Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOKIMIA II

I. PercobaanKe : 2 (Dua)
II. Tanggal Percobaaan : Rabu, 27-01-2016
III. Judul Percobaan : Isolasi enzim papain dari getah pepaya
IV. Tujuan Percobaan :Untuk mengisolasi enzim papain dari getah pepaya
V. Dasar Teori

Tanaman pepaya (Carica papaya L.) merupakan herba menahun dan tingginya


mencapai 8 m. Batang tak berkayu, bulat, berongga, bergetah dan terdapat bekas pangkal
daun. Dapat hidup pada ketinggian tempat 1m-1.000m dari permukaan laut dan pada suhu
udara 22°C-26°C. Pada umumnya semua bagian dari tanaman baik akar, batang, daun, biji
dan buah dapat dimanfaatkan (Tjitroseopomo, 2004).
Menurut Tjitrosoepomo (2004), sistematika tumbuhan pepaya (Carica papaya L.)
berdasarkan taksonominya adalah sebagai berikut:  
Kingdom         :  Plantae                                                                                              
   
Divisi               :  Spermatophyta 
Class                : Dicotyledoneae                                                                                 
    
Ordo                :  Cistales
Famili              :  Caricaceae
Genus              :   Carica
Spesies            :  Carica
papayaL.                                                                                    
Nama lokal      :  Pepaya
Enzim yang berperan penting dalam hidrolisis protein ada 2 yaitu proteolitik yang dapat
memecah ikatan protein menjadi peptida, dan peptidase yang dapat memecah ikatan peptida
menjadi asam amino. Dengan kombinasi protease dan peptidase dapat memecah 90% ikatan
peptida. Enzim papain tergolong protease sulhidril. Aktivitasnya tergantung pada adanya
gugus sulfhidril pada sisi aktifnya. Enzim ini dapat dihambat oleh senyawa oksidator,
alkilator, dan logam berat. Enzim papain mempunyai daya tahan panas paling tinggi diantara
enzim-enzim proteolitik lainnya. Aktivitas enzim selain dipengaruhi oleh proses
pembuatannya juga dipengaruhi oleh umur dan jenis varietas pepaya yang digunakan
(Demam, 1997).
Enzim papain dapat diperoleh dengan menyadap getah buah papaya dengan pisau.Buah
pepaya yang masih melekat di pohon digores memanjang dari pangkal sampai ujung buah
dengan kedalaman goresan kurang lebih 2 mm dan getah pepaya dalam cawan. Beberapa
faktor yang perlu diperhatikan dalam penyadapan getah buah pepaya agar diperoleh hasil
yang maksimal adalah sebagai berikut: umur buah antara 2,5 - 3 bulan, waktu penyadapan
dilakukan pagi hari sebelum pukul 08.00 dan sore hari setelah matahari terbenam, dan banyak
goresan tiap kali penyadapan adalah 4 kali goresan (Fitriani, 2006).
Menurut Deman, (1997) papain juga tidak mengandung karbohidrat seperti pada bromelin
dan ficin sehingga mempunyai energi aktivasi yang lebih rendah karena lebih murni
dibandingkan enzim lain. Kualitas papain ditentukan oleh aktivitas proteolitik, semakin tinggi
aktifitas proteolitiknya semakin baik kualitas enzimnya. Penelitian yang dilakukan
didapatkan tepung papain kasar tanpa penambahan zat pengaktif dengan aktivitas proteolitik
sebesar 0,7015 TU menggunakan pengeringan sinar matahari suhu 55 °C selama 8 jam.
Penggunaan lama waktu pengeringan ini cenderung mengakibatkan aktivitas proteolitik
tepung papain kasar mengalami kerusakan. Sehingga memerlukan cara untuk meningkatkan
aktivitas proteolitik tepung papain kasar dengan penambahan zat pengaktif dan pengeringan
yang dapat mengurangi kerusakan enzim (Demam, 1997).

  Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa


yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi
kimia organik. Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi
molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu
kondisi zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat
berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan
oleh hormon sebagai promoter. Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat
untuk menghasilkan senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang
membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karena
reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu lebih lama (Fitriani,
2006).
Setelah mendapatkan getah pepaya dapat dilakukan isolasi enzim. Untuk mengisolasi enzim
papain dari getah pepaya dilakukan 3 proses pemisahan:
 1. Ekstraksi padat-cair
Merupakan salah satu metode pemisahan cair-padatan. Pada proses ini komponen yang tidak
larut dipisahkan dari padatan dengan bantuan solvent. Ketika solvent dicampur dengan
sampel, maka solvent akan melarutkan ekstrak dengan difusi sampai terjadi keseimbangan
konsentrasi.
2. Sentrifugasi
Merupakan cara memisahkan bagian seperti partikel dalam medan gaya sentrifugal partikel
yang berukuran berbeda dalam berbagai ukuran. Densitas dan bentuk akan mengendap searah
sentrifugal dengan kepentingan berbeda.
3. Presipitasi
Banyak agent pemisah yang digunakan untuk mengendapkan protein seperti garam
proteolitik, polimer, panas, pH, dan solvent organik.
Getah hasil penyadapan buah selain diisolasi juga dapat diolah menjadi papain kasar (cured
papain). Cara pengolahannya sebagai berikut. Getah dari penyadapan dicampur larutan
sulfit 0.7% sebanyak empat kali jumlah getah, lalu diaduk hingga merata dengan alat
pengaduk (mixer). Campuran ini biasanya akan membentuk emulsi getah bewama putih susu
yang agak kental. Selanjutnya emulsi getah dikeringkan hingga menjadi papain kasar.
VI. Alat dan bahan :
a. Alat

No NamaAlat ukuran/Jumlah
1 Nampan 1 buah
2 Setrifuge 1 buah
3 Serbet 1 buah
4 Gelaskimia 250 mL / 1 buah
5 Gelas Kimia 50mL / 2 buah
6 Pisau 1 buah
7 Gelas ukur 50 ml/ 1 buah
8 Botol semprotan aquades 1 buah
9 Pipet tetes 2buah
10 Batang pengaduk 1buah
11 Neraca analitik 1 buah

b. Bahan

No NamaBahan Ukuran/Jumlah
1 Getah dari buah dan daun 1 ml
pepaya
2 Aseton 85 % / perbandingan 1 : 6
3 Aquadest 4 ml

VII. ProsedurPercobaan

a. Getah segar dari buah pepaya muda setelah disadap langsung diencerkan
dengan aquades pada perbandingan 1 : 4

b. Kemudian dibiarkan selama 1 jam pada temperatur 10 derajat C disaring

c. Filtrat dicampur dengan aseton 85 % dengan perbandingan 1 : 6

d. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan di keringkan dengan pengering beku

e. Endapan yang terbentuk di timbang dan dicatat hasil pengamatan.


VIII. HasilPengamatan

No Perlakuan Hasil Pengamatan


1  Buah pepaya yang Diketahui getah yang diperoleh
langsung berada dipohon, sebanyak 3 mL, diencerkan dengan 12
disadap mL aquadest
 Diambil getahnya sembari Penambahan aquadest :
diukur dengan 3 mL x 4 = 12 mL
menggunakan gelas ukur
 Setelah getah diambil Sehingga total semuanya sebanyak 15
langsung (sebelum mL.
membeku) diencerkan
dengan aquadest
perbandingan 1:4

2  Dibiarkan selama 1 jam Setelah disaring diperoleh filtrat


pada temperatur 10˚C sebanyak 6,5 mL. Namun hanya
 Disaring dengan kertas diambil sebanyak 5 mL untuk proses
saring. selanjutnya.

3  Ditambahkan aceton 85% Penambahan aseton:


dengan perbandingan 1:6 6 x volume filtrat
= 6 x 5 mL
= 30 mL aseton
Setelah filtrat ditambah aseton,
terbentuk endapan putih yang cukup
banyak dengan total filtrat sebanyak 35
mL

5  Endapan diendapkan Endapan yang terbentuk sebanyak


menggunakan sentrifuge 0,45 gram
selama 15 menit (untuk
satu kali putaran)
 Menimbang endapan yang
terbentuk

IX. PersamaanReaksi

X. Analisa Data
Perhitungan secara teori, Enzim papain yang akan diperoleh.
Teori : Pada 50 ml larutan (filtrat+aseton) menghasilkan 1,25 gram enzim papain.

Diketahui : VF+A teori = 50 ml

BEP teori = 1,25 gram

VF+A praktik = 35 ml

Ditanya : BEP praktik = ...... ?

V F + A teori B EP teori
Jawab : =
V F + A praktik B EP praktik

50 1,25
=
35 B EP praktik

50 BEP praktik = 35 X 1,25

43,75
BEP praktik =
50

BEP praktik = 0,875 gram

Keterangan :

VF+A teori = Volume filtrat + aseton teori

VF+A praktik = Volume filtrat + aseton praktik

BEP teori = Berat enzim Papain teori


BEP praktik = Berat enzim Papain praktik

Berat Enzim Papain yang diperoleh


Bka = 37,05 gram
Bap = 0,5 gram
Bak+ap+EP = 38 gram

BEP = Bak+ap+EP – Bka – Bap

= 38 gram – 37,05 gram – 0,5 gram


= 0,45 gram

Keterangan :

BEP = Berat Enzim Papain

Bka = Berat kaca arloji

Bap = Berat Aluminium Poil

XI. Pembahasan

Pada percobaan kali ini tentang isolasi enzim papain dari buah papaya, yang bertujuan
untuk mengisolasi enzim papain dari papaya. Dimana bagian papaya yang diambil adalah
getahnya yang dapat kita ambil dari buah muda papaya dengan cara memberi bebrapa
sayatan. Getah papaya berwarna putih kental dan mudah menjadi padat apabila dibiarkan
terkena udara. Enzim papain merupakan enzim protease yang berasal dari getah pepaya.
Enzim protease merupakan jenis enzim yang memicu proteolisis, yaitu hidrolisis ikatan
peptida yang menghubungkan antar residu asam amino.

Enzim papain dapat diperoleh dengan menyadap getah buah pepaya yang masih muda

karena buah papaya muda memiliki kandungan enzim yang paling banyak daripada bagian

lain. Getah pada buah muda papaya diambil dengan cara member sayatan pada buah dengan

kedalam kurang lebih 2 mm. Hal yang perlu diperhatikan pada penyadapan getah buah

pepaya agar hasilnya maksimal adalah umur buah antara 2,5-3 bulan. Getah papaya yang

kami tampung sebanyak 3 ml , getah tersebut ditambahkan aquadest dengan perbandingan

1:4 sehingga perbandingan getah dan aquades adalah 3ml : 12 ml dengan total 15 ml setelah

dicampur dan diaduk sampai homogen. Campuran tersebut kemudian di diamkan pada suhu

10◦C selama 1 jam. Lalu di ambil filtratnya dengan cara menyaring campuran tadi dengan

kertas saring untuk memisahkan filtrate dan ampasnya. Filtrat yang kami dapat sebanyak 5ml

kemudian di tambahkan aseton 30 ml. Aseton ditambahkan pada filtrate dengan tujuan untuk

membentuk endapan pada filtrate, aseton juga dapat berperan untuk mengisolasi enzim

papain. Filtrate yang telah terbentuk endapan lalu di sentrifuge untuk memaksimalkan

endapan yang dihasilkan dengan memisahkan antara filtrate dan endapan. Endapan yang

terbentuk dipisahkan dan ditempatkan pada wadah yang telah dilapisi aluminium foil lalu

endapan dikeringkan. Endapan yang telah kering tersebut ialah enzim papain yang kita dapat.

Enzim papain yang kami dapat setelah ditimbang adalah sebanyak 0,45 gram.

XII. Kesimpulan
 Enzim papain adalah enzim protease yang berasal dari getah papaya yang
merupakan jenis enzim yang memicu proteolisis.
 Penambahan aseton pada filtrate berfungsi sebagai pemisah dalam ekstraksi cair
padat untuk mendapatkan enzim papain.
 Faktor yang mempengaruhi kerja enzim yaitu, konsentrasi substrat, suhu, derajat
keasaman (pH), konsentrasi enzim pengaruh aktivator dan inhibitor, , zat penggiat,
kadar air ,zat penghambat dan waktu.
 Larutan getah papaya di simpan dalam suhu 10◦C dimaksudkan agar enzim yang
terkandung pada larutan tidak rusak, karena enzim dapat rusak pada suhu tinggi.

XIII. Daftar Pustaka

Poedjiadi, Anna. 1994. “Dasar-Dasar Biokimia”. Jakarta : UI-Press.


Purnika, Dewi. 2014. Enzim Papain. (online).
http://biokimiatanaman.blogspot.co.id/2014/04/enzim- papain.html (diakses pada
tanggal 31 Januari 2016)

Vogel. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: Kalman Media
Pusaka.

XIV. Lampiran
Filtrate larutan getah papaya

Endapan pada filtrate setelah di sentrifuge

Anda mungkin juga menyukai