Anda di halaman 1dari 23

HUKUM

GAUSS
KELOMPOK 4:
• Putri Rose Amanda Puri 20302241008
• Sindy Chintyawati 20302241018
• Rohaya Evatri Faila 20302244029
 FLUKS LISTRIK ()
Fluks listrik adalah jumlah garis medan listrik yang menembus tegak lurus permukaan.

 
 

 
𝑑𝐴

 

 
 

 
Jika permukaan yang ditembus medan terdiri dari sejumlah segmen, maka fluks total sama
dengan jumlah fluks pada masing-masing segmen.

adalah medan yang menembus permukaan dan N


adalah jumlah segmen permukaan.
  Misalkan suatu permukaan tertutup A berada di dalam medan

listrik E
 Permukaan tertutup ini dibagi-bagi menjadi dA yang kecil
sekali sehingga dapat dianggap bidang datar, sehingga
fluksnya adalah

 Jumlah total fluksnya yang menembus permukaan tertutup


menjadi :

 Fluks yang keluar dapat dianggap positif, sedangkan fluks


yang masuk dianggap negatif
HUKUM GAUSS
 
Hukum Gauss menyatakan bahwa jumlah fluks medan listrik yang
menembus suatu permukaan tertutup sebanding dengan jumlah muatan
yang ada di dalam permukaan tertutup tersebut.

 Daerah S1, S2, dan S3 merupakan permukaan Gauss

 Jumlah fluks yang menembus permukaan S1 positif

 Jumlah fluks yang menembus permukaan S2 negatif

 Jumlah fluks yang menembus permukaan S3 nol

 Jumlah fluks yang menembus permukaan S4 nol


PENERAPAN HUKUM GAUSS
1.   Simetri Silinder
a. Garis bermuatan tak hingga
 Rapat muatan per satuan panjang : λ =
 Permukaan Gauss berupa silinder setinggi L dan jari-jari r
 Medan listrik yang seragam menembus selimut silinder
 Dari hukum Gauss diperoleh :

  Untuk yang permukaan   Untuk yang permukaan


Gaussnya selimut Gaussnya tutup
silinder : silinder :

E (2 Karena dan vektor


E= normal A nya tegak
lurus, maka = 0.
Sehingga E = 0
   b. Silinder pejal panjang sekali bermuatan dan berjari-jari R
 Rapat muatan per satuan volume :
 Permukaan Gauss berupa silinder setinggi L dan jari-jari r
 Medan listrik yang seragam menembus selimut silinder
 Dari hukum Gauss diperoleh :

  Untuk yang permukaan   Untuk yang permukaan


Gaussnya selimut Gaussnya tutup
silinder : silinder :

E (2 Karena dan vektor


E (2 normal A nya tegak
E= lurus, maka = 0.
Sehingga E = 0
2.  Simetri Bidang
a. Lempeng non konduktor
 Rapat muatan per satuan luas : =
 Permukaan Gauss berupa silinder dengan luas tutupnya sebesar A
 Medan listrik seragam yang arahnya keluar lempeng
 Terdapat tiga fluks listrik yang menembus permukaan Gauss
Fluks listrik total :
+
= (E . A) + (-E . -A) + 0
= EA + EA
= 2EA
 Dari hukum Gauss diperoleh :

2EA =
E=
=
   b. Dua lempeng konduktor
 Dua lempeng positif dan negatif didekatkan
 Terjadi peminggiran muatan
 Apabila ditinjau dengan hukum Gauss di 4 daerah,
yaitu daerah S1, S2, S3, dan S4 maka :
Daerah S1 (medan listrik di antara 2 lempeng)

EA =
E=
  Daerah S2
Daerah S3 (medan listrik di antara 2 lempeng)
E=0
EA = Daerah S4
E=
E=0
3.  Simetri Bola R

a. Isolator (non konduksi)


+Q
 Bola Pejal
- Punya kerapatan = konstan
- Rapat muatan per satuan volume:
- Mencari E di r < R (di dalam) dan E di r > R (di luar)
 E di r < R (di dalam)  Karena = konstan, jadi

+Q
E( Q R
r
Cari dulu

 E (
E  di r > R (diluar)
+Q
dq R
r
E(
r
 Bola Berongga

- Mencari:
b E di r < a
E di a < r < b
+Q E di r > b
-2Q
a
b  E di r < a
+Q
r
E(
a
-2Q
 
 E di a < r < b

b E(

+Q
E(
+Q

a  
Cari dQ terlebih dahulu
r -2Q
 E di r > b
b
E(
+Q

a -2Q

r
b. Konduktor +Q R
R
 Bola Pejal
+Q
r
r
R
+Q
 E di r < R   E di r > R

E( E(
Mencari:
E di r < R
E di r > R
 Bola Berongga

b -2Q
-2Q +Q r
b
+Q a

  E di r < a (dalam rongga)

Mencari: E(
E di r < a
E di a < r < b
E di r > b
b b -Q
-Q
-2Q
a a -2Q
+Q +Q
r
r

  E di a < r < b (dalam konduktor)   E di r > b

E( E(
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai