Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PROGRAM KOKURIKULER MAHASISWA: MESIN PEMBERI PAKAN

OTOMATIS UNTUK KEPITING SOKA BERBASIS ENERGI SURYA

Diusulkan oleh:
Hayatuddien Imam Tawary D33116312/2016

UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2020
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL …………………………………………………….i


HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………........ iii
RINGKASAN……………………………………………………………... iv
BAB I PEMBAHASAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………...1
1.3 Tujuan …………………………………………………………. 2
1.4 Luaran yang diharapkan ………………………………………..2
1.5 Kegunaan ……………………………………………………… 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prinsip kerja mesin..........……………………………………… 3
2.2 Komponen Sistem Kontrol ……………………………………. 3
2.3 Komponen solar cell .…………………………………………. 5
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Kerangka Kerja ………………………………………………... 6
3.2 Perancangan Alat ……………………………………………… 6
3.3 Persiapan Alat dan Bahan ……………………………………... 7
3.4 Tahapan Pembuatan …………………………………………… 7
3.5 Pengujian ……………………………………………………… 8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya ……………………………………………….. 9
4.2 Jadwal Kegiatan ……………………………………………….. 9
DAFTAR PUSTAKA......……………………………………………………... 10
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................11

iii
RINGKASAN

Perkembangan kehidupan manusia terus berkembang seiring dengan


berjalannya waktu. Bukan hanya dari segi teknologi, tetapi juga kebutuhan
manusia yang mengalami perkembangan. Zaman sekarang manusia lebih suka
mengkonsumsi segala sesuatu yang bersifat praktis dan instan dalam memenuhi
segala kebutuhan demi mendapatkan suatu kepuasan, terutama dalam hal
pemenuhan kebutuhan primer atau makanan. Saat ini, kepiting sudah tidak asing
lagi, hampir semua masyarakat lebih sering mengkonsumsinya. Kepiting di dunia
ini terdiri dari berbagai jenis yang memiliki manfaat dan kerugian sendiri-sendiri.
Hal ini dikarenakan tidak semua jenis kepiting yang ada di dunia itu bisa
dikonsumsi oleh manusia. Ada beberapa jenis kepiting yang bersifat racun bagi
manusia. Akan tetapi ada beberapa kepiting yang bisa dikonsumsi oleh manusia.
Pembudidayaan kepiting sebenarnya tidak begitu sulit. Hal ini dikarenakan
sekarang ini banyak petunjuk-petunjuk tentang budidaya kepiting seperti buku,
majalah, dalam situs-situs internet dan lain sebagainya. Buku-buku petunjuk itu
dengan jelas menjelaskan tentang bagaimana budidaya kepiting yang benar, akan
tetapi kunci dari semuanya adalah keuletan dan ketekunan dari orang yang
membudidayakan kepiting itu sendiri. Banyak jenis kepiting yang dibudidayakan
oleh manusia, salah satunya kepiting soca.
Kepiting soca adalah kepiting bakau fase ganti kulit (moulting)
atau kepiting lembut. Kepiting dalam fase ini mempunyai keunggulan yaitu
mempunyai cangkang yang lunak (soft carapace) sehingga dapat dikonsumsi
secara utuh..
Sebuah ide untuk berinovasi dalam proses produksi kepiting soka yang
lebih maju muncul. Inovasi yang dimaksud adalah sebuah purwarupa mesin yang
dapat bekerja memberikan makanan kepiting soka pada keranda dalam waktu
singkat. Proses produksi sepenuhnya dikontrol secara otomatis melalui unit
microcontroller di dalam panel kendali sehingga produksi kepiting soka ini dapat
dilakukan oleh siapa saja dengan mudah. Sementara suplai daya yang dibutuhkan
selama proses produksi bersumber dari energi Surya (Matahari) yang akan
menyediakan energi listrik secara gratis sehingga membuat biaya produksi
menjadi jauh lebih rendah.
Kunci kesuksesan dalam inovasi mesin pemberian makan kepiting soka ini
ialah dengan menerapkan prinsip Konveyor belt pada proses pemberian makanan
kepiting soka. Penggunaan Konveyor belt ini dalam proses perindustrian otomatis
bukanlah hal yang baru, namun dengan sedikit sentuhan teknologi hal ini akan
menjadi inovasi yang lebih bermanfaat. Sebuah inovasi yang berguna bagi
masyarakat peternak kepiting soka dalam proses pemberian pakan untuk kepiting
soka.

Kata Kunci: Conveyor belt, Microcontroller, Energi Surya.


1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan kehidupan manusia terus berkembang seiring dengan
berjalannya waktu. Bukan hanya dari segi teknologi, tetapi juga kebutuhan
manusia yang mengalami perkembangan. Zaman sekarang manusia lebih
suka mengkonsumsi segala sesuatu yang bersifat praktis dan instan dalam
memenuhi segala kebutuhan demi mendapatkan suatu kepuasan, terutama
dalam hal pemenuhan kebutuhan primer atau makanan. Saat ini, kepiting
sudah tidak asing lagi, hampir semua masyarakat lebih sering
mengkonsumsinya. Kepiting di dunia ini terdiri dari berbagai jenis yang
memiliki manfaat dan kerugian sendiri-sendiri. Hal ini dikarenakan tidak
semua jenis kepiting yang ada di dunia itu bisa dikonsumsi oleh manusia. Ada
beberapa jenis kepiting yang bersifat racun bagi manusia. Akan tetapi ada
beberapa kepiting yang bisa dikonsumsi oleh manusia. Pembudidayaan
kepiting sebenarnya tidak begitu sulit. Hal ini dikarenakan sekarang ini
banyak petunjuk-petunjuk tentang budidaya kepiting seperti buku, majalah,
dalam situs-situs internet dan lain sebagainya. Buku-buku petunjuk itu dengan
jelas menjelaskan tentang bagaimana budidaya kepiting yang benar, akan
tetapi kunci dari semuanya adalah keuletan dan ketekunan dari orang yang
membudidayakan kepiting itu sendiri. Banyak jenis kepiting yang
dibudidayakan oleh manusia, salah satunya kepiting soca.
Dari data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018, volume
ekspor kepiting dan rajungan untuk periode 2012-2017 tercatat tumbuh 0,67
persen per tahun, sementara nilai ekspor kepiting dan rajungan tumbuh hingga
6,06 persen per tahun.
Pada umumnya proses produksi kepiting soka di Indonesia masih terbilang
tradisional. Prosesnya tersebut dilakukan dengan cara mencari terlebih dahulu
kepiting di alam dengan berat dan ukuran yang ditentukan. Lalu kepiting di
potong kaki nya sehingga menyisahkan kaki renang kepiting saja dan ditaruh
di keranda atau tempat untuk kepiting melakukan proses moulting ganti
cangkang, berlangsung sekitar 30 – 35 hari lamanya. Setelah itu dilakukan,
pembungkusan kepiting soka dan siap dipasarkan. (O-Fish, 2015)
Dibalik proses yang banyak untuk moulting kepiting soka, terdapat
kendala yang umum dihadapi oleh para peternak kepiting soka. Salah satu
kendalanya ialah lamanya proses pemberian pakan untuk kepiting soka serta
memerlukan tenaga yang banyak untuk menarik keranda kepiting untuk
diberikan pakan tiap keranda kepiting. Masalah ini akan berdampak pada
besarnya keuntungan yang diperoleh dan cepatnya produksi oleh para peternak
kepiting soka.
Berdasarkan masalah yang terjadi, maka muncullah sebuah ide untuk
membuat inovasi teknologi mesin sederhana untuk memberi pakan untuk
kepiting soka agar lebih maju. Konsepnya yakni membuat sebuah mesin yang
dapat bekerja memberikan makanan pada kepiting soka dalam waktu singkat
sekaligus ramah lingkungan tersebut. Proses produksi sepenuhnya akan
dikontrol secara otomatis melalui unit microcontroller sehingga produksi
kepiting soka ini dapat dilakukan oleh siapa saja dengan mudah. Sementara
suplai daya yang dibutuhkan selama proses produksi bersumber dari energi
Surya (Matahari) yang akan menyediakan listrik secara gratis sehingga
membuat biaya produksi menjadi jauh lebih rendah.
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada
yaitu:
a. Bagaimana rancang bangun mesin pemberi pakan kepiting soka
berbasis energi Surya yang dapat mempermudah peternak dalam
produksi kepiting soka?
b. Bagaimana penerapan mesin pemberi pakan otomatis berbasis energi
Surya pada produsen kepiting soka agar dapat berguna secara optimal?

1.3 Tujuan
Tujuan dari kegiatan pembuatan mesin ini yaitu:
a. Menghasilkan rancang bangun mesin pemberi pakan otomatis berbasis
energi Surya yang tepat untuk mempermudah pekerjaan peternak
kepiting soka.
b. Mengetahui kehandalan kinerja mesin pada produsen kepiting soka
untuk menghasilkan kualitas serta kuantitas produksi secara optimal.

1.4 Luaran Yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan adalah sebuah purwarupa (Prototype) mesin
pemberi pakan yang dapat bekerja otomatis dengan didukung suplai daya yang
bersumber dari energi Surya (Matahari) yang gratis.

1.5 Kegunaan
Kegunaan dari penggunaan mesin ini antara lain:
a. Dapat membantu peternak kepiting soka dalam memberi pakan.
b. Dapat mempersingkat proses produksi kepiting soka sehingga cepat
menjual nya ke produsen.
c. Membuat efisien waktu yang digunakan dalam proses moulting
kepiting soka.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Prinsip kerja mesin dan cara produksi kepiting soka


Belt Conveyor adalah peralatan yang cukup sederhana yang digunakan untuk
mengangkut unti atau curah dengan kapasitas besar. Alat tersebut terdiri dari
sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan
pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan. (Wikipedia,
2015)

Berikut ini langkah-langkah dari pembuatan kepiting soca dengan teknik


mutilasi :
1. Proses pemilihan bibit kepiting yang baik untuk menjadi bakal bibit
kepiting soca adalah kepiting yang memiliki berat kisaran 0,1 s.d 0,5 Ons.
Pilihlah kepiting bibit yang masih segar dan tidak lembek agar dapat bertahan
sampai proses "moulting" nantinya yang biasanya berkisar antara hari ke-10
s.d hari ke-15 sejak pertama penurunan bibit dalam satu periode.
2. Proses mutilasi / pengguntingan kaki kepiting. Kepiting yang telah
memenuhi kriteria, selanjutnya dilakukan proses "mutilasi" atau biasa disebut
dengan proses pengguntingan kaki serta capit kepiting. Proses ini adalah
proses yang paling menentukan tingkat persentase keberhasilan proses
panen kepiting soca nantinya dikarenakan apabila salah dan tidak
berhati-hati saat menggunting kaki serta capit kepiting bibit maka akan
menimbulkan dampak pendarahan pada kepiting yang sangat berpengaruh
terhadap kematian bibit sebelum sampai ketahap "moulting" atau pergantian
cangkang kepiting soca. Bagian capit dan kaki kepiting yang digunting adalah
2 (dua) capit utama kemudian seluruh kaki kecil bagian kiri dan kanan serta
1 (satu) kaki renang bagian belakang sebelah kiri atau kanan
bertujuan untuk mempercepat proses ganti kulit (moulting) sehingga yang
tersisa hanya 1 (satu) kaki renang bagian kanan/kiri yang masih melekat
dibadan kepiting. proses ganti kulit yang dialami bibit kepiting dengan satu
kaki renang dapat diperoleh dalam jangka waktu 15 hari sedangkan bibit yang
kedua kaki renangnya tidak di potong mengalami proses ganti kulit lebih
lama yaitu mencapai waktu 30 - 35 hari. (DPI & F. Dkk, 2015)
Jadi conveyor belt akan digunakan untuk proses pemberian pakan,
conveyor belt akan di letakkan pada lintasan tertentu agar nantinya dapat
sesuai dengan keranda agar dapat makanan dimasukkan ke keranda, sistem
ini dan supplay dayanya kami rancang semudah mungkin agar peternak
mudah dalam memperbaiki alat atau maintanance.

2.2 Komponen Sistem Kontrol


a. Mikrokontroler (Arduino Uno R3)
Arduino Uno merupakan salah satu kit microcontroller yang
berbasis pada ATmega328. Modul ini sudah dilengkapi dengan berbagai
hal yang dibutuhkan untuk mendukung microcontroller untuk bekerja,
tinggal colokkan ke power suply atau sambungkan melalui kabel USB ke
PC maka Arduino Uno ini sudah siap sedia. Arduino Uno ini memilki 14
pin digital input/output, 6 analog input, sebuah resonator keramik 16MHz,
koneksi USB, colokan power input, ICSP header, dan sebuah tombol reset.
(Bri, 2004)

Gambar 2.1. Arduino Uno R3


2.3 Komponen Sel Surya
Sel surya dapat dianalogikan sebagai divais dengan du a terminal atau
sambungan, dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi
seperti dioda, da n saat disinari dengan cahaya matahari dapat menghasilkan
tegangan. Ketika disinari, umumnya satu sel surya komersial menghasilkan
tegangan dc seb esar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circ uit dalam skala
2
milliampere per cm . Besar tegangan dan arus ini tidak cuku p untuk berbagai
aplikasi, sehing ga umumnya sejumlah sel surya disusun secara seri
membentuk modul surya. Satu modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel
surya, dan total menghasilkan tegangan dc sebesar 12 V dalam kondisi
penyinaran stand ar. Modul surya tersebut bisa digabungkan secara paralel
atau seri untuk memp erbesar total tegangan dan arus outputnya ses uai dengan
daya yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu. (Wilman Septina, 2015)

Ga mbar 2.6. Sel Surya (Wilman Septina, 2015)


6

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Kerangka Kerja


Kerangka kerja pelaksanaan rancang bangun mesin pemberi pakan
otomatis berbasis energi Surya ini secara garis besar disajikan pada gambar di
bawah ini, sebagai berikut.

Mulai

Persiapan Konsep dan


Perancangan Mesin

Persiapan Bahan dan


Peralatan

Pembuatan dan Perakitan


Mesin

Pengujian Kinerja
Komponen Mesin

Pengujian Mesin pada


Produksi kepiting soka untuk
peternak

Selesai

Gambar 3.1. Bagan Alir Pelaksanaan.

3.2 Perancangan
Tahap perancangan mesin produksi telur asin ini meliputi:
 Perancangan dimensi mesin produksi telur asin.
 Perancangan kekuatan struktur mesin.
 Perancangan sistem kendali otomatis.
 Perancangan program sistem kendali.
 Perancangan unit suplai daya.
 Serta perancangan prosedur operasional mesin yang berkelanjutan.
7

3.3 Persiapan Alat dan Bahan


Persiapan alat penunjang dibagi menjadi pembelian alat dan penyewaan
alat. Pembelian alat penunjang seperti multimeter, solder, tang dan lain
sebagainnya. Sementara perlatan yang dianggap cukup mahal untuk dibeli
hanya akan disewa dengan melakukan kerjasama kepada pihak bengkel las
atau workshop. Peralatan tersebut terdiri dari mesin roll, mesin las listrik,
mesin bor, dan mesin gurinda.
Pengadaan material atau bahan pembuatan mesin sendiri terdiri dari
pembelian sensor-sensor, arduino (microcontroller), adaptor, sel surya,
controller, plat stainless steel, panel kontrol dan lain sebagainnya. Komponen
tersebut dibeli dengan dua cara yakni secara online dan offline.

3.4 Tahapan Pembuatan


Pada tahap ini mesin akan dibuat dengan langkah-langkah, sebagai berikut:
1. Membuat sistem dari conveyor belt nya yang dimana kita membeli
yang telah jadi sehing kita merakitnya saja.
2. Membuat tiang sel surya serta dudukannya dengan memakai besi pipa
dan besi hollow dengan cara pengelasan.
3. Membuat program sistem kendali pada IDE arduino (microcontroller)
dan kemudian menguji serta mengunggah (upload) program tersebut
ke dalam arduino.
4. Merakit komponen elektronika yang terdiri dari arduino
(microcontroller), adaptor, tombol/indikator, sel surya, controller dan
inverter. Komponen tersebut dirakit sesuai dengan skema rancangan.
5. Memasang komponen elektronika ke dalam panel kontrol dan
menyambung sistem kelistrikannya.
6. Melakukan pengecatan pada tiap bagian mesin meningkatkan estetika
dari rancang bangun mesin tersebut.

3.5 Pengujian
Demi mencapai sebuah keberhasilan rancang bangun, maka dilakukan
tahap pengujian. Tahap ini terbagi menjadi dua yakni tahap pengujian kinerja
mesin dan tahap pengujian produksi kepiting soka. Adapun tahap pengujian
tersebut, sebagai berikut:
a. Pengujian Kinerja Mesin
Pengujian ini dilakukan selama proses pembuatan mesin yang
meliputi pengujian program (simulasi komputer), pengujian rangkaian
komponen dan pengujian sistem kontrol.
b. Pengujian Produksi Kepiting Soka
Pengujian ini dilakukan setelah semua proses pengujian pertama
selesai. Tahap ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur pengoperasian
mesin produksi Kepiting Soka. Pengujian dilakukan di tambak kepiting
soka yang terdapat di takalar selama jangka waktu 4 (empat) minggu.
9

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Rencana Anggaran Biaya


Tabel 4.1. Rekapitulasi rencana anggaran biaya, sebagai berikut:
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang Rp 894,000.00
2 Bahan Habis Pakai Rp 9,723,500.00
3 Perjalanan Rp 454,000.00
4 Lain-lain Rp 579,000.00
TOTAL Rp 11,650,500.00

Terbilang: Sebelas juta enam ratus lima puluh ribu lima ratus rupiah.

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2. Jadwal kegiatan selama 4 (empat) bulan, sebagai berikut:
Waktu Kegiatan
No. Jenis Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan Ke-4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
1
Rencana Kerja
Perancangan
2
Mesin
Persiapan Alat
3
dan Bahan
Pembuatan
4
Struktur Mesin
Pembuatan
5
Sistem Kendali
6 Perakitan Mesin
Pengujian
7
Kinerja Mesin
Pengujian
8
Produksi Kepiting
Analisis Hasil
9
Pengujian
Pembuatan
10
Laporan
10

DAFTAR PUSTAKA

Bri. 2004. Arduino Uno. Sumber: http://komponenelektronika.biz/sensor-


tekanan.html Diakses pada Jumat, 2 Oktober 2015 pukul 22.00 WITA.

Wilman Septina, 2015. Teknologi Sel Surya. Sumber:


https://teknologisurya.wordpress.com/dasar-teknologi-sel-surya/prinsip-
kerja-sel-surya/. Diakses pada 1 Oktober 2015 pukul 11.00 WITA

Ditjen Perikanan Budidaya.2013. Data Statistik Tahunan Produksi Perikanan


Budidaya Indonesia. Kementrian Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

O-fish. 2015. Strategy Is A Lot of Things. http://


home.att.net/nickols/strategy_is.htm [27 Juli 2013].

(DPI & F. Dkk, 2015) R. 2015. Cara Produksi Kepiting Cangkang lunak dan
Kepiting Telur. Penebar Swadaya. Jakarta.
21

Lampiran. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No. Nama/NIM

Muhammad Aidil
Hikma/
1
D33116014

Idawati/
D33116008
2

Wahyu Reski
Tobak
3
/D33116306

Petra Yericsen/
4
D33116009
Alokasi
Program Bidang
Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/Min
ggu)
Penyusun
Teknik Sistem Labo Proposal,
Perkapalan 23
Mesin Pembuatan dan
Koordinator
Teknik Labo Mesin Penyusun
23 Proposal, Desain
Sistem Perkapalan dan penyedia
logistik.
Penyusun
Teknik Labo Mesin Proposal,
23
Sistem Perkapalan Perakitan dan

Programmer
Penyusun
Teknik Labo Proposal, Desain
Sistem Perkapalan 23 mesin dan
Sistem Pembuatan.
Bangunan Laut

Anda mungkin juga menyukai