Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SISTEM PENCERNAAN
DOSEN MATA KULIAH:

Ibu Ns Lia komalasari S.kep.MM

Nama : Dila Nurasyifa

NIM : P17324420013

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


Prodi kebidanan Karawang
2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul : “Fungsi sitem pencernaan”
Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
Tuhan YME dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu,dalam
kesempatan ini penyusun menhaturkan rasa hormat dan terimakasih kepada
Bu Ns Lia Komalasari ,S Kep,MM. Sebagai dosen mata kuliah fisiologi
Penyusun menyadari bahwa dalam proses makalah ini masih jauh dari
kesempatan kesempuraan baik materi maupun cara penulisanya. Namun demikian
penyusun telah menyelesaikan dengan baik dan oleh karenanya ,penyusun dengan
rendah hati menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca .

Karawang,September 18, 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DARTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B.  Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................... 1
D.  Manfaat Penulisan.................................................................................. 2 
BAB II PEMBAHASAN
A.  Pengertian Sistem Pencernaan ............................................................... 3
B.  Fungsi Sistem Pencernaan ...................................................................... 3
C.  Bagian-bagianSaluran pencernaan.......................................................... 4
D.  Organ-Organ Sistem Pencernaan............................................................ 7
BAB III PENUTUP
A.  Simpulan ................................................................................................ 16
B.   Saran ..................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang Masalah


Fisiologi adalah mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan
normal. Tubuh terbentuk atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing
dengan fungsinya yang khusus untuk dilaksanankan. Fisiologi sistem pencernaan
manusia terdiri dari beberapa organ. Rongga mulut, esofagus, lambung, usus
kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu akan bekerja
sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencernasemua
makanan yang masuk ke tubuh.

B.        Rumusan Masalah
Dari latarbelakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari sistem pencernaan?
2. Apa fungsi sistem pencernaan?
3. Bagaimana gambaran garis besar dari saluran pencernaan?
4. Apa saja organ-organ yang terdapat dalam system pencernaan?

C.    Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas tujuan darip enulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui:
1. Pengertian dari sistem pencernaan.

2. Apa fungsi sistem pencernaan.


3. Gambaran garis besar dari saluran pencernaan.
4. Organ-organ yang terdapat dalam sistem pencernaan.
D.    Manfaat Penulisan
Manfaat dari makalah ini adalah:
1.      Bagi siswa, hasil penulisan makalah ini dapat berfungsi sebagai
pengetahuan yang  bisa dijadikan pedoman dalam memahami
tentang pencernaan manusia.
2.      Bagi masyarakat, hasil penulisan makalah ini dapat memberi pengetahuan
tentang pencernaan makanan
BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pengertian Sistem Pencernaan


Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses
makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika
maupun secara kimia. System pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan
(alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang memrentang dari mulut sampai
anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung
empedu dan pancreas.Saluran pencernaan yang terletak di bawah area diafragma
disebut saluran grastrointestinal.Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan
itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam
keadaannormal

B.  Fungsi Sistem Pencernaan


Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1.   Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2.   Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3.   Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang
menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4.   Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul
kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
5.   Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh
tubuh.
6.   Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga
bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
C. Saluran Pencernaan
 Dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga
sentral) ke arah luar. Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi
regia.
a. Mukosa (membrane mukosa) tersusun dari tiga lapisan.
1)      Epithelium yang melapisi berfungsi untuk perlindungan, sekresi, dan
absorpsi. Di bagian ujung oral dan anal saluran, lapisannya tersusun dari dari
epithelium skuamosa bertingkat tidak terkeranisasi untuk perlinndungan. Lapisan
ini terdiri dari epithelium kolumnar simple dengan sel goblet di area tersebut yang
dikhususkan untuk sekresi dan absorpsi.
2)      Lamina propria adalah jaringan ikat areolar yang menopang epithelium.
Lamina ini mengandung pembuluh darah, limfatik, nodular limfe, dan bebrapa
jenis lainnya.
3)      Muskularis mukosa terdiri dari lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapisan
otot polos longitudinal luar.

b. Submukosa terdiri dari jaringan ikat areolar yang mengandung pembuluh darah,
pembuluh limfatik, beberapa kelenjar submukosal, dan pleksus serabut saraf, serta
sel-sel ganglion yang disebut pleksus meissner (pleksus submukosal). Submukosa
mengikat mukosa ke muskularis eksterna.

c. Muskularis eksterna terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam dan
satu lapisan longitudinal luar. Konstraksi lapisan sirkular mengkonstriksi lumen
saluran dan kontraksi lapisan longitudinal memperpendek dan memperlebar
lumen saluran. Konstraksi ini mengakibatkan gelombang peristalsis yang
meenggerakkan isi saluran kea rah depan.
1). Muskularis eksterna terdiri dari otot rangka di mulut, faring, dan esophagus
attas, serta otot polos pada saluran selanjutnya.
2) Pleksus auerbach (pleksus mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan
ganglion parasimpatis, terletak diantara lapisan otot sirkular ddalam longitudinal
luar.
d. Serosa(adventisia), lapisan keempat dan paling luar yang disebut
juga peritoneum viseral. Lapisan ini terdiri dari membrane serosa jaringan ikat
renggang yang dilapisi epithelium skuamosa simple. Di bawah area diafragma dan
dalam lokasi tempat epithelium skuamosa dan menghilang dan jaringan ikat
bersatu dengan jaringan ikat di sekitarna area tersebut disebut sebagai adventisia.
 Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane
erosa terlebar dalam tubuh.
a.       Peritoneum parietal melapisi rongga abdominopelvis.
b.      Peritoneum viseral membungkus organ dan terhubungkan ke peritoneum
parietal oleh berbagai lipatan.
c.       Rongga peritoneal adalah ruang potensial antara visceral dan peritoneum
parietal.
d.      Mesenterium dan omentum adalah lipatan jaringan peritoneal berlapis ganda
yang merefleks balik dari peritoneum visceral. Lipatan ini berfungsi untuk
mengikat organ-organ abdominal satu sama lain dan melabuhkannya ke dinding
abdominal belakang. Pembuluh darah limfatik, dan saraf terletak dalam lipatan
peritoneal.
1.      Omentum besar adalah lipatan ganda berukuran besar yang melekat pada
duodenum, lambung dan usus besar. Lipatan ini tergantung seperrti celemek di
atas usus.
2.      Omentum kecil menopang lambung dan duodenum sehingga terpisah dari
hati.
3.      Mesokolon melekatnya kolon ke dinding abdominal belakang.
4.      Ligamen falsimoris melekatkan hati ke dinding abdominal depan dan
difragma.
e. Organ yang tidak terbungkus peritoneum, tetapi hanya tertutup olehnya disebut
retroperitoneal (di belakang peritoneum). Yang termasuk retroperitoneal antara
lain; pankreas, duodenum, ginjal, rectum, kandung kemih, dan beberapa organ
reproduksi perempuan

D. Organ-Organ Sistem Pencernaan


1. Rongga Mulut
Makanan masuk kedalam tubuh melalui mulut. Di dalam rongga mulut terdapat
gigi, lidah, dan air ludah (air liur).Ketiga komponen itu berperan untuk mencerna
makanan di dalam mulut. Gigi dan lidah mencerna makanan secaram ekanis.Air
ludah mencerna makanan secara kimiawi. Pencernaan secaramekanis merupakan
pencernaan makanan dengan cara dikunyah oleh gigi dan dibantu lidah.
Sementaraitu, pencernaan kimiawi merupakan pencernaan makanan yang
dilakukan oleh enzim. Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan.
Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk
membantu pencernaan makanan. Pada Mulut terdapat:
a. Gigi
Memiliki fungsi memotong,  mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel
yang kecil-kecil. Gigi berfungsi menghancurkan makanan yang masuk dalam
rongga mulut. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi dibedakan menjad itiga.
Ketiga gigi tersebut yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham.
  
b. Lidah

Lidah mempunyai beberapa fungsi seperti mengatur letak makanan saat dikunyah,

membantu menelan makanan, dan mengecap rasa makanan. Lidah peka terhadap

panas, dingin, dan adanya tekanan.Lidah dapat mengecap makanan karena pada

permukaannya terdapat bintil-bintil lidah.Pada bintil-bintil lidah terdapat saraf

pengecap. Setiap permukaan lidah memiliki fungsi kepekaan rasa yang berbeda.

Rasa pahit terasa di bagian pangkal lidah, rasa manis terasa di bagian ujung lidah,

rasa asam terasa di bagian tepi kiri dan kanan lidah, dan rasa asin terasa di bagian

ujung dan dalam lidah.


c. KelenjarLudah

Saat makanan dikunyah dalam mulut, makanan dibasahi oleh air liur. Makanan

menjadi licin dan mudah ditelan.Selain itu, air liur mengandung enzim ptyalin atau

amilase. Enzimini berfungsi untuk mencerna zat tepung (amilum) secara kimiawi

menjadi zat gula. Itulah sebabnya, saat mengunyah nasi dalam waktu lama kita akan

merasakan manis. Pencernaan seperti ini merupakan contoh pencernaan kimiawi.

Perhatikan gambar berikut ini

Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut, yaitu kelenjar Parotis, kelenjar Subman

dibularis, dan kelenjar sublingualis. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan

ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia

adalah : air, mucus, enzim amilase, zat anti bakteri, dll. Fungsi ludah adalah

melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida.

d. Esofagus (Kerongkongan)

Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung.

Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring.

Pada faring terdapatklep, yaituepiglotis yang mengatu rmakanan agar tidak masuk

ketrakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan

kelambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan


peristaltic sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.

Di pangkal leher terdapat dua saluran, yaitu batang tenggorokan dan kerongkongan.

Batang tenggorokan merupakan saluran pernapasan, sedangkan kerongkongan

merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dan lambung. Kedua saluran

ini dipisahkan oleh sebuah katup. Katupakan menutup ketika sedang makan, dan

akan terbuka ketika sedang bernapas. Itu sebabnya dianjurkan untuk tidak berbicara

ketika sedang makan sebab dapat menimbulkan tersedak. Panjang kerongkongan

kira-kira 20 cm. Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur.Makanan yang berada di

dalam kerongkongan akan didorong oleh dinding kerongkongan menuju lambung.

Gerakan seperti ini disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltic dilakukan oleh otot

dinding kerongkongan.
2. Rongga Oral, Faring Dan Esofagus
a.  Rongga oral
Rongga oral adalah jalan masuk menuju system pencernaan dan berisi organ
asesoris yangberfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga vestibulum (bukal)
yang terletak di antara gigi, dan bibir dan pipi sebagai batas luarnya. Rongga oral
utama dibatasi gigi dan gusi di bagian depan, palatum lunak dan keras di bagian
atas, lidah dibagian bawah, dan orofaring di bagian belakang.
b.   Faring
Faring atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan laring (tenggorokan).
Faring berupa saluran yang berbentuk kerucut dari bahan membrane berotot
(muskulo membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari
dasar tengkorak sampai diketinggian vertebra servikal keenam, yaitu ketinggin
tulang rawan krikoid, tempat faring bersambung dengan usofagus. Dalam faring
ini terjadi proses menelan (deglutisi) menggerakkan makanan dari faring menuju
esofagus.
c.    Esofagus(kerongkongan)
Esophagus adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 25 cm dan berdiameter 2,54
cm. esofagus berawal pada area laringofaring, melewati difragma dan hiatus
esophagus (lubang) pada area sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan
membuka kearah lambung.
Fungsi esophagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak
peristalsis. Mukosa esophagus memproduksi sejumlah besar mukus untuk
melumasi dan melindungi esofagus.

3.  Lambung
Regia-regia lambung terdiri dari bagian jantung, fundus, badan organ, dan bagian
pilorus. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot
berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan
normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam
kerongkongan.
a. Bagian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan esophagus dan
lambung.
b.  Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esophagus.
c. Badan lambung adalah bagian yang terilatasi di bawah fundus, yang
membentuk dua pertiga bagian lambung. Tepi meial badan lambung yang konkaf
disebut kurvatur kecil: tepi lateral badan lambung yang konveks disebut kurvatur
besar.
d. Bagian pylorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke
duodenum. Antrum pylorus mengarah ke mulut pylorus yang dikelilingi sfinger
pylorus muscular tebal.
Lambung berfungsi diantaranya dalah sebagai gudang makanan, yang
berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim,
memproduksi kimus dan mucus, factor intrinsic (menghasilkan vitamin B12),
disgesti protein, dan absorpsi.

4.  Usus Halus
Gambaran umum mengenai usus halus adalah tuba terlilit yang merentang
dari sfingter pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus
besar. Diameter usus halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m. Secara
umum proses pencernaan dalam tubuh adalah dimulaidari lambung melepaskan
makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian
pertama dari usus halus.
Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam
jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan
megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap
ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi
usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang
dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna
protein, gula dan lemak.
Fungsi usus halus adalah diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk
digesti, usus halus juga mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di
mulut dan lambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pancreas
serta dibantu empedu dalam hati.

5.  Pankreas
Pankraes merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :
         Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
         Pulau pankreas, menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim
pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim
yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.
Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh
tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah
mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium
bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam
lambung

6.  Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi,
beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan
diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil
(kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan
vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.
Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah
yang masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi,
setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi
umum.
7. kandungempedu
Empedu memiliki 2 fungsi penting :
Membantu pencernaan dan penyerapan lemak Berperan dalam pembuangan
limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal
daripenghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol

8.  Usus Besar
Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian
nutrient telah dicerna dan di absorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak
tercerna. Usus besar tidak memiliki vili, plicae cilculares (lipatan sirkular) dan
diameternya lebih lebar, panjantnya lebih pendek, dan daya renggangnya lebih
besar disbandingkan usus halus. Usus besar terdiri dari sekum (kantong tertutup
yang menggantung di bawah area katup ileosekal), kolon (kolon asenden, kolon
tranversa, kolon desenden), rectum (bagian saluran dengan panjang 12-13cm,
yang berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus.
Usus besar berfungsi diantaranya adalah:
1. Usus besar mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang
tersisa danmengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
2. Usus besar hanya memproduksi mucus. Sekresinya tidak mengandung enzim
atau hormonepencernaan.
3. Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan
memproduksi sedikit kalori nutrient bagi tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga
memproduksi vitamin (K, riboflavin, dan tiamin) dan berbagai gas.
4. Usus besar juga mengekskresi sisa dalam bentuk feses.

9.  Rektum dan Anus


Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar
(setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena
tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon
desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk
buang air besar (BAB). Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan
keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam
pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan
limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit)
dan sebagian lannya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar
anus tetap tertutup.
BAB III
PENUTUP 
A.   Kesimpulan
Dari pembahasan dalam bab 2 makalah ini, maka kesimpulan dari makalah ini
adalah:
1. Pengertian dari sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk
melakukan proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel
tubuh secara fisika maupun secara kimia.
2. Pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau
kerja system pencernaan dalam keadaan normal.
3. Fungsi utama dari sistem pencernaan ini adalah untuk menyediakan makanan,
air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.

Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
(1).  ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut,
(2). pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
Makanan       kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan (menelan),
(3). peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang
menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan,
(4).digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul
kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung,
(5).absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh
tubuh,
(6). egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga
bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.

4. Gambaran Besar Saluran Pencernaan adalah terdiri dari :


(1) dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga
sentral) ke arah luar. Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi
regia,
(2) Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane
erosa terlebar dalam tubuh.
5. Organ-organ system pencernaan adalah Rongga Oral, Faring Dan Esofagus,
lambung, usus halus, pancreas, hati, kandung empedu, usus besar, rectum dan
anus.

B.         Saran
Diharpkan kepada para dan pelaku yang bekerja di bidang kesehatan untuk
benar-benar memahami tentanf fisiologi pencernaan pada manusia.Agar nantinya
tidak terjadikesalahan dalam hal penyimpulan asumsi terhadap yang keluhan
pasien yang bermasalah dengan sistem pencernaan.
DAFTAR PUSTAKA

Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan.(Online).

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Gray1045.png. (di akses tanggal 22 Oktober


2013).

Fisiologi Sistem Pencernaan. (Online).

http://medicastore.com/nutracare/isi_enzym.php. (di akses tanggal 22 Oktober


2013).

FisiologiSistemPencernaanManusia. (Online).

http://www.anneahira.com/fisiologi-sistem-pencernaan-manusia.htm.
(diaksestanggal 22 Oktober 2013).

P. Evelyn , C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedik. Jakarta: Gramedia


Pustaka Umum.

S. Ethel. W. palupi (ed). Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Buku Kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai