Anda di halaman 1dari 117

BELAJAR

GITAR ELEKTRIK
TANPA LES

Andy Owen

[ Cetakan : Pertama Agustus 2015 ]


Kata Pengantar
Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yesus, mama saya yang terus
mendukung dan mendoakan saya hingga selesainya buku ini, Caesilia Intan Pratiwi (Gitar Plus), Eka
Venansius (Gitar Plus), Mudya (Gitar Plus) Riki (Gitar Plus), Jemmy Suhadi (Chic's Musik), Gladys (Chic’s
Musik), Herby Arkadi (MG), Andi (MG), Patricia (Ibanez), Timotius (Ibanez), Yuvo (Peavey), Cahyo
(Peavey), Tanto (Peavey), Yena (for making the artwork), Hartono (Nuansa Print), semua murid-muridku
di Chic's Musik dan MSI, dan seluruh teman-teman gitaris Indonesia.

Buku ini adalah sebuah catatan panjang atas perjuangan saya dalam membuat satu panduan belajar
bagi para gitaris pemula sampai dengan mahir. Sebuah intisari dari pengalaman saya mengajar gitar
selama 15 tahun lebih. Banyak gitaris yang ingin belajar tetapi tidak mempunyai panduan urutan
belajar, ketika mereka melihat pelajaran-pelajaran yang ada di youtube, merekapun bingung harus
mulai dari materi yang mana, dikarenakan terlalu banyaknya materi yang ada sekarang ini, belum
termasuk variasi-variasinya, karena setiap tutor mempunyai metode pengajaran yang berbeda, belum
lagi intimidasi video-video yang masuk dalam kategori mahir, sementara mereka yang belajar, baru
mengerti beberapa chord. Belajar gitar mempunyai tahapan-tahapan yang harus dilewati berurutan
untuk bisa menjadi seorang gitaris yang mahir, tidak ada urutan yang baku memang, akan tetapi
diharapkan buku ini bisa dijadikan panduan untuk mulai belajar dari awal, sehingga mempermudah
untuk lebih cepat mengerti materi-materi yang ada di tingkat lanjut, dan juga mempermudah
memahami pelajaran-pelajaran yang ada di dunia online.

Buku ini diperuntukan untuk para gitaris yang setidaknya sudah menguasi chord dasar, triad open/bar
chord dan ingin belajar lebih lagi mengenai, melodi, tehnik, teori, improvisasi, dasar ear training,
dll. Di buku ini tidak terlalu banyak pelajaran/latihan mengenai not balok, dan lebih memfokuskan
kepada praktek, bagi kalian yang ingin serius belajar mengenai membaca not kalian bisa membeli
seri buku saya yang lain.

Saya membuat buku ini berusaha menjelaskannya semua dalam tulisan yang jelas dan mudah
dimengerti, sehingga kalian tidak perlu mengikuti les lagi dan bisa belajar sendiri di rumah, namun
sekiranya ada materi yang kalian kurang jelas dan membutuhkan bantuan untuk dijelaskan, kalian
bisa mengikuti online lesson via skype atau facetime langsung dengan saya, atau request video
untuk materi tertentu agar bisa diulang-ulang di rumah, kunjungi situs saya di www.andyowenguitar.com
untuk info lebih lengkap dan juga update dengan pelajaran-pelajaran gratis yang akan saya unggah
ke situ.

iii
Daftar Isi
Penjarian Dasar ………………………………………………………………………………………........... 1
Root Shape ………………………………………………………………………………………………........ 15
Tangga Nada Mayor dan Sequencing ……………………………………………………………............ 19
Interval…………………………………………………………………………………………………........... 28
Major dan Major 7th harmony ……………………………………………………………………….......... 34
7th Chord, Open, dan Moveable …………………………………………………………………............. 38
Tangga Nada Minor ……………………………………………………………………………………......... 40
Major dan minor Arpeggio…………………………………………………………………………............ 43
Major dan Minor Pentatonic……………………………………………………………………................... 44
Triad dan Inversinya…………………………………………………………………………………............ 45
Finding Key Center ……………………………………………………………………………………......... 48
Improvisasi Dasar ……………………………………………………………………………………........... 52
Guitar Technique ……………………………………………………………………………………............. 55
Modes ……………………………………………………………………………………............................. 85
7th Arpeggios ……………………………………………………………………………………................. 90
Chord Inversion ……………………………………………………………………………………............... 98
Ear Training …………………………………………………………………………………….................... 106

iv
Penjarian Dasar

Posisi Ibu Jari


Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bermain gitar, yang pertama adalah posisi ibu jari.
Pada dasarnya ada dua macam posisi ibu jari untuk tangan kiri:

1. Hold behind the neck


Dalam posisi ini, ibu jari terletak tepat di belakang neck. Hold behind the neck memberikan
kemudahan untuk jangkauan yang panjang, dan memberikan kontrol yang lebih merata ke
semua jari tangan kiri.
Posisi ini lebih tepat untuk memainkan chord, terutama untuk chord yang membutuhkan
jangkaun jari yang lebih lebar, seperti chord Mayor 9 atau Minor 9. Posisi ini juga sangat tepat
untuk memaink an lick-lick gitar yang menggunak an stretching yang lebar.

2. Hooked over the neck


Posisi yang kedua ialah ibu jari terletak menggantung di atas neck. Posisi ini sangat berguna
untuk memberik an kekuatan lebih dan kontrol saat melakuk an bending string.

hooked over the neck


Hold behind the neck hooked over the neck

Posisi tangan kiri


1. Biasakan menekan dengan ujung jari (posisi jari tidak boleh tidur). Posisi jari yang tidur
bukan berarti salah, teknik tersebut nantinya akan dilatih saat belajar finger rolling, tetapi
untuk awal latihan, jangan dimainkan terlebih dahulu. Hal ini berhubungan nanti saat melatih
teknik hammer on dan pull off. Kecuali untuk jari telunjuk saat memainkan melodi, posisi jari
telunjuk agak tidur tetapi hanya menempel senar di atas dan bawahnya, dan sisa senar lainnya
dimatikan menggunakan tangan kanan.

2. Gerakan jari jangan terlalu jauh dari fretboard. Jarak sebanding dengan waktu, semakin
jauh kita mengerakkan jari, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan jari untuk sampai ke
not tujuan. Oleh karena itu usahakan jari kita sedekat mungkin dengan senar yang akan
ditekan, kurang lebih 1/8 sampai 1/2 inci (0,3 sampai 1,3 cm) dari fret.
Dalam bermain gitar, terkadang kita ingin memainkan suatu lick dengan cepat. Hal tersebut
tidak mungkin dilakukan bila gerakan jari terlalu jauh dari fretbroard. Selain itu juga,
jarak jari yang terlalu jauh juga menguras tenaga. Semakin cepat kita bermain, tenaga yang
digunakan justru semakin sedikit dan gerakan jari akan semakin rileks.

1
Posisi jari telunjuk yang menempel Menekan dengan menggunakan
pada senar diatasnya ujung jari (jari selalu berdiri)

3. Biasakan jari untuk menekan tepat di belakang besi fret, tidak di sembarang tempat
di daerah fret tersebut. Ini akan memberikan ketepatan saat bermain. Jika sudah terbiasa
bermain dengan cara seperti ini maka bukan hal yang tidak mungkin untuk memainkan gitar
dengan mata tertutup atau tampa melihat fretboard, dengan begitu performa kita di panggung
akan lebih natural dan menarik.

4. Biasakan mengangkat jari ketika jari berikutnya akan turun menekan senar. Ini akan
membiasakan jari bersiap-siap untuk menekan not berikutnya. Namun ada juga yang melatih
jari-jarinya tetap menempel pada fretboard pada saat jari berikutnya akan turun menekan
senar (seperti latihan pada gitar klasik). Hal ini juga umum, karena tujuan latihan tersebut
adalah membiasakan jari tetap dekat dengan fretboard. Namun, untuk bermain dalam
tempo yang cepat, teknik latihan gitar klasik tersebut tidak tepat untuk digunakan karena akan
menghambat pergerakan jari.

Setiap latihan memiliki tujuan tertentu. Saat akan melakukan latihan pahamilah tujuan dari
masing-masing latihan, misalnya apakah itu untuk melatih alternate picking, sweep picking,
legato, tapping atau apapun itu, sehingga kita dapat lebih berkonsentrasi ke hal utama yang
sedang dilatih.

Posisi Tangan Kanan


Pegang pick antara ibu jari dan jari telunjuk, telapak tangan dan jari boleh menekuk secara natural.
Tempelkan sisi telapak tangan pada bridge, perhatikan sudut saat memetik, jangan sampai
gerakan picking kita tidak seimbang antara upstrokes dan downstrokes-nya. Untuk lebih jelas
mengenai posisi tangan kanan dapat dilihat pada gambar.

Posisi tangan kanan Cara memegang Pick

2
Gerakan picking dengan menggunakan pergelangan tangan mungkin merupakan gerakan terbaik.
Kombinasi antara pergelangan tangan dan lengan juga umum digunakan. Hindari picking
menggunakan lengan, karena cenderung membuat tangan kanan menjadi lebih mudah lelah,
sehingga kurang bisa menjaga stamina saat bermain cepat. Dalam gerakan picking apapun, yang
penting gerakan tersebut harus seminimal, setepat, dan serileks mungkin. Jangan sampai pick
terlalu jauh dari senar karena ketika memetik karena semakin jauh kita memetik akan
mengakibatkan permainan kita menjadi semakin lambat. Usahakan gerakan picking yang dipilih
adalah yang paling nyaman bagi kita sendiri, dan jangan pernah takut untuk mencoba hal baru.

Berlatih Dengan Tempo Lambat


Biasakan berlatih dalam tempo yang cukup lambat namun tanpa membuat kesalahan sedikitpun.
Jari kita akan bergerak sesuai seperti yang kita latih. Jika kita biasa melatih sesuatu dengan cepat
tetapi tidak bersih secara berulang kali, bagaimana mungkin tiba-tiba kita bisa berharap dalam
satu kali kita bisa bermain bersih. Jari kita akan terbiasa sesuai dengan yang kita latih berulang
kali. Jika kita terbiasa melatih dengan bersih dan sempurna otomatis hasilnya pun juga akan
sempurna dan tepat. Kita bisa bermain dengan berbagai macam kombinasi not jika kita
melatihnya dengan cukup lambat. Jari yang dilatih secara lambat akan lebih akurat dan stabil. Jika
jari dibiasakan dilatih langsung dengan cepat maka jari akan menjadi kurang terkontrol dan akan
lebih cepat kaku saat kita nervous di panggung. Untuk bisa mengontrol tempo kita secara akurat
dan stabil gunakanlah metronome !

Alternate Picking
Ada berbagai macam cara untuk memetik, sebagai latihan dasar kita akan menggunakan alternate
picking, yaitu memetik ke bawah dan ke atas secara bergantian terus menerus. Perhatikan suara
petikan ke atas, biasanya lebih lemah dari pada saat memetik ke bawah, usahakan untuk memetik
sama rata. Picking ke bawah kita sebut downstroke dilambangkan dengan dan picking ke atas
disebut upstroke dilambangkan dengan .

3
Metode Notasi
Agar siswa dapat memahami dan memainkan latihan-latihan secepat mungkin, buku ini
menggunakan beberapa macam penulisan notasi. Yang pertama adalah menggunakan notasi
musik standar dikombinasikan dengan penjarian dan tanda senar, yang kedua menggunakan
sistem tablature, dan yang ketiga menggunakan fretboard diagram.

a. Tablature

Tablature adalah sistem notasi musik yang dikembangkan secara spesifik khusus untuk para
gitaris, menggunakan 6 buah garis yang melambangkan senar yang ada pada gitar. Angkanya
melambangkan fret yang harus kita tekan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar tablature
di bawah ini.

senar E G, fret ke 5
senar B Senar ke 4
senar G

T
A 5
B

senar D
senar A
senar E

Beberapa tablature juga sering digabungkan dengan lambang notasi ritmik musik, bentuknya
hampir sama dengan notasi standard, contohnya bisa dilihat pada gambar berikut Tablature
dengan notasi

T
A 5
B 5 7
5 6

b. Diagram Fretboard Horizontal

Diagram fretboard horizontal menunjukan bentuk neck dari gitar dari fret satu sampai dengan
fret 12. Garis horizontal yang pararel melambangkan senar dan garis yang vertikal
melambangkan fret. Tanda titik bulat melambangkan lokasi senar dan fret yang harus kita
mainkan, tanda titik yang tidak penuh melambangkan inlay fretboard yang akan membantu
kita untuk menemukan posisi lebih cepat.

Gambar Diagram fretboard

senar E G, fret ke 5
senar B Senar ke 4
senar G

senar D
senar A
senar E frets

4
c. Lambang penjarian tangan kiri

Jari 1 melambangkan jari telunjuk


Jari 2 melambangkan jari tengah
Jari 3 melambangkan jari manis
Jari 4 melambangkan jari kelingking
Ibu jari di lambangkan dengan huruf T

2
3 1

Latihan berikut ini akan membantu sekali untuk koordinasi tangan kanan dan kiri.

Latihan 1

dst

1 2 3 4
T 1 2 3 4
A 1 2 3 4
1 2 3 4
B 1 2 3 4
1 2 3 4

4 3 2 1
T 4 3 2 1
A 4 3 2 1
4 3 2 1
B 4 3 2 1
4 3 2 1

Hammer on dan Pull off


Hammer on adalah tekhnik membunyikan senar gitar tanpa dipetik, yaitu dengan cara memukulkan
jari tangan kiri kita pada fretboard, contoh mainkan senar 3 pada fret 5 dengan jari telunjuk kita dan
pukulkan jari manis kita pada fret ke 7 sehingga berbunyi. Hammer on dilambangkan dengan
kurva atau ikuti dengan huruf H di atasnya.

T 5 7
A
B
Penjarian 1 3

5
Pull off adalah tehnik membunyikan senar gitar tanpa dipetik, yaitu dengan cara menarik jari kita,
atau lebih tepatnya “mencongkel” senar menggunakan jari kiri kita. Tekhnik ini merupakan kebalikan
dari tehnik Hammer on . Petik Senar 3 pada fret 7 dengan menggunakan jari manis kita, kemudian
congkelah menggunakan tehnik pull off sehingga senar pada fret ke 5 berbunyi. Pull off
dilambangkan dengan kurva atau diikuti dengan hurup P di atasnya.

T 7 5
A
B
Penjarian 3 1

Latihan 2

1 2 3 4
T 1 2 3 4
A 1 2 3 4
B 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4
H H H H H H H H H H H H H H H
H H H

5 4 3 2
T 5 4 3 2
5 4 3 2
A 5 4 3 2
B 5 4 3 2
5 4 3 2
P P P P P P P P P P P P
P P P P P P

Latihan 3
3
3
3

3 3
3 3
3

1 2 4 5 3 2
T 1 2 4 5 3 2
1 2 4 5 3 2
A 1 2 4 5 3 2
B 1 2 4 5 3 2
1 2 4 5 3 2
H H H H H H H H H H P P P P P P P P P P P P P P

6
Latihan 4
3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3

1 3 4 5 4 2
T 1 3 4 5 4 2
1 3 4 5 4 2
A 1 3 4 5 4 2
B 1 3 4 5 4 2
1 3 4 5 4 2
H H H H H H H H H H H H P P P P P P P P P P P P

Latihan 5

1 3 2 4
T 1 3 2 4
A 1 3 2 4
1 3 2 4
B 1 3 2 4
1 3 2 4
H H H H H H H H H H H H

5 3 4 2
T 5 3 4 2
A 5 3 4 2
5 3 4 2
B 5 3 4 2
5 3 4 2
P P P P P P P P P P P P

Latihan 6

1 4 3 2
T 1 4 3 2
A 1 4 3 2
1 4 3 2
B 1 4 3 2
1 4 3 2
H P P H P P H P P H P P H P P
H P P

7
5 2 3 4
T 5 2 3 4
5 2 3 4
A 5 2 3 4
B 5 4 3 2
5 4 3 2
P H H P H H P H H P H H
P H H P H H

Permutasi latihan 1234


Kalian bisa juga melatih permutasi 1234 yang akan menghasilkan kombinasi sebagai berikut :

1 2 3 4 2 1 3 4 3124 4123

1 2 4 3 2 1 4 3 3142 4132

1 3 2 4 2 3 1 4 3214 4213

1 3 4 2 2 3 4 1 3241 4231

1 4 2 3 2 4 1 3 3412 4312

1 4 3 2 2 4 3 1 3421 4321

Menggabungkan permutasi tersebut akan memindah turunnya jari yang berbeda setiap senarnya,
seperti pada latihan berikut.

Latihan 7

2 3 4 1
T 1 2 3 4
A 4 1 2 3
3 4 1 2
B 2 3 4 1
1 2 3 4

4 5 2 3
T 5 2 3 4
A 2 3 4 5
3 4 5 2
B 4 5 2 3
5 2 3 4

8
Latihan lain yang bisa digunakan untuk meningkatkan koordinasi antara jari dan tangan kanan
yang berfungsi untuk memetik adalah sebagai berikut.

Latihan 8

T
A
B 1 2 1 2 3 2 1 2 3 4 3 2 1 2 3 4
1 2 1 2 3 2 1 2 3 4 3 2 1 2 3 4
Penjarian 1 2 1 2 3 2 1 2 3 4 3 2 1 2 3 4 dst

T
A 1 2 1 2 3 2 1 2 3 4 3 2 1 2 3 4
1 2 1 2 3 2 1 2 3 4 3 2 1 2 3 4
B

1 2 1 2 3 2 1 2 3 4 2 1 1 2 3 4
T 1 2 1 2 3 2 1 2 3 4 3 2 1 2 3 4
A
B

5 4 5 4 3 4 5 4 3 2 3 4 5 4 3 2
T 5 4 5 4 3 4 5 4 3 2 3 4 5 4 3 2
A
B
Penjarian 4 3 4 3 2 3 4 3 2 1 2 3 4 3 2 1 dst

9
T
A 5 4 5 4 3 4 5 4 3 2 3 4 5 4 3 2
5 4 5 4 3 4 5 4 3 2 3 4 5 4 3 2
B

T
A
B 5 4 5 4 3 4 5 4 3 2 3 4 5 4 3 2
5 4 5 4 3 4 5 4 3 2 3 4 5 4 3 2

Kedua latihan tersebut juga bisa dilatih secara horizontal.

10
Trill
Terkadang sering saat kita ingin menekan dengan menggunakan jari kelingking ternyata yang
turun menekan justru jari manis, atau saat kita ingin menekan menggunakan jari manis ternyata
jari tengah juga ikut menekan senar. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini disebabkan karena jari-
jari kita belum independen atau mandiri, jadi masih saling mempengaruhi. Berikut ini beberapa
latihan untuk melatih jari agar bisa lebih independen.
Salah satu latihan yang paling baik untuk melatih jari kita agar bisa indipenden adalah trill. Trill
adalah dua buah not yang secara cepat dimainkan bergantian. Trill yang akan kita latih berikut
menggunakan tekhnik hammer on dan pull off yang akan kita bagi menjadi 6 kategori latihan.

Latihan 1
H P H P H P H

1 2 1 2 1 2 1 2
T
A
B
penjarian : 1 2 1 2 1 2 1 2

Latihan 2
H P H P H P H

1 3 1 3 1 3 1 3
T
A
B
penjarian : 1 3 1 3 1 3 1 3

Latihan 3
H P H P H P H

1 4 1 4 1 4 1 4
T
A
B
penjarian : 1 4 1 4 1 4 1 4

Latihan 4
H P H P H P H

2 3 2 3 2 3 2 3
T
A
B
penjarian : 2 3 2 3 2 3 2 3

Latihan 5
H P H P H P H

2 4 2 4 2 4 2 4
T
A
B
penjarian : 2 4 2 4 2 4 2 4

11
Latihan 6
H P H P H P H

3 4 3 4 3 4 3 4
T
A
B
penjarian : 3 4 3 4 3 4 3 4

Tidak perlu terburu-buru untuk bermain cepat, latihan-latihan ini bukan untuk melatih kecepatan,
tujuannya adalah agar jari-jari kita bisa memainkan nada-nada pada gitar dengan teknik hammer
on dan pull off dengan artikulasi yang jelas dan bersih. Berkonsentrasilah pada gerakan jari
sedekat mungkin dengan fretboard, menekan senar tepat di belakang fret, selalu menekan
dengan menggunakan ujung jari dan mengangkat jari sebelumnya saat jari berikutnya akan
menekan senar. Usahakan bunyi yang dihasilkan sejelas mungkin dan usahakan jangan sampai
ada bunyi lain yang tidak diinginkan, seperti bunyi senar yang ada di atas atau di bawahnya.
Kuncinya adalah akurasi dan kontrol bukan kecepatan. Latihlah tiap latihan tersebut masing-
masing 1 menit tanpa berhenti. Tujuan melatih tanpa berhenti adalah untuk memperkuat stamina
jari kita. Jangan lupa melatihnya di 6 senar dan di fret-fret lainnya karena dengan melatih
di posisi yang berbeda maka jari kita akan lebih terbiasa bermain di posisi mana saja.

Latihan lain yang bisa membantu meningkatkan jari agar semakin independen adalah melatih trill
dengan open string. Latih trill tersebut dengan menggunakan masing-masing jari, yaitu jari
telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking. Satu hal yang harus diperhatikan dalam
melatih trill dengan menggunakan open string ini adalah, jika sedang melatih salah satu jari
misalnya jari telunjuk, maka jari lainnya harus menempel pada senar di bawahnya, dalam hal ini
berarti jari tengah, jari manis, dan jari kelingking tetap menempel pada senar di bawahnya.

Berikut ini 4 contoh latihan tersebut

Latihan 7

H P H P H P H P
T
A 1 0 1 0 1 0 1 0
B
penjarian : 1 0 1 0 1 0 1 0

Latihan 8

H P H P H P H P
T
2 0 2 0 2 0 2 0
A
B
penjarian : 2 0 2 0 2 0 2 0

Latihan 9

H P H P H P H P
T
3 0 3 0 3 0 3 0
A
B
penjarian : 3 0 3 0 3 0 3 0

12
Latihan 10
H P H P H P H P
T
4 0 4 0 4 0 4 0
A
B
penjarian : 4 0 4 0 4 0 4 0

Latihan 11

3 1 3 1 3 1 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 1 3 1 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2
T
A
B
P H P H P H P H P H P H P H P H P H P H P H P H P H P H P H P H
Penjarian : 3 1 3 1 3 1 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 dst

Latihan 12

4 2 4 2 4 2 4 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 4 2 4 2 4 3 4 3 4 3 4 3
T
A
B
P H P H P H P H P H P H P H P H P H P H P H P H P H P H P H P H
Penjarian : 4 2 4 2 4 2 4 2 4 3 4 3 4 3 4 3 dst

Saat melatih perpindahan trill jari 3 & 1 ke 3 & 2 perhatikan jari 2 jangan turun menekan terlebih
dahulu sebelum jari 3 menekan senar, begitu juga ketika perpindahan dari trill jari 3 & 2 ke 3 &
1 jari 2 harus sudah lepas sesaat setelah jari 3 menekan.

Saat melatih perpindahan trill jari 4 & 2 ke 4 & 3 perhatikan jari 3 jangan turun menekan terlebih
dahulu sebelum jari 4 menekan senar, begitu juga ketika perpindahan dari trill jari 4 & 3 ke 4 &
2 jari 3 harus sudah lepas sesaat setelah jari 4 menekan.
Dengan melatih latihan-latihan di atas, maka jari kita akan mempunyai tingkat kemandirian yang
lebih baik, sehingga jari kita mampu bergerak menekan senar tanpa mempegaruhi jari lainnya.
Latihlah kedua latihan di atas di semua senar, dengan begitu jari kita bisa menjadi lebih relaks dan
kita bisa memainkan bentuk-bentuk melodi baru lebih cepat tanpa latihan yang terlalu berarti.

13
Latihan Chordal
Lakukanlah pivot finger, jangan merubah posisi jari/melepasnya dari fingerboard ketika berpindah
ke posisi berikutnya. Misal perpindahan dari posisi 1 ke posisi 2, jari telunjuk dan jari kelingking
tetap menempel pada fingerboard. Tujuannya adalah untuk membiasakan diri agar posisi jari
tidak jauh dari fretboard dan mengefisiensikan gerakan saat memindah chord. Ini bukan latihan
kecepatan jadi konsentrasilah pada bunyi semua senar, dengarkanlah dengan teliti apakah semua
senar sudah berbunyi sempurna atau belum.
Lanjutkanlah ke senar atasnya dengan posisi yang sama, kemudian bergeser ke fret yang lebih
besar. Untuk memudahkan jangkauan mulailah dari fret yang kecil/tinggi terlebih dahulu.

15 15 12 12
T 14 13 13 14 15 15 12 12
13 14 14 13 14 13 13 14 15 15 12 12
A 12 12 15 15 13 14 14 13 14 13 13 12
B 12 12 15 15 13 14 14 13
12 12 15 15

Finger locked
Sering sekali tanpa kita sadari jari kita terkunci kaku saat memegang chord finger lock. Ini akan
sangat menghambat dan memperlambat gerakan jari kita usahakan jari kita tidak terkunci seperti
yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar finger lock

Finger lock pada jari kelingking Cara menekan yang benar

Banana finger
Walaupun tehnik jari tidur itu nantinya kita gunakan dalam tehnik finger rolling untuk memainkan
arpeggio akan tetapi, sebagai latihan dasar sebaiknya kalian selalu ingat untuk menghindari
posisi banana finger perhatikan contoh gambar berikut ini.
Gambar banana finger

Banana Finger

14
Root Shape
Root Shape
Setiap Scale, Chord, ataupun melodi adalah kumpulan dari nada-nada yang mempunyai dasar
atau nada utama yang kita sebut sebagai sebuah root. Root adalah semacam not yang menuntun
kita, tanpa root kita bisa tersesat. Ketika kita mengetahui di manakah sebuah root itu berada, kita
langsung dapat menemukan nada-nada lainnya di sekitarnya. Dua buah root akan membentuk
"root shape", ada 5 buah root shape di keseluruhan neck gitar, kita akan memberikan angka dari
1 sampai 5. Berikut di bawah ini adalah contoh root shape pada kunci C, ini adalah posisi yang
wajib dipahami bagi seorang gitaris.

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Gambar 6

15
Root shape ini sangatlah penting, setiap scale, arpeggio, atau chord yang kita bangun berdasarkan
ini semua. Root shape ini disebut sebagai pola, contohnya, pola 1, pola 2 dan seterusnya, karena
pola-pola ini sebenarnya akan diasosiasikan dengan pola scale dengan posisi pola yang sama.
Pola-pola tersebut bisa dihafalkan dengan cara sebagai berikut :
1. Pola 1 mempunyai root pada senar 2 dan senar 5 yang terpisah 2 fret (melompat 1 fret). Perhatikan
gambar 2, peganglah posisi tersebut dengan menggunakan jari telunjuk dan jari manis, jari
telunjuk pada senar 2 fret 1, jari manis pada senar 5 fret 3.
2. Pola 2 mempunyai root pada senar 5 dan senar 3 yang terpisah 2 fret (melompat 1 fret). Perhatikan
gambar 3, kini geser jari telunjuk kalian pada fret ke 3 dan tekanlah senar 5, kemudian tekan
senar 3 fret ke 5 dengan menggunakan jari manis kalian.
3. Pola 3 mempunyai root pada senar ke 3, 1 dan 6, yang terpisah 3 fret (melompat 2 fret). Perhatikan
gambar 4, kalian tidak harus memainkan bentuk ini bersama-sama sekaligus, senar 3 fret 5 bisa
kalian tekan dengan jari telunjuk sedangkan senar 1 dan 6 fret 8 bisa kalian tekan bergantian
dengan menggunakan jari kelingking.
4. Pola 4 mempunyai root pada senar 1, 6 dan 4 yang terpisah 2 fret (melompat 1 fret). Perhatikan
gambar 5, mainkan dua not yang ada di senar 1 dan 6 pada fret 8 dengan menggunakan jari
telunjuk secara bergantian, dan tekan senar ke 4 pada fret 10 dengan menggunakan jari manis.
5. Pola 5 mempunyai root pada senar 4 dan 2 yang terpisah 3 fret (melompat 2 fret).
Perhatikan gambar 6, tekan senar 4 fret ke 10 dengan menggunakan jari 1 dan tekan senar 2
di fret 13 dengan menggunakan jari kelingking.
Urutan bentuk ini akan selalu sama dan mengulang, sampai dengan fret terakhir, cobalah pilih satu
nada di senar mana saja fret mana saja, kemudian temukan nada lainnya yang sama dengan
menggunakan ke 5 pola di atas.

Jika kalian sudah menguasai pola ini ada satu latihan yang bisa kalian lakukan agar bisa lebih hafal
lagi nada-nada yang ada di fretboard. Sekarang ambil metronome kalian dan atur pada tempo yang
paling lambat (kalian bisa mempercepatnya kapan saja jika sudah berhasil melewati tempo tersebut)
Sekarang tentukan salah satu nada! Pilih nada yang natural terlebih dahulu (tanpa sharp/flat), C
misalnya.
Kemudian ikuti tempo metronome tsb dan mainkan not ¼ an. Memainkan not ¼ artinya membunyikan
nada bebarengan dengan bunyi tik pada metronome tersebut. Kemudian mainkan nada C tadi mulai
dari senar 6 dimulai dari nada yang terendah, dan mainkan keseluruhan nada C yang ada di senar
6, dilanjutkan senar 5 dan mainkan kembali keseluruhan nada C yang ada di senar 5 , disusul senar
4dan seterusnya hingga senar 1. Jika kalian sukses dan tidak tertinggal dengan ketukan metronome,
berarti kalian bisa memulainya lagi dengan not yang lain. Jika kalian masih tertinggal dengan
metronome, ulangilah kembali latihan ini, identifikasikan terlebih dahulu nada-nada yang akan
dimainkan dengan menggunakan pola-pola tadi.

16
Gambar latihan Root shape

Setiap not di bawah ini adalah milik dari 2 buah root shapes. Lengkapilah keduanya dan berikan
angka pola yang ke berapa. Soal pertama sudah dikerjakan sebagai contoh.

Gambarlah ke 5 root shape pattern di bawah ini, perhatikan contoh pertama yang sudah dikerjakan!

1) 2) 3) 4) 5)

6) 7) 8) 9) 10)

1) 4 5 1 2 3 4 5

2)

3)

17
4)

5)

6)

7)

8)

9)

10)

18
Tangga Nada Mayor dan Sequencing
Formula Tangga Nada Mayor

Jarak tangga nada mayor adalah 1, 1, ½ , 1, 1, 1, ½ perhatikan gambar berikut

C D E F G A B C
W W H W W W H

Di semua tangga nada mayor ada jarak ½ langkah antara nada ke 3 dan ke 4 serta nada nada ke
7 dan ke 8, dan selain nada-nada tersebut mempunyai jarak 1. Ketika menulis tangga nada gunakanlah
tanda ^ di antara nada yang mempunyai jarak ½ misalnya sebagai berikut 1 2 3^4 5 6 7^8

Supaya formula (1, 1, ½, 1, 1, 1, ½) ini terjaga, kita perlu menggunakan Accidental pada tangga
nada selain C. Ingat sekali lagi jarak ½ yang natural adalah B ke C dan E ke F. Sekarang cobalah
menyusun tangga nada mayor dengan menggunakan root yang berbeda.
Contohnya mari kita susun tangga nada F mayor di mulai dari nada F pada senar ke 4 fret ke 3.
Pertama ada jarak satu langkah antara nada 1 dan 2 yaitu F ke G. Kemudian ada jarak 1 langkah
lagi antara not 2 ke 3 yaitu G ke A, Agar tetap mengikuti formula kita memerlukan jarak ½ langkah
antar not 3 ke 4, akan tetapi B memberikan jarak 1 bukannya ½ , oleh karena itu kita tidak memainkan
B melainkan Bb sehingga nada ke 4 pada tangga nada F mayor adalah Bb. Kemudian jarak dari not
4 ke 5 adalah 1 langkah, berarti membuat kita harus memainkan nada C natural. 2x1 langkah
berikutnya menghasilkan nada D dan E, dan ½ langkah terakhir antara nada 7 ke 8 mengembalikan
nada ke F.

Accidental
1 2 3 4 5 6 7 8

F G A B C D E F
W W H W W W H

Ketika sebuah scale dimulai dari not dengan accidental (#/ ) not lain yang mengikuti harus mengikuti
accidental dari not pertamanya, jangan campurkan sharp dan flat bersamaan dalam 1 tangga nada.

19
Biasanya salah satu dari pilihan tersebut memiliki accidental yang lebih sedikit, sehingga lebih mudah
digunakan. Contohnya pada diagram berikut D Mayor akan lebih mudah digunakan karena hanya
memiliki 5 flat di bandingkan dengan C# Mayor yang memiliki 7# walaupun juga benar.

D E F G A B C D

C D E F G A B C

Pada diagram di atas kalian melihat nada F ditulis dengan E#, ini disebabkan oleh adanya aturan
Alphabet yaitu ke 7 alphabet harus masuk di dalam sebuah scale sehingga tidak ada alphabet yang
ganda di dalam sebuah tangga nada.

Latihan #3

1.

D E F G A B C D

G
2.

D
3.

4. A

5.
E

6.
B

20
7.

C
8.

9.

10.

E
11.

12. A

12.

13.

14.

Ejalah tangga nada mayor dalam 1 senar dimulai dari not yang ditunjukan pada diagram, gunakanlah
formula tangga nada mayor dan aturan alphabet.

21
Key Signature dan Circle of Fifth
Circle of Fifths
C Mayor C Mayor

F Mayor G Mayor

arum Seara
arah j h ja
n gan r um
e
B Mayor nd C Mayor
jam
D Mayor
na
wa

F Mayor (1 ) G Mayor (1 )
rl a
Be

B Mayor (2 ) D Mayor (2 )
E Mayor A Mayor

E Mayor (3 ) A Mayor (3 )

A Mayor E Mayor
A Mayor (4 ) E Mayor (4 )

C Mayor (7 ) B Mayor (5 )
D Mayor (5 )
F Mayor (6 ) C Mayor (7 )
D Mayor G Mayor (6 ) B Mayor

G Mayor F Mayor

= Enharmony

Sistem C A G E D

Ada banyak cara untuk memainkan tangga nada mayor, sistem yang dipelajari pada bab ini
menggunakan 5 bentuk pola. Sebagai awal, hafalkan dan mainkan bentuk tangga nada mayor
dengan jangkauan 1 oktaf terlebih dahulu. Tangga nada ini berhubungan dengan 5 posisi open
chord (C, A, G, E, dan D) perhatikan gambar berikut.

Pola dibangun dari Chord C Pola dibangun dari Chord A Pola dibangun dari Chord G

Open string chord tone Open string chord tone

22
Pola dibangun dari Chord E Pola dibangun dari Chord D

Setelah menguasai ke 5 bentuk tangga nada mayor 1 oktaf, latihlah ke 5 bentuk tersebut secara
lengkap dengan melatih latihan berikut

Gambar scale dan penjarian

Pola 1(C) Pola 2 (A) Pola 3 (G)

1 2 4 1 3 1 3 4
1 2 4 1 3 4 1 2 4
1 3 1 3 4 1 2 4
1 3 4 1 2 4 1 3
1 3 4 1 2 4 1 3 4
1 2 4 2 4 1 3 4

Pola 4 (E) Pola 5 (D)

1 2 4 1 3 4
2 4 1 3 4
1 3 4 1 2 4
1 3 4 1 2 4
1 2 4 1 2 4
1 2 4 1 2 4

Hal penting yang harus kalian ketahui adalah letak root. Root pada gambar ditunjukan dengan
lingkaran hitam yang diberikan lingkaran lagi di luarnya. Dengan memindah-mindah root tadi ke
nada lain dan membawa serta bentuk pola yang telah kalian pelajari tersebut ke root yang baru,
otomatis kalian akan menghasilkan tangga nada baru.

23
Latihlah latihan berikut menggunakan Alternate picking secara disiplin
C Mayor Dalam Bentuk C

dst
0 0 1 3 1 0 0
T 1 0 1 3 3 1 0 1
0 0 2 2 0 0
A 2 0 2 3 3 2 0 2
B 3 3 3 2 0 0 2 3 3
3 1 0 1 3

12 12 13 15 13 12 12
T 13 12 13 15 15 13 12 13
12 12 14 14 12 12
A 14 12 14 15 15 14 12 14
B 15 15 15 14 12 12 14 15 15
15 13 12 13 15

C Mayor Dalam Bentuk A

3 3 5 3 3
T 5 3 5 6 6 5 3 5
5 2 4 5 5 4 2 5
A 5 2 3 5 5 3 2 5
B 3 3 5 5 3 2 2 3 3
5 3 5

C Mayor Dalam Bentuk G

8 5 7 8 7 5 8
T 5 5 6 8 8 6 5 5
5 4 5 7 7 5 4 5
A 5 5 7 7 5 5
B 7 5 7 8 8 7 5 7
8 8 8 7 5 7 8 8

C Mayor Dalam Bentuk E

8 7 8 10 8 7 8
T 8 8 10 10 8 8
9 7 9 10 10 9 7 9
A 10 7 9 10 10 9 7 10
B 10
8 8 10
7 8 10 10 8 7
10 8 7 8
10
8

24
C Mayor Dalam Bentuk D

12 10 12 13 12 10 12
T 13 10 12 13 13 12 10 13
12 9 10 12 1210 9 12
A 10 10 12 12 10 9 9 10 10
B 12 10 8
12 10 8 10 12
8 10 12

Diatonic Sequencing

Tangga nada mayor bisa dilatih dengan naik dan turun saja, namun seorang gitaris harus mempelajari
metode untuk memanipulasi nada yang ada pada scale tersebut untuk menghasilkan sebuah melodi.

Selain menggunakan telinga, metode lain adalah dengan menggunakan diatonic scale sequencing
yang dapat dijabarkan sebagai urutan dari nada scale yang mempunyai pola langkah tertentu.
Misalnya angka pada scale diatonic 1 sampai dengan 8, yang mana 1 merupakan toniknya dan 8
mewakili tonik yang lebih tinggi.

Maka salah satu contoh sebuah sequence diatonic adalah sbb. 1-2-3-4, 2-3-4-5, 3-4-5-6 dan
seterusnya. Kita menyebutnya sebagai “group of fours sequence” kebalikannya bisa dimainkan 8-
7-6-5, 7-6-5-4, 6-5-4-3, dan seterusnya.
Scale sequencing adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam memainkan single note karena:

1. Mengakrabkan seorang gitaris dengan bentuk scale pattern


2. Melatih jari
3. Memudahkan gitaris akan tersedianya materi untuk mengembangkan melodic motif
4. Melatih telinga mendengar permainan orang lain

Kombinasi sequencing sangatlah tidak terbatas, beberapa latihan sequencing bisa dilihat pada latihan
berikut.

Sequence 2 Not

2 3 2 5 3
T 3 5 3 5
2 4 2 5 4 5
A 2 4 2 5 4 5
B 2 3 2 5 3 5
3 5

3 2
T 5 3 5 3
5 4 5 2 4 2
A 5 4 5 2 4 2
B 5 3 5 2 3 2
5 3 5 2 3

25
Sequence 3 Not

2
T 3 5 3 5
2 4 2 5 4 2 5 4 5
A 2 4 2 5 4 2 5 4 5
B 2 5 3 2 5 3 5
3 5

3 2 5 5 2 3 2
T 3 3 5 3 5 3
5 4 5 2 4 5 2 4 2
A 5 4 5 2 4
B 5

T
A 5 2 4 2
B 3 5 2 3 5 2 3
5 3 5 2 3

Sequence 4 Not

T
2 2 4
A 2 2 4 2 4 5 2 4 5 4 5 5
B 2 2 3 2 3 5 2 3 5 3 5 5
3 5 3 5 5

2 2 3 2 3 5 5 3 2 5 3 2 3
T 3 3 5 3 5 3 5 5 5
2 4 5 2 4 5 4 5 5
A
B

26
2 2
T 5 3 5 3 5 3 3
5 5 4 5 4 2 5 4 2 4 2 2
A 5 5 4 5 4 2 5 4 2 4
B 5

T
A 2 2
B 5 3 5 3 2 5 3 2
5
3 2
5 3
2
5 3 2 5 3

Sequence in 4th

7 8 10 8
T 8 10 8 10
7 9 10 7 9 10
A 7 9 10 7 9 10
B 8
8
10
10 7 8 10

27
Interval

Sebuah scale/tangga nada adalah sebuah bentuk dari susunan nada-nada yang terpusat pada satu
nada dasar. Di dalam tangga nada ada lagi bentuk kecil yang menyusun tangga nada tsb, yaitu
hubungan antar masing-masing not secara individu yang membentuk melodi dan harmoni. Dengan
memahami bentuk hubungan tersebut maka kita akan lebih mudah mencapai pemahaman tentang
emosi yang dapat diciptakan untuk para pendengar musik.

Jarak antara dua buah nada dikenal sebagai interval. Jika dua buah nada tersebut dimainkan secara
bersama-sama maka kita mengenalnya dengan istilah harmonic interval, dan jika dua buah nada
tersebut dimainkan satu kemudian disusul dengan nada yang lain maka kita mengenalnya dengan
istilah melodic interval.

Ketika dua buah not dimainkan secara bersamaan kita akan mendengarkan tiga hal yaitu dua buah
not tersebut ditambah dengan komponen ke tiga yaitu kombinasi dari kedua buah not itu sendiri.
Setiap interval mempunyai kualitas dan suasana sendiri. Setiap not akan diidentifikasi dengan angka
sehingga bisa diterapkan dalam kunci/not yang berbeda, karena walaupun not tersebut berbeda
kualitas interval yang terdengar akan tetap sama. Kualitas interval perfect 5th antara nada C dan
G akan terdengar sama dengan kualitas perfect 5th antara nada G dan D, ataupun kualitas interval
perfect 5th pada nada-nada yang lainnya. Kualitas interval ditunjukan dengan jumlah ½ langkah
antara ke dua buah nada tersebut.

Sebelum kita mengenal kualitas interval lebih lanjut coba kalian perhatikan gambar berikut di bawah
ini.

2 3 4 5 6 7
D E F G A B

1 2 3 4 5 6 7 1
C D E F G A B C

1 1 1 1 1 1 1
2 2

Kita menggunakan tangga nada Mayor dengan Kunci/nada dasar C. Angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 digunakan
dengan asumsi menggunakan jarak tangga nada mayor. Jika kita perhatikan pada tangga nada di
atas jarak ½ langkah hanya ada pada jarak nada antara 3 ke 4 dan 7 ke 1. Selain dari nada-nada
tersebut jumlahnya adalah 1 langkah, maka otomatis di antara nada-nada tersebut masih terdapat
satu buah nada lagi yang ditunjukan pada diagram di atas. Nada-nada tersebut juga kita identifikasikan
dengan angk a-angk a untuk mempermudah kita mengenal kualitas inter val.
Interval kita bagi menjadi dua kategori, yaitu perfect dan imperfect. Interval imperfect mempunyai
dua versi yaitu mayor dan minor. Versi mayor dapat ditemukan pada not-not yang ada pada tangga
nada mayor, sedangkan untuk yang minor dapat ditemukan dengan cara menurunkan ½ langkah
(1 fret) dari not-not yang ada pada tangga nada mayor tersebut. Interval perfect tidak mempunyai
versi mayor ataupun minor.

28
Yang termasuk interval perfect adalah jarak dari 1 ke 1 yaitu unison, jarak dari 1 ke 4 yaitu perfect
4th, jarak dari 1 ke 5 yaitu perfect 5th dan jarak dari 1 ke 1' yaitu octave.

Posisi Geometrik Interval


Perfect Unison (1-1)

kecuali

(Di semua senar) (Antara senar 3 dan 2)

Minor Second 2 (1- 2)

kecuali

(Di semua senar) (Antara senar 3 dan 2)

Major Second (1-2)

kecuali

(Di semua senar) (Antara senar 3 dan 2)

Minor Third (1- 3) Major Third (1-3)

kecuali kecuali

(Di semua senar) (Antara senar 3 dan 2) (Di semua senar) (Antara senar 3 dan 2)

29
Perfect Fourth (1-4) Major Sixth (1-6)

kecuali kecuali

(Di semua senar) (Antara senar 3 dan 2) (Di semua senar) (Antara senar 4 dan 2) (Antara senar 3 dan 1)

Diminished Fifth (1- 5) atau Minor Seventh (1- 7)


Augmented Fourth (1-#4)

kecuali
kecuali

(Di semua senar) (Antara senar 4 dan 2) (Antara senar 3 dan 1)


(Di semua senar) (Antara senar 3 dan 2)

Perfect Fifth (1-5) Major Seventh (1-7)

kecuali
kecuali

(Di semua senar) (Antara senar 3 dan 2)


(Di semua senar) (Antara senar 4 dan 2) (Antara senar 3 dan 1)

Minor Sixth (1- 6) Perfect Octave (1-1’)

kecuali kecuali

(Di semua senar) (Antara senar 3 dan 2) (Di semua senar) (Antara senar 4 dan 2) (Antara senar 3 dan 1)

30
Singkatan atau Nuansa Interval
Untuk menyingkat nama Interval kalian bisa melihat bagan berikut :

Augmented Aug
Perfect P
Major MA
minor mi
Diminished dim

Interval-interval tsb mempunyai suasana yang berbeda-beda. Ada yang terdengar nyaman di telinga
ada juga yang terdengar ganjil. Kenyamanan dari interval-interval tersebut dapat ditunjukan dengan
tingkat consonance/disonance. Semakin dissonance sebuah interval artinya interval tersebut semakin
nyaman terdengar di telinga, dan semakin dissonant sebuah interval artinya interval tersebut
semakin tidak nyaman terdengar di telinga. Kemampuan kita dalam mengidentifikasi hubungan dari
dua buah nada atau interval dikenal dengan kemampuan relative pitch, sedangkan kemampuan
untuk mengidentifikasi sebuah nada dengan tepat dikenal dengan kemampuan perfect pitch. Kedua
kemampuan tersebut sama pentingnya untuk dipelajari. Belajar mengenal interval akan mempertajam
kemampuan relative pitch kita.

Cobalah mainkan interval-interval tersebut dan rasakan bagaimana kedua buah not tersebut menyatu.
Suasana interval-interval tersebut bisa didefinisikan sebagai berikut:

1. Unison dan Octave : Karena notnya sama maka interval ini akan terdengar menyatu sekali
dengan sempurna, nyaris tanpa interaksi atau sangat tipis.

2. Perfect fifth : Kuat, tenang, kosong, nyaman tidak ingin berpindah.

3. Perfect fourth : Lebih consonant daripada perfect fifth, rasanya ingin jatuh ke interval
yang lebih nyaman yaitu major third.

4. Major third : Berwarna, bahagia, sangat tenang, santai, dan tidak ingin berpindah-
pindah lagi.

5. Minor third : Sedih, dan sedikit agak gelap.

6. Major sixth : Berwarna, bahagia seperti major third, tetapi tidak senyaman atau
setenang major third, karena interval ini suasananya terasa sekali
ingin berpindah ke interval yang lebih nyaman yaitu perfect fifth.
7. Minor sixth : Sedih seperti minor third, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh
ke interval perfect fifth.

8. Major second : Dissonant, menggantung, agak gelap.

9. Minor second : Dramatis, gelap, horor, dan suasananya sangat kuat terasa ingin jatuh
ke rootnya.

10. Major seventh : dissonant, jazzy, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke
interval yang lebih tenang yaitu octave.

11. Minor seventh : Menggantung, dan membutuhkan resolusi.

31
12. Diminished fifth : Sangat tidak stabil, membutuhkan resolusi ke interval yang lebih
nyaman seperti perfect fifth jika dimainkan sebagai harmonic interval,
dan akan terdengar sangat ganjil jika dimainkan sebagai melodic
interval. Interval ini juga menimbulkan kesan gelap, horor, mistis,
tegang dan negeri.

Pada abad ke 16 interval-interval dissonant seperti diminished 5th sangat dilarang untuk dimainkan,
apalagi di dalam musik-musik gereja. Interval tersebut dikenal sebagai ‘diabolus in musica’ atau
bisa diterjemahkan sebagai setan di dalam musik, akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman,
interval dissonant menjadi sangat menarik di telinga modern karena suasana tegang yang ditimbulkan
oleh interval itu sendiri. Oleh karena itu interval-interval dissonant biasanya sangat sering ditemui
pada musik-musik yang agresif seperti trash metal. Di dalam musik jazz interval-interval tersebut
juga sering digunakan untuk menciptakan tension. Dengan memahami suasana yang ditimbulkan
oleh masing-masing interval tersebut maka kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar
musik kita. Contohnya jika ingin bercerita tentang kesedihan di dalam lagu maka kita bisa menggunakan
interval-interval minor. Akan terdengar sangat aneh dalam sebuah lagu, jika bercerita tentang
kesedihan dengan menggunakan interval-interval seperti major third yang bersuasana bahagia, hal
tersebut sangatlah bertentangan, walaupun itu sah-sah saja dilakukan dalam membuat lagu, hanya
saja efeknya akan kurang mengena. Jika kita ingin membuat lagu dengan suasana horor tentunya
kita juga tidak akan menggunakan interval-interval dengan suasana bahagia, tentu kita akan
menggunakan interval seperti diminished 5th untuk menciptakan tension dan kengerian. Dengan
memahami suasana interval kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik untuk
dibawa masuk dalam suasana tertentu yang kita inginkan.

Cara Menghafal
Pertama hafalkan dulu Interval Perfect yaitu, unison, perfect 4th, perfect 5th, octave. Sisa nada yang
ada pada diatonic yaitu 2, 3, 6, 7, tambahkan dengan Major menjadi Major 2nd, Major 3rd, Major
6th, Major 7th.
Untuk diatonic yang terkena #/ khusus 5 kalian akan akan menyebutkan dengan 2 nama 4# =
Augmented 4th, 5 =diminished 5th. Sedangkan sisanya kalian tambahkan dengan minor. Contoh
2 = minor 2rd, 3 = minor 3rd, 6 = minor 6th, 7 = minor 7th.

Sebutkan nama dari Interval tersebut:

Latihan #5

1 MA6 2 3 4 5

32
6 7 8 9 10

Latihan #6
1. Ascending 2. Descending 3. Ascending 4. Descending 5. Ascending
mi3 dim5 mi6 mi2 MA3

6. Descending 7. Ascending 8. Descending 9. Ascending 10. Descending


mi7 P4 mi3 P5 MA6

33
Major dan Major 7th Harmony

Mayor Harmony
Jika kita mendengarkan sebuah lagu, maka kita dapat merasakan ada sebuah perputaran atau
perpindahan chord. Perputaran chord yang nyaman akan menghasilkan harmoni yang indah. Pada
materi yang lalu kita menggunakan angka arab (1, 2, 3, 4,….) untuk mengidentifikasi urutan pada
interval, kini kita akan menggunakan angka Romawi (I, II, III, IV…) untuk mengidentifikasi urutan
pada kord. Untuk membedakan jenis kordnya kita tambah sedikit ekstensi dibelakang angka tersebut.
Untuk kord mayor kita tidak tambahkan apa-apa, sedangkan untuk kord minor kita tambahkan (mi)
sesudah angka romawi tersebut, dan untuk kord diminished kita tambahkan lambang ( º ).
Agar lebih mudah memahami harmoni mayor, berikut ini saya sertakan daftar tangga nada mayor
dalam kunci C, D, E, F, G, A, & B. Dengan daftar tersebut kalian dapat dengan mudah melihat derajat
interval untuk mengidentifikasi masing-masing kord.

3 5 7

1 2 3 4 5 6 7 1

1 1 1 1 1 1 1
2 2
1
C D E F G A B C

D E F G A B C D

E F G A B C D E

F G AB C D E F

G A BC D E F G

A B C D E F G A

B C D E F G A B

Sebagai awal kita akan mengharmonisasi tangga nada C Mayor dalam bentuk triad, caranya dengan
menyusun tiga nada menjadi sebuah grup, dan susunan tersebut dibuat dengan cara melompat satu
nada dari tangga nada mayornya. Berikut ini susunan yang dihasilkan dari tangga nada C Mayor.

I = C E G = 1 3 5 = Mayor
II = D F A = 1 35 = minor
III = E G B = 1 35 = minor
IV = F A C = 1 3 5 = Mayor

34
V = G B D = 1 3 5 = Mayor
VI = A C E = 1 35 = minor
VII = B D F = 1 3 5 = Diminished

Mari kita analisa masing-masing grup tersebut! Untuk kord I nada yang dihasilkan berdasarkan
tangga nada C mayor adalah C E G, dari situ bisa kita lihat derajat intervalnya yaitu 1, 3, 5. Kemudian
untuk kord II, dapat kita lihat derajat intervalnya dengan cara melihat tangga nada D mayor. Di
situ tidak kita lihat nada F melainkan nada F#. Nada F# mempunyai derajat interval 3 sedangkan
yang kita cari derajat intervalnya adalah nada F. Dari nada F# ke nada F harus kita turunkan
setengah langkah oleh karena itu kita bisa identifikasi nada F dengan derajat interval 3 (flat 3).
Jadi kord II dapat kita identifikasi dengan derajat interval 1, 3, 5. Jika kita identifikasi keseluruhan
kord tersebut maka akan kita peroleh rumus interval dari masing-masing kord seperti yang ada
di atas.

Setiap kord mempunyai formula sendiri. Formula kord ditulis dengan menggunakan derajat interval.
Berikut ini adalah formula dari kord triad dasar:
1. Mayor =1 3 5
2. minor =1 35
3. Diminished =1 3 5

Jika kita perhatikan, yang membedakan antara kord mayor dan minor adalah pada interval 3 nya.
Pada kord minor, interval 3 diturunkan setengah langkah menjadi 3. Dalam tangga nada mayor
kord minor dapat ditemukan pada kord II, III, dan VI, sedangkan kord mayor dapat kita temukan
pada kord I, IV, dan V. Pada kord diminished selain interval 3 yang diturunkan, interval 5 juga ikut
diturunkan. Kord diminished bisa kita temukan pada kord VII. Pada tangga nada C mayor kord
VII berisikan nada B, D, F, dan jika kita perhatikan pada tangga nada B mayor tidak kita temukan
nada D dan F melainkan nada D# dan nada F#. Dari situ bisa kita lihat selain interval 3 yang
diturunkan setengah langkah ternyata interval 5 nya juga ikut diturunkan setengah langkah menjadi
5. Hal itulah yang menyebabkan mengapa kord VII teridentifikasi menjadi kord diminished.

Dari harmoni yang kita susun tadi di atas maka kita memperoleh rumus susunan harmoni kord
pada tangga nada mayor sebagai berikut.

I IImi IIImi IV V VImi VIIº

Karena tangga nada mayor mempunyai rumus jarak yang tetap maka rumus kord triad di atas
berlaku untuk keseluruhan tangga nada mayor. Berikut ini adalah daftar dari rumus kord triad dari
keseluruhan tangga nada Mayor

35
Kunci I IImi IIImi IV V IVImi VIIo

C mayor C Dmi Emi F G Ami Bº

G mayor G Ami Bmi C D Emi F#º

D mayor D Emi F#mi G A Bmi C#º

A mayor A Bmi C#mi D E F#mi G#º

E mayor E F#mi G#mi A B C#mi D#º

B mayor B C#mi D#mi E F# G#mi A#º

F mayor F Gmi Ami B C Dmi Eº

B mayor B Cmi Ami E F Gmi Aº

E mayor F Fmi Gmi A B Cmi Dº

A mayor A B mi Cmi D E Fmi Gº

D mayor D E mi Fmi G A B mi Cº

G mayor G A mi B mi C D E mi Fº

Major 7th Harmony


Dengan menambahkan nada ke 4 dari tangga nada mayor pada triad-triad di atas (interval 7) maka
kita akan memperoleh susunan kord-kord baru. Sementara pada kord-kord triad terdengar sangat
nyaman di telinga penambahan sebuah nada tadi menyebabkan kord tersebut menjadi terdengar
lebih kompleks dan lebih disonant. Kord-kord seperti ini biasanya lebih sering digunakan dalam
musik blues atau jazz. Kita dapat membagi kord-kord tersebut menjadi 4 bagian sebagai berikut:

1. ma7 = major 7th = 1 3 5 7


2. mi7 = minor 7th = 1 35 7
3. mi7( 5) = minor 7th 5 = 1 3 5 7
4. 7 = dominant 7th = 1 3 5 7

Jika kita susun tangga nada C mayor dengan menggunakan harmoni mayor 7 maka akan
menghasilkan susunan kord sebagai berikut:

I = C E G B = 1 3 5 7 = Major 7th
II = D F A C = 1 35 7 = minor 7th

36
III = E G B D = 1 35 7 = minor 7th
IV = F A C E = 1 3 5 7 = Major 7th
V = G B D F = 1 3 5 7 = Dominant 7th
VI = A C E G = 1 35 7 = minor 7th
VII = B D F A = 1 3 5 7 = minor 7th 5

Dari rumus susunan kord di atas maka kita dapat memperoleh rumus susunan kord harmoni mayor
7 sebagai berikut:

Ima7 IImi7 IIImi7 IVma7 V7 VImi7 VIImi7 ( 5)

37
7th Chord, Open, dan Moveable

Open Position Dominant 7th Chord


C7 D7 E7 G7 A7 F7 B7
X O O X X O O O OO X O O X X X o

324 1 2 1 3 2 1 3 2 1 2 3 3 2 4 1 2 13 4

Open Position Major 7th Chord


Cmaj7 Amaj7 Dmaj7 Fmaj7 Gmaj7 Emaj7
X ooo X o X X X X o ooo oo

32 2 1 3 11 1 32 1 3 2 1 4 2 3

Open Position Minor 7th Chords


Am7 Em7 Dm7
X o o o o o X X

32 1 23 4 21 1

Moveable Shape Set Senar 6 4 3 2


Maj 7 Minor Dom 7 Min 7 5
Cmaj7 C-7 C7 C-7 5
X X X X X X X X
8fr 8fr 8fr 7fr

1 34 2 2 33 3 1 24 3 2 34 1

T 8 T 8 T 8 T 7
9 8 9 8
A 9 A 8 A 8 A 8
B B B B 8
8 8 8

Mainkan G mayor 7th Harmony menggunakan moveable Shape Set Senar 6 4 3 2

38
Moveable Shape Set Senar 5 4 3 2
Maj 7 Minor Dom 7 Min 7 5
Cmaj7 C-7 C7 C-7 5
X X X X X X X X
3fr 3fr 3fr 3fr

1 32 4 1 31 2 1 31 4 1 32 4

T 5 T 4 T 5 T 4
4 3 3 3
A 5 A 5 A 5 A 4
B 3 B 3 B 3
B 3

Mainkan C mayor 7th Harmony menggunakan moveable Shape Set Senar 5 4 3 2

Moveable Shape Set Senar 5 3 2 1


Maj 7 Minor Dom 7 Min 7 5
Cmaj7 C-7 C7 C-7 5
X X X X X X X X
3fr 3fr 3fr 2fr

1 34 2 1 4 2 3 1 2 4 3 2 34 1

3 3 3 2
T 5 T 4 T 5 T 4
4 3 3 3
A A A A 3
B 3 B 3 B 3 B

Mainkan C mayor 7th Harmony menggunakan moveable Shape Set Senar 5 4 3 2

Moveable Shape Set Senar 4 3 2 1


Maj 7 Minor Dom 7 Min 7 5
Cmaj7 C-7 C7 C-7 5
X X X X X X X X
10fr 10fr 10fr 10fr

1 3 3 3 1 4 2 3 1 3 2 4 1 31 2

12 11 12 11
T 12 T 11 T 12 T 11
12 12 12 11
A 10 A 10 A 10 A 10
B B B B
Mainkan E mayor 7th Harmony menggunakan moveable Shape Set Senar 4 3 2 1

39
Tangga Nada Minor

Tujuan

Mempelajari konstruksi tangga nada minor


Mempelajari 5 pola tangga nada minor
Berimprovisasi pada tangga nada minor

Konstruksi Tangga Nada Minor


Pada dasarnya secara emosi, kualitas di dalam musik dapat dibagi menjadi 2 yaitu mayor dan minor.
Kualitas pada tangga nada mayor, secara umum dapat dirasakan sebagai rasa senang. Scale ini
sering dipakai dalam banyak melodi di dalam berbagai gaya musik. Sedangkan kualitas minor
biasanya dipersepsikan atau dirasakan bernuansa gelap atau sedih. Memang ada beberapa jenis
tangga nada minor, akan tetapi perbedaan yang paling penting dan utama adalah pada nada ke-
tiganya. Pada tangga nada mayor interval ke-3 nya merupakan interval Major 3rd (3) sedangkan
untuk tangga nada minor intervalnya menjadi minor 3rd ( 3). Perbedaan kecil pada interval inilah
dan emosi yang dihasilkannya merupakan salah satu hal yang paling kuat di dalam sebuah musik,
yang membuat orang dapat merasa sedih atau bahagia karena mendengar musik tertentu.
Tangga nada minor yang pertama akan dipelajari adalah tangga nada natural minor atau dikenal
juga sebagai tangga nada Aeolian. Perhatikan ilustrasi berikut :

1/2 Langkah 1/2 Langkah

C D E F G A B C
1 2 ( )3 4 5 ( )6 ( )7 1

Hafalkan formula jarak tangga nada minor dan scale degree-nya.

5 Pola Tangga Nada Minor


Berikut ini adalah ke 5 buah bentuk tangga nada minor dalam sistem “CAGED”

Pola 4(E) Pola 2(A)

1 3 4 1 2 4
1 2 4 1 2 4
1 3 1 3
1 3 4 1 3 4
1 3 4 1 3 4
1 3 4 1 2 4

40
Pola 1 (C) Pola 3 (G) Pola 5 (D)

1 2 4 1 2 4 1 2 4
1 2 4 2 4 2 4
1 2 4 1 3 4 1 3 4
1 2 4 1 2 4 1 3 4
1 2 4 1 2 4 1 2 4
1 2 4 1 2 4 1 2 4

Relative Minor
Perhatikan gambar berikut

1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1
C D E F G A B C D E F G A B C
1 1 1/ 1 1 1 1/ 1 1 1/ 1 1 1 1/
2 2 2 2

1 2 3 4 5 6 7 1
A B C D E F G A
1 1/ 1 1 1/ 1 1
2 2

Dari bagan di atas dapat dilihat bahwa tangga nada A minor isinya sama dengan tangga nada C
mayor (tidak mengandung # dan ). Tonic/nada dasar keduanya memang berbeda akan tetapi
keduanya membagi key signature yang sama yaitu C mayor. Hal ini bisa dideskripsikan sebagai
relative keys. Setiap kunci mayor mempunyai relative minor, dan setiap kunci minor mempunyai
relative major.

Bagaimana cara mencari kunci relative minor dari sebuah kunci Mayor? Ada dua macam cara, yang
pertama dengan menghitung naik dan mencari nada ke 6 dari Tangga nada mayornya (naik interval
major 6th). Cara yang kedua dengan menghitung mundur sebesar 1 ½ langkah dari tonic mayornya
(turun interval minor 3rd). Hal ini berlaku sebaliknya jika kita ingin mencari kunci relative mayor dari
sebuah kunci minor, yaitu dengan menghitung naik sebesar 1 ½ langkah dari tonic minornya (naik
interval minor third) atau dengan menghitung turun dari tangga nada minornya (turun interval major
6th)

Minor Harmony & Parallel Key


Coba bandingkan antara harmoni C mayor dan harmoni A minor berikut ini

Harmoni Mayor I IImi IIImi IV V VImi VII°


Harmoni C Mayor C Dmi Emi F G Ami B°
Harmoni Minor Imi II° III IVmi Vmi VI bVII
Harmoni A Minor Ami B° C Dmi Emi F G

41
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa isi scale dan chord yang dihasilkan dari kedua harmoni tersebut
adalah sama, hanya saja berbeda nada dasarnya, sedangkan untuk sequence urutan nada dan
chordnya juga tetap sama. Kedua buah harmoni tersebut mempunyai key signature yang sama akan
tetapi mempunyai tonic note yang berbeda. Hubungan lain yang juga sangat penting dari harmoni
mayor dan minor adalah parallel keys. Hal ini dijelaskan antara kunci mayor dan minor yang
mempunyai tonic note yang sama tapi mempunyai key signature yang berbeda. Misalnya C mayor
dan C minor, C mayor ada pada kunci C dan C minor ada pada kunci E . Walaupun parallel major
dan minor scale terdengar sangat berbeda satu sama lain, kenyataannya bahwa keduanya berpusat
pada nada dasar yang sama membuat keduanya mempunyai hubungan yang kuat.

Modal Interchange
Di situ dapat dilihat bahwa isi scale dan chord yang dihasilkan dari kedua buah harmoni tersebut
pada dasarnya adalah dua kualitas tonal dalam musik, yaitu mayor dan minor. Pada teori musik
klasik ini termasuk diatonic major dan minor scales dan semua harmoni yang dihasilkannya (yang
kita kenal dengan modes).
Sebagian besar progresi chord yang ada dalam lagu pop dapat dianalisa sebagai progresi mayor
atau minor, atau bagian dalam progresi modes yang ada dalam harmoni mayor. Akan tetapi ada
juga sebagian yang tidak bisa dijelaskan dengan cara seperti itu.

Coba perhatikan progresi berikut:

C Am B G C

Progresi tersebut sangat umum pada musik pop. Kelihatannya progresi ini berbasis pada kunci C
Mayor karena dimulai dan diakhiri pada chord tersebut, akan tetapi adanya chord B Mayor jelas-
jelas tidak termasuk dalam harmoni C mayor ataupun sebaliknya. Anehnya, jika progresi tersebut
dimainkan, akan terdengar sangat biasa, tidak dissonant atau aneh di telinga. Adanya chord B Mayor
dalam progresi di atas dapat dijelaskan dengan konsep Modal Interchange. Konsep ini
menggabungkan harmoni tangga nada dari modes parallel major dan minor.

Harmoni Mayor I IImi IIImi IV V VImi VII°


Harmoni C Mayor C Dmi Emi F G Ami B°
Parallel Minor Cmi D° E Fmi Gmi A B
Analisa Modal interchange Imi II° III IVmi Vmi VI VII

Chord B sebenarnya merupakan bagian dari sistem C minor. Dasar dari konsep modal interchange
adalah kuatnya hubungan dari dua modes kepada satu tonic yang sama, sehingga harmoni scale-
nya bisa saling bertukar. Karena C Mayor adalah tonic chordnya, B Mayor dianalisa sebagai chord
yang dipinjam dari C minor oleh karena itu progresi tersebut menjadi bertambah warnanya tanpa
mengubah nada dasar kuncinya.

Kemampuan menganalisa modal interchange sangat berguna dalam berimprovisasi terutama dalam
menghubungkan chord dengan scale tertentu, sehingga dapat langsung berimprovisasi dengan
nada-nada yang enak, tanpa harus bereksperimen dengan nada-nada yang janggal dan terdengar
tidak enak di telinga.

42
Major dan minor Arpeggio

Major Arpeggio

Pola 1 (C) Pola 2 (A) Pola 3 (G)

1 4 1 4
2 4 1 4
1 4 1
3 1 4 1
4 2 3
1 4 2 4

Pola 4 (E) Pola 5 (D)

1 4 3
1 4
2 1 3
3 2
1 3 2
2 1 4

Minor Arpeggio

Pola 4 (E) Pola 2 (A) Pola 1 (C)

1 4 1 1 4
1 2 2
1 3 1
3 3 2
3 1 4 4
1 4 1 1

Pola 3 (G) Pola 5 (D)

4 2
4 4
1 4 3
1 1 4
2 1
4 1 2

43
Major dan Minor Pentatonic

Major Pentatonic
Pola 4 (E) Pola 2 (A)

2 4 2 4
2 4 2 4
1 3 1 4
1 4 1 4
1 4 2 4
2 4 2 4

Pola 1 (C) Pola 3 (G) Pola 5 (D)

1 4 1 4 1 3
2 4 1 4 1 4
1 3 1 3 1 4
1 3 1 3 1 3
1 4 1 3 1 3
1 4 1 4 1 1 3

Minor Pentatonic

Pola 2 (A) Pola 4 (E)

1 4 1 4
2 4 1 4
1 3 1 3
1 3 1 3
1 4 1 3
1 4 1 4

Pola 1 (C) Pola 3 (G) Pola 5 (D)

1 3 2 4 2 4
1 4 2 4 2 4
1 4 1 4 1 3
2 4 1 4 1 4
2 4 2 4 1 4
2 4 2 4 2 4

44
Triad dan Inversinya

Kontruksi Triad dan Inversi


Triad adalah chord yang mempunyai 3 nada yang disusun dari nada ke satu, tiga dan lima dari
sebuah tangga nada mayor. Sebuah voicing adalah urutan bagaimana nada-nada tadi diatur, dimulai
dari nada bass-nya. Inversi mengacu pada nada mana bass tersebut terletak. Inversi triad yang paling
umum dihasilkan dengan menaikan nada terendahnya menjadi 1 oktaf. Perhatikan ilustrasi di bawah
ini.

Posisi Root (Root pada bass) = 1 3 5


Inversi pertama (3rd pada bass) = 3 5 1
Inversi kedua (5th pada bass) = 5 1 3

C.root position C. first Inversion C. second Inversion


3
1 1
5 5 5
3 3
1
chord tones

Penulisan inversi kadangkala ditulis dengan slash chord. Slash chord ini membantu mengidentifikasi
posisi pada neck. Slash chord ditulis dengan cara menuliskan nama chord kemudian disusul dengan
nada bass di sebelahnya. Misalnya G/B, G adalah nama chordnya, dan B adalah nada bassnya.

Formula Triad: Contoh simbol pada chord

Triad Mayor 1 3 5 C
Triad Minor 1 3 5 Cm
Triad Agumented 1 3 #5 C+
Triad Diminished 1 3 5 Co

Triad diminished ditulis dengan simbol “o” sedangkan untuk triad augmented dituliskan dengan
symbol “+”. Berikut ini adalah bentuk-bentuk triad yang harus dipelajari.

Mayor Triad dan Inversi


1) C major triad 2) C major triad 3) C major triad

XII
III VIII Pola Pola
Pola 4 1
2

Pola Pola
3 5
XII

45
C major,
Pada keseluruhan neck

3 fr
1st set 5 fr 5 fr 5 fr

1 3 5

Chord tones 1 3 5 3 5 1 5 1 3
Inversion : root position 1st Inv 2nd Inv root pos

8 fr 8 fr
9 fr
2nd set 10 fr

1 3 5 3 5 1
5 1 3
Chord tones 3 5 1
Inversion : 1st Inv 2nd Inv root pos 1st Inv

12 fr 12 fr 12 fr
3rd set 13 fr

1 3 5 3 5 1 5 1 3
Chord tones 5 1 3
Inversion : 2nd Inv root pos 1st Inv 2nd Inv

Minor Triad dan Inversi

1) C minor triad 2) C minor triad 3) C minor triad

XII
III VIII Pola Pola
Pola 4 1
2

Pola
3
VII Pola
5

C minor,
Pada keseluruhan neck

3 fr
1st set 5 fr 5 fr 4 fr

1 3 5

Chord tones 1 3 5 3 5 1 5 1 3
Inversion : root pos 1st Inv 2nd Inv Root pos

46
8 fr 8 fr 8 fr
2nd set 10 fr

5 1 3 1 3 5 3 5 1

Chord tones 3 5 1
Inversion : 1st Inv 2rd Inv root pos 1st Inv

11 fr
12 fr 12 fr
3rd set 13 fr

5 1 3
1 3 5 3 5 1
Chord tones 5 1 3
Inversion : 2nd Inv Root Pos 1st Inv 2nd Inv

Diminished Triad dan Inversi


1) C dim triad 2) C dim triad 3) C dim triad

II
VII XI
Pola Pola
2 5
Pola
4
Pola
3
Pola
1

C diminished triad pada keseluruhan neck

1st set 4 fr 4 fr 4 fr 2 fr

1 3 5 3 5 1 5 1 3 1 3 5

2nd set 9 fr 8 fr 7 fr 7 fr

3 5 1 5 1 3 1 3 5 3 5 1

3rd set 13 fr 11 fr 11 fr 11 fr

5 1 3 1 3 5 5 3 1 5 1 3

47
Finding Key Center
Pemain gitar biasanya hanya menerima chord chart dari sebuah lagu tanpa disertai tanda key
signature. Misalnya jika kamu membaca majalah gitar yang berisi chord-chord dan lirik lagu, biasanya
key signature atau bahkan perubahan key signature di tengah lagu tidak akan ditulis. Untuk dapat
memainkan melodi ataupun berimprovisasi, sangat penting untuk mengetahui nada dasar dari
sebuah progresi chord. Biasanya pendekatan yang umum secara musikal adalah mendengarkan
lagu tersebut dan mencari kuncinya (menggunakan telinga), atau dengan cara menganalisa chord-
chordnya.

Menganalisa Progresi Kunci Mayor


Metode yang digunakan untuk mencari kunci mayor dalam sebuah progresi chord adalah sebagai
berikut:

1. Buat daftar chord-chord yang ada dalam progresi, kemudian lihat kemungkinan chord tersebut
berasal dari kunci apa berdasarkan dari kualitas masing-masing chord. Karena scale mayor yang
diharmonisasi memiliki tiga chord minor 7th (IImi7, IIImi7, dan VImi7), setiap chord minor 7th
bisa menjadi milik dari 3 kunci yang berbeda. Sedangkan chord Major 7th bisa sebagai Ima7
ataupun IVma7 dari dua buah kunci yang berbeda, dan dominant chord sudah pasti adalah chord
V7 dari sebuah kunci saja. (Lihat Gambar 1)

Gambar 1

Gmi7 E ma7 Cmi7 D7 Gmi7

Fungsi chord Imi7 VIma7 IVmi7 V7 Imi7 KUNCI: G minor

2. Bandingkan masing-masing kemungkinan kunci tersebut. Cari chord yang mempunyai kunci
sama.
3. Setelah kalian menemukan kuncinya, tulislah fungsi dari masing-masing chord dengan angka
Romawi. (Lihat Gambar 2)

Gambar 2

Emi7 Cma7 Ami7 D7 Gma7

Fungsi chord VImi7 IVma7 IImi7 V7 Ima7

48
Menganalisa Progresi Kunci Minor
Secara teori, kunci minor dapat diidentifikasi dengan menggunakan tehnik yang sama. Pada kunci
minor yang diharmonisasi dari scale natural minor, chord dominant 7th adalah chord VII7 dan ini
menunjukan kuncinya. (lihat Gambar 3)

Gambar 3

Cmi7 A ma7 Fmi7 B 7 Cmi7

Fungsi chord Imi7 VIma7 IVmi7 VII7 Imi7 KUNCI: Cminor

Akan tetapi dalam prakteknya lebih rumit karena harmoni natural minor lebih sering diubah untuk
menghasilkan melodi dan progesi chord yang lebih kuat. Salah satu perubahan yang sering dibuat
adalah chord V diubah dari minor 7th menjadi dominant 7th sehingga fungsi dominant chordnya
menjadi lebih spesifik. Oleh karena itu penting untuk melihat hubungan interval antar chordnya yaitu
sebagai berikut:

1. Jika ada kunci minor satu langkah di atas chord dominant 7th, berarti chord dominant 7th
tersebut mempunyai fungsi VII7, dan berarti chord minor 7th-nya adalah Imi7.
2. Jika ada chord minor 7th dengan interval perfect fifth di bawah atau perfect 4th di atas chord
dominant 7th, artinya chord dominant 7th berfungsi sebagai chord V7 dan chord minor 7th nya
adalah chord Imi7 seperti contoh di bawah ini. (Lihat Gambar 4)

Gambar 4

Gmi7 E ma7 Cmi7 D7 Gmi7

Fungsi chord Imi7 VIma7 IVmi7 V7 Imi7 KUNCI: G minor

Indikator lain yang bisa mengidentifikasikan progresi kunci minor adalah chord minor 7th 5. Chord
ini jika ada dalam progresi, fungsinya adalah sebagai IIº dalam harmoni natural minor. Ini menjadikan
kunci minor 7th 5 sebagai indikator yang pasti dalam sebuah progresi kunci minor (Dalam praktek
chord minor 7th 5 jarang sekali muncul sebagai chord VIIº dalam kunci mayor).

Menganalisa Kunci Dalam Progresi Triad

Dengan mengetahui chord Dominant 7th dan minor 7th 5, kita dapat dengan mudah mengetahui
kunci tersebut merupakan kunci mayor atau minor. Dalam musik pop atau rock biasanya progresi
dibuat dalam bentuk triad, jadi chord V-nya adalah major triad sama halnya dengan chord I dan IV.
Begitu juga penggunaan triad diminished (VIIº dalam kunci mayor, IIº dalam kunci minor) sangat
jarang digunakan karena terdengar sangat dissonant di antara chord mayor dan minor, sehingga
terdengar seolah tidak pada tempatnya. Sebagai gantinya kita menggunakan chord V dengan

49
nada ke 3 sebagai bass nya. Perhatikan contoh progresi tipikal pada harmoni C mayor di bawah ini:

C Bo Am G F Em Dm G

Chord B° yang muncul pada progresi tersebut terdengar kurang pas di dalam harmoni pop, sebagai
gantinya digunakan chord G/B, sehingga menjadi seperti berikut:

C G/B Am G F Em Dm G

Cara memainkannya Slash chord dengan Bass di senar ke 6 adalah menggunakan bentuk chord
sebagai berikut:

Chord tones 3 1 5 1
Jari 2 1 3 4

Jika kita ingin menggunakan senar 5 sebagai bass nya, gunakan chord berikut:

Chord tones 3 5 1 3 1
Jari 3 1 1 1 4

Dan jika ingin menggunakan power chord, gunakan bentuk dibawah ini. Untuk memudahkan
mengingat, Jari kelingking menekan nada chordnya, sedangkan jari telunjuk menekan Bassnya.

Chord tones 3 1 3
Jari 1 4 3

Lalu ada berapa kunci yang dapat diidentifikasi ketika masing-masing chord secara teori mempunyai
fungsi lebih dari satu? Jawabannya bisa ditemukan dengan dua macam cara:

50
Menata Ulang Chord-Chord Tersebut Secara Urutan Scale
Perhatikan contoh di bawah ini, dengan bereksperimen kita bisa menemukan chord I nya (Gambar
5). Setelah kita menemukan chord I nya cobalah tulis nama chord disertai fungsinya seperti di bawah
ini. (Gambar 6)

Gambar 5

A B G#mi C#mi F#mi B E

Kemungkinan A B F# B E B E
Kunci
E F# E A D F# B
D E B E A E A

Gambar 6

Nama Chord E F#mi G#mi A B C#mi


(dalam urutan scale)
Fungsi I IImi IIImi IV V VImi

Tips untuk mengetahui Key Center secara cepat adalah dengan menandai Chord mayor dan minor
yang bersebelahan. Jika ada 2 buah chord Mayor yang bersebelahan yang terpisah 1 langkah, Dalam
progresi diatonic, chord tersebut pasti merupakan chord IV dan V Mayor. Sedangkan jika ada 2 buah
chord minor yang bersebelahan yang terpisah 1 langkah, dalam progresi diatonic, chord tersebut
pasti merupakan chord II dan III minor. Dengan menggunakan prinsip ini, Chord I atau key center-
nya dapat langsung ditemukan.

Gunakan Telinga
Mainkan progesi chord yang ada dengan menggunakan gitar, dan dengarkan. Dalam praktek cara
ini adalah cara yang paling tepat untuk mencari kunci dasar dari sebuah progresi, apakah itu progesi
yang menggunakan 7th chord, triad, ataupun keduanya. Progresi diatonik biasanya ada di dalam
satu nada dasar saja. Nada dasar tersebut menjadi jelas setelah mendengarkan progresi cukup lama
untuk mengerti di mana chord tersebut diselesaikan (tonic chord), kemudian identifikasi nada dasar
yang telah diperoleh dengan mencocokannya pada gitar sesuai dengan scale dan chordnya. Walaupun
tidak semua lagu pop dimulai dari chord I tetap rata-rata hampir semuanya akan diselesaikan pada
chord I.

Mencari Kunci dasar hanya dengan menganalisa memang mempunyai beberapa kesulitan, oleh
karena itu untuk memastikan kita harus menggunakan telinga untuk mendengarnya. Kombinasi
dari mengerti teori dan telinga yang terlatih akan menjadikan kalian sebagai musisi sejati yang
mempunyai wawasan luas secara musikal.

51
Improvisasi Dasar

Sebenarnya tidak ada aturan dalam berimprovisasi, pada dasarnya ke 12 nada yang ada dapat
digunakan dalam improvisasi. Yang menjadi masalah adalah improvisasi itu menjadi enak atau tidak
untuk didengar. Ke-12 nada tersebut bisa saja digunakan dan menjadi menjadi enak didengar
asalkan tahu cara menggunakannya. Tidak ada nada yang salah di dalam improvisasi, yang ada
hanyalah pilihan nada yang janggal. Enak atau tidaknya sebuah improvisasi pun sebenarnya sangat
subyektif tergantung dari apresiasi dan wawasan seseorang dalam memahami sebuah musik.
Improvisasi juga sangat tergantung dengan jenis musik, setiap jenis musik mempunyai pendekatan
improvisasi yang berbeda. Model improvisasi jenis musik tertentu belum tentu enak jika diterapkan
ke dalam jenis musik lainnya. Namun ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam
berimprovisasi, apapun jenis musiknya. Untuk bisa berimprovisasi dengan baik ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan seperti kunci, chord progression, dan chord tones (nada yang ada pada
sebuah chord).

Jika ada Chord Progression seperti di bawah ini, bagaimana cara kita berimprovisasi?

C Am Dm G

Berimprovisasi sebenarnya dapat menggunakan semua nada yang ada, di dalam progresi apapun,
tinggal bagaimana meramu dan menggunakannya. Ke-12 nada tersebut dapat menjadi nyaman
didengar dan juga tidak. Oleh karena itu kita perlu memahami nilai not terlebih dahulu. Semakin
kecil nilai sebuah not maka semakin cepat pula not tersebut dimainkan, semakin banyak pula pilihan
not yang bisa dimainkan. Jika ingin memainkan ke 12 not tersebut pada sebuah chord progression,
cukup mainkan tangga nada kromatik secara berurutan menggunakan not 1/16, atau not 1/32, pasti
improvisasi kita tetap akan terdengar masuk dengan progress chordnya. Detail menggunakan tangga
nada kromatik akan dibahas di tingkat selanjutnya. Mainkan progress Chord diatas dengan melodi
seperti di bawah ini, dengan menggunakan not 1/16.

Gambar 2

C Am Dm G

Gtr 1
T
A 7 7 7 7
7 910 109 7 7 910 109 7 7 910 109 7 7 910 1097
B 7 810 108 7 7 810 108 7 7 810 108 7 7 810 1087
810 10 810 10 810 10 810 10

Apakah melodi tersebut terdengar enak di telinga? Tentu saja nyaman, yang dimainkan adalah
tangga nada C mayor dengan menggunakan nilai not seperenam belas. Karena nilainya yang kecil
mak a improvisasi dengan menggunak an tangga nada C tersebut pasti ak an masuk.

52
Jika ingin berimprovisasi menggunakan scale diatonic seperti tadi, mainkanlah selalu dengan durasi
not yang pendek, akan tetapi tentu saja kita tidak ingin memainkan sebuah improvisasi dengan
menggunakan bentuk not 1/16 seterusnya. Layaknya seseorang yang sedang berbicara untuk
menyampaikan suatu kalimat, dia tidak akan berbicara terus tanpa berhenti, ada kalanya menggunakan
koma atau titik, atau terkadang bertanya, sehingga pesan yang disampaikan dapat ditangkap dengan
jelas oleh pendengarnya dan komunikasipun terjalin dengan baik. Berimprovisasi juga sama, kita
ingin menyampaikan sesuatu pada pendengar. Jika kita menyampaikannya dalam bentuk intonasi
dan rhythm yang sama terus menerus tanpa berhenti maka pendengar kurang menangkap apa yang
ingin disampaikan. Jika orang berbicara tanpa titik dan koma, dengan menggunakan intonasi yang
datar, maka akan terdengar seperti robot yang sedang berbicara, maksudnya pun kurang bisa
ditangkap dengan jelas. Improvisasi juga sama jika dimainkan dengan rhythm dan intonasi yang
datar, maka akan terdengar seperti robot. Lalu bagaimana? Ada kalanya nada panjang dimainkan
dalam sebuah improvisasi. Saat memainkan nada-nada dengan nilai yang besar/nada-nada dengan
sustain yang panjang, kita harus berhati-hati dalam memilihnya. Tidak semua nada terdengar nyaman
dalam sebuah chord jika dimainkan dengan cara seperti ini. Untuk cara yang mudah, cobalah untuk
memainkan nada-nada yang pada chord yang sedang dimainkan.
Contoh:

C Mayor mainkan C, E, G,
D minor mainkan D, F, A,
E minor mainkan E, G, B,
F Mayor mainkan F, A, C
G Mayor mainkan G, B, D
A minor mainkan A, C, E
B diminished mainkan B, D, F

Dengan begitu improvisasi akan terdengar lebih nyaman di telinga. Perlu dipahami hal ini bukanlah
sebuah aturan, ini hanyalah pendekatan yang dapat dilakukan dalam berimprovisasi agar terdengar
lebih nyaman terutama dalam progresi diatonik. Bolehkah berhenti pada nada di luar chord?
Jawabannya boleh saja, terkadang dengan memainkan nada lain di luar chord, akan memunculkan
ekstensi dari chord yang sedang dimainkan. Contohnya jika memainkan nada F pada chord G mayor,
akan memunculkan suasana chord G7. Mengenai hal ini akan dibahas di tingkat lanjut.
Sekarang mainkan melodi berikut ini pada progresi yang ada di atas.

C Am Dm G

T
A
7 7 7 7
B 10 8 7 10 8 7 10 8 7 10 8 7
10 10 10 10

53
Nada D yang dimainkan dengan sustain (3 ketuk) terdengar kurang nyaman saat dimainkan pada
chord C, dan Am tidak seperti saat dimainkan dengan not 1/16. Akan tetapi saat sampai pada chord
Dm (D, F, A) dan G mayor (G, B, D), nada D tersebut menjadi nyaman di telinga, karena nada D
memang ada pada kedua buah chord tersebut. Meski Nada D ada di dalam tangga nada C mayor
ini menjelaskan mengenai nilai not dalam sebuah chord. Kurang nyaman di sini bukan berarti tidak
bisa digunakan untuk nada sustain, dalam konteks musik tertentu rasa tidak nyaman seperti itu
justru dimunculkan untuk menciptakan efek tertentu seperti horror, tegang atau suasana lainnya.
Terkadang dalam konteks jenis musik tertentu, semakin tidak nyaman, aneh sebuah improvisasi,
justru semakin disukai oleh pendengarnya, karena keunikan membuatnya menarik untuk didengarkan.
Kesimpulannya adalah semua nada yang ada pada tangga nada mayor sebenarnya bisa digunakan
asalkan kita cara menggunakannya, dan kapan menggunakannya. Bahkan ke 12 nada yang ada
dapat digunakan asalkan tepat penggunaannya. Jika menekan nada yang tidak masuk di dalam
tangga nada diatonik, sebenarnya tidak pernah lebih dari ½ langkah naik/turun dari tangga nada
diatonik. Menggeser nada yang kurang tepat tadi ½ langkah naik atau turun praktis akan
mengembalikan nada pada tangga nada diatonik. Mengerti tangga nada saja belum cukup untuk
bisa berimprovisasi dengan baik, kita harus menguasai formula chord, ritmik, dan posisi triad pada
keseluruhan neck guitar.

54
Guitar Technique

Single String Improvisation


Gambar berikut adalah fretboard roadmap dari keseluruhan tangga nada C Mayor, terapkan latihan-
latihan single string ini pada keseluruhan senar gitar.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Single string
Latihan ini untuk memainkan tangga nada C mayor hanya dengan menggunakan 1 senar. Gunakan
1 jari saja untuk memainkan nada-nada ini. Sebutkan sambil nyanyikan nama nada yang sedang
dimainkan. Setelah lancar terapkan latihan ini pada ke-6 senar menggunakan tangga nada C.

= 55

0 2 4 5 7 9 10 12 14 16 17 19 21

T
A 21 19 17 16 14 12 10 9 7 5 4 2 0

Single String 2 notes (in 3rds) sequencing


Mainkan latihan berikut dengan menggunakan 1 senar. Perhatikan bahwa ada 2 thirds, yaitu Major
thirds dan minor third. Untuk latihan ini gunakan hanya satu jari saja. Setelah bisa memainkannya
dengan baik terapkanlah latihan ini pada senar lainnya, masih dalam tangga nada C mayor.

55
= 60

T 0 3 1 5 3 6 5 8 6 10 8 12 10 13 12 15
A
B

T 13 17 15 18 17 20 20 17 18 15 17 13 15 12
A
B

T 13 10 12 8 10 6 8 5 6 3 5 1 3 0 1
A
B

Single string 3 notes sequencing


Latihan ini adalah sequence 3 not, kalian harus bisa memainkannya tanpa melihat gitar. Untuk
melatih telinga, nyanyikan dulu dengan solfege sebelum memainkannya, atau bisa dinyanyikan dan
dimainkan secara bersamaan. Jangan hanya menghafalkan polanya saja, tetapi rasakan juga
intervalnya.

= 72

T 0 1 3 1 3 5 3 5 6 5 6 8 6 8 10 8 10 12
A
B

56
T 10 12 13 12 13 15 13 15 17 15 17 18 17 18 20
A
B

T 20 18 17 18 17 15 17 15 13 15 13 12 13 12 10 12 10 8
A
B

T 10 8 6 8 6 5 6 5 3 5 3 1 3 1 0 1
A
B

Bending on single string


Latihan ini adalah untuk melatih bending 1 atau ½ langkah, berkonsentrasilah untuk tepat melakukan
bending pada not yang dituju. Cek nada yang dibending dengan memainkan nada yang dituju pada
fret aslinya. Hindari vibrato pada latihan ini, jangan menggunakannya sampai bisa benar-benar
memainkan nada yang tepat. Cobalah melatih tehnik bending ini dengan ke-4 jari. Istirahatlah
sebentar jika jari kalian terasa tegang, jangan terlalu memaksakan diri. Bending adalah tehnik yang
sangat umum dan wajib dikuasai terutama pada musik blues dan rock.

= 72

T 1 3 3 3 (5) 3 5 5 5 (6) 5 6 6 6 (8) 6 8 8 8 (10)


A
B

57
T 8 10 10 10 (10) 10 12 12 12 (13) 12 13 13 13 (15) 13 15 15 15 (17)
A
B

T 15 17 17 17 (18) 17 18 18 18 (20) 18 20 20 20 (22) 20 20 20 18


A
B

T 18 18 18 17 17 17 17 15 15 15 15 13 13 13 13 12
A
B

T 12 12 12 10 10 10 10 8 8 8 8 6 6 6 6 5
A
B

T 5 5 5 3 3 3 3 1 1 1 1 0 1
A
B

Single string 4 notes sequencing


Latihan ini adalah latihan sequence 4 not dengan pola 1231,2342,3453, dst. Usahakan melatihnya
hingga bisa tidak melihat fretboard, ikutilah nadanya dengan menyanyikannya. Latihan ini juga bisa
digunakan untuk melatih bending seperti pada latihan sebelumnya.

58
= 72

T 1 3 5 1 3 5 6 3 5 6 8 5 6 8 10 6 8 10 12 8 10 2 13 0
A
B

T 12 13 15 12 13 15 17 13 15 17 18 15 17 18 20 20 18 17 20- 28 17 15 16
A
B

17 15 15 17 15 13 12 15 13 12 10 13 12 10 8 12 10 8 6 10 8 6 5 8
T
A
B

T 6 5 3 6 5 3 1 5 3 1 0 3 1
A
B

Single string fragment alternate picking

T
A 4 5 4 2 5 7 5 4 7 9 7 5 3 4 3 2
B
Penjarian 3 4 3 1 2 4 2 1 2 4 2 1 2 3 2 1
3 4 3 2

59
5

T
A 5 4 2 4 7 5 4 5 9 7 5 7 4 3 2 3
B
Penjarian 4 3 1 3 4 2 1 2 4 2 1 2 3 2 1 2
4 3 4 2

T
A 2 4 5 4 4 5 7 5 5 7 9 7 2 3 4 3
B
Penjarian 1 3 4 3 1 2 4 2 1 2 4 2 1 2 3 2
2 3 4 2

13

6 6
6

T
A 2 4 5 2 4 5 4 5 7 4 5 7 5 7 9 5 7 9 2 3 4 2 3 4
B
Penjarian 1 3 4 1 3 4 1 2 4 1 2 4 1 3 4 1 2 4 1 2 3 1 2 3
2 3 4 2 3 4

17

6 6
6

T
A 5 4 2 5 4 2 7 5 4 7 5 4 9 5 7 9 5 7 4 3 2 4 3 2
B
Penjarian 4 3 1 4 3 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 3 2 1 3 2 1
4 3 2 4 3 2

60
9

21

6 6
6

T
A 5 2 4 5 4 2 7 4 5 7 5 4 9 5 7 9 7 5 4 2 3 4 3 2
B
Penjarian 4 1 3 4 3 1 4 1 2 4 2 1 4 1 2 4 2 1 3 1 2 3 2 1
4 2 3 4 3 2

25

6 6
6

T
A 2 4 5 4 2 5 4 5 7 5 4 7 5 7 9 7 5 9 2 3 4 3 2 4
B
Penjarian 1 3 4 3 1 4 1 2 4 2 1 4 1 2 4 2 1 4 1 2 3 3 1 3
2 3 4 3 2 4

29

6 6
6

T
A 4 2 4 5 4 2 5 4 5 7 5 4 7 5 7 9 7 5 3 2 3 4 3 2
B
Penjarian 3 1 3 1 4 1 2 1 2 4 2 1 2 1 2 4 2 1 2 1 2 3 2 1
3 2 3 4 3 2

35

T
A 4 2 4 5 4 2 4 2 5 4 5 7 5 4 5 4 7 5 7 9 7 5 7 5 3 2 3 4 3 2 3 2
B
Penjarian 3 1 3 4 3 1 3 1 2 1 2 4 2 1 2 1 2 1 2 4 2 1 2 1 2 1 2 3 2 1 2 1
3 2 3 4 3 2 3 2

61
37

T
A 5 4 5 4 2 4 5 4 7 5 7 5 4 5 7 5 9 7 9 7 5 7 9 7 4 3 4 3 2 3 4 3
B
Penjarian 4 3 4 3 1 3 4 3 4 2 4 2 1 2 4 2 4 2 4 2 1 2 4 2 3 2 3 2 1 2 3 2
4 3 4 3 2 3 4 3

5 5

41

5 5 5 5
5 5

T
A 5 4 2 4 5 2 4 5 4 2 7 5 4 5 7 4 5 7 5 4 9 7 5 7 9 5 7 9 7 5 4 3 2 3 4 2 3 4 3 2
B
Penjarian 4 3 1 3 4 1 3 4 3 1 4 2 1 2 4 1 2 4 2 1 4 2 1 2 4 1 2 4 2 1 3 2 1 2 3 1 2 3 2 1
4 3 2 3 4 2 3 4 3 2

Single string fragment combining with hammer and pull off

T
A 5 7 7 7 7 5 5 6 5 7 7 7 7 5 5 5
B
H P H P

T
8 5 5 5 7 5 5 5 8 5 5 5 7 5 5 5
A
B
P P P P

62
3

3 3 3 3 3 3 3
3

T
5 7 7 7 5 5 5 7 7 5 7 5 5 7 7 7 5 5 5 7 7 7 5 5
A
B
H P H P H P H P

T
5 7 7 7 7 5 5 5 5 8 8 8 8 5 5 5
A
B
H P H P

6 6 6 6

T
7 5 5 5 5 5 8 5 5 5 5 5 8 5 5 5 5 5 8 5 5 5 5 5
A
B
H P P P

2 String Improvisation
2 string inside picking & outside picking fragment
6 6 6 9
6
45

T
2 4 5 6 2
A 2 4 5 5 4 4 5 7 7 5 5 7 9 9 7 5 7 9 9 7 2 3 4 4 3
B
Penjarian 1 3 4 1 4 3 1 2 4 1 4 2 1 2 4 1 4 2 1 2 4 1 4 2 1 2 4 1 3 2
1 2 4 1 3 2

63
6 6 6 6 6 6

50

T
2 4 2 2 3 2 4 5 4 3 5 3 4 6 4 2 3 2
A 4 5 5 4 5 5 5 7 7 5 7 7 5 7 7 3 4 4
B
Penjarian 3 4 1 3 1 4 3 4 1 2 1 4 2 4 1 2 1 4 2 4 1 2 1 4 2 4 1 3 1 4 2 3 1 2 1 3
4 3 2 3 2 4

6 6 6

56

6 6

T
2 4 5 4 2 4 5 7 5 4 5 7 9 7 5 2 3 4 3 2 2 3 4 3 2
A 5 7 9 4 4
B
Penjarian 4 1 3 1 3 1 4 1 2 4 2 1 4 1 2 4 2 1 3 1 2 3 2 1 4 2 3 4 3 2

9 9 9 9
9

61

9 9

T
2 4 5 2 3 5 4 5 7 4 6 7 5 7 9 6 7 9 2 3 4
A 2 4 5 2 4 5 4 5 7 4 5 7 5 7 9 5 7 9 2 3 4
B
Penjarian 1 3 4 1 3 4 1 3 4 1 2 4 1 2 4 1 2 4 1 2 4 1 3 4 1 2 4 1 2 4 1 2 4 1 2 4 1 2 3 1 2 3
2 3 4 2 3 4

68

T
2 2 4 4 5 5 6 6 2 2
A 2 4 5 5 5 4 4 5 7 7 7 5 4 5 7 9 9 9 7 5 7 9 9 9 7 2 3 4 3 4 4 3
B
Penjarian 1 3 4 1 4 1 4 3 1 2 4 1 4 1 4 2 1 2 4 1 4 1 4 2 1 2 4 1 4 1 4 2 1 2 3 1 3 1 3 2
2 3 4 2 4 2 4 3

64
72

T
A 2 4 2 2 3 2 4 5 4 4 6 4 57 5 67 6 2 3 2
24 5 5 4 2 45 5 4 457 7 5 4 57 7 5 5 7 9 9 7 57 9 9 7 2 3 4 4 3
B
Penjarian 1 3 4 1 4 1 4 3 13 4 1 2 1 4 3 12 4 1 2 1 4 2 12 4 1 3 1 4 2 12 4 1 2 1 4 2 12 4 1 2 1 4 2 123 1 213 2
23 4 232 43

5 5 5 5 5 5 5 5

80

5 5 5 5 5 5

T
2 454 2 2353 2 457 54 4 67 6 4 5 7 97 5 679 76 2 3 43 2
A 2 45 54 245 54 457 75 4 57 75 57 9 97 579 97 234 43
B
Penjarian 1 3 4 1 3 4 3 1 4 3 1 3 4 12 4 2 1 4 3 12 4 12 4 2 1 42 12 4 1 3 4 3 1 42 12 4 12 42 1 42 12 4 1 2 4 2 1 4 2 123 1 232 132
234 2 343 243

6 6

87

6 6 6

T
5 4 2 2 4 7 5 4 4 5 9 7 5 5 7 9 7 5 5 7 4 3 2 2 3
A 5 7 9 8 4
B
Penjarian 4 3 1 4 1 3 4 2 1 4 1 2 4 2 1 4 1 2 4 2 1 3 1 2 3 2 1 3 1 2
4 2 2 4 2 3

6 6 6 6 6 6

92

T
4 2 2 3 2 2 5 4 4 5 3 3 6 4 4 3 2 2
A 5 4 5 5 4 5 7 5 7 7 5 7 7 5 7 4 3 4
B
Penjarian 3 1 4 3 4 1 2 1 4 3 4 1 2 1 4 2 4 1 2 1 4 2 4 1 4 1 4 2 4 1 2 1 3 2 3 1
3 2 4 3 4 2

65
6 6 6
6 6
98

T
2 4 5 6 2
A 5 4 2 4 5 7 5 4 5 7 9 7 5 7 9 9 7 5 7 9 4 3 2 3 4
B
Penjarian 1 4 3 1 3 4 1 4 2 1 2 4 1 4 2 1 2 4 1 4 2 1 2 4 1 3 2 1 2 3
2 4 3 2 3 4

6 6 6 6
6

103

6 6

T
5 4 2 5 4 2 7 5 4 7 5 4 9 7 5 9 7 6 4 3 2
A 5 4 2 5 3 2 7 5 4 7 6 4 9 7 5 9 7 5 4 3 2
B
Penjarian 4 3 1 4 3 1 4 3 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 3 1 4 2 1 4 2 1 4 2 1 4 3 1 3 2 1 3 2 1
4 3 2 4 3 2

110

T
5 4 2 2 2 4 7 5 4 4 4 5 9 7 5 5 5 7 9 7 5 5 5 7 4 3 2 2 2 3
A 5 5 7 7 9 9 8 8 4 4
B
Penjarian 4 3 1 4 1 4 1 3 4 2 1 4 1 4 1 2 4 2 1 4 1 4 1 2 4 2 1 3 1 3 1 2 3 2 1 3 1 3 1 2
4 3 2 4 2 4 2 3

115

T
542 2 4 5 4 2 24 7 5 4 4 5 75 4 4 5 97 5 5 7 9 7 5 57 432 2 3
A 545 5 35 7 57 7 6 7 97 9 8 68 43 4
B
Penjarian 4 3 1 4 3 4 1 3 4 3 14 24 1 3 4 2 14 24 1 2 4 2 14 34 1 2 4 3 14 24 1 2 4 3 13 13 1 2 3 2 13 23 1 2
4 3 24 34 2 3

66
5 5 5 5 5 5 5 5

122

5 5 5 5 5 5

T
5 42 24 542 24 75 4 45 754 45 975 57 97 6 67 43 2 23
A 54 245 5 3 23 5 7 5 4 57 7 6 4 67 97 57 9 97579 4323 4
B
Penjarian 4 3 1 4 3 1 3 4 1 3 4 3 14 2 12 4 1 3 4 2 14 2 12 4 1 2 4 2 14 3 13 4 1 2 4 2 14 2 12 4 1 2 4 2 14 2 12 4 1 2 3 2 13 2 12 3 1 2
4 3 24 3 23 4 2 3

129

T
2 5 2 4 5 4 2 2 4 2
A 2 4 5 5 5 4
B

130

T
2 4 2 2 4 5 4 2
A 2 4 5 5 4 5 5 4
B

131

T
2 4 5 4 2 4 2 2
A 2 4 5 5 5 4 5 4
B

67
2 string 6 notes sequencing
= 60

3 3
3 3 3
3 3
3

1 3 5 3 5 7 5 7 8 7 8 10
T 1 3 5 3 5 6 5 6 8 6 8 10
A
B 3 3 3 3
3 3 3 3

3 3 3 3
3 3 3
3

8 10 12 10 12 13 12 13 15 13 15 17
T 8 10 12 10 12 13 12 13 15 13 15 17
A
B 3
3
3
3
3
3
3
3

3 3 3 3 3 3 3 3

15 17 19 17 19 20 20 19 17 19 17 15
T 15 17 18 17 18 20 20 18 17 18 17 15
A
B 3 3 3 3
3 3 3 3

3 3 3
3 3 3 3 3

17 15 13 15 13 12 13 12 10 12 10 8
T 17 15 13 15 13 12 15 12 10 12 10 8
A
B 3 3 3 3
3 3 3 3

3 3 3
3 3 3
3 3

10 8 7 8 7 5 7 5 3 5 3 1
T 10 8 6 8 6 5 6 5 3 5 3 1
A
B 3 3 3 3
3 3 3 3

68
2 strings 3 notes triad sequencing
= 55

3 3 3
3 3 3 3
3

3 1 5 5 3 7 7 5 8 8 7 10
T 1 5 3 3 6 5 5 8 6 6 10 8
A
B 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3
3

10 8 12 12 10 13 13 12 15 15 13 17
T 8 12 10 10 13 12 12 15 13 13 17 15
A
B 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3
3 3 3 3
3

17 15 19 19 17 20 20 17 19 19 15 17
T 15 18 17 17 20 18 18 20 17 15 18 15
A
B 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3

17 13 15 15 12 13 13 10 12 12 8 10
T 15 17 13 13 15 12 12 13 10 10 12 8
A
B 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3

10 7 8 8 5 7 7 3 5 5 1 3
T 8 10 6 6 8 5 5 6 3 3 5 1
A
B 3 3 3 3 3 3 3 3

69
2 string 4 notes 7th chord sequencing.
= 72

1 5 3 7 5 8 7 10
T 1 3 3 5 5 6 6 8
A
B

8 12 10 13 12 15 13 17
T 8 10 10 12 12 13 13 15
A
B

15 19 17 20 20 17 19 15
T 15 17 17 18 18 17 17 15
A
B

17 13 15 12 13 10 12 8
T 15 13 13 12 12 10 10 8
A
B

10 7 8 5 7 3 5 1
T 8 6 6 5 5 3 3 1
A
B

70
Sequence of same notes in different position
Latihan ini menggunakan sequence 3 note pada tangga nada C Mayor. Contoh berikut menggunakan
nada C- D-E dengan interval 1 + 1. Berikut list set yang harus dilatih:
C-D-E (1+1) G-A-B (1+1)
D-E-F (1+ ½) A-B-C (1+ ½)
E-F-G (½ + 1) B-C-D (½ + 1)
F-G-A (1+1)
= 55

T 1 3 5
5 7 9
A 10 12 14
B 15 17 19

8 10 12
T 13 15 17
17 19 21
A
B 3 5 7
8 10 12

3 String Improvisation
Terapkan latihan di bawah ini pada set senar 432, 543, 654, masih dalam bentuk tangga
nada C mayor.

5 7 8 7 5
T 5 7 8 8 7 5
5 7 8 8 7
A 2 3 5 3 2
B 2 3 5 5 3 2
1 3 5 5 3

T
A 3 5 7 5 3 5 7 9 7 5
B 3 5 7 7 5 3 5 7 8 8 7 5
3 5 7 7 5 5 7 8 8 7

71
6

T
A 7 9 10 9 7 8 10 12 10 9
B 7 8 10 10 8 7 8 10 12 12 10 8
7 8 10 10 8 8 10 12 12 10

T
A 10 12 14 12 10 12 14 15 14 12
B 10 12 14 14 12 10 12 14 15 15 14 12
10 12 13 13 12 12 13 15 15 13

10

T 3 5 6 5 3 5 6 8 6 5
2 4 5 5 4 2 4 5 7 7 5 4
A 2 3 5 5 3 3 5 7 7 5
B

12

T 6 8 10 8 6 8 10 12 10 8
5 7 9 9 7 5 7 9 10 10 9 7
A 5 7 9 9 7 7 9 10 10 9
B

14

T 10 12 13 12 10 12 13 15 13 12
9 10 12 12 10 9 10 12 14 14 12 10
A 9 10 12 12 10 10 12 14 14 12
B

16

3 5 7 5 3
T 13 15 17 15 13 3 5 6 6 5 3
12 14 16 16 14 12 2 4 5 5 4
A 12 14 15 15 14
B

72
18

5 7 8 7 5 7 8 10 8 7
T 5 6 8 8 6 5 6 8 10 10 8 6
4 5 7 7 5 5 7 9 9 7
A
B

20

8 10 12 10 8 10 12 13 12 10
T 8 10 12 12 10 8 10 12 13 13 12 10
7 9 10 10 9 9 10 12 12 10
A
B

22

12 13 15 13 12 13 15 17 15 13
T 12 13 15 15 13 12 13 15 17 17 15 13
10 12 14 14 12 12 14 16 16 14
A
B

7th Broken Position


Pola 1

1 3 4
1 3 4
1 2 4
1 2 4
1 2 4
1 2 4

Pola 2 Pola 3 Pola 4

1 2 4 1 2 4 1 2 4
1 2 4 1 2 4 1 3 4
1 2 4 1 2 4 1 3 4
1 2 4 1 3 4 1 2 4
1 2 4 1 3 4 1 2 4
1 3 4 1 2 4 1 2 4

73
Pola 5 Pola 6 Pola 7

1 3 4 1 2 4 1 2 4
1 2 4 1 2 4 1 2 4
1 2 4 1 2 4 1 3 4
1 2 4 1 2 4 1 3 4
1 2 4 1 3 4 1 2 4
1 2 4 1 3 4 1 2 4

Sixteenth notes Broken position

24

3 5 3
T 3 5 6 6 5 3
2 4 5 5 4 2
A 2 3 5 5 3 2
B 2 3 5 5 3 2
1 3 5 5 3

26

5 7 5
T 5 6 8 8 6 5
4 5 7 7 5 4
A 3 5 7 7 5 3
B 3 5 7 7 5 3
3 5 7 7 5

28

7 8 7
T 6 8 10 10 8 6
5 7 9 9 7 4
A 5 7 9 9 7 5
B 5 7 8 8 7 5
5 7 8 8 7

30

8 10 8
T 8 10 12 12 10 8
7 9 10 10 9 7
A 7 9 10 10 9 7
B 7 8 10
7 8 10 10 8 7
10 8

74
32

10 12 10
T 10 12 13 13 12 10
A 9 10 12 12 10 9
9 10 12 12 10 9
B 8 10 12
8 10 12 12 10 8
12 10

34

12 13 12
T 12 13 15 15 13 12
10 12 14 14 12 10
A 10 12 14 14 12 10
B 10 12 14 14 12 10
10 12 13 13 12

36

13 15 13
T 13 15 17 17 15 13
12 14 16 16 14 12
A 12 14 15 15 14 12
B 12 14 15 15 14 12
12 13 15 15 13

Sextuplet Broken position


6 6

6 6
38

6 6

3 5 7 8 5 7 8 10
T 3 5 6 5 6 8
2 4 5 4 5 7
A 2 3 5 3 5 7
B 2 3 5 3 5 7
3 5 3 5 7

6
40

6 6

6 6
7 8 10 12 8 10 12 13
T 6 8 10 8 10 12
5 7 9 7 9 10
A 5 7 9 7 9 10
B 5 7 8 7 8 10
5 7 8 7 8 10

6 6

42
6
6

6 6
10 12 13 15 12 13 15 17
T 10 12 13 12 13 15
9 10 12 10 12 14
A 9 10 12 10 12 14
B 8 10 12 10 12 14
8 10 12 10 12 13

75
6
6

44
6 6

6 6

13 15 17 19 19 17 15
T 13 15 17 18 17 15
12 14 16 17 16 14
A 12 14 15 17 15 14
B 12 14 15 17 15 14
12 13 15 17 15 13 12

6 6

45
6 6
6 6
17 15 13 15 13 12
T 17 15 13 15 13 12
16 14 12 14 12 10
A 15 14 12 14 12 10
B 15 14 12 14 12 10
15 13 12 10 13 12 10 8

6 6

48

6 6
6 6
13 12 10 12 10 8
T 13 12 10 12 10 8
12 10 9 10 9 7
A 12 10 9 10 9 7
B 12 10 8 10 8 7
12 10 8 7 10 8 7 5

6
6 6
50

6 6

10 8 7 6 8 7 5
T 10 8 6 8 6 5
9 7 5 7 5 4
A 9 7 5 7 5 3
B 8 7 5 7 5 3
8 7 5 3 7 5 3 1

6 6 6 6 6 6

52

3 5 7 8 7 5
T 3 5 6 8 6 5
2 4 5 7 5 4
A 2 3 5 7 5 3
B 2 3 5 7 5 3
1 3 5 7 5 3

76
6 6 6

53

6 6 6
5 7 8 10 8 7
T 5 6 8 10 8 6
A 4 5 7 9 7 5
3 5 7 9 7 5
B 3 5 7 8 7 5
3 5 7 8 7 5

54

6 6 6 6 6 6
7 8 10 12 10 8
T 6 8 10 12 10 8
5 7 9 10 8 7
A 5 7 9 10 9 7
B 5 7 8 10 8 7
5 7 8 10 8 7

55

6 6 6 6
6 6
8 10 12 13 12 10
T 8 10 12 13 12 10
7 8 10 12 10 9
A 7 8 10 12 10 9
B 7 8 10 12 10 8
7 8 10 12 10 8

58

6 6 6 6 6 6

10 12 13 15 13 12
T 10 12 13 15 13 12
9 10 12 14 12 10
A 9 10 12 14 12 10
B 8 10 12 14 12 10
8 10 12 13 12 10

57

6 6 6 6 6 6

12 13 15 17 15 13
T 12 13 15 17 15 13
10 12 14 16 14 12
A 10 12 14 15 14 12
B 10 12 14 15 14 12
10 12 13 15 14 12

77
58

6 6 6 6 6 6

13 15 17 17 17 15
T 13 15 17 18 17 15
12 14 16 17 16 14
A 12 14 15 17 15 14
B 12 14 15 17 15 14
12 13 15 17 15 13

Broken Position/Sequence of 2nds Interval


= 55

T
A 3 5 3 7 5
B 3 5 3 7 5 7
5 3 7 5 7

5 7 5
T 5 6 5 8 6 8
4 5 4 7 5 7
A 7
B

7 8 5 7 5
T 8 6 8 5 6 5
7 5 7 4 5
A
B

T
4
A 7 5 7 3 5 3
B 7 5 7 3 5 3
7 5 7 3

78
Broken Position/Sequence of 3rds Interval

= 55

T
4
A 3 5 3 7 5
B 3 5 3 7 5 7
3 7 5 7

5 7 5 8
T 5 6 5 8 6 8
5 4 7 5 7
A 7
B

8 5 7 5
T 8 6 8 5 6 5
7 5 7 4 5
A 7
B

T
4
A 5 7 3 5 3
B 7 5 7 3 5 3
7 5 7 3

79
Broken Position/Sequence of 4th Interval

= 65

T
4 5
A 3 5 7 3 5
B 3 5 7 3 5 7
3 5 7

5 7 8
T 5 6 8 5 6 8
7 4 5 7
A 7
B

8 7 5
T 8 6 5 8 6 5
7 5 4 7 5
A 7 5
B

T
4
A 3 7 5 3
7 5 3 7 5 3
B 7 5 3

80
Broken Position/Sequence of 5th Interval

= 65

T
4 5 7
A 3 5 7 3 5
5 7 3 5 7
B 3 5 7

5 7 8
T 5 6 8 5 6
4 5 7
A 7
B

8 7 5
T 6 5 8 6 5
7 5 4 7 5
A 7 5 3
B

T
4
A 7 5 3
B 7 5 3 7 7 5
5 3

81
Broken Position/Sequence of 6th Interval

= 65

T 5
4 5 7
A 3 5 7 3 5
7 3 5 7
B 3 5 7

5 7 8
T 6 8 5
4 5 7
A 7
B

8 7 5
T 5 8 6 5
7 5 4 7 5
A 7 5 3
B 7

T
4
A 7 5 3
B 5 3 7
7 5 3

82
Broken Position/Sequence of 7th Interval

= 65

T 5 6
4 5 7
A 3 5 7 3 5
3 5 7
B 3 5 7

5 7 8
T 8
4 5 7
A 7
B

8 7 5
T 8 6 5
7 5 4 7 5
A 7 5 3
B 7 5

T
4
A 7 5 3
B 3
7 5 3

83
Broken Position/Sequence of 8th Interval

= 65

T 5 6 8
4 5 7
A 5 7 3 5
B 3 5 7
3 5 7

5 7 8
T
4 5
A 7
B

8 7 5
T 8 6 5
5 4 7 5
A 7 5 3
B 7 5 3

T
4
A 7 5
B 7 5 3

84
Modes

Modes Construction
7 modes yang dibangun dari tangga nada Mayor namanya diambil dari bahasa Yunani. Mengenal
Modes akan memudahkan kita dalam berimprovisasi saat bermain gitar. Langkah pertama untuk
menggunakan mode adalah dengan mengenal strukturnya, kemudian tahu bagaimana mode itu
dibangun, apa saja derajat scalenya, dan terakhir bagaimana cara menggunakannya.

Dalam musik, melodi tidak bisa dipisahkan dengan harmoni. Misalnya seorang pemain gitar yang
sedang mengisi solo melodi biasanya dilatarbelakangi oleh khord yang mengiringinya, sehingga
struktur chord dan melodi yang dimainkan akan menyatu membentuk harmoni. Untuk mengetahui
bagaimana mode dibangun, sangatlah penting untuk mengetahui hubungan antar khord dan tangga
nada dengan dua cara pandang. Pertama adalah hubungan antara chord tersebut secara individual
dengan tangga nada, dan yang kedua adalah hubungan keduanya baik chord dan tangga nada
dengan sebuah nada dasar/key.

Berikut adalah susunan Major 7th harmony


Ima7 IImi7 IIImi7 IVma7 V7 VImi7 VIImi7( 5)

Jika kita bermain pada Kunci C atau tangga nada C mayor maka susunan chord yang dihasilkan
adalah sebagai berikut :
Cma7 Dmi7 Emi7 Fma7 G7 Ami7 Bmi7( 5)

Lihat hubungan antara chord Cma7 dengan tangga nada C mayor. Kebetulan root/nada dasar dari
chord dan tangga nada keduanya sama-sama dari C. Kita juga tahu bahwa ada chord lain yang ada
pada harmoni mayor, khusus untuk chord lain selain dari C tentu saja root chordnya akan berbeda
dengan tonic/nada dasar dari tangga nada C mayor. Misalnya G7 yang merupakan chord V7 dari
tangga nada C Mayor.

Jika tangga nada C mayor dimainkan dengan latar belakang khord G7, maka akan terdengar secara
bersamaan seolah ada 2 nada dasar, yaitu melodi yang berputar pada C dan harmoni chord yang
ada pada G. Akan tetapi, jika nada dasar dari melodi tersebut dipindah menjadi ke G tanpa mengubah
struktur tangga nada C mayor, hasilnya menjadi pas dengan chord G7 yang dimainkan, dengan tetap
mempertahankan hubungannya dengan kunci dasarnya yang asli. Dengan kata lain, tangga nada
C tidak diubah, sekarang nada yang menerima penekanan bukan lagi C melainkan G. Dengan begini
telah tercipta sebuah mode, yang disebut dengan nama G Mixolydian.

Jadi membentuk mode dari tangga nada mayor adalah dengan mengubah nada dasar dengan nada
yang ada pada tangga nada mayor tersebut, tanpa mengubah struktur asli yang membentuknya.
Prinsip yang sama dapat ditetapkan pada masing-masing chord yang ada pada harmonisasi tangga
nada C Mayor. Seperti halnya harmoni tangga nada, mode akan selalu muncul dengan urutan yang
sama pada setiap tangga nada mayor. Jadi setelah mempelajari mode pada nada dasar C kita akan
dapat menerapkan prinsip mode pada kunci lainnya. Ketika berbicara mengenai mode tertentu
biasanya kita akan menyertakan nada dasar dari mana mode tersebut dibentuk disertai nama
modenya, contoh F lydian, G Mixolydian, dan lain-lain.

85
Berikut ini adalah urutan nama mode dan hubungannya dengan chord pada major 7th harmony.

1 2 3 4 5 6 7 1
C Ionian/Major Scale C D E F G A B C Ima7
1 1 1/ 1 1 1 1/
2 2

1 2 3 4 5 6 7 1
C Dorian C D E F G A B C IIma7
1 1/ 1 1 1 1/ 1
2 2
1 2 3 4 5 6 7 1
C Phrygian C D E F G A B C IIIma7
1/ 1 1 1 1/ 1 1
2 2
1 2 3 4 5 6 7 1
C Lydian C D E F G A B C IVma7
1 1 1 1/ 1 1 1/
2 2
1 2 3 4 5 6 7 1
C Mirdydian C D E F G A B C V7
1 1 1/ 1 1 1/ 1
2 2
1 2 3 4 5 6 7 1
C Aeodian/Natural C D E F G A B C VImi7
Minor 1 1/
2 1 1 1/
2 1 1

1 2 3 4 5 6 7 1
C Locrian C D E F G A B C VIImi7(5)
1/ 1 1 1 1/ 1 1 1
2 2

Dengan mengenal struktur jarak dan derajat tangga nada masing-masing mode tersebut kita dapat
dengan mudah menyusun mode-mode yang dihasilkan dari tangga nada mayor. Contoh berikut
adalah mode yang di hasilkan dari tangga nada C mayor.

Modes-Major
Degree
C Ionian ( Cmaj7 ) C Ionian ( Cmaj7 )

Root
R 2 3 4 5 6 7 8 R 2 3 4 5 6 7 8
(1) (1)

D Dorian ( D-7 ) D Dorian ( D-7 )

2nd 7 7
3 3

E Phrygian ( E-7 ) E Phrygian ( E-7 )

3nd
2 3 6 7 2 3 6 7

C Ionian ( Cmaj7 ) F Lydian ( Fmaj7 )

#
4th #4 #4

86
G Mixolydian (G7 ) G Mixolydian (G7 )

5th
7 7

A Aeolian ( A-7 ) A Aeolian ( A-7 )

6th 6 7
2 3

B Locrian ( B-7( 5) ) B Locrian ( B-7( 5) )

7th 5 6 7
2 3

Untuk dapat memunculkan suasana dari masing-masing modes, harus mengerti not-not yang
memberikan karater pada masing-masing modes. Berikut ini adalah daftar dari not yang memberikan
karakter warna pada masing-masing modes.

Brighter
Color of Sound (Characteristic nute )
Lydian #4
Major Modes
Ionian Natural
Mixolydian 7
Dorian 3 7
Aeolian 3 6 7
Minor Modes Phrygian 2 3 6 7
Darker Locrian 2 3 5 6 7

Cara Menggunakan Modes


Setelah mempelajari struktur dan isi modes, sekarang saatnya belajar bagaimana cara menggunakan
modes tersebut. Dengan mengenal struktur jarak dan derajat tangga nada masing-masing mode
tersebut kita dapat dengan mudah menyusun mode-mode yang dihasilkan dari tangga nada mayor.
Contoh berikut adalah mode yang dihasilkan dari tangga nada C mayor.

Coba mainkan progresi berikut dan berimprovisasi dengan mode yang dibangun dari masing-masing
kord.

Cma7 Emi7 Dmi7 G7

C Ionian E Phrygian D Donian G Mixolydian

Dengan mencobanya mungkin ada yang berpikir, “Ini berarti sama saja berimprovisasi tetap di jalur
tangga nada C, untuk apa bersusah payah memutar otak untuk berimprovisasi dengan menggunakan
mode?”

87
Benar, jika berimprovisasi menggunakan tangga nada mayor kunci dasarnya dalam sebuah progresi
chord, sadar/tidak sebenarnya kita sudah mempraktekkan mode. Lalu muncul pertanyaan lagi, “Jika
benar sudah mempraktekkan mode, mengapa kita tidak merasakan perbedaan suasana dari masing-
masing mode tersebut?” Hal ini karena progresi tersebut berpindah terlalu cepat (hanya 1 bar). Jika
Progresi chord berpindah terlalu cepat, melodi yang disusun dari tangga nada tersebut tidak
mempunyai cukup waktu untuk mengubah identitasnya. Melodi tersebut lebih cenderung untuk
kembali lagi ke nada dasar dari keseluruhan progresi, dan tidak bisa menahan identitasnya pada
chord tertentu yang dimainkan. Cara yang paling mudah untuk memunculkan suasana dari mode
tertentu adalah dengan menahan sebuah chord pada sebuah progresi dengan cukup lama. Dengan
begitu interaksi antara chord dan melodi akan memunculkan suasana dari mode tersebut. Contohnya
dengan mencoba menahan Emi7 pada contoh progresi di atas dengan cukup lama baru memunculkan
suasana mode Phrygian. Atau dengan menahan Dmi7 selama 4 bar atau lebih maka akan memunculkan
suasana mode Dorian. Menahan Dmi7 cukup lama akan membuat melodi mempunyai cukup waktu
untuk lebih menekankan pada nada dasar D dan bukan C, hal tersebutlah yang membuat modes
dorian terasa suasananya. Selain dari cara tersebut ada juga beberapa cara lain. Dengan memulai
progresi chord tidak pada chord Ima7 nya juga dapat memunculkan suasana mode. Coba minta
teman kalian memainkan progres chord di bawah ini dan cobalah berimprovisasi dengan menggunakan
tangga nada C mayor
G F C

Kemudian minta kembali temanmu memainkan progresi berikut dan cobalah kalian berimprovisasi
tetap pada tangga nada C.
C F G

Apakah kalian dapat merasakan perbedaannya? Progresi yang pertama lebih menekankan pada
nada dasar G walaupun berimprovisasi dengan menggunakan tangga nada C. Dengan demikian
kalian sudah mempraktekkan mode Mixolydian. Sedangkan progresi yang kedua adalah progresi
yang biasa dimainkan yaitu menekankan nada C, yang sama dengan nada dasarnya, dengan demikian
kalian sedang memainkan tangga nada mayor atau mode ionian. Jadi munculnya suasana mode
sangat dipengaruhi dari chord/progresi chord yang kita mainkan.
Cara lain untuk memunculkan mode adalah dengan menggunakan slash chord. Slash chord adalah
chord yang dimainkan pada bass yang berbeda dengan rootnya. Slash chord adalah cara yang mudah
dan cepat untuk mendeskripsikan chord yang kompleks. Coba bandingkan kedua progresi dibawah
ini
C F/C G/C

F/D G/D

88
Progresi pertama adalah progresi yang umum dimainkan. Cobalah kalian berimprovisasi dengan
menggunakan tangga nada C mayor/C ionian, kemudian mainkan tangga nada yang sama dengan
diiringi progresi chord yang kedua. Apakah kalian bisa merasakan perbedaan nuansanya? Progresi
yang pertama, menekankan nada C pada tangga nada C mayor, mengakibatkan munculnya suasana
modes ionian/major scale yang bernuansa gembira. Sedangkan progresi yang kedua menekankan
nada D pada tangga nada C mayor, yang dimainkan mode D dorian yang mempunyai suasana yang
lebih sendu/jazzy. Setiap mode mempunyai nuansa sendiri yang berbeda satu sama lain. Cobalah
rasakan perbedaan nuansa-nuansa dari keseluruhan modes yang ada, dan coba untuk memunculkannya
dengan cara-cara di atas.

Sebuah chord dibangun dengan cara yang sama tanpa mengindahkan scale harmony-nya. Misalnya
Dmi7, tidak peduli Dmi7 sebagai IImi7 pada tangga nada C mayor, atau IIImi7 pada tangga nada
Bb mayor, ataupun sebagai VImi7 pada tangga nada F mayor, Dmi7 akan tetap mengandung
komponen nada yang sama yang menyusunnya, yaitu D F A C. Namun modes yang dihasilkan dari
ketiga tangga nada di atas (C mayor, Bb mayor, & F mayor) akan berbeda, yaitu D dorian, D phrygian,
dan D aeolian, semuanya memiliki struktur yang berbeda. Jika ketiga mode tersebut dikeluarkan
dari konteks diatonis, maka ketiga modes tersebut dapat dilihat sebagai tiga tangga nada yang dapat
digunakan pada chord minor 7. Dalam sebuah musik yang menahan chord minor 7 sampai beberapa
bar, ketiga mode tersebut dapat dicampur untuk menciptakan efek melodik yang menarik. Walaupun
secara teori ketiga mode tersebut bisa digunakan pada chord minor 7 akan tetapi pada prakteknya
terkadang ada beberapa lines melodi yang kurang cocok untuk dimainkan dengan menggabungkan
ketiga mode tersebut. Dalam kasus seperti ini biarkanlah telinga kita yang menentukan hasil akhirnya.
Perlu diingat bahwa teori dibuat untuk musik yang akan kita dengar, dan bukan sebaliknya.

Hubungan Chord dan Modes

Mode dapat dibagi dalam 4 kategori chord dasar. Dengan menghafalkan kategori tersebut maka
kita dapat dengan mudah berpikir untuk memainkan beberapa mode sekaligus dalam sebuah chord.
Berikut 4 kategori tersebut adalah sebagai berikut:

Mayor 7 (I&IV) Modes yang dapat digunakan adalah Ionian dan Lydian

Minor 7 (II, III, VI) Modes yang dapat digunakan adalah Dorian, Phrygian, &

Aeolian

Dominant 7 (V) Modes yang dapat digunakan adalah Mixolydian

Minor 7 ( 5) Modes yang dapat digunakan adalah Locrian

Cobalah untuk tidak berpikir terlalu rumit mengenai mode. Dengan menghafalkan urutan mode kita
dapat berpikir lebih sederhana dalam berimprovisasi. Misalkan kalian akan memainkan D dorian.
Karena dorian adalah urutan kedua dari tangga nada C mayor maka sebagai ganti berpikir untuk
memainkan D dorian, kalian cukup berpikir untuk memainkan tangga nada C mayor dengan
penekanan pada nada D dan A. Hal ini juga berlaku pada mode yang lainnya.

89
7 th ARPEGGIOS

Major 7th Arpeggio


Pola 4 Pola 2a Pola 2b

1 2 2 1 4
2 4 2
3 3 4 1 2
3 4 1 4 2
1 4 1 2 1 4
1 2 2 1 4

Pola 1 Pola 3

1 4 3 4
1 2 1 4
1 1
3 1 4
3 4 3
1 4 3 4

Pola 5a Pola 5b

1 4 3
4 3 4
1 4 1 3
1 2 1 2
2 2
1 4 1 4

Minor 7th Arpeggio


Pola 4a Pola 4b Pola 2

1 4
1 4 1 2 2
1 4 2 1 3
1 2 3
1 3 2 4 1 4
3 1 4 1 4
1 4 1 2

90
Pola 1a Pola 1b Pola 3

3 1 4
1 4 2 2 4
3 1 4 4
1 4 2 1 4
1 3 2 4 1 4
3 1 4 2
2 4

Pola 5

2
2 4
2
1 4
1 4
2

Dominant 7th Arpeggio


Pola 4 Pola 2 Pola 1

1 2 2 1 4
2 4 2
3 2 4 1 4
2 4 1 4 2
1 4 1 2 2 4
1 2 2 1 4

Pola 3 Pola 5

2 4 3
1 4 2 4
1 3
1 4 1 4
3 1 4
2 4 3

91
Minor 7th 5 Arpeggio
Pola 4 Pola 2 Pola 1

1 4 1 4 2
4 2 1 4
1 4 1 3 3
1 3 2 1 4
2 1 4 1 3
1 4 1 4 2

Pola 3 Pola 3

optional ( )

1 3 2
2 2 4
optional ( 1) 3 2
3 4 1 4
1 4 1 4
1 3 2

92
5 Complete Position Arpeggio
Cmaj7 Dm7

12 15 12 13
T 12 13 13 12 13 15 15 13
A 12 12 14 14
14 14 12 15 15 12
B 15 15 14 14 15 15
15 12 15

Em7 Emaj7

12 15 12
T 12 15 15 12
12 12
A 12 12 14 14 12 14
B 12 12 15 14 14 12 15
13 12 15 15 12 13

G7

12 13 12 13 15 13
T 13 13 12 15 15 12
14 14 12 12
A 15 15 14 12 15 15 12
B 15 12 14 14
13 12 13 15

Am7 Bm7 5

13

12 15 12 13
T 13 13 12 15 15 12
12 14 14 12 14 14
A 14 14 12 15 15 12
B 12 15 15 12 12 14 14 12 12 14
15 13 15 15 12 15 13

93
Cmaj7 Dm7

3 1 5 1
T 5 5 3 3
4 5 5 4 2 5 5 2
A 2 5 5 2 3 3
B 3 3 2 2 3 5 5 3
3

Dm7 Fmaj7
5

3
T 3 5 5 3 5
4 4 2 5
A 1 5 5 2 2 2 3
B 3 5 5 2 2 5 3
5 1 5 3 1 5

G7

1 5 1 1 3 1
T 5 3 3
5 2 4 4
A 3 2 3 5 5 3
B 3 2 5 5 2
5 1 3 3 1 3

Am7 Bm7 5
13

3 5 3 1 5 1
T 5 5 3 3
2 5 5 2 2 4 4 2
A 2 5 5 2 3 3
B 3 3 2 5 5 2 2
5 5 3 5 5 1 5

94
Cmaj7 Dm7

7 8 7 5 8 5
T 5 8 8 5 6 6
5 5 5 7 7 5
A 5 9 9 5 7
B 7 7 5 8
8 8 7 8

= 55
Em7 Fmaj7

7 5
T 5 8 8 5 5 6
A 7 7 5
7 5 9 9 5 7
B 8 5 5 7 7 5 5 7 8
8 5 8 7

G7

8 5 7
T 6 5 6 8 8 6
5 7 7
A 7 5 9 9 5 5
B 8 7 7 8 8 5 5 8
8 5 8 7

Am7 Bm7 5

13

5 8 5 5 7 5
T 5 8 8 5 6 6
5 5 7 7
A 5 7 7 5 7 9 9 7
B 7 7 5 8 8 5
5 8 8 5 7 7 5 7

95
Cmaj7 Dm7

7 8 7 8 10 8
T 8 8 10 10
9 9 7 10 10
A 9 10 10 9 7 10
B 7 10 10 7 8
8 8 7 8 10

Em7 Fmaj7

7 10 7
T 8 8
7 7 9 9 7 9
A 10 7 9 9 7 10
B 8 7 10 10 7 7 8
10 8 10 10 7 10

G7

8 7 10 7
T 10 10 8 8
A 10 10 9 7 10 10 7
10 7 9 9
B 8 7 7 8 10 10 8 8
8 10 7 10

Am7 Bm7 5

13

8 7 10 7
T 8 10 10 8 10 10
9 9 7 10 10 7
A 7 10 10 7 7 7 9 9 7
B 10 10 7 7 10 8 8
8 7 10 10 7

96
Cmaj7 Dm7

8 12 8 8 10 8
T 12 12 10 10
9 12 12 9 10 10
A 9 10 10 9 10 12
B 10 10 8 12
8 12 12 8 10

Em7 Fmaj7

10 12 10
T 12 12
9 12 12 9 9
A 12 10 9 12 12 9 10
B 12 8 10 10 8 12
10 8 10 12 12 10 12

G7

8 12 8 10
T 10 10 12 12
10 10 9 10 12 12 10
A 10 9 12 12 9
B 12 8 8 10 10 8 8
12 8 12 10

Am7 Bm7 5

13

8 12 8 10
T 10 10 10 12 12 10
9 12 12 9 10 10
A 10 10 9 12 12 9 9
B 10 12 12 10 10 12 12 8 8 12
12 8 12 10

97
CHORD INVERSION

Major 7
CMaj7 CMaj7/E CMaj7/G CMaj7/B
X X X X X X X X
3fr 5fr 9fr 12fr

1324 2413 2314 3412

5 8 12 12
4 5 9 12
5 9 10 14
3 7 10 14

5 4 3 2

CMaj7 CMaj7/E CMaj7/G CMaj7/B


X X X X X X X X
8fr 10fr 3fr 5fr

1 342 2 134 3 241 3 111

8 12 1 5
9 12 4 5
9 10 2 5

8 12 3 7

6 4 3 2

CMaj7 CMaj7/E CMaj7/G CMaj7/B


X X X X X X X X
3fr 5fr 8fr 12fr

1 324 2 143 3 241 3 121

3 7 8 12
5 8 12 13
4 5 9 12

3 7 10 14

5 3 2 1

98
CMaj7 CMaj7/E CMaj7/G CMaj7/B
XX XX XX XX
10fr 5fr 8fr

1313 2413 1113 2311

12 3 7 8
12 1 5 8
12 4 5 9
10 2 5 9

4 3 2 1

Dominant 7
C7 C7/E C7/G C7/B
XX XX XX XX
10fr 5fr 8fr

1324 2314 1112 1211

12 3 6 8
11 1 5 8
12 3 5 9
10 2 5 8

4 3 2 1

C7 C7/E C7/G C7/B


X X X X X X X X
8fr 10fr 5fr

1 243 3 142 3 241 2 111

8 11 1 5
9 12 3 5
8 10 2 5

8 12 3 6

6 4 3 2

99
C7 C7/E C7/G C7/B
X X X X X X X X
3fr 5fr 8fr 12fr

1 243 3 142 3 241 2 131

3 6 8 12
5 8 11 13
3 5 9 12

3 7 10 13

5 3 3 1

C7 C7/E C7/G C7/B


X X X X X X X X
3fr 5fr 12fr
9fr

1314 2314 2314 2413

5 8 11 13
3 5 9 12
5 8 10 14
3 7 10 13

5 4 3 2

Minor 7
C-7 C-7/E sama dengan
C-7/G C-7/B
X X X X E Maj6 X X X X
3fr 5fr 8fr 12fr

1312 2314 2314 2314

4 8 11 13
3 5 8 12
5 8 10 13
3 6 10 13

5 4 3 2

100
sama dengan
C-7 C-7/E E Maj6 C-7/G C-7/B
XX XX XX XX
10fr 4fr 8fr

1423 1314 2314 1111

11 3 6 8
11 1 4 8
12 3 5 8
10 1 5 8

4 3 2 1

C-7 C-7/ E sama dengan


E Maj6
C-7/G C-7/B
X X X X X X X X
8fr 10fr 4fr

2 333 2 143 3 141 4 231

8 11 1 4
8 12 3 5
8 10 1 5

8 11 3 6

6 4 3 2

C-7 C-7/ E sama dengan


E Maj6
C-7/G C-7/B
X X X X X X X X
3fr 5fr 8fr 11fr

1 243 2 143 3 141 3 241

3 6 8 11
4 8 11 13
3 5 8 12

3 6 10 12

5 3 2 1

101
Minor 7 5
sama dengan
C-7 5 C-7 5/E C-7 5/G C-7 5/B
X X X X E -6 X X X X
3fr 5fr 8fr 11fr

1324 2413 2314 2314

4 7 11 13
3 5 8 11
4 8 10 13
3 6 9 13

5 3 2 1

C-7 5 C-7 5/E sama dengan


C-7 5/G C-7 5/B
XX XX E -6 XX XX
10fr 4fr 7fr

1222 1312 1213 2314

11 2 6 8
11 1 4 7
11 3 5 8
10 1 4 8

5 3 2 1
sama dengan
C-7 5 C-7E5/E
-6
C-7 5/G C-7 5/B
X X X X X X X X
7fr 10fr 4fr

2 341 2 134 2 131 3 121

7 11 1 4
8 11 3 5
8 10 1 4

8 11 2 6

6 4 3 2

102
sama dengan
C-7 5 C-7 5/E E -6
C-7 5/G C-7 5/B
X X X X X X X X
2fr 5fr 8fr 11fr

2 341 2 143 2 141 2 141

2 6 8 11
4 7 11 13
3 5 8 11

3 6 9 13

5 3 2 1

Mayor 6
sama dengan
CMaj6 CMaj6/E CMaj6/G CMaj6/A A-7
X X X X X X X X
2fr 5fr 9fr 12fr

2 31 4 2314 2314 1312

5 8 10 13
2 5 9 12
5 7 10 14
3 7 10 12

5 4 3 2

CMaj6 CMaj6/E CMaj6/G CMaj6/A samaA-7


dengan
XX XX XX XX
10fr 5fr 7fr

1314 2314 1111 1423

12 3 5 8
10 1 5 8
12 2 5 9
10 2 5 7

4 3 2 1

103
sama dengan
CMaj6 CMaj6/E CMaj6/G CMaj6/A A-7
X X X X X X X X
2fr 5fr 8fr 12fr

2 143 3 141 3 241 1 243

3 5 8 12
5 8 10 13
2 5 9 12

3 7 10 12

5 3 2 1

CMaj6 CMaj6/E CMaj6/ G CMaj6/ A sama dengan


X X X X X X X X A-7
7fr 10fr 5fr

2 143 3 141 4 231 2 333

8 10 1 5
9 12 2 5
7 10 2 5

8 12 3 5

6 4 3 2

Minor 6
C-6 C-6/ E C-6/G C-6/A sama dengan
X X X X X X X X A-7 5
2fr 5fr 8fr 12fr

2413 2314 2314 1324

4 8 10 13
2 5 8 12
5 7 10 13
3 6 10 12

5 4 3 2

104
C-6 C-6/ E C-6/ G C-6/ A sama dengan
XX XX XX XX A-7 5
10fr 4fr 7fr

1312 1214 2314 1322

11 3 5 8
10 1 4 8
12 2 5 8
10 1 5 7

4 3 2 1

sama dengan
C-6 C-6/E C-6/G C-6/A
X X X X X X X X A-7 5
7fr 10fr 4fr

2 134 2 131 2 143 2 341

8 10 1 4
9 12 2 5
7 10 1 5

8 11 3 5

6 4 3 2

sama dengan
C-6 C-6/E C-6/G C-6 A-7 5
X X X X X X X X
2fr 5fr 8fr 11fr

2 143 2 141 3 141 2 341

3 5 8 11
4 8 10 13
2 5 8 12

3 6 10 12

5 3 2 1

105
Ear Training
Ear Training Basic
Mainkan not secara acak (disesuaikan dengan vocal range kalian) kemudian nyanyikan nada
tersebut dengan "ah" jika belum tepat bisa menggeser pitch nya naik atau turun. Jika ingin melatih
di rumah, harus didampingi dengan teman atau orang yang lebih senior, yang sudah bisa menentukan
apakah kalian menyanyikannya dengan benar atau tidak. Latihlah 5-10 menit setiap hari di rumah,
sebelum kalian memulai berlatih gitar. Indikasi kalian lulus dari latihan ini adalah kalian bisa
menyanyikannya langsung tanpa harus menggeser pitchnya.

Moveable-do Solfege
Ada dua cara untuk melatih solfege yaitu menggunakan moveable-do solfege dan fixed do solfege.
Pada fixed-do solfege, nada C akan selalu menjadi Do dan D akan selalu menjadi Re, dan seterusnya,
sedangkan pada moveable-do solfege, Do tergantung dari tonic key yang kita mainkan. Pada buku
ini kita akan melatih ear training menggunakan moveable-do solfege.

Solfege syllables

Do Re Mi Fa Sol La Ti

Sharped Notes

Di Ri Fi Si Li

Flatted Notes

Ra Me Se Le Te

Enharmonic Tones

Di Ra

Chromatic Solfege Syllables

Do Di Re Ri Mi Fa Fi Sol Si La Li Ti Do Ti Te La Le Sol Se Fa Mi Me Re Ra Do

106
Cara melatih Sol-fa
Harap diperhatikan gitar hanya digunakan untuk mencari starting pitch saja dan hanya untuk
mengecek nada terakhir yang diberikan pada latihan, apakah benar atau tidak. Hindari memainkan
melodi pada latihan sebelum atau sesudah menyanyi, dengan begitu kalian hanya menyamakan
nada saja, tidak membangun memori hubungan antar nada secara fungsional,
Langkah 1: Memilih “Do”
Mainkan satu buah nada yang akan kalian jadikan sebagai “Do”. Semua nada bisa kalian gunakan,
bahkan sangat baik jika kalian melatih di nada yang berbeda-beda daripada menggunakan nada
yang sama terus. Nada yang kalian mainkan adalah “Do” akan tetapi pada latihan tidak selalu
dimulai dengan4 “Do”
Langkah 2: Menyanyikan syllable pertama
Jika “Do” adalah syllable pertama pada latihan maka ini akan menjadi mudah, akan tetapi jika
bukan kalian harus menemukannya, dengan menyanyikan naik ataupun turun sesuai scale dimulai
dari “Do”
Langkah 3: Temukan nada berikutnya
Bayangkan (dengar) dan kemudian nyanyikan syllable berikutnya. Perhatikan ketika kalian akan
membayangkan nadanya, posisikan tenggorokan kalian untuk menyanyi. Latihan ini disebut sebagai
inner hearing, dan sangat penting untuk membangun telinga kalian, jadi sangat penting untuk
diam sebentar diantara jeda not untuk membangun “inner sound” yang akurat
Langkah 4: Cocokan nada terakhir
Jika kalian sudah menyelesaikan latihannya, nyanyikanlah kembali “Do” atau nada terakhir yang
diberikan pada latihan, dan cocokanlah dengan gitar. Jika tidak sama, berarti kalian mungkin ada
yang meleset satu nada intonasi kalian tidak akurat. Latihlah dengan cukup pelan untuk menghindari
kesalahan, dan pastikan intonasinya tepat atau tidak mengambang. Ingat tujuan yang ingin kalian
capai adalah akurasi bukan kecepatan.
Octaves
Pilihlah nada dengan interval terdekat, jika kalian melihat “Sol Ti” mungkin akan lebih mudah
menyanyikan ascending major third daripada descending minor sixth, pilihlah oktaf yang terdekat,
akan tetapi jika nada tersebut ada di luar batas jangkauan vokal kalian, kalian bisa juga memindah
oktafnya walau dengan interval yang lebih besar.

Latihan 1 nyanyikan tangga nada C Mayor berikut dengan menggunakan syllable yang sudah
diberikan disusul dengan gitar untuk mengecek apakah nada yang dinyanyikan sudah benar atau
belum.
Latihan #1

Latihan 2 dengan tetap menekan tonik C nyanyikan tangga C mayor berikut.

Latihan #2

107
Mainkan satu buah nada yang akan kalian jadikan sebagai “Do”. Semua nada bisa kalian gunakan,
Latihan 3 nyanyikan sequence C mayor berikut, gitar ikut dimainkan berselang seling dimulai dari
nada C.

Latihan #3

Latihan 4 Setelah melatih latihan di atas cobalah untuk membuat Cadence C, F, G, C kemudian
secara acak mainkan not pada fret board dan tebak nadanya.
Latihan 5 dst.

Latihan #4

1. Do Re Mi Fa Mi Re Do // Re Mi Fa Sol La Ti Do //

Do Ti La Sol La Sol Fa // Mi Re Do Ti Do Re Do

2. Do Mi Re Do Mi Fa Sol // La Fa Sol Fa Mi Do Re //

Do Mi Re Mi Fa Sol La // Ti La Sol Fa Mi Re Do

3. Do La Sol La Do Re Do // La Do Re Fa Mi Do Re //

Do La Do Re Mi Sol Fa // Sol La Ti Re Mi Re Do La Do

Latihan #5

1. Do Mi Fa Re Mi Do Re // Do Ti Re

Ti Do Re Mi // Sol Ti La Fa Sol

Fa Mi Do Re // Do La Ti Re Do

2. Do Re Sol // La Sol Mi // Re Do Ti

Do Mi Sol Do // Re Fa Mi Sol Fa La Sol

Ti Do Sol Re Mi Ti Do Re Do

108
3. Do Re Mi La Sol Fa Mi // Do Fa Mi

Sol La Ti Sol // Re Do Fa Mi La Sol

Fa // Mi Do Re Fa Do Ti Do La Do

Latihan #6

1. Do Mi Fa Sol Mi Ti Do // Fa Re Sol Fa Mi

Ti Re // Mi Do La Sol Fa La Do // Ti Sol

Fa La Sol Fa Re // Fa Do La Sol Ti Do

2. Sol Do Fa Mi Do La Re Sol // Fa Mi La

Sol Re // Mi Ti Sol Re Fa La Re // Fa Mi

Re La Sol // Ti La Fa Re Sol Fa Do

3. Do Sol La Mi Do La Re Mi Fa Do // La

Ti Sol Ti Fa Mi Re Mi La Sol Re // Fa

Mi Ti Do Fa Do Re La Sol Fa Ti Do Re Do

Latihan #7

1. Do Faa Re Sol Do // Mi Ti Re Fa Do //

La Fa Do Mi Sol Ti Re // Fa La Re

Sol Mi La Fa // Sol Mi Ti Fa Re Do

2. Sol Re Fa Mi Ti La Do //Mi La Re Sol

Do Mi La // Ti Fa Re La Sol Do Fa // Do

Mi Ti Re Fa // Sol Do Mi Ti Re La Do

109
3. Ti Mi Do La Re Sol Mi Do Fa // La Mi

Sol Re La Ti // Sol Fa Re La Ti Mi Re //

Do Sol Ti Fa La Mi Re La Sol Mi Do La Do

Latihan #8

1. Do Sol Re La Mi Ti Fa // Re Ti Mi La Re

Sol Do // Fa Ti Sol Re La Mi Re // Sol Ti Re

La Do // Fa Ti La Mi Sol Re Ti Mi Fa La Do

2. Do Mi Sol Ti La Fa Re Do Ti Re Fa La

Sol Fa Mi // Fa La Do Mi Re Ti Sol Fa Mi

Sol La // Ti Sol Mi Re Fa Re Do Ti Re Fa Do

3. Do Sol Mi Ti La Re Fa Do Re // Mi Ti Sol Re

Mi La Do Sol Fa // Re La Fa Do Ti Fa

Sol Re Mi // La Re Fa Do Ti Fa Sol Re Do

110
Perfect Fifth Ear Training
Untuk dapat mengenali suara perfect fifth terlebih dahulu harus mengenal sistem penamaan interval
perfect fifth ini. Dengan sistem penamaan yang benar kalian tidak akan bingung dalam mengenali
interval ini. Perhatikan bagan berikut :

Cb Gb Fb/E Cb/B Bb F
C G F C B F#
C# G# F# C#

Db Ab Gb Db
D A G D
D# A# G# D#

Eb Bb Ab Eb
E B A E
E#/F B#/C A# E#

Setelah hafal dengan pasangan interval perfect fifth tersebut, cobalah untuk melatihnya dengan
menyanyikannya sambil membunyikan nada di gitar. Contoh C G – C G – la la - la la - G C – GC –
la la – la la. La la atau silabel apapun bisa digunakan di dalam latihan ini, yang terpenting adalah
nada yang dinyanyikan sama yaitu interval perfect fifth. Latihlah satu oktaf secara kromatik, setelah
satu oktaf, balik latihan tersebut menjadi sebagai berikut. G C – G C – La la – La la – C G – C G – La
la – La La. Gunakanlah # ketika melatih naik dan ketika melatih turun.
Selesai melatih latihan ini cobalah menyanykannya dengan kata-kata Perfect Fifth – Perfect Fifth –
La La – La La – Perfect Fifth – Perfect Fifth – La la – La La. Latihan ini sama dengan latihan sebelumnya
hanya silabelnya saja kita ganti, nadanya tetap sama, begitu juga dengan latihan turunnya.
Latihan bisa kalian sesuaikan dengan jangkauan nada kalian, berikut ini contoh latihan yang dimulai
dengan nada E.

Perfect 4th Ear Training


Jika nada C dinaikan satu oktaf maka interval tersebut tidak lagi menjadi perfect fifth melainkan
perfect 4th yaitu G dan C. Untuk menghafalkan sistem penamaan interval perfect 4th, gunakanlah
bagan di bawah ini. Latihlah latihan yang sama dengan latihan perfect 5th dengan menggunakan
nada yang ada di bagan berikut.

111
Cb Fb F Bb Bb Eb
C F F# B B E
C# F# B# E#
Gb Cb
Db Gb G C
D G G# C#
D# G#
Ab Db
Eb Ab A D
E A A# D#
E# A#

112

Anda mungkin juga menyukai