هّللا ُ فِي أَوْ الَ ِد ُك ْم لِل َّذ َك ِر ِم ْث ُل َحظِّ األُنثَيَي ِْن فَإِن ُك َّن نِ َساء فَو
َ ق ْاثنَتَ ْي ِن فَلَه َُّن ثُلُثَا َما تَ َر ِ ي
ٌث فَإِن َكانَ لَهُ إِ ْخ َوة ُ َُوألَبَ َو ْي ِه لِ ُك ِّل َوا ِح ٍد ِّم ْنهُ َما ال ُّس ُدسُ ِم َّما تَ َركَ إِن َكانَ لَهُ َولَ ٌد فَإِن لَّ ْم يَ ُكن لَّهُ َولَ ٌد َو َو ِرثَهُ أَبَ َواهُ فَألُ ِّم ِه الثُّل
َيضةً ِّمنَ هّللا ِ إِ َّن هّللا َ َكان
َ صي بِهَا أَوْ َد ْي ٍن آبَآ ُؤ ُك ْم َوأَبنا ُؤ ُك ْم الَ تَ ْدرُونَ أَيُّهُ ْم أَ ْق َربُ لَ ُك ْم نَ ْفعا ً فَ ِر ِ صيَّ ٍة يُوِ فَألُ ِّم ِه ال ُّس ُدسُ ِمن بَ ْع ِد َو
١١﴿ ً ﴾ َعلِيما َح ِكيما
11. Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu :
bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan [272];
dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua[273], maka bagi mereka dua
pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia
memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya
seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika
orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja),
maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa
saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas)
sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang)
orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang
lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Tafsiran
[272]. Bagian laki-laki dua kali bagian perempuan adalah karena kewajiban laki-laki lebih berat
dari perempuan, seperti kewajiban membayar maskawin dan memberi nafkah.
[273]. Lebih dari dua maksudnya : dua atau lebih sesuai dengan yang diamalkan Nabi.
84. An-Nisa : 12
ْصينَ بِهَا أَو ِ ك أَ ْز َوا ُج ُك ْم إِن لَّ ْم يَ ُكن لَّه َُّن َولَ ٌد فَإِن َكانَ لَه َُّن َولَ ٌد فَلَ ُك ُم الرُّ بُ ُع ِم َّما ت ََر ْكنَ ِمن بَ ْع ِد َو
ِ صيَّ ٍة يُو َ َولَ ُك ْم نِصْ فُ َما تَ َر
صيَّ ٍة تُوصُونَ بِهَا أَوْ َدي ٍْن ِ َد ْي ٍن َولَه َُّن الرُّ بُ ُع ِم َّما تَ َر ْكتُ ْم إِن لَّ ْم يَ ُكن لَّ ُك ْم َولَ ٌد فَإِن َكانَ لَ ُك ْم َولَ ٌد فَلَه َُّن الثُّ ُمنُ ِم َّما تَ َر ْكتُم ِّمن بَ ْع ِد َو
ك فَهُ ْم ُش َر َكاء فِي ٌ ث َكالَلَةً أَو ا ْم َرأَةٌ َولَهُ أَ ٌخ أَوْ أُ ْخ
َ ِت فَلِ ُك ِّل َوا ِح ٍد ِّم ْنهُ َما ال ُّس ُدسُ فَإِن َكانُ َو ْا أَ ْكثَ َر ِمن َذل ُ َوإِن َكانَ َر ُج ٌل يُو َر
١٢﴿ صيَّةً ِّمنَ هّللا ِ َوهّللا ُ َعلِي ٌم َحلِي ٌم ِ ضآ ٍّر َو َ صى بِهَا أَوْ َد ْي ٍن َغ ْي َر ُم ِ ُ﴾الثُّل
ِ ث ِمن بَ ْع ِد َو
َ صيَّ ٍة يُو
12. Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu,
jika mereka tidak mempunyai anak. Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka
kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat
yang mereka buat atau (dan) seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh
seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu
mempunyai anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu
tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar
hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak
meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara
laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi
masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-
saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga
itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya
dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris)[274]. (Allah menetapkan yang
demikian itu sebagai) syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Penyantun.
Tafsiran
[274]. Memberi mudharat kepada waris itu ialah tindakan-tindakan seperti:
a. Mewasiatkan lebih dari sepertiga harta pusaka.
b. Berwasiat dengan maksud mengurangi harta warisan. Sekalipun kurang dari sepertiga
bila ada niat mengurangi hak waris, juga tidak diperbolehkan.
85. An-Nisa : 29
29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
86. An-Nisa : 38
٣٨﴿ ً اس َوالَ ي ُْؤ ِمنُونَ بِاهّلل ِ َوالَ بِ ْاليَوْ ِم اآل ِخ ِر َو َمن يَ ُك ِن ال َّش ْيطَانُ لَهُ قَ ِرينا ً فَ َساء قِ ِرينا
ِ َّ﴾ َوالَّ ِذينَ يُنفِقُونَ أَ ْم َوالَهُ ْم ِرئَـاء الن
38. Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya [297] kepada
manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian.
Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah
teman yang seburuk-buruknya.
Tafsiran
[297]. Riya ialah melakukan sesuatu karena ingin dilihat dan dipuji orang.
ْط الَ نُ َكلِّفُ نَ ْفسا ً إِالَّ ُو ْس َعهَا َوإِ َذا قُ ْلتُ ْم
ِ وا ْال َك ْي َل َو ْال ِمي َزانَ بِ ْالقِس
ْ ُُوا َما َل ْاليَتِ ِيم إِالَّ بِالَّتِي ِه َي أَحْ َسنُ َحتَّى يَ ْبلُ َغ أَ ُش َّدهُ َوأَوْ ف ْ َوالَ تَ ْق َرب
١٥٢﴿ َوا َذلِ ُك ْم َوصَّا ُكم بِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُون ْ ُوا َولَوْ َكانَ َذا قُرْ بَى َوبِ َع ْه ِد هّللا ِ أَوْ ف
ْ ُ﴾فَا ْع ِدل
152. Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih
bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan
dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar
kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil,
kendatipun ia adalah kerabat(mu)[519], dan penuhilah janji Allah[520]. Yang demikian
itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.
Tafsiran
[519]. Maksudnya mengatakan yang sebenarnya meskipun merugikan kerabat sendiri.
[520]. Maksudnya penuhilah segala perintah-perintah-Nya.
88. Al-A’raf : 48
91. At-tauba : 35
ْ َُار َجهَنَّ َم فَتُ ْك َوى بِهَا ِجبَاهُهُ ْم َوجُنوبُهُ ْم َوظُهُو ُرهُ ْم هَـ َذا َما َكن َْزتُ ْم ألَنفُ ِس ُك ْم فَ ُذوق
﴿ َوا َما ُكنتُ ْم تَ ْكنِ ُزون ِ يَوْ َم يُحْ َمى َعلَ ْيهَا فِي ن
٣٥﴾
35. pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya
dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah
harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang
(akibat dari) apa yang kamu simpan itu."
92. At-Tauba : 54
ِ ﴾ َك
٥٤﴿ َارهُون
54. Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya
melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan RasulNya dan mereka tidak
mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan
(harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan.
93. At-Tauba : 55
94. Al-Israa’ : 34
34. Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik
(bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti
diminta pertanggungan jawabnya.
95. Al-Kahf : 42
96. Al-Kahf: 82
ت أَ ْي َمانُ ُك ْم فَ َكاتِبُوهُ ْم إِ ْن َعلِ ْمتُ ْم َ ف الَّ ِذينَ اَل يَ ِج ُدونَ نِ َكاحا ً َحتَّى يُ ْغنِيَهُ ْم هَّللا ُ ِمن فَضْ لِ ِه َوالَّ ِذينَ يَ ْبتَ ُغونَ ْال ِكت
ْ َاب ِم َّما َملَ َك ِ َِو ْليَ ْستَ ْعف
ض ْال َحيَا ِة ال ُّد ْنيَا َو َمن
َ ال هَّللا ِ الَّ ِذي آتَا ُك ْم َواَل تُ ْك ِرهُوا فَتَيَاتِ ُك ْم َعلَى ْالبِغَاء إِ ْن أَ َر ْدنَ تَ َحصُّ نا ً ِّلتَ ْبتَ ُغوا َع َر ِ فِي ِه ْم خَ يْراً َوآتُوهُم ِّمن َّم
٣٣﴿ ﴾يُ ْك ِرهه َُّّن فَإ ِ َّن هَّللا َ ِمن بَ ْع ِد إِ ْك َرا ِه ِه َّن َغفُو ٌر َّر ِحي ٌم
33. Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya,
sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang
kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan
mereka[1036], jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada
mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu[1037]. Dan
janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang
mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan
duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa
itu[1038].
Tafsiran
[1036]. Salah satu cara dalam agama Islam untuk menghilangkan perbudakan, yaitu seorang
hamba boleh meminta pada tuannya untuk dimerdekakan, dengan perjanjian bahwa
budak itu akan membayar jumlah uang yang ditentukan. Pemilik budak itu hendaklah
menerima perjanjian itu kalau budak itu menurut penglihatannya sanggup melunasi
perjanjian itu dengan harta yang halal.
[1037]. Untuk mempercepat lunasnya perjanjian itu hendaklah budak- budak itu ditolong dengan
harta yang diambilkan dari zakat atau harta lainnya.
[1038]. Maksudnya: Tuhan akan mengampuni budak-budak wanita yang dipaksa melakukan
pelacuran oleh tuannya itu, selama mereka tidak mengulangi perbuatannya itu lagi.
98. Al-Furqaan : 67
20. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu
yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-
banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya
mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat
warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang
keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain
hanyalah kesenangan yang menipu.
100. QS. Al-Israa’ : 29
ْ ك َوالَ تَ ْبس
٢٩﴿ ًُطهَا ُك َّل ْالبَ ْس ِط فَتَ ْق ُع َد َملُوما ً َّمحْ سُورا َ ِك َم ْغلُولَةً إِلَى ُعنُق
َ ﴾ َوالَ تَجْ َعلْ يَ َد
29. Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah
kamu terlalu mengulurkannya[852] karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.
Tafsiran
[852]. Maksudnya: jangan kamu terlalu kikir, dan jangan pula terlalu pemurah.
Kemudian Allah SWT menjelaskan cara-cara yang baik dalam membelanjakan harta, yaitu
Allah SWT melarang orang menjadikan tangannya terbelenggu pada leher. Ungkapan ini adalah
lazim dipergunakan oleh orang-orang Arab, yang berarti larangan berlaku bakhil. Allah melarang
orang-orang yang bakhil, sehingga enggan memberikan harta kepada orang lain, walaupun
sedikit. Sebaliknya Allah juga melarang orang yang terlalu mengulurkan tangan, ungkapan
serupa ini berarti melarang orang yang berlaku boros membelanjakan harta, sehingga belanja
yang dihamburkannya melebihi kemampuan yang dimilikinya. Akibat orang yang semacam itu
akan menjadi tercela, dan dicemoohkan oleh handai-tolan serta kerabatnya dan menjadi orang
yang menyesal karena kebiasaannya itu akan mengakibatkan dia tidak mempunyai apa-apa.
Dari ayat ini dapat dipahami bahwa cara yang baik dalam membelanjakan harta ialah
membelanjakannya dengan cara yang layak dan wajar, tidak terlalu bakhil dan tidak terlalu boros