1. Partikel P, sedang bergerak, diamati dari kerangka O dan O’. Kerangka O’ bergerak terhadap kerangka
O.
2. Pada suatu saat (lihat gambar), posisi partikel dinyatakan dengan vektor posisi r (terhadap kerangka O)
dan r’ (terhadap kerangka O’); sedangkan posisi O’ terhadap O dnyatakan dengan vektor k.
3. Jika jam yang digunakan kedua pengamat sudah disinkronkan, maka t ' =t
Hubungan r, r’, dan k mengikuti penjumlahan vektor (lihat gambar):
r ' =r −k
Transformasi koordinat ruang-waktu dari sistem kerangka O ke O ' :
x ' =x−k x
y ' = y −k y
z ' =z−k z
t ' =t
POSISI BERSIFAT RELATIF, BERGANTUNG PENGAMAT.
D. Transformasi Kecepatan
' d r ' d ( r−k )
v≡ = =v−v k
dt' dt
Jadi, kecepatan bersifat relatif, bergantung pengamat.
Dalam bentuk komponen:
v'x =v x −v kx
v'y =v y −v k y
v'z=v z−v kz
E. Transformasi Percepatan
' d v ' d ( v−v k )
a≡ = =a−ak
d t' dt
Jadi, kerelatifan percepatan suatu partikel bergantung pada gerakan relatif kerangka.
• Jika a k =0 , kerangka O’ tidak dipercepat terhadap O, maka a ' =a (percepatan bersifat mutlak, tidak
bergantung kerangka acuan)
• Jika a k ≠ 0 , kerangka O’ dipercepat terhadap O, maka a ' ≠ a (percepatan bergantung kerangka acuan)
Soal
v
P
X
Sebuah truk bergerak dengan kecepatan konstan v di jalan lurus. Truk mengangkut benda X bebentuk bola
yang diletakkan begitu saja di atas bak. Pengamat P diam di tepi jalan.
a. Deskripsikan gerakan benda X terhadap pengamat dan sopir!
Terhadap sopir :
V’ = 0
Terhadap pengamat P :
Dari kaedah transformasi kecepatan: v' =v−v k diperoleh:
v=v ' + v k =0+V x
Jadi benda X bergerak dengan kecepatan V, sama dengan kecepatan truk/sopir.
b. Jika tiba-tiba truk direm dengan mendadak hingga berhenti, bagaimana gerak benda X selama
pengereman tersebut? Jelaskan berdasarkan pengamatan oleh P dan sopir!
Menurut pengamatan sopir:
• Benda mengalami percepatan sebesar:
a ' =a−ak =0−(−aT ) =aT
Jadi, menurut sopir, benda X dipercepat ke depan dengan percepatan konstan sebesar a T .
• Gerakan benda X selama pengereman tersebut adalah:
v' ( t ) =v ' ( 0 ) +a' t=0+aT t=aT t
Menurut pengamat P :
• benda X tidak mengalami percepatan karena tidak ada gaya luar yang bekerja padanya; jadi a=0
dan v tetap samadengan V .
• Di pihak lain, truk sedang dipercepat ke belakang dengan percepatan a k =−a T . Untuk
penyederhanaan, anggap a T konstan.
c. Bagaimana gerak benda X tepat setelah truk berhenti? Deskripsikan berdasarkan pengamatan oleh P dan
sopir!
Menurut pengamatan sopir:
• Kecepatan gerakan benda X terhadap sopir diperoleh dengan transformasi kecepatan: v' =v−v k .
Jadi
v' =V + 0=V
Menurut pengamat P:
• Benda X tetap bergerak dengan kecepatan V ; s ementara itu, truk bergerak dengan kecepatan nol.
Perhatikan bahwa tepat setelah truk berhenti, kerangka acuan yang diam terhadap truk juga diam
terhadap P. Maka kesimpulan kedua pengamat tentang gerakan benda X haruslah sama.
F. Hukum II Newton pada Kerangka Dipercepat
Z
Z ’
P
r’
r
O’ Y
k
O Y ’
X
’
X
Andaikan kerangka O adalah inersial, maka padanya berlaku Hukum II Newton F=m a. Transformasi ke
kerangka O’ menghasilkan:
F=m a=ma' +m ak
atau:
F−m ak =ma'
Jadi, persamaan gerak titik P pada kerangka O’ adalah:
( F−m ak )=m a'
G. Gerak dalam Kerangka Dipercepat
Jika kerangka O ' dipercepat terhadap O dengan percepatan a k, sementara itu benda dipengaruhi gaya
' d2r'
nyata F, maka persamaan gerak benda terhadap kerangka O ' adalah F−m ak =ma =m . Artinya, Jika
dt2
F = 0, ternyata benda P memiliki percepatan a ' =−ak . Benda P mengalami percepatan, meskipun tidak ada
gaya nyata yang bekerja padanya (Kerangka O’ tidak memenuhi Hukum I Newton. Karenanya disebut
kerangka non inersial).
Jika Hukum Ke-2 Newton dipaksakan berlaku di kerangka itu, maka suku −m ak “terpaksa” harus
dipandang sebagai gaya. Karena “gaya” tersebut tidak memiliki pasangan, melainkan hanyalah hasil
perkalian massa dengan percepatan kerangka acuan, maka disebut gaya fiktif (semu).
( F+ F f )=ma '
F: gaya nyata, F f ≡−m ak :gaya fiktif, m: massa benda, a’: percepatan benda (pada kerangka itu).
H. Jika ak = 0
Jika percepatan kerangkan a k = 0, maka di O’ juga berlaku F=m a' (berlaku Hukum II
NewtonMerupakan kerangka inersial). Jadi, sebarang kerangka yang begerak dengan kecepatan konstan
terhadap suatu kerangka insersial juga merupakan kerangka inersial.
I. Kerangka Non Inersial
a. Tidak memenuhi Hukum I Newton: dimungkinkan ada benda yang tiba-tiba bergerak (semula diam)
meskipun tidak ada gaya yang bekerja padanya.
b. Contoh: kerangka acuan yang diam terhadap truk yang sedang dipercepat/diperlambat.