LANDASAN TEORI
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting
sehingga harus dikelola dengan baik sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan
efesiensi organisasi atau perusahaan. Sumber daya manusia saat ini memiliki
pengaruh besar pada sebuah perusahaan. Perusahaan harus fleksibel tidak lagi
sumber daya manusia yang dapat diandalkan, yang memiliki wawasan, kreatifitas,
mengurus relasi tenaga kerja, kesehatan dan keselamatan, serta hal-hal yang
Selain menurut para ahli, terminologi sumber daya manusia juga telah di
definisikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengertian sumber daya manusia
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah potensi manusia yang dapat
dikembangkan untuk proses produksi. Potensi sumber daya manusia yang berbeda-
beda pada setiap individu. Untuk bisa mengembangkan potensi sumber daya manusia
7
8
Manusia
1. Fungsi Manajerial
a. Perencanaan
kepegawaian.
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengendalian
2. Fungsi Operasional
a. Pengadaan
tujuan.
b. Pengembangan
c. Kompensasi
berupa uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan atau upah yang
d. Pengintegrasian
perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi
e. Pemeliharaan
fisik, mental, dan loyalitas karyawan agar mereka tetap mau bekerja sampai
f. Kedisiplinan
g. Pemberhentian
1. Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai
right man in the right place and the right man in the right job.
pemberhentian.
4. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang
akan datang.
11
2.2. Kinerja
Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung
jawab yang di berikan kepadanya. Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau
sasaran yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Penilaian
prestasi kerja (Kinerja) adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk
mengetahui hasil pekerjaan karyawan dan kinerja suatu organisasi. Tujuan dari
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
Menurut Edison,dkk (2016:190) "Kinerja adalah hasil dari suatu proses yang
mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau
bahwa kinerja adalah perilaku atau kegiatan yang ditampilkan oleh seseorang dalam
sesuatu yang bermakna bagi organisasi, masyarakat luas atau bagi diri sendiri.
1. Faktor Kemampuan
(IQ) diatas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk
lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu pegawai perlu
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya (the right man in
2. Faktor Motivasi
yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Sikap mental
13
mencapai prestasi kerja yang maksimal. Sikap mental seorang pegawai harus
sikap mental yang siap secara psikofisik (siap secara mental, fisik, tujuan, dan
situasi), artinya seorang pegawai harus siap mental maupun secara fisik dan
memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai. Mampu
Menurut Anwar Prabu dalam (Ulfa, 2015) Kinerja merupakan suatu kontrak
kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh setiap
individu.
semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan manajer atau team leader.
3. Faktor tim, meliputi: kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan
dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan
4. Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang
diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi.
1. Target
2. Kualitas
3. Waktu penyelesaian
pelanggan.
4. Taat asas
Tidak saja harus memenuhi target, kualitas dan tepat waktu tapi juga harus
jawabkan.
berikut:
atas upaya mereka dan karyawan yang tidak efektif mendapat konsekuensi
Menurut Kasmir dalam (Rima Nur Ainnisya & Susilowati, 2018) yaitu:
1 Absensi; merupakan keberadaan atau bukti kehadiran karyawan pada saat masuk
kerja sampai dengan pulang kerja. Misalnya jam masuk kerja adalah jam 08.00
dan pulangnya jam 17.00. artinya karyawan yang masuk kurang dari atau
maksimal pas jam 08.00, maka karyawan tersebut dikatakan hadir tepat waktu;
nilai kinerjanya akan naik. Demikian pula sebaliknya bagi mereka yang tidak
atau kurang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, akan dinilai kurang baik;
kepada waktu untuk mengerjakan, jumlah pekerjaan dan kualitas pekerjaan itu
sendiri
kesetiaan ini tidak boleh lebih kecil dari standar yang telah ditetapkan;
16
atau peraturan perusahaan. Atau dengan kata lain kepatuhan adalah ketaatan
7 Kerja sama merupakan saling membantu diantara karyawan baik antara bagian
atau dengan bagian lain. Kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat atau
memperlancar suatu kegiatan. Artinya degan adanya kerja sama akan mengikis
memimpin. Dalam banyak kasus tidak semua orang memiliki kemampuan untuk
berjalan secara efektif maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Relevance.
Hal ini menunjukkan bahwa harus ada keterkaitan atau hubungan yang jelas
antar standar kinerja dengan tujuan organisasi, selain itu juga harus ada
melalui analisis pekerjaan dan dimensi yang akan dinilai pada formulir penilaian
2. Sensitivity.
3. Reliability.
harus memiliki kesempatan yang cukup untuk mengamati apa saja yang telah
dilakukan oleh seorang pekerja. Apabila tidak, maka seorang peneliti akan
bingung dalam memberikan nilai, karena tidak biasa dengan keadaan tersebut.
4. Acceptability.
5. Practicality.
Ini berarti bahwa instrumen dalam penilaian kinerja harus mudah untuk
1. Rating Scaler
2. Critical Incidents
tindakan atau perilaku kerja yang sangat positif (high favorable) dan perilaku
3. Essay
mereka lakukan dari hari ke hari. Penilaian seperti ini sangat tergantung
4. Work standard
rata-rata, yang bekerja pada kecepatan atau kondisi normal. Agar standar ini
5. Ranking
pekerja terbaik dalam satu bagian diberi peringkat paling tinggi dan pekerja
Kesulitan terjadi bila pekerja menunjukkan prestasi yang hampir sama atau
sebanding.
6. Forced distribution
kategori yang serupa dengan sebuah distribusi frekuensi normal. Contoh para
menerima tip dari pelanggan, ia diberi skala 4 yang berarti kinerja lumayan.
diberi skala 7 yang berarti kinerjanya memuaskan, dan seterusnya. Metode ini
yang diharapkan.