Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pada masa sekarang ini penyebaran dan pertukaran informasi maupunhal-hal baru
beserta masalah-masalah yang sifatnyauniversal terhadapkepentingan manusia selain melalui
media massa, dapat juga dilaksanakanmelalui pertemuan dan konvensi baik bersifat
internasional, nasional, maupunregional. Dalam lingkup yang lebih kecil dapat juga
dilaksanakan seperti pada perusahaan, kantor pemerintah, dan lain sebagainya.

Penyelenggaraan pertemuan atau konvensi diharapkan dapat menjadidinamisator bagi


perkembangan industri ekonomi yang berkaitan dengankegiatan seperti pariwisata, hiburan,
transportasi, dan sebagainya.

Convention merupakan fasilitas gedung yang menjadi salah satu syarat pada suatu
kota untuk menjadikannya sebagai kota MICE (Meeting - Incentive Travel - Conference dan
Exhibhition) . Tidak hanya event Nasional atau Internasional saja bangunan ini akan
bermanfaat. Event–event lokal seperti acara seminar,konser musik, acara pernikahan menjadi
event–event yang biasanya diselenggarakan di gedung ini.

Industri MICE sendiri merupakan industri yang bergerak di bidang jasa akomodasi
untuk kegiatan Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition. Industri ini dalam beberapa
tahun terakhir sangat menguntungkan duniadengan tercatat tahun 2006 saja menurut United
Nation World Tourism Organization (UNWTO) pemasukan sektor pariwisata mencapai U$
733 Miliar dengan wisatawan dunia mencapai 800 juta wisatawan. Industri ini juga
menguntungkan di Indonesia dengan pemasukan di sektor pariwisata mencapai 255 Miliar
rupiah menurut Data Satelit Pariwisata Nasional.

Selain adanya dukungan pemerintah, terdapat beberapa faktor yangmendukung


terjadinya aktiviitas konvensi antara lain :

1|Studio PerancanganArsitektur 5
 Asia Tenggara dan Amerika Selatan sering diadakan pertemuaninternasional dalam
bidang bisnis,
 Perkembangan perusahaan multi nasional dan nasional yangmembutuhkan inter-
departemental dan inter-regional meeting,
 Perubahan teknik marketing, menggunakan launching produk dan pertemuan promosi,
 Kebutuhan akan pembaharuan informasi dan metode dalam pelatihanmanajemen
perusahaan dalam pertemuan,
 Meningkatnya jumlah badan-badan pemerintahan sehingga terdapat peningkatan
untuk menyelenggarakan sidang dan rapat,
 Bertambah profesionalnya manajemen dan pemasaran dalam bidang pariwisata.

Convention Hall yang terdapat di Medan, adabeberapa.Kondisi yang


seringterjadiadalahbangunan yang adamengakibatkandampatberupakemacetanterhadapjalan-
jalansekitarnya.Kemacetaniniberdampakburukbagilalulintasdiperkotaan.Lebihburuknyalagise
bagianbesarbahujalandanbahkanjalandipenuhidengankendaraansebagailahanparkir. Hal
initentumenututadanyabangunan convention denganpengaturanparkirdansirkulasi yang baik,
sertaakses yang tidakmenimbulkankemacetanbagijalan-jalankota.

Selainhaldiatas, kebutuhanmasyarakatakan convention menuntut pula


adadisediakannyabeberapajenis hall, sesuaidengankebutuhan /kegiatan yang dilakukan. Hal
iniuntukmenghindaripenggunaanruangan yang samauntuksemuasjeniskegiatan.
Olehkarenaitu, diperlukan system bangunan yang terdiridaribeberaparuang hall
untukmenampungaktifitaspenggunasertaadanyaeksibisiuntukpameranbebrapafungsikegiatan.

Bangunan Convention Center dengan Kapasitas ribuan orang tentu saja


pada saat pembangunan, penggunaan dan perawatannya menggunakan energi yang
tidak sedikit.Penggunaan energi yang begitu besar dapat ditekan dan diminimalisir
apabila memilikiperencanaan yang baik terkait dengan aspek fisikdanteknologi yang
tepatterhadapbangunannya.Tujuannya adalah agar gedungini setelah dibangun tidak menjadi
beban besar bagi lingkungan disekitarnya.

2|Studio PerancanganArsitektur 5
2. TERMINOLOGI JUDUL

“Convention atau konvensi” adalah kata benda yang mempunyai arti jamak antara
lain dapat
diartikan sebagai “rapat / pertemuan” atau “adat / kebiasaan / hukum tak
tertulis” atau“perjanjian / persetujuan” atau “kaidah / ketentuan”.

Perkembangan dunia usaha kepariwisataan internasional mengartikan konvensi


sebagai bentukkegiatan yang ada hubungannya dengan kegiatan rapat / pertemuan
yang dikelola dalampengorganisasian secara profesional dengan melibatkan beberapa
unsur-unsur industri pariwisata(perjalanan, hotel dll).

Negara-negara kawasan kontinental Eropa mengenal kegiatan konvensi


sebagai “MeetingIndustries” sedangkan di Amerika Serikat lebih dikenal sebagai “MICE
Industries”.Negara kawasan Asia Pacific mengadopsi istilah MICE sebagai bagian usaha
kepariwisataandalam mengembangkan industri konvensi karena didasarkan pada pengamatan
terhadap praktekpenyelenggaraan kegiatan konvensi dari tahun ke tahun banyak terjadi
keterkaitan antar unsuryaitu Meeting - Incentive Travel - Conference dan Exhibhition.

Untuk menetapkan definisi dan pengertian dasar tentang kovensi dalam dunia
pariwisatatidaksemudah yang diperkirakan banyak orang, karena industri konvensi selalu
berkembang lebihkompleks sehingga para ahli dalam mengartikan kegiatan konvensi sangat
dipengaruhi dandibatasi dengan ruang, gerak dan waktu sudut pengamatannya.Leonard H.
Hoyle, David C. Dorf dan Thomas J.A.dalam bukunya Conventions mengartikanConvention
Industries sebagai berikut :

Industri konvensi merupakan pengembangan dari kegiatan “meeting” dan dikatagorikan


samadengan industri jasa “hospitality” artinya yang menitik beratkan pada bisnis
manusia“a peoplebusiness”.

Dengan demikian industri konvensi tidak mungkin dinilai keberhasilannya dengan


melihatpadaindikator tertentu tetapi harus dilihat dari keseluruhan siklus operasional dari
tahap awal sampaiakhir konvensi.Richard A. Hildreth dalam bukunya The Essential
of Meeting Management mengartikankonvensi sama dengan meeting profesional yang

3|Studio PerancanganArsitektur 5
merupakan media komunikasi intelektual danemosional dari dua orang atau lebih yang
didesain untuk menjamin keamanan agar tercapaitujuan untuk kepentingan bersama.

Direktorat Jenderal Pariwisata dalam buku Petunjuk Penyelenggaraan Konvensi di


Indonesia
1997 - 1998 mengartikan konvensi adalah suatu rangkaian kegiatan berkumpulnya
sekelompokorang / negarawan / usahawan / cendikiawan / kalangan profesional dalam suatu
pertemuan disuatu tempat yang terkondisikan oleh suatu permasalahan dan pembahasan yang
berkaitandengan kepentingan bersama.

3. RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah yang diperkirakan dalam tugas perancangan ini adalah:
1. Bagaimana mendesain bangunan convention dan exhibisi yang mampu
menampung berbagai kegiatan yang menghadirkan banyak orang dalam skala
kota.
2. Bagaimana mengatur sirkulasi dan pola ruang convention dean exhibition yang
baik.
3. Bagaimana mengatur dan mendesain pola parkir yang mampu menampung 1000
orang.
4. Bagaimana mendesain pola sirkulasi yang tepat baik didalam site ataupun
hubungannya dengan jalan-jalan utama disekitar site.
5. Bagaimana mendesain bentuk atap bangunan dan bangunan itu sendiri agar
mampu memasukkan cahaya secara alami, konsep hemat energi.

4. MAKSUD DAN TUJUAN

Bagaimana menciptakan suatu sarana yang dapat mewadahi aktivitasdalamnya seperti


menyalurkan kegiatan yang ada, memamerkan, danmenginformasikan.

Tujuan dari perancangan Convention Hall ini adalah Menyusunkonsep perencanaan dan
perancangan bangunan convention, sehingga diharapkan mampu memberikan
fungsinyavsebagai bangunan publik yang dapat mewadahi berbagai kegiatan.Selain itu
adapun tujuan lainnya adalah merupakan topik yang diangkatuntuk memenuhi kewajiban

4|Studio PerancanganArsitektur 5
tugas perancanganarsitektur 5 yang harus dipenuhi sebagaisalah satu syarat
kelulusan.Tujuannyadapatdijabarkansebagaiberikut :

 Merancang Convention Hall sebagai bangunan publik yang dapatmemenuhi


beberaparuangan hall danruanganpendukunglainnya
 Merancangpolasirkulasikendaraandanpolaparkir yang meminimalisirkemacetan
 Merancangbangunan yang
bentuknyamampumemenuhikebutuhancahayakedalamruangansecaraalami.

5. MANFAAT

Adapun manfat yang dapat diambil dari perancangan ini adalah :


1.BagiLingkungan
Meningkatkan efisiensi tata guna lahan, ruang dan daya tampingKota.

2.BagiMasyarakat

Sebagai pusat interaksi publik, tempat berkumpul, pusat kegiatan konvensi.Sebagai sarana
penyedia kebutuhan fasilitas pertemuan, rapatdan diklat.

3.BagiPemerintah
Meningkatkan perdagangan dan jasa secara nasional dan internasional yang dapat berdampak
posotif bagi pendapatan daerah. Sebagai sarana untuk memajukan tata ruang wilayah
maupundetail tata ruang kota dengan menciptakan suatu landmark yang dapat mencerminkan
identitas kota.
4. BagiAkademik
Yaitusebagaiberikut :

- Dapat meningkatkan kemampuan dan kepekaan dalam proses perancangan


- Dapat menerapkan prinsip-prinsip desain yang telah dipelajariterhadap desain yang
akan dibuat
- Dapat melalui proses pembelajaran dengan baik sehingganantinya dapat diaplikasikan
kepada masyarakat

5|Studio PerancanganArsitektur 5
5. KERANGKA/ SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika pembahasan laporan ini secara garis besar adalah sebagai berikut:
BAB PENDAHULUAN
Pada Bab Pendahuluan ini terdiri dari Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan
Masalah, Maksuddan Tujuan, Manfaat,serta Sistematika Laporan.
BAB TINJAUAN PUSTAKA
Membahas tentang tinjauan teoritik (landasan dari tema),tinjauan kota dan lingkungan,
klasifikasi proyek.Dan pembahasan yang berisi studi komparatif terhadap beberapa proyek
sejenis, berupa studiliteratur maupun studi lapangan.
BAB PROGRAM PERENCANAAN KEBUTUHAN RUANG
Penjelasan meliputi studi kualitatif (strukturorganisasi,kebutuhan ruang, jadwal kegiatan,
pengguna bangunan, zoning ruang, organisas ruang, kedekatan ruang), danstudi kuantitatif
(besaran ruang).
BAB TINJAUAN TAPAK
Penjelasan mengenai tinjauan kawasan perencanaan proyek meliputi deskripsi proyek,
tinjauan lokasi, dankondisi lingkungan (data tapak, karakteristik tapak, potensi tapak,
karakteristik bangunan) dan analisis tapak (eksisting tapak, batasan tapak, orientasi matahari,
angin,drainase, view ke luar tapak, vegetasi, sirkulasikendaraan, dan sirkulasi pejalan kaki.
BAB KONSEP PERANCANGAN
Penjelasan mengenai elaborasi tema, konsep arsitektur,konsep tapak (?oning tapak,
pencapaian kebangunan,orientasi dan tataletak massa bangunan, ruangluar,lansekap,
danvegetasi), konsep ruang dalam pada bangunan (organisasi ruang dalam pada bangunan,
zoningruang dalam pada bangunan, sirkulasi ruang dalam pada bangunan), konsep bentuk
bangunan (massa bangunan, proporsi bangunan, fasade bangunan), konsep keteknikan(bahan
bangunan, struktur bangunan, dan konsep utilitastapak dan bangunan).
BAB DESAIN
Penjelasan yang diambil dari konsep perancangan,analisis data dan program ruang yang
diimplementasikan berupa gambar kerja.
BAB PENUTUP
Pada Bab Penutup menjelaskan beberapakesimpulanatau intisariserta menerangkan beberapa
saranyangmembangun untuk perbaikan perancangan di kemudianhari.

6|Studio PerancanganArsitektur 5
DAFTAR PUSTAKA
Pada Bab ini terdiri dari kumpulan referensi yangdigunakan penulis dalam mengerjakan
laporanini.
LAMPIRAN
Dalam lampiran akan di sertakan gambar-gambar detaildari desain, RAB dan RKS.

7|Studio PerancanganArsitektur 5
BAB II

STUDI LITERATUR

1. CONVENTION HALL
Convention hall merupakan ruang serbaguna yang
dapatberfungsisebagaitempatpertemuansepertiacarapentas, pertunjukanlangsung,
maupunkonsermusik.Hallharusdapatmelayanidanmengakomodasijumlahpengunjungsecarama
ksimal.Area servis yang biasaditambahkanberupalobi, area
makandanminum.Sirkulasidanaksesmenjadifaktorpentingdalampembentukansebuah
auditorium.
Terdapat 4 bentuk hall yang seringdigunakan, yaitubentukpersegipanjang, kipas,heksagonal,
danmelingkar/oval (Lawson, 1981, hal. 126-132)

1.BentukPersegiPanjang (Rectangular Shape)


Bentukpersegipanjanguntuksebuah auditorium merupakanbentuk paling
umumuntukruangserbagunadenganlantaidatar.Ruangbebaskolomakanmemudahkandalammen
gakomodasiberbagaiacarasepertiacaraperjamuan (banquet) maupunacarapertemuan.Ruang
auditorium sebaiknyamudahuntukdibagimenjadiruang-ruangkecildengansekat/partisi.Area
lobiataupenerimatamudigunakansebagai area
transisiantararuangluardanauditorium.Rasiopanjangdanlebardinding yang
seringdigunakanyaitu 1:2. Bentuk auditorium persegipanjanginitidak ideal
untukacarapidatokarenadapatmenghasilkangema, bahkanjikatinggilangit-langitmencapai 6 m
akanmengaburkankejelasansuara.

Gambar.Bentuk Auditorium PersegiPanjang


Sumber: Conference, Convention, and Exhibition Facilities, 1981

8|Studio PerancanganArsitektur 5
2.BentukKipas (Fan-Shape Plan)
Bentuk auditorium yang menyerupaikipasinidapatmemaksimalkanjumlahkursiduduk yang
terkonsentrasidalamlengkung<1350, memberikanpandangandanpendengaran yang
optimal.Bentukinimerupakanbentuk paling umumuntukpertunjukanteatermaupunacara
seminar, sehinggatidak ideal
untukacaramusik.Bentukinidapatdikombinasikandenganbentukpersegipanjangatauheksagonal
untukruangserbaguna.Penggunaanlayar yang lebihlebaruntuk seminar
atauteater.Dindingdatardengantambahan panel yang disusunsecara miring
untukmenghasilkankejelasansuara.Bentuk area
dudukdibuatmelengkungsupayapandanganaudiensdapatfokuske area panggung.Area
dudukdibuatbertingkatsertadapatditambahkanbalkonpadabagianbelakang.

Gambar.Bentuk Auditorium Kipas


Sumber: Conference, Convention, and Exhibition Facilities, 1981

3.BentukHeksagonal (Hexagonal Shape)


Bentukheksagonaldapatdijadikanbentukdasaruntukruangserbaguna.Bentukinisangatbaikdala
mmengarahkansuara di berbagaisusunantempatduduk,
termasukjikaditambahkanbalkon.Langit-langit yang disusun miring
dapatmemberikanefektambahanuntukmenambahkankualitassuara yang
diterimaaudiens.Bentukheksagonalcocokdigunakanuntukproduksiacarabesarsepertikonserpad
uansuaramaupunpertunjukanlangsungseperti fashion show, drama musikal,
maupunpameran.Penataan area dudukdapatdibuatdatardengansudutpandang 180-2200
untukkursipenonton.Kekurangandaribentuk auditorium iniyaitusudutpandangaudiens yang
kurangbaikjikaduduk di deretankursi paling samping.

9|Studio PerancanganArsitektur 5
Gambar.Bentuk Auditorium Heksagonal
Sumber: Conference, Convention, and Exhibition Facilities, 1981

4.Bentukmelingkar (circular/oval shape)


Bentukmelingkaratau oval
jugaseringdigunakanuntukacarakonvensi/pertemuankarenadapatmenampungbanyakkebutuha
nuntuksuatukomunitas, sepertirekreasi indoor, lombaolahragaindoor,pameran, rapatumum,
maupunkonsermusik pop.
Penutupruangbentukmelingkarinimengakibatkantransmisisuaralebihsulituntukditangkapaudie
ns, sehinggadibutuhkansistem loudspeaker yang baik.Areadudukjugaharusmenggunakan
material penyerapuntukmencegahterjadinya echo/gema.Kekuranganbentuk auditorium
initerdapatpadapengelolaanakustikruangnya, namun di sisi lain dapatmenampunglebihbanyak
orang dandapatmenciptakanatmosfer di berbagaiacara.

Gambar.Bentuk Auditorium Melingkar


Sumber: Conference, Convention, and Exhibition Facilities, 1981

1.1. Meeting Room dalam Convention Hall

Sekelompok orang
melaluisebuahkomunitasatauantarrekankerjadapatmengadakansebuahpertemuan/rapatuntukm
embicarakansubjektertentudalamtingkatpekerjaan.Pertemuaninidapatbersifat formal atau
semi-formal, tergantungdariacara yang

10 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
diadakan.Pengaturanruangrapatumumnyaterdirisusunanmeja yang dikelilingiolehkursi-
kursi.Pemilihanfurniturruangrapatsebaiknyafleksibelterhadapberbagaiacara
yangdiadakan.Susunan/model ruangrapatdapatdibedakanmenjadi (Lawson, 1981, hal. 144-
145):
1.Theatre Style

Gambar.TheatreStyle ;Sumber: Conference, Convention, and Exhibition Facilities, 1981


2.Inverted Classroom Style

Gambar.Inverted Classroom Style; Sumber: Conference, Convention, and Exhibition


Facilities, 1981

11 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
3.Perpendicular Classroom Style

Gambar.Perpendicular Classroom Style; Sumber: Conference, Convention, and Exhibition


Facilities, 1981
4.Classroom Style

GambarClassroom Style; Sumber: Conference, Convention, and Exhibition Facilities, 1981

12 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
5.Central Conference Tables

Gambar.Central Conference Tables; Sumber: Conference, Convention, and Exhibition


Facilities, 1981

6.Square and Inclined Groupings

Gambar.Square and Inclined Groupings; Sumber: Conference, Convention, and Exhibition


Facilities, 1981 2.7Kriteria Desain Convention and Exhibiti

13 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
2. EXHIBITION

Exhibition mencakup ruang rapat, seminar, simposium, konferensi, pameran, konser musik
hingga acara lokal seperti resepsi pernikahan dan acara wisuda.Isu umum dari proyek
Exhibition adalah akustik, struktur, estetika, fleksibilitas, sirkulasi, aksesibilitas, visibilitas,
rekreatif dan persyaratan keamanan.

Exhibition sendirimerupakan suatu desain bangunan yang mixture/bercampur serta


berkolaborasi dengan fungsinya karena berbagai macam kegiatan konveksi, meeting,
ataupun eksebisi memiliki jenis aktivitas yang bermacam-macam sehingga perlu
penyelesaian yang berbeda di setiap tatanan ruangnya, seperti aktivitas konvensi yang harus
tertutup membutuhkan suatu desain tata ruang yang introvert sedangkan Eksebisi dan
kegiatan lainnya yang bersifat non-privat, yang membutuhkan tatanan yang
ekstrovert.Arsitektur adalah penciptaan suasana, perkawinan guna dan citra yang
mampumencerminkan refleksi keindahan puisinya (YB. Mangunwijaya, 1988;348).

Bagaimana memberi nilai tambah dalam desain serta memaksimalkan ruang dalam dan
ruang luar untuk yang muncul akibat rangkaian pada Exhibition Center, dari isu utama
aksebilitas, fleksibilitas, dan sirkulasi mencoba diambil potensi desain bagaimana
menciptakan suasana tatanan ruang yang ekstrovert dan introvert, salah satunya dengan
pendekatan teori desain arsitektur solid-void organization.

Solid-Void Organization sendiri dapat diterapkansebagai continuty dan uncontinuity


ruangsecara spasial dan visual, tema continuity sangat kuat pada Exhibition Center itu
karena karakteristik ruangnya yang multifungsi serta bangunan dengan jenisnya yang
mixed use.
Teori Solid-Void menurut Peter Eisenman pada dasarnya adalah teori figure ground,
tetapi dalam bentuk tiga dimensi. "Isi” dari ruang dibentuk ruang dibentuk atau ditunjukkan
oleh penempatan dinding pemisah adalah sama pentingnya dengan (atau lebih penting)
daripada obyek itu sendiri.

14 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
Pendekatan Solid-void yang diaplikasikan sebagai pendefinisian ruang sebagai boundary atau
batas pada desain yang bertujuan menimbulkan suasana tatanan ekstrovert dan introvert.
Beberapa arsitek dunia Seperti Rem Koolhas (OMA), Renzo Piano dan BIG
menerapkan solid-voidorganization pada bangunannya seperti Tsinghua University Law
Library (OMA),Centre Georges Pompidou (Renzo Piano) dan Miami Beach Convention
Center (BIG), untuk menciptakan suasana yang ekstrovert dan introvert pada tata ruang dan
bentuknya.

Gambar.University Law Library (OMA)


(sumber:http://www.evolo.us/architecture/public-library-is-a-study-of-solids-and-voids/)

Exhibition center, mencoba mengangkat isu ruang publik yang coba ingin ditawarkan.
Pada latar belakang permasalahan dengan menciptakan fasilitas publik dan areakomersial
yang cukup besar di antara bangunan utama dan ruang terbuka sehingga bangunan ini dapat

15 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
dikunjungi oleh setiap kalangan pada setiap waktu. Hal ini juga bertujuan untuk
menghidupkan bangunan sebagai 'lapangan hidup', dengan suasana yang extrovert, sebagai
contohPyramid El Castillo in Chichen Itzan, Snohetta Architects Oslo Opera House
Norway 2003-2007,dan BIG’s, Bjarke Ingels Group Danish Pavilion Shanghai Expo 2010.

Gambar.Ekstrovert dalam Arsitektur


Sumber: www.archdaily.com

Exhibition Center didesain sebagai konsep ‘lapangan hidup’ sebagaimana telah dijelaskan di
atas, maka area transisi dengan bangunan utama dan ruang terbuka akan coba diselesaikan
dengan pendekatan solid-void, begitu juga dengan tatanan ruang serta bentuk bangunan.
Exhibition Centerdengan suasana yang ekstrovert danintrovert yang memenuhi tuntutan
bagi pengunjung dan pengguna bangunan.

3. STRUKTUR BENTANG LEBAR

Bangunan bentang lebar merupakan sistem bangunan yang memungkinkan penggunaan


ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar secar
umum digolongkan menjadi 2 yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks
yakni :
1. Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada dipergunakan
langsung pada bangunan berdasarkan teori dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk
yang ada.
2. Sedangkan bentang lebar kompleks merupakan bentuk struktur bentang lebar yang
melakukan modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap
beberapa sistem struktur bentang lebar.
Berdasarkan pengertian yang diuraikan, secara lebih jelas bentuk struktur bentang lebar
sederhana dan bentang lebar kompleks dapat di lihat pada gambar di bawah ini:
a. Bangunan bentang lebar sederhana

16 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
Gambar. struktur atap Lapangan futsal
Sumber.www.google.com

b. Bangunan bentang lebar kompleks

Gambar. Sidney Opera House


Sumber.www.google.com
Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan lainnya.
Dalam Schodek, 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem struktur yaitu:
a. Struktur rangka batang dan rangka ruang
b. Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung
c. Struktur plan dan grid
d. Struktur membran meliputi pneumatik dan struktur tent(tenda) dan net (jaring).
e. Struktur Cangkang Sedangkan Sutrisno, 1989, membagi ke dalam 2 bagian yaitu:
1. Struktur ruang, yang terdiri atas Konstruksi bangunan petak disebut Struktur rangka
batang dan Struktur Rangka Ruang.
2. Struktur permukaan bidang terdiri atas Struktur Lipatan, Struktur Cangkang, Struktur
Membran, Struktur Pneumatik, Struktur Kabel dan jaringan.

17 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
Gambar.StrukturBentangan
Sumber: Neufert, Ernest. 2003. Data Arsirtekjilid 2 (Terjemahan).Jakarta :Erlangga.

18 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
Gambar. StrukturBentangan
Sumber: Neufert, Ernest. 2003. Data Arsirtekjilid 2 (Terjemahan).Jakarta :Erlangga.

4. HEMAT ENERGI
Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan
energi. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secaraefisien dimana
manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan
mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi. Penghematan energi dapat
menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara,
keamanan pribadi, serta kenyamanan. Organisasi-organisasi serta perseorangan dapat
menghemat biaya dengan melakukan penghematan energi, sedangkan pengguna komersial
dan industri dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan dengan melakukan penghematan
energy.

19 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
Prinsip-Prinsip dasar hemat energy yakni:
  Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus meminimalkan
penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa mungkin memaksimalkan energi
alam sekitar lokasi bangunan ).
 Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain bagunan harus
berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada.
 Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan
sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat
digunakan di masa mendatang / Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya
bagi ekosistem dan sumber daya alam.
 Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan
tersebut / Respect for site : Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai
merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai,
tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ).
 Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user : Dalam merancang
bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua
kebutuhannya.
 Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara keseluruhan:
Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan
bangunan kita.

20 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
BAB III

STUDI BANDING
Berikut ini beberapa contoh bangunan convention hall sebagaistudi banding:

1.South Tenerife Convention Center

Pusat Konvensi Pantai Adeje di Tenerife harus hidup berdampingan dengan


lingkungan yang sulit karena letaknya yang dekat dengan jalan raya South Tenerife. Satu-
satunya titik rujukan di daerah sekitarnya adalah lansekap berbatu, semi-gurun, dan laut,
kehadirannya yang mengesankan membingkai bangunan dengan Pulau La Gomera di latar
belakang.

(sumber:http://https://www.archdaily.com/3452/south-tenerife-convention-center-amp-
arquitectos-sl?ad_source=search&ad_medium=search_result_all)

Garis-garis patahan ini disusun untuk mendorong aliran atap, yang kita bayangkan
sebagai cairan dalam gerakan yang menguraikan ruang di setiap arah. Cairan itu membelah
dan berlipat ganda, menghasilkan retakan cahaya dan ventilasi yang mengintensifkan sensasi
cahaya pada permukaan yang bergelombang.

21 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
(sumber:http://https://www.archdaily.com/3452/south-tenerife-convention-center-amp-
arquitectos-sl?ad_source=search&ad_medium=search_result_all)

Elemen masif ini berisi kantor, fasilitas, dan layanan, yaitu, area yang membutuhkan
independensi fungsional yang lebih besar. Sisa ruang dapat digunakan untuk beragam
kegiatan dengan berbagai tingkat kompartementalisasi. Pusat ini bekerja dengan tiga pintu
masuk simultan atau independen, mendorong fleksibilitas penggunaan dalam ruang dan
waktu. Pintu masuk utama ke serambi besar membawa pengunjung ke kedai kopi atau
auditorium. Pintu masuk lain ke area kantor ditetapkan pada tingkat yang lebih tinggi. Ketika
konser untuk audiensi besar diadakan, publik akan memiliki pintu masuk ketiga menanjak
dari jalan.

(sumber:http://https://www.archdaily.com/3452/south-tenerife-convention-center-amp-
arquitectos-sl?ad_source=search&ad_medium=search_result_all)

22 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
Fleksibilitas bangunan memungkinkan ruang untuk dipersiapkan untuk berbagai
ukuran pertemuan. Area sentral dapat diubah dari auditorium hingga 3000 penonton menjadi
beberapa kamar kecil berkapasitas 300 orang. Ukuran biasanya diperlukan untuk sebagian
besar konferensi.

(sumber:http://https://www.archdaily.com/3452/south-tenerife-convention-center-amp-
arquitectos-sl?ad_source=search&ad_medium=search_result_all)

Transformasi ini dicapai oleh panel kedap suara yang diatur dalam "lemari-batu".
Kedai kopi dapat berfungsi secara mandiri dan menyediakan layanan berkelanjutan untuk
menghindari ditinggalkannya bangunan jenis ini yang sering terjadi pada hari-hari ketika
tidak ada kegiatan berskala besar yang diprogram. . Sistem konstruksinya cukup sederhana
walaupunmemilikikompleksitas.

Memiliki struktur logam biasa dengan tinggi rata-rata 45 cm. Pilihan bahan diatur
oleh niat untuk memaksimalkan adaptasi pusat terhadap lingkungannya; beton dengan
agregat batu chasnera lokal digunakan di seluruh. Untuk atap, kami menggunakan panel serat
tanaman dan semen, yang diberi perawatan yang memberi nuansa akhir, menjadikan
warnanya sama dengan batu lokal. Penerangan alami diselesaikan dengan serangkaian rumah
kaca logam yang berkurang karena retak yang dihasilkan oleh antarmuka komponen yang
berbeda.

23 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
(sumber:https://www.archdaily.com)

24 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
(sumber:https://www.archdaily.com)

25 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
(sumber:https://www.archdaily.com)

26 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
2.Owensboro-Davies County Convention Center / Trahan Architects

(sumber:https://www.archdaily.com)

Owensboro adalah kursi county Daviess County di Kentucky utara-tengah. Awalnya bagian
dari wilayah Shawnee, pemukim putih pertama kali tiba di sana pada 1700-an. Seiring waktu
kota memainkan peran dalam era Perang Sipil, berfungsi sebagai pelabuhan sungai yang
penting, yang berlanjut hingga hari ini. Lingkungan kota melahirkan suara Bluegrass dalam
musik Amerika, mulai tahun 1930-an dan 40-an, berlanjut hingga hari ini.

(sumber:https://www.archdaily.com)

Situs pusat konvensi baru di tepi Sungai Ohio sebelumnya ditempati oleh Executive Inn yang
menampung pertunjukan oleh banyak penyanyi paling populer saat itu. Untuk melayani
berbagai kegiatan, program dan acara ini, serta menyediakan alat pengembangan ekonomi
yang penting, kota ini melakukan pengembangan pusat konvensi baru yang mencakup lebih
dari 40.000 sf ruang pameran, hampir 30.000 sf ruang pertemuan dan luas lobi publik, serta
layanan dan fasilitas pendukung.

27 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
(sumber:https://www.archdaily.com)

Diorganisasikan pada dua tingkat dengan aula di tingkat dan fasilitas pertemuan dan
perjamuan di atas, kompleks bertindak sebagai suar di Sungai, menandakan ambisi luar biasa
dari komunitas ini. Aula pameran dan fasilitas pertemuan dibedakan oleh pemandangan ke
Sungai, sedangkan lobi menghadap ke pusat kota bersejarah.

(sumber:https://www.archdaily.com)

Terletak di taman tepi sungai yang baru dikembangkan, fasilitas ini akan bergabung dengan
pusat seni pertunjukan yang baru saja selesai dan Museum Bluegrass yang diperluas untuk
menghormati sejarah luar biasa fasilitas publik kota yang tidak biasa di komunitas ini.

28 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
(sumber:https://www.archdaily.com)

29 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
(sumber:https://www.archdaily.com)

30 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
(sumber:https://www.archdaily.com)

31 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
BAB IV

LOKASI SITE/TAPAK

1.Jl.Gagak Hitam, Sei Sikambing B, Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara
20122(alternatif 1)

STUDI LOKASI DAN LOKASI TERPILIH

1.BATAS SITE

A. Utara :

- SAKA HOTEL MEDAN


- RUMAH WARGA

B. Selatan :

- PT. SANURA TIGA DARA,

32 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
- MEDAN INTERNATIONAL CONVENTION CENTER,
- PERUMAHAN

C. Timur :

- HOTEL SYARIAH GRAND JAMEE


- RUKO-RUKO

D. Barat :

- RUMAH MASYARAKAT

2.PERATURAN
Mendirikan bangunan ini dengan ketentuan:
- KDB : 70%
- KLB : max. 35 (high building) dan 4,5 (ruko)
- GSB : 6 meter jalanutama; 3,5 m jalansekunder
- Bangunaneksisting : lahankosong
- Potensilahan :
 Memilikisaranatransportasi yang baik
 Berada di lintasan jalan utama, di depan lahan
terdapat jalan memutar
 Tersedianyaangkutanumum
 Site bebasbanjir

2. Jl. Gatot subroto (alternative 2)

 Luas lahan kosong sekitar 2.5 ha.


 Di dekat pusat kegiatan komersial
 Akses tidak banyak
 Sedikit kontur
 Cocok untuk struktur rangka
batang

33 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5
3. Jl. Tahi Bona Simatupang (alternative 3)

 Luas lahan kosong sekitar 2.5 ha


 Diarea kegiatan perdagangan
 Memiliki banyak kontur
 Akses tidak banyak
 Berada di pinggiran kota
 Cocok untuk beberapa struktur
yakni rangka, kabel, cangkang.

34 | S t u d i o P e r a n c a n g a n A r s i t e k t u r 5

Anda mungkin juga menyukai