LANSEKAP: FOKUS:
KONTRIBUSI PENGELOLAAN TAHURA PEMBANGUNAN MODEL ANEKA USAHA
SULTAN ADAM PADA PENGEMBANGAN ANEKA KEHUTANAN DI KALIMANTAN ................................. 17
USAHA KEHUTANAN DI KALIMANTAN SELATAN.........4
POTENSI BIOPROSPEKSI JAMUR HUTAN
TROPIS UNTUK MENDUKUNG ANEKA USAHA
KEHUTANAN ........................................................... 23
ARTIKEL:
LANSEKAP: PENGEMBANGAN BISNIS GAHARU
“POTENSI BUAH LOKAL KALIMANTAN” DI KALIMANTAN SELATAN ....................................... 33
INDUSTRI PANGAN ALTERNATIF DARI HUTAN ............9
ARTIKEL:
PROSPEK BUDIDAYA LEBAH PROPOLIS TRIGONA ..... 38
PROFIL:
ST12: SEMANGAT TANAM DAN PELIHARA POHON ... 13 LINTAS BERITA ........................................................ 43
BEKANTAN Vol. 3/No. 1/2015 3
LANSEKAP
A
khir-akhir ini kawasan konservasi ini merupakan salah satu menunjang budaya, pariwisata dan
Tahura Sultan Adam dari kawasan hutan yang tersisa di rekreasi. Keempat, tempat wisata
sering disebut-sebut Kalimantan Selatan setelah kawasan alam sebagai sarana bina cinta alam,
di media lokal mau- hutan produksi tidak lagi menjadi memelihara keindahan alam dan
pun nasional. Hal ini terkait dengan primadona dan ditinggalkan oleh menciptakan iklim yang baik. Kelima,
berbagai potensi pemanfaatan para pemilik HPH. meningkatkan fungsi hidrologis
jasa lingkungan yang dimilikinya Pengelolaan Tahura Sultan Sub DAS Riam Kanan. Keenam,
mau-pun dengan berbagai perma- Adam memiliki beberapa tujuan meningkatkan pendapatan asli
salahan besar yang dihadapi dalam sebagai berikut. Pertama, guna daerah.
pengelolaannya. Kawasan Tahura terjaminnya kelestarian kawasan Selama berpuluh-puluh tahun,
Sultan Adam dengan luas 113.617 Tahura dengan segala plasma sektor kehutanan di Kalimantan
Ha merupakan kawasan konservasi nutfah yang terkandung di Selatan terfokus pada hasil hutan
yang sejak era otonomi daerah dalamnya. Kedua, terbinanya koleksi kayu. Hal ini ditandai dengan
pengelolaannya dilimpahkan ke tumbuhan dan satwa serta potensi ekspolitasi secara besar-besaran
pemerintah daerah. Sejak 2009 Tahura. Ketiga, mengoptimalkan terhadap hutan produksi oleh HPH
pengelolaan Tahura Sultan Adam pemanfaatan Tahura untuk koleksi dan hadirnya beberapa industri
dilaksanakan oleh sebuah UPTD di tumbuhan dan atau satwa yang plywood skala besar dan turunannya.
bawah Dinas Kehutanan Provinsi dimanfaatkan untuk kepentingan Di era kejayaannya kehadiran usaha
Kalimantan Selatan. Kawasan penelitian, pendidikan dan pelatihan, perkayuan baik di hulu maupun di
ilmu pengetahuan, penyuluhan, hilir banyak memberikan kontribusi
yang signifikan dalam mendukung
pembangunan melalui pungutan usaha wisata alam, usaha olahraga Hasilnya secara finansial adalah
PSDH dan DR maupun penyediaan tantangan, usaha pemanfaatan air, sejak 2011 pengelolaan wisata alam
lapangan kerja di Kalimantan usaha perdagangan karbon (carbon Tahura Sultan Adam Mandiangin
Selatan. Pemanfaatan jasa trade) atau usaha penyelamatan memberikan kontribusi Pendapatan
lingkungan yang sebenarnya ketika hutan dan lingkungan. Sejak tahun Asli Daerah (PAD) meningkat dari
itu juga merupakan potensi yang 2011 pengelola Tahura Sultan Adam tahun ke tahun. PAD ini berupa
dapat dikelola dan dikembangkan dengan segala keterbatasannya pungutan retribusi yang dikenakan
pada sektor kehutanan menjadi mulai melakukan pengelolaan kepada para pengunjung, kendaraan
terabaikan. Setelah potensi kayu di pemanfaatan jasa lingkungan. Salah bermotor, pemakaian fasilitas yang
hutan produksi semakin menyusut satunya adalah berupa pengelolaan dibangun oleh pengelola (outbond,
dan tidak ekonomis diusahakan wisata alam Tahura Sultan Adam Rumah Banjar, gedung informasi
seiring dengan kerusakan hutan di Mandiangin. Kegiatan ini sebenarnya dan warung wisata). Mekanisme
Kalimantan Selatan, baru disadari telah lama dilakukan oleh pengelola pemungutan diatur dalam Peraturan
bahwa potensi non kayu harus sebelumnya. Tetapi pasca penyerahan Gubernur Kalimantan Selatan No.
dikelola dan dimanfaatkan dengan pengelolaan ke daerah, pengelolaan 038 Tahun 2012 tentang Tata Cara
baik, sambil kembali membangun wisata alam Tahura Sultan Adam Pembayaran, Penyetoran dan Tempat
hutan yang terlanjur rusak. Mandiangin mati suri. Beberapa Pembayaran Retribusi Jasa Usaha
Pemanfaatan jasa lingkungan fasilitas pendukung yang ada tidak pada Tahura Sultan Adam. Lebih
merupakan suatu bentuk usaha terpelihara dengan baik sehingga dari 12.000 pengunjung tiap tahun
yang memanfaatkan potensi jasa mengalami kerusakan. Beberapa mengunjungi obyek Wisata Alam
lingkungan dengan baik tidak merusak upaya membenahi fasilitas yang ada Tahura Sultan Adam Mandiangin.
lingkungan dan mengurangi fungsi dan menambah fasilitas baru untuk Selain memberikan kontribusi PAD
utamanya. Kegiatan pemanfaatan mendukung pengelolaan wisata bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan
jasa lingkungan dapat berupa: alam terus dilakukan. Selatan, pengelolaan wisata alam
Tabel 1. Penerimaan Retribusi Wisata Alam Tahura Sultan Adam Mandiangin Fasilitas yang ada akan semakin
Sampai dengan bulan Maret 2015 ditingkatkan untuk mendukung
pengelolaan wisata alam Mandiangin
No. Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) Keterangan
ini.
1. 2011 - 94.852.500,00
Pengelolaan potensi wisata
2. 2012 100.000.000,00 115.427.500,00
alam Tahura Sultan Adam akan
3. 2013 150.000.000,00 181.105.000,00
4. 2014 150.000.000,00 150.877.500,00
terus dikembangkan dari waktu
Mandiangin.
KALIMANTAN”
Musim buah di Kalimantan biasanya terjadi pada
bulan Desember sampai dengan bulan Maret. Pada bulan-
INDUSTRI PANGAN bulan tersebut, dapat kita jumpai dengan sangat mudah
buah-buah tropis maupun buah-buahan lokal Kalimantan.
DARI HUTAN Buah yang berasal dari lahan kering antara lain: durian
(Durio Sp.), manggis (Garcinia mangostana), cempedak
Oleh: Junaidah (Artocarpus integra), nangka (Artocarpus heterophyllus),
langsat (Lansium domesticum), rambutan (Nephelium
H
sp.), mangga (Mango sp.), sampai dengan buah-buahan
utan di Kalimantan termasuk kawasan lokal khas Kalimantan seperti : kasturi (Mangifera casturi),
hutan tropika basah yang memiliki ramania (Bouea macrophylla Griffith), kapul (Baccaurea
keanekaragaman hayati sangat tinggi sp.), dan kalangkala (Litsea sebifera).
di dunia. Selain sebagai penghasil kayu, Buah-buahan yang tumbuh di lahan rawa sebagian
hutan di Kalimantan juga dikenal dengan kekayaan besar satu marga dengan buah-buahan yang berasal
keanekaragaman jenis dan plasma nutfah buah-buahan dari lahan kering, namun biasanya memiliki beberapa
dan merupakan pusat persebaran beberapa komoditas sifat unggul, antara lain : (1) Kerabat durian liar (Durio
buah-buahan tropis yang bernilai ekonomi tinggi. Data lowianus) dengan sifat unggul resisten terhadap pathogen
hasil penelitian LIPI mengungkapkan terdapat 226 jenis Phytopthora, daging buah tebal, citra rasa enak dan aroma
tanaman penghasil buah yang biasa dimakan (edible fruit) tidak menyengat; (2) kerabat manggis liar (Garcinia sp.),
yang ada di Kalimantan, dimana 58 jenis diantaranya telah seperti manggis ganal yang mempunyai bentuk dan
dibudidayakan dan sisanya masih tumbuh liar di hutan- ukuran buah yang eksotik, daging buah berwarna putih
hutan. dengan cita rasa yang manis, sedangkan bundar/mundar
a b c
d e f
Buah local khas Kalimantan (a) Bundar, (b) Cempedak (c) Durian Pontianak, (d) Kalangkala, (e) Kasturi, (f) Rambutan
bagi pemda setempat untuk dan penjarangan pohon yang alternatif pemanfaatan hasil hutan
meningkatkan pengetahuan dan terkena hama penyakit. Selain itu ada di wilayah sekitar hutan. Namun
keterampilan masyarakat pedesaan kegiatan yang bisa dikembangkan pengembangan industri ini, perlu
dalam hal budidaya dukuh. untuk jangka panjang seperti dukungan dari pemerintah daerah
Kendala lain yang cukup penanaman tanaman baru dengan setempat dan instansi-instansi
penting untuk diselesaikan adalah pola yang lebih teratur dan terkait. Dengan adanya industri ini
buah-buah lokal memiliki proses penggunaan benih buah lokal yang diharapkan dapat meningkatkan
pembusukan yang sangat cepat. unggul dan berkualitas.Benih unggul kesejahteraan masyarakat di
Ini menjadi tantangan bagaimana buah lokal bias diperoleh melalui pedesaan, khususnya disekitar hutan
caranya menciptakan teknologi program pemuliaan. dan mendukung program ketahanan
pengolahan hasil lanjutan sehingga pangan (JND)***.
buah-buah tersebut bisa dikonsumsi Penutup
untuk jangka waktu yang lebih lama. Kalimantan memiliki potensi Sumber Pustaka
Sebenarnya pengolahan lanjutan buah lokal yang sagat tinggi. Jenis Tahan Uji. 2005. Keanekaragaman Jenis, Plasma
Nutfah dan Potensi Buah-buahan Asli
buah lokal sudah ada, misalnya: buah yang sangat beragam dan
Kalimantan. Biosmart Volume 6 No. 2 Hal.
asinan kalangkala dan asinan bundar. lahan penanaman yang masih cukup 117-125.
Namun masih dalam skala kecil dan luas akan sangat mendukung industri Junaidah. 2015. Survei, Wawancara dan
pengemasan produk kurang menarik berbasis buah lokal. Industri ini juga Dokumentasi pribadi.
M
endengar kata ST12, yang terpikir adalah nama group musik/
band. Namun ini bukan band ST12 melainkan satu komunitas
yang bercita-cita memun-culkan orang-orang yang peduli
terhadap lingkungan. Harapannya dari komunitas ini lahir
kesadaran untuk menanam pohon, yang pada akhirnya tercipta lingkungan
yang sehat dan lestari. Untuk lebih jelasnya lagi tentang komunitas ST12 ini,
ST 12 berikut hasil wawancara tim redaksi majalah bekantan dengan pendiri dan
adalah penggiat ST 12. Mereka adalah Kusnowadi, Akhmad rifani, dan Rijali Anwar.
PEMBANGUNAN
MODEL ANEKA
USAHA KEHUTANAN sehingga mereka mempunyai akses terhadap sumber
daya hutan, teknologi, dan modal. Pengembangan AUK
A
PENDAHULUAN AUK diharapkan dapat mendukung pembangunan di
neka Usaha Kehutanan (AUK) merupakan Kalimantan dan mewujudkan kemandirian ekonomi
usaha bidang kehutanan yang berbasis hasil dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi
hutan bukan kayu (HHBK). Pengelolaan domestik.
AUK berorientasi pada peningkatan Komoditas AUK yang berpotensi untuk dikembangkan
produktivitas hutan dan lahan dengan memperhatikan tiga antara lain buah-buahan, getah-getahan dan resin,
(3) azas, yaitu: ekonomi, sosial dan ekologi (lingkungan). tanaman obat, tanaman pangan, biji-bijian dan minyak
Upaya pengembangan AUK dilakukan melalui atsiri. Berbagai jenis tersebut dapat memberikan manfaat
pemberdayaan kelompok tani berbasis spesifik komoditas. bagi kehidupan manusia bahkan dapat dijadikan komoditas
Pengembangan AUK memerlukan adanya perhatian dari yang mempunyai nilai ekonomi. Jenis komoditas HHBK
pemerintah dan para pihak terkait dengan melakukan sangat banyak dan beragam. Masing-masing komoditas
pembinaan melalui aturan (regulasi), pendampingan mempunyai sifat dan karakteristik yang spesifik, seperti
(supervisi) dan fasilitasi, yang diwujudkan dalam bentuk tempat tumbuh, teknik budidaya, penanganan pasca
pembangunan infrastruktur baik fisik maupun sosial panen, manfaat dan kegunaan serta nilai ekonominya,
(kelembagaan masyarakat). Upaya pemberdayaan tersebut sehingga dalam pengembangan usahanya diperlukan
dilakukan melalui proses pendidikan yang berkelanjutan, adanya prioritas sesuai dengan kondisi setempat. Tulisan
PENUTUP
Pengembangan Model AUK
di Kalimantan memerlukan adanya
keterpaduan unsur-unsur yang
membentuk sistem pengembangan,
yakni: (a) subsistem hulu, yang
mencakup: penyiapan lahan,
penyiapan bibit, penanaman,
penyediaan pupuk, pemberantasan
hama dan penyakit; (b) subsistem
hilir, yang mencakup: pemanenan,
Adanya Kredit Usaha Rakyat memberikan angin segar bagi pelaku industri mikro agar dapat memiliki pinjaman pengangkutan, pengolahan dan
modal uuntuk mengembangkan lini usaha produktifnya. Sumber foto: blog.duitpintar.com
pemasaran serta (c) subsistem
pendukung, yang mencakup:
permodalan yang dapat dibiayai oleh untuk sektor Pertanian, Kelautan dan
kebijakan pemerintah, riset dan
perbankan. Namun hal ini terkendala Perikanan, Kehutanan, Industri Kecil
pengembangan, pendidikan dan
oleh sifat pengusahaan HHBK yang serta TKI dijamin pemerintah sebesar
pelatihan, tranportasi, infrastruktur,
belum bankable (belum memenuhi 80%. Penyaluran KUR, khususnya
skema kredit dan asuransi.
persyaratan kredit/pembiayaan KUR Mikro, dilaksanakan oleh bank
Ketiga subsistem tersebut
bank) untuk dapat mengakses kredit/ yang memiliki banyak cabang hingga
memerlukan investasi yang besar,
pembiayaan dari bank. Kendala ke tingkat kecamatan/desa serta
peluang penyerapan tenaga kerja
tersebut dapat dicarikan solusinya lembaga linkage sehingga mudah
yang besar dan penerimaan asli
melalui KUR yang merupakan dijangkau oleh UMKM. Mekanisme
daerah yang besar. Oleh karena itu,
implementasi dari Inpres Nomor penyaluran KUR melalui tiga cara,
seluruh sektor harus memainkan
6 Tahun 2007 tentang Kebijakan yakni: (a) langsung dari bank
peran sesuai dengan tugas pokok
Percepatan Pengembangan Sektor pelaksana ke UMKMK, (b) dari bank
dan fungsinya masing-masing agar
Riil dan Pemberdayaan UMKMK. pelaksana tidak langsung ke UMKMK
pengembangan AUK dapat berhasil.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) meru- tetapi melalui lembaga linkage
Koordinasi dan integrasi yang baik di
pakan kredit atau pembiayaan yang dengan pola executing, (c) dari bank
antara para pihak diharapkan dapat
diberikan oleh bank pemberi kredit/ pelaksana tidak langsung ke UMKMK
membawa AUK menjadi industri
pembiayaan kepada Usaha Mikro, tetapi melalui lembaga linkage
yang secara nyata mendukung
Kecil, Menengah, dan Koperasi dengan pola channeling.
Pembangunan di Kalimantan.
(UMKMK) baik individu atau kelompok Contoh pembangunan Model
Semoga!
koperasi yang mempunyai usaha AUK yang sedang dilakukan di
produktif yang layak namun belum Provinsi Kalimantan Selatan adalah
DAFTAR BACAAN
bankable. Agunan yang diperlukan Sentra Lebah Madu di Kabupaten
[Dephut] Departemen Kehutanan. 2009.
lebih ringan dibandingkan kredit Tanah Laut (Pleihari), Sentra Lebah Peraturan Menteri Kehutanan Nomor
komersial karena jika UMKM gagal Trigona (Kalulut) di Barabai dan P.19/Menhut-II/2009 tentang Strategi
mengembalikan pinjaman, maka 70% Tapin. Kegiatan Pembangunan Model Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu
Nasional. Departemen Kehutanan. Jakarta.
dari sisa kredit/pembiayaan yang AUK tersebut dilakukan dengan
Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan
diberikan oleh bank pemberi kredit/ membentuk Kelompok Usaha Perhutanan Sosial. 2004. Pedoman
pembiayaan dijamin oleh perusahaan Produktif (KUP). Hal ini seperti yang Pembangunan Model Aneka Usaha
penjamin. Imbal jasa penjaminan terdapat di KUP Gapoktan Langsat Kehutanan. Jakarta.
P
PENDAHULUAN BIOPROSPEKSI JAMUR UNTUK BAHAN BAKU OBAT-
emanfaatan hasil hutan telah dilakukan dengan OBATAN
cakupan yang lebih luas seperti minyak atsiri, Jamur saat ini menjadi primadona baru sebagai
wood pellet, dan senyawa dari hasil hutan sumber bahan pembuatan obat-obatan, seiring dengan
non-kayu, termasuk dari jamur. Kegiatan perkembangan ekstraksi bahan alam (herbal). Hal ini
pemanfaatan sumber daya alam yang digambarkan dikarenakan setiap jamur memiliki kemampuan untuk
di atas merupakan salah satu contoh dari kegiatan memproduksi senyawa yang secara alami diproduksi
bioprospeksi. Bioprospeksi didefinisikan sebagai kegiatan untuk kelangsungan hidupnya. Berbagai penelitian
mengeksplorasi, mengoleksi, meneliti, memanfaatkan menunjukkan bahwa senyawa tersebut bermanfaat. Salah
sumberdaya genetik dan biologi secara sistematis untuk satunya untuk bahan baku industri farmasi. Mycophenolic
memperoleh sumber-sumber baru senyawa kimia, gen, acid merupakan senyawa pertama dari jamur yang berhasil
organisme, dan produk alami lainnya yang memiliki nilai diidentifikasi pada tahun 1896. Penelitian berikutnya terus
ilmiah dan/atau komersil. Kegiatan bioprospeksi saat ini berkembang sehingga saat ini banyak jenis obat-obatan
banyak dilakukan dengan bantuan bioteknologi untuk yang bahan bakunya berasal dari senyawa yang dihasilkan
menemukan manfaat dari suatu jenis yang memiliki oleh jamur. Gambar 1 menampilkan obat-obatan berbahan
potensi komersial tinggi. Kegiatan bioprospeksi yang baku senyawa dari jamur.
banyak dilakukan saat ini adalah bioprospeksi terhadap Penisilin merupakan senyawa yang paling dikenal
mikroorganisme yang ada di alam, salah satunya adalah dari beberapa jenis obat-obatan yang
jamur. Jamur dikenal memiliki peran sebagai dekomposer berasal dari jamur. Penisilin
pada rantai makanan. Jamur juga berperan sebagai merupakan
penghasil senyawa yang bisa digunakan untuk berbagai antibiotik
keperluan antara lain sebagai bahan baku farmasi dan y a n g
bahan baku pembuatan produk biofertilizer serta
biofungisida untuk pertanian. Makalah ini bertujuan
untuk membahas tentang potensi jamur di hutan tropis
sebagai material bioprospeksi untuk mendukung Aneka
Usaha Kehutanan (AUK).
www.absoluterevo.wordpress.com
berasal dari jamur Penicillum Tabel 1. Beberapa senyawa jamur yang dimanfaatkan untuk bahan baku obat
chrysogenum. Penisilin merupakan
Nama
jenis metabolit yang dikeluarkan No Jenis Jamur Nama Dagang Manfaat
Senyawa
jamur Penicillum sp. pada kondisi 1 Micafungin Coleophoma Mycamin® Mengobati penyakit
empetrii Candidemia yakni penyakit
stres. Penemuan ini merupakan yang ditimbulkan oleh
adanya jamur yang tumbuh
suatu ketidaksengajaan. Alexander di dalam darah
Flemming pada tahun 1929 melihat 2 Cefditorrel Cephalos- Spectracef ® Antibiotik
Pivoxin porium sp. Meiact ®
adanya jamur kontaminan yang Tablet 100
menghambat pertumbuhan bakteri 3 Asparaginase Penicillium sp. Asparaginase Mengobati leukemia, sudah
patogen Staphy sp. Flemming Elspar dikategorikan oleh WHO
S-Aspar® sebagai obat yang penting
selanjutnya mendalami fenomena dalam dunia kesehatan
tersebut sampai akhirnya berhasil 4 Statin Penicillum Lipitor® Menurunkan Kolestrol
sp dan Zocor® dengan menghambat
menemukan penisillin sebagai Aspergillus sp. Pravachol® produksi enzim HMG
CoA-Reductase yang
antibiotik. Tabel 1 menjelaskan memproduksi kolestrol
dalam liver
beberapa senyawa yang diambil dari
5 Cyclosporin Tolypocladium Sandimmune Immunosuprresan (obat
jamur untuk bahan baku obat selain inflatum ® untuk menekan sisitem
Atopex kekebalan tubuh) yang
penisilin. Neoral® digunakan pada saat
transplantasi organ
6 Griseofulvin Penicillium Grifulvin V® Antijamur pada rambut dan
BIOPROSPEKSI JAMUR UNTUK griseofulvum. Fulvin 500 kulit
PERTANIAN Grison ®250
7 Ergocalciferol Claviceps sp. Calciferol ® Sumber vitamin D2
Pemanfaatan jamur untuk Calcidol®
kegiatan pertanian telah banyak Ddrops™
PENUTUP
Berbagai tahap kegiatan harus dilakukan untuk membuat suatu
mikooorganisme bisa dimanfaatkan dan diproduksi dalam skala besar.
Tahapan-tahapan tersebut antara lain eksplorasi, uji efektivitas, uji lapangan
skala kecil, produksi skala laboratorium, analisis produksi, standardisasi hingga
Gambar 2. Jamur ektomikoriza Schleroderma sp. akhirnya bisa diproduksi massal. Proses ini harus dilewati untuk memastikan
sebagai biofertilizer. produk yang dipasarkan layak untuk digunakan masyarakat. Proses yang
panjang ini tentu saja memakan waktu yang tak sedikit. Proses yang panjang
Faktor lain yang mendukung dan biaya yang tidak sedikit inilah yang menjadi hambatan dalam pembuatan
produksi teknologi mikroba adalah massal produk-produk berbahan baku mikroorganisme. Oleh karena itu, untuk
meningkatnya kesadaran masyarakat mencapai tujuan ini diperlukan kolaborasi dan komitmen besar dari sektor
dalam menjaga lingkungan melalui riset, industri dan pemerintah.
penggunaan produk yang ramah
lingkungan. Saat ini, banyak DAFTAR BACAAN
Kaewchai, S., Soytong, K. and Hyde, K.D. (2009). Mycofungicides and fungal biofertilizers. Fungal
produk yang sudah dipatenkan dan
Diversity 38: 25- 50.
diperdagangkan di pasaran. Tabel Riyadi I. 2008. Potensi Pengelolaan Bioprospeksi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal
2. Contoh-contoh jenis jamur yang Litbang Pertanian 27(2) : 69-73
Suryanarayanan TS, Thirunavukkarasu N, Govindarajulu MB, Sasse F, Jansen R, Murali TS. 2009. Fungal
dimanfaatkan untuk bahan baku endophytes and Bioprospecting . Fungal Ecology Reviews 23 :9-19
biofertilizer dan biopestisida. Suwahyono U. 2010. Biopestisida : Cara membuat dan Petunjuk Penggunaan. Jakarta : Penebar
Swadaya
http://www.fungaldiversity.org/fdp/sfdp/FD38-2.pdf
PELUANG DAN TANTANGAN http://web.singnet.com.sg/~linlj/pharmace.htm
PEMANFAATAN JAMUR HUTAN
www.chubiechurubie.wordpress.com
TROPIS
Diperkirakan, ada sebanyak 1,5
juta jenis jamur yang ada di seluruh
dunia, namun hanya 10% saja jenis
yang sudah diketahui. Dari jumlah
yang ada, jenis fungi yang ada di
hutan tropis dipastikan jumlahnya
sangat besar. Hal ini dikarenakan
kondisi lingkungan hutan tropis
memiliki suhu yang relatif lembab
dan hangat. Kondisi ini, sangat cocok
untuk pertumbuhan jamur. Terlebih
lagi, hutan tropis
memiliki
banyak
keragaman
PROSPEK PENGEMBANGAN
INDUSTRI WOOD PELLET
UNTUK MENDUKUNG
ANEKA USAHA KEHUTANAN
www.ashmelt.eu
Oleh: Dewi Alimah
W
Pendahuluan kadar abu yang nantinya dikandung
ood pellet (WP) merupakan sumber energi alternatif yang dalam pellet. Jika biomassa kayu
ketersediaan bahan bakunya sangat melimpah di Kalimantan. dengan karakteristik dimensi yang
WP merupakan bahan bakar ramah lingkungan dengan emisi berbeda, misalnya kombinasi kayu
karbon 0% yang telah diakui oleh United Nation (UN). Produk serutan, serpihan kayu, kayu log
ini telah digunakan oleh beberapa negara maju seperti Cina, Korea, dan Jepang akan digunakan sebagai bahan
sebagai sumber energi pembangkit listrik untuk mengurangi emisi gas CO2. WP baku, maka perlu dikenakan proses
dapat digunakan sebagai salah satu solusi dalam menanggapi permasalahan pemesinan kayu berupa penyerpihan.
kelangkaan bahan bakar fosil akhir – akhir ini. Penyerpihan yang pertama kali
Bahan baku pembuatan WP berasal dari limbah industri penggergajian, digunakan adalah penggilingan
limbah tebangan, dan limbah industri kayu lainnya. Limbah–limbah tersebut kasar (coarse grinding) dengan hasil
diolah dan dikemas dalam bentuk pellet berdiameter 6–10 mm dan panjang berupa partikel – partikel kasar
10–30 mm. WP dicirikan dengan kapsul berkepadatan rata–rata 650 kg/m 3
kayu. Untuk dapat dijadikan pellet,
atau 1,5 m3/ton. Kadar abu WP relatif rendah, yaitu sekitar 0,5%; kandungan diperlukan partikel kayu berukuran
energinya mencapai 4,7 kWh/kg atau 19,6 Gj./od Mg. Rasio energi WP antara 4 – 6 mm, sehingga perlu dilakukan
output dan input tergolong tinggi, yaitu 19 : 1 – 210 : 1. WP cocok digunakan proses penggilingan lanjutan (fine
sebagai bahan bakar kebutuhan rumah tangga, pertanian, dan industri besar, grinding) terhadap partikel – partikel
bahkan juga bisa digunakan sebagai sumber energi pada industri pembangkit kayu tersebut agar dihasilkan
tenaga. Tulisan ini bertujuan untuk membahas tentang prospek pengembangan ukuran partikel kayu yang sesuai.
WP untuk mendukung aneka usaha kehutanan (AUK) dan mandiri energi di Pengayakan menggunakan saringan
Kalimantan. ukuran 60 mesh atau 80 mesh
dilakukan agar diperoleh ukuran
Proses Produksi Wood Pellet partikel yang lebih seragam. Proses
Proses pembuatan WP terdiri atas 3 (tiga) tahapan, yaitu: (1) tahap densifikasi/pemadatan bahan baku
perlakuan pendahuluan bahan baku, (2) pelletisasi, dan (3) perlakuan akhir yang efisien sangat dipengaruhi oleh
pembuatan pellet. Tahapan tersebut bisa dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut. ukuran partikel kayu dan kadar air
Pertama, Tahap Perlakuan Pendahuluan. Tahap ini tergantung pada partikel kayu. Setelah ukuran partikel
karakteristik dimensi bahan baku. Bahan baku dengan dimensi yang lebih disesuaikan, partikel – partikel halus
besar memerlukan biaya investasi dan biaya operasional yang lebih besar pula. kayu tersebut dikeringkan dalam
Jika bahan bakunya berupa serbuk kayu, maka tidak diperlukan perlakuan rotary dryer dengan suhu 80 – 110ºC
pendahuluan. Lain halnya jika bahan baku masih berupa log, maka perlu hingga diperoleh kadar air sekitar
dilakukan pengulitan. Penghilangan kulit ini dimaksudkan untuk meminimalkan 16%.
Gambar 2. Desain dan prinsip operasi mesin pellet flat die mampu menghasilkan wood pellet sebanyak 40.000 ton,
(Sumber: Protic et.all., 2011) sedangkan produksi dunia telah menembus angka 10
MERAJUT ASA
BERDAGANG KARBON
DI KALIMANTAN
SELATAN
Oleh: Muhammad Abdul Qirom
Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru
P
erdagangan karbon sangat identik dengan menyebutkan bahwa mekanisme perdagangan karbon itu
perubahan iklim. Konsep ini sudah sangat sangat flexible (flexible mechanism) yang memungkinkan
akrab dan sering kita dengar sejak lebih dari Negara-negara industri/maju untuk bekerjasama dengan
dua dasawarsa terakhir. Perdagangan karbon Negara lain dalam upaya penurunan emisinya. Mekanisme
merupakan salah satu bentuk komitmen dunia untuk tersebut terdiri dari Joint Implementation (Implementasi
menurunkan emisi karbon pada masing-masing negara. bersama), Clean Development mechanism (CDM:
Dunia merespon perubahan iklim tersebut dengan Mekanisme Pembangunan Bersih), dan Emission Trading.
membentuk United Nation Framework Convention on Mekanisme-mekanisme perdagangan karbon
Climate Change (UNFCCC). Saat ini, konvensi tersebut tersebut dapat didekati dengan dua pendekatan yakni
telah diadopsi lebih dari 190 negara dan Indonesia telah mitigasi dan adapatasi perubahan iklim. Usaha mitigasi
meratifkasi konvensi tersebut dengan Undang-undang lebih banyak bentuk kegiatannya dibandingkan dengan
No. 6/1994. kegiatan adaptasi. Menurut DNPI (2013) mitigasi
Lompatan besar konsep perdagangan karbon ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperlambat
terjadi pada COP-3 (Conference of the Parties) di Kyoto perubahan iklim global sedangkan adaptasi merupakan
Jepang tahun 1997 dan dihasilkan kesepakatan yang kegiatan menyesuaikan diri dengan dampak/risiko yang
dikenal dengan “Kyoto Protocol”. Dalam Protokol Kyoto telah atau mungkin terjadi. Kegiatan-kegiatan yang dapat
dimandatkan bahwa Negara-negara maju dan industry dilakukan dalam upaya mitigasi perubahan iklim yakni
(Negara Annex -1) berkewajiban membantu Negara-negara pemilihan moda transportasi umum, penggunaan energi
berkembang (Negara non-annex) untuk melaksanakan biogas atau biomas yang sifatnya terbarukan, mengurangi
proyek-proyek (usaha-usaha) penurunan emisi. Hal ini penggunaan energi berbahan dasar fosil, penghematan
sesuai dengan prinsip dasar dari UNFCCC yakni Common pemakaian semua bentuk energi, pendaurulangan
but differentiated berarti semua Negara mempunyai sampah, pemeliharaan hutan, dan lain-lain (DNPI, 2013).
tanggung jawab yang sama tetapi berbeda bentuk Berdasarkan Peraturan Presiden No.46 tahun 2008,
tanggung jawabnya. Lebih lanjut, dokumen Protokol Kyoto perdagangan karbon berarti “kegiatan jual beli sertifikat
2,75 Giga ton CO2 dari luasan 16 alih teknologi, dan bantuan
disinyalir akibat rumitnya mekanisme perancangan strategi REDD. Pada fase pendanaan, www.seputarukm.com
perdagangan lewat CDM dimana pembayaran dilakukan terhadap negara-negara yang memapu menurunkan
dipersyaratkan lahan yang masuk emisi karbon melalui pelaksanaan REDD. Dana-dana tersebut dapat digunakan
dalam mekanisme reforestasi untuk membiayai program-program pengelolaan dan konservasi hutan,
atau aforestasi harus termonitor penanggunalangan dan pencegahan kebakaran hutan, insentif untuk petani
penyerapan dan pelepasan karbon hutan, masyarakat atau organisasi yang mencegah konversi hutan menjadi
termasuk riwayat dari lahan tersebut lahan pertanian (ITTO, 2013).
harus jelas karakteristiknya serta ada Forest Watch Indonesia (2011) pernah melaporkan bahwa laju deforestasi
jaminan tanaman tersebut dalam Indonesia cukup tinggi dengan mencapai angka 1,5 juta ha/tahun. Akan
kondisi baik dalam rentang waktu tetapi, berdasarkan data dari Dirjen Planologi Kementerian Kehutanan, trend
tertentu seperti di tegaskan oleh laju deforestasi hutan Indonesia mengalami penurunan sampai dengan 24
Peneliti bidang ekologi dari LIPI Dr ribu ha/tahun dalam periode 2011-2012 dan merupakan laju paling rendah
Herwint Simbolon. diantara periode-periode waktu yang lain. Trend ini juga berlaku di tingkat
Melihat rumitnya mekanisme provinsi, tingkat deforestasi provinsi Kalimantan Selatan pada periode 1985
perdagangan karbon dalam skema – 1997 mencapai 66.393 ha/tahun dan menurun menjadi 42.049 ha/tahu
CDM, maka Indonesia melalui COP dalam periode 2004 -2008 (Data MP3EI). Berdasarkan data-data tersebut,
13 di Bali menawarkan mekanisme perdagangan karbon melalui skema REDD (REDD+) sangat mungkin diterapkan
perdagangan karbon yang lain di Indonesia bahkan sampai pada tingkat provinsi.
dengan skema REDD (Reducing Secara umum, Provinsi Kalimantan Selatan saat ini masih jauh tertinggal
Emissions from Deforestation and dalam rangka persiapan pelaksanaan REDD atau REDD+ apabila dibandingkan
Forest Degradation). REDD akan dengan provinsi-provinsi di Pulau Kalimantan yang lain karena belum adanya
membantu negara-negara dalam dokumen RAD-GRK di BP-REDD+ (sebelum dibubabarkan dengan Perpres 16
beberapa fase yakni persiapan (fase tahun 2015 dan fungsinya diambil alih ke Kementerian LHK) sampai dengan
“Readiness”) dan pendanaan karbon. tahun 2014 dan tidak ada satupun Demonstration Activity (DA) dilaksanakan di
Pada Fase “Readiness”, bentuk Kalimantan Selatan (Gambar 1).
Wawan Halwany
PENGEMBANGAN
BISNIS GAHARU
DI KALIMANTAN SELATAN
Oleh: Beny Rahmanto
G
Pendahuluan mempunyai jenis tumbuhan penghasil gaharu terbanyak
aharu merupakan komoditas hasil hutan dibanding dengan pulau-pulau lain di Indonesia.
yang bernilai tinggi. Gaharu merupakan Penyebaran tumbuhan penghasil gaharu di Kalimantan
sebuah produk yang berbentuk gumpalan (12 jenis), Sumatera (10 jenis), Kepulauan Nusa Tenggara
padat berwarna coklat kehitaman sampai (3 jenis), Papua (2 jenis), Sulawesi (2 jenis), Jawa (2 jenis)
hitam dan berbau harum yang terdapat pada bagian kayu dan Kepulauan Maluku (1 jenis). Gaharu sebagian besar
atau akar tanaman pohon inang yang telah mengalami dihasilkan oleh pohon anggota famili Thymelaeaceae.
proses perubahan fisika dan kimia akibat terinfeksi oleh Salah satu genus yang banyak dikenal dari famili ini adalah
jamur. Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No.P.35/ Aquilaria. Sebaran tumbuhan Aquilaria spp. tersebar
Menhut-II/2007, gaharu merupakan salah satu komoditi secara luas di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat,
hasil hutan bukan kayu yang menjadi urusan Kementerian Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah (Siran, 2010).
Kehutanan. Genus Aquilaria yang terdapat di Kalimantan adalah A.
Gaharu saat ini sudah ditetapkan sebagai salah satu
prioritas pengembangan HHBK Kementerian Kehutanan
bersama komoditi lainnya yaitu rotan, bambu, lebah, dan
sutera. Di Pulau Kalimantan, masyarakat mengenal gaharu
dengan sebutan garu mengkaras atau garu takaras
(Heyne, 1987) Dan khusus di provinsi Kalimantan Selatan,
masyarakat menyebut gaharu dengan nama gumbil dan
garu.
Penutup
Kalimantan Selatan sebagai
propinsi yang memiliki penyebaran
habitat tanaman penghasil gaharu
memiliki keunggulan sebagai Pohon Gaharu.
lokasi pengembangan bisnis
pembibitan sampai teknologi Referensi
gaharu. Dukungan teknologi dari
Anonim. 2013. Tanaman penghasil gaharu yang
inokulasi semakin memperkuat
pemerintah mulai dari teknologi berasal dari hasil propagasi (budidaya)-
posisi Kalimantan Selatan sebagai Panduan Penelusuran. SNI 7897:2013.
lokasi pengembangan bisnis gaharu. Pusat standardisasi dan lingkungan.
Kementerian Kehutanan.
Pangsa pasar yang masih terbuka
Mucharromah. 2010. Mengenal Gaharu
lebar juga merupakan kesempatan dan proses Pembentukannya. Badan
emas yang perlu ditangkap sebagai penerbitan Fakultas Pertanian UNIB.
Bengkulu
sebuah peluang. Peran aktif
Siran, S.A., dan M.Turjaman. 2010.
pemerintah dan pemilik modal / Pengembangan Teknologi Produksi
PROSPEK BUDIDAYA
LEBAH PROPOLIS TRIGONA
Oleh: Marinus Kristiadi Harun dan Mustofa
P
PENDAHULUAN dengan mulut muncung panjang sehingga memudahkan
ara ahli perlebahan membagi lebah menjadi lebah trigona untuk menghisap madu. Ia juga mempunyai
dua kelompok besar yaitu lebah bersengat sepasang sayap di punggungnya berukuran lebih panjang
dan lebah tidak bersengat yang tidak yang membuatkannya dapat bergerak bebas dengan
membahayakan manusia. Meskipun lebah lincah di udara. Profil lebah trigona seperti pada Gambar
bersengat lebih populer, namun kajian ahli taksonomi 1. Lebah trigona mempunyai nama lokal klanceng/lanceng
menyimpulkan bahwa lebah tidak bersengat (trigona) dan kelulut. Selain madu, lebah ini juga menghasilkan
merupakan lebah tertua yang pernah ditemui. Lebah propolis yang bernilai ekonomis tinggi. Species lebah
trigona bentuk tubuhnya mirip lebah bersengat, trigona di seluruh dunia terdapat 150 spesis, diantaranya
ukurannya sangat kecil dengan fungsi sebagai penyerbuk Trigona scaptotrigona, Trigona laeviceps, Trigona
bunga-bunga kecil. Serangga ini mempunyai 3 pasang apicalis, Trigona thorasica, dan Trigona itama. Indonesia
kaki yang semuanya beruas-ruas. Sepasang kaki belakang mempunyai 37 species lebah trigona. Tulisan ini bertujuan
memiliki duri-duri yang sangat banyak sehingga mampu untuk membahas prospek budidaya lebah propolis trigona
memegang erat nektar bunga yang diambil dari tumbuhan. untuk menjadi salah satu alternatif kegiatan menambah
Pada bagian kepala terdapat sepasang mata yang sangat pendapatan keluarga.
lebar, mirip mata belalang, mempunyai sepasang antena,
www.jamiun.com