Anda di halaman 1dari 12

C

Catatan :
1. Perilaku awal (-)
2. Teori perilaku (-)
3. Dokumentasi foto (-)
4. Daftar pustaka (-)
5. Pengamatan tidak lengkap

PROMOSI KESEHATAN

Perubahan Perilakun Sdr. Lorensio dalam


Penerapan kebiasaan merokok di kalangan
remaja

NAMA: CHRISTMAS SAPULETTE


KELAS: TINGKAT IIB

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KEMENKES KESEHATAN MALUKU

PRODI KEPERAWATAN AMBON

2020 / 2021
I. Latar Belakang :

1. 1.     Pengertian Rokok

Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dibungkus


dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar  kelingking dengan panjang 8-10
cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya. 

1. 2.      Alasan Orang Merokok

Alasan pertama kali merokok dari berbagai hasil penelitian antara lain :

1. Coba-coba
2.  Ikut-ikutan
3.  Sekedar ingin merasakan
4.  Kesepian
5.  Agar terlihat gaya (gengsi)
6.  Meniru orang tua
7.  Iseng

1. 3.      Penyakit yang Ditimbulkan Oleh Rokok

Kebiasaan merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit dan bahkan bisa


menyebabkan kematian. Berikut beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh
rokok, yaitu :

o Rambut rontok

Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh lebih rentan terhadap


penyakit yang menyebabkan rambut rontok, sariawan mulut ,dll.

o Katarak

Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisis mata yaitu memutihnya lensa


mata yang menghalangi masuknya cahaya dan menyebabkan kebutaan, 40 %
lebih terjadi pada perokok. Rokok dapat menyebabkan katarak dengan 2 cara,
yaitu cara mengiritasi mata dan dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru
yang oleh aliran darah dibawa sampai ke mata. Merokok dapat juga
dihubungkan dengan degrasi muscular yang berhubungan dengan usia tua yaitu
penyakit mata yang tak tersembuhkan yang disebabkan oleh memburuknya
bagian pusat retina yang disebut Mucula. Mucula ini berfungsi untuk
memfokuskan pusat penglihatan di dalam mata dan mengontrol kemampuan
membaca, mengendarai mobil, mengenal wajah dan warna dan melihat objek
secara detail.

o Kulit keriput

Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya protein
yang berguna untuk menjaga elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A,
terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi kering dan keriput terutama
disekitar bibir dan mata.

o Hilangnya pendengaran

Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada dinding


pembuluh darah sehingga menghambat laju aliran darah ke dalam telinga bagian
dalam. Perokok dapat kehilangan pendengaran lebih awal dari pada orang yang
tidak merokok atau lebih mudah kehilangan pendengaran karena infeksi telinga
atau suara yang keras. Resiko untuk terkena infeksi telinga bagian tengah yang
dapat mengarah kepada kompliksi yang lebih jauh disebut Meningitis dan
Paralysis wajah bagi perokok 3 kali lebih besar dari pada orang yang tidak
merokok.

1. 7.      Cara Menghentikan Merokok dan Cara Menghindarinya

Agar terhindar dari kebiasaan merokok, maka sepatutnya kita menanamkan


keyakinan yang kuat bahwa kebiasaan merokok tidak akan pernah
menguntungkan diri sendiri dan orang lain. Kita harus terbiasa untuk bersikap
asertif, untuk tetap mengatakan tidak pada rokok. Apabila telah mampu kita
terapkan, maka teman sebaya atau kelompok kita bisa dijadikan kader pendidik
sebaya.

 Lingkungannya bagaimana ?
 Lingkunganyang didapat oleh sdra lorensio dipengaruhi
oleh bagaimana pengaruh atau efek dari pergaulan yang
membuat kebiasaan dulunya tidak merokok sekarang
terpengaruh oleh keadaan pengaruh dari pergaulan sehari
hari .

 keadaan/kondisi klien
 keadaan kondisi pasien pada saat ini kesehatan mulai menurun
karena akibat merokok terus dia mengalami batuk dan tidak fit.

II. Tinjauan teori

- Topik
Perubahan Perilakun Sdr. Lorensio dalam Penerapan kebiasaan merokok di
kalangan remaja

- Perilaku
Perilaku yang ditunjukan yaitu sudah mulai berubah dengan yang dulunya
jarang untuk merokok sekarang akibat pengaruh lingkungan dia mulai
kebiasaan merokok kira ‘’ 3 batang rokok dalam sehari menurut yang saya
pantau . karena narasumber mengatakan bahwa menghisap rokok dapat menghilangkan stres
III. Pengamatan

1. Karakteristik :

- Nama: LORENSIO

- jenis kelamin : LAKI-LAKI

- Usia :19 TAHUN

- Pekerjaan : MAHASISWA

- BB/TB : 68/174
2. Latar belakang obyek pengamatan :

 Dari data yang di atas pada sdr.lorensio bahwa pengaruh yang


didapatkan pada lingkungan dapat mempengaruhi kepibradian
seseorang dan dapat membuat kebiasaan remaja berubah Bagi
para perokok, khususnya remaja, untuk berhenti dari kebiasaan
merokok bukanlah suatu hal yang mustahil. Apabila remaja
meninggalkan kebiasaan merokok hari ini, maka badan akan
terbebas dari nikotin dalam masa 8 jam. Setelah satu minggu
efek dari kebiasaan merokok tersebut akan hilang. Lama-
kelamaan, tubuh akan memperbaiki kerusakannya akibat
tembakau dan bahan kimia lain yang pada rokok. Menghentikan
kebiasaan merokok, bisa tetap dilakukan, antara lain dengan
cara sebagai berikut.

3. Perilaku awal

 Sdr.lorensio jarang untuk merokok karena dari yang saya


pantau sdr.loresnsio merokok apabila saat bersama dengan
teman teman nnya dan apabila saat tidak bersama teman
temannya iya tidak merokok

4. Perilaku yang diharapkan :

 Merubah kebiasaan sekarang yaitu sering merokok karena


penyebab yang didapat akan sangat berpengaruh sekali

5. Waktu pengamatan :

waktu yang saya perlukan untuk melakukan pengamatan pada sdr.lorensio yaitu
4 minggu . yaitu dari tanggal 18 agustius 2020


6. Intervensi

 Intervensi yang disiapkan yaitu memberikan pendidikan


kesehatan serta promosi mengenai bahaya serta akibat dari
kebiasaan merokok itu seperti apa .

 Minggu 1

18 agustus – 25 agustus 2020

Berikan informasi penting tentang bahaya merokok serta anjurkan si anak tersebut untuk selalu
mengkonsumsi air putih.

Sdr. Loresnsio mulai memahami bahaya merokok pada tubuh akan sangat memebahayakan dan
mempengaruhi kesehatan dan gampang sakit

 Minggu ke 2

26 agustus -3 sept 2020

Berikan informasi penting tentang bahaya merokok serta anjurkan si anak tersebut untuk selalu
mengkonsumsi air putih.

Sdr. Loresnsio mulai mengurangi kebiasaannya merokok. Yang sangat sering menghisap rokok sangat
banyak dalam sehari namun sekarang narasumber hanya

Dalam sehari dia menghisap 1 atau 2 batang rokok.

 Minggu ke 3

4- 11 sept 2020

Evaluasi perilaku :

Ada perubahan perilaku yang terjadi

Kebiasaanya yang merokok mulai berkurang meskipun susah untuk hilang tapi pelan-pelan
kebiasaanya sudah mulai berkurang. Yang tadinya dalam sehari bisa menghisap 3 sampai 4 batang
rokok kini sudah berkurang menjadi 1-2 batang rokok. Dan semoga semua promkes serta pendidkan
kesehatan yang diberikan kepada narasumber dapat bermanfaat dan tidak mempengaruhi kesehatan
narasumber

 IV

Akhir periode pengamatan

Berkurangnya kebiasaan dalam merokok


IV Hasil Perubahan Perilaku

Minggu ke : Intervensi Perubahan Perilaku


Belum ad tanda tanda perubahan
I Memberikan promosi kesehatan perilaku

Memeberikan larangan kembali serta Tidak ad karena narasumber tidak


II pendidikan kesehatan mau mendengar

III Evaluasi Perilaku ……………………


Merubah sikap yang ditunjukan
oleh narasumber .....................
IV Akhir periode pengamatan …………………..
…………………….. …………………….
V Pembahasan

•KOMPAS.com – Umur dan kematian sesorang memang rahasia ilahi. Namun, pada dasarnya
merokok merupakan penyebab kematian yang paling bisa dicegah. Ini karena satu dari lima kematian
di Amerika diakibatkan oleh rokok. Zat-zat kimia dalam rokok dapat merusak sel darah. Zat bersifat
toksik itu juga merusak fungsi jantung dan struktur serta fungsi pembuluh darah. Akibatnya, kita
beresiko mengalami penumpukan plak di pembuluh darah (aterosklerosis). Lama kelamaan, plak
tersebut akan membuat pembuluh darah menyempit sehingga aliran darah yang membawa oksigen
dan nutrisi penting ke jantung dan seluruh bagian tubuh terhambat. Bayangkan seperti selang air yang
permukaan dalamnya tertutup oleh kotoran yang terus menebal sampai alirannya menjadi kecil.

. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Perilaku MerokokMenurutJuniarti (1991) dalam Mu‟tadin


(2002) dalam Poltekkes Depkes Jakarta I (2012), faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok
adalah sebagai berikut:

Pengaruh orang tua

Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah
tangga yang tidak bahagia, di mana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan
memberikan hukuman fisik yang keras, lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak
muda yang berasal dari lingkunganrumah tangga yang bahagia (Baer dan Corado dalam Atkinson,
1999: 294). Remaja yang berasal dari keluarga konservatif yang menekankan nilai-nilai sosial dan
agama dengan baik dengan tujuan jangka panjang lebih sulit untuk terlibat dengan
rokok/tembakau/obat-obatan dibandingkan dengan keluarga yang permisif dengan penekanan pada
falsafah “kerjakan urusanmu sendiri-sendiri”. Yang paling kuat pengaruhnya adalah bila orang tua
sendiri menjadi figur contoh, yaitu perokok berat, maka anak-anaknya akan mungkin sekali untuk
mencontohnya. Perilaku merokok lebih banyak ditemui pada mereka yang tinggal dengan satu orang
tua (singgle parent). Daripada ayah yang perokok, remaja akan lebih cepat berperilaku sebagai
perokok justru bila ibu merekayang merokok, hal ini lebih terlihat pada remaja putri (Al Bachri,
1991).

Pengaruh teman

Berbagai fakta mengungkapkan bahwa bila semakin banyak remaja yang merokok, maka semakin
besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebuut
ada duakemungkinan yang terjadi. Pertama, remaja tadi terpengaruh olehteman-temannyaatau bahkan
teman-teman remaja tersebut dipengaruhi oleh remaja tersebut, hingga akhirnya mereka semua
menjadi perokok. Diantara remaja perokok, 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih
sahabat yang perokok, begitu pula dengan remaja bukan perokok (Al Buchori, 1991 dalam Poltekkes
Depkes Jakarta I, 2012).

Faktor kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit
fisik atau jiwa, dan membebaskan diri dari kebosanan.

Pengaruh iklanMelihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa
perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja sering kali terpicu untuk
mengikuti perilaku seperti yang ada di dalam iklan tersebut (Juniarti, 1991 dalam Poltekkes Depkes
Jakarta I, 2012).

3. Dampak Rokok Bahaya merokok bagi kesehatan menurut Tandra (2003) dalam Poltekkes Depkes
Jakarta I (2012)

adalah dapat menimbulkan berbagai penyakit. Banyak penyakit telah terbukti menjad akibat buruk
dari merkok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Rokok memiliki 4000 zat kimia berbahaya
untuk kesehatan,diantaranya adalah nikotin yangbersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik.
Rokokmemang hanya memiliki 8-20mg nikotin,yang setelah dibakar 25 persennya akanmasuk
kedalam darah.Namun, jumlah kecil ini hanya membutuhkan waktu 15detik untuk sampai ke otak.
Dengan merokok mengurangi jumlah sel-sel berfilia (rambut getar), menambah sel lendir sehingga
menghambat oksigen ke paru-paru sampai resiko delapan kali lebih besar terkena kanker
dibandingkan mereka yang hidup sehat tanpa rokok (Zulkifli, 2008).Beberapa penyakit yang
ditimbulkan oleh kebiasaan menghisap rokokyang mungkin saja tidak terjadi dalamwaktu singkat
namun memberikan perokok potensi yang lebih besar. Beberapa diantaranya antara lain:

a. Impotensi : Merokok dapatmenyebabkan penurunan seksualkarenaaliran darah ke penis


berkurangsehinggatidak terjadi ereksi.

b. Osteoporosis : Karbon monoksida dalam asap rokok dapat mengurangi daya


angkutoksigendarahperokok sebesar 15persen,mengakibatkan kerapuhan tulang sehingga lebih mudah
patah dan membutuhkan waktu 80 persen lebih lama untuk penyembuhan.

c. Pada Kehamilan Merokok selama kehamilan menyebabkan pertumbuhan janin lambat dan dapat
meningkatkan resiko BeratBadanLahir Rendah(BBLR). Resiko keguguran pada wanita perokok2-3
kali lebih sering karena karbonmonoksida dalam asap rokok dapat menurunkan kadar oksigen.

d. Jantung coroner Penyakit jantung adalah salah satu penyebab kematian utama di indonesia. Sekitar
40 persen kematian disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah, dimana 2,5 juta adalah penyakit
jantung koroner. Perlu diketahui bahwa resiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang
hingga 50% pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan. Akibat penggumpalan (trombosit) dan
pengapuran dinding pembuluh darah (aterosklerosis), merokok jelas akan merusak pembuluh darah
perifer. Penyakit pembuluh Darah Perifer (PPDP) yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di
tungkai bawah atau tangan sering ditemukan pada dewasa muda perokok berat, biasanya akan
berakhir dengan amputasi (Poltekkes Depkes Jakarta I, 2012).

e. Sistem Pernapasan Kerugian jangka pendek system pernapasan akibat rokok adalah kemampuan
rokok untuk membunuh sel rambut getar(silia) disaluran pernapasan.Ini adalah awal dari
bronkitis,iritasi, batuk. Sedangkan untuk jangka panjang berupa kanker paru,emphycema atau
hilangnya elasitas paru-paru, dan bronkitis kronis. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan dampak
rokok dapat berakibat menimbulkan penyakit seperti:impotensi, oesteoporosis, pada kehamilan,
jantung koroner dan sistem pernapasan.
DAFTAR PUSTAKA

KOMPAS.COM

dinkes.bantenprov.go.id 

Anda mungkin juga menyukai