Anda di halaman 1dari 4

Puput Wahyu Nur Andriyanti

071811133027

Perbedaan Konten Teori dan Proses Teori dalam Proses Motivasi

Secara garis besar berikut perbedaan terkait content theory dan process theory
dalam proses motivasi. Content theory, menjelaskan tentang apa dari motivasi,
sedangkan process theory menjelaskan bagaimana dari motivasi. Content theory (teori
kepuasan) menekankan arti pentingnya pemahaman factor- faktor yang ada di dalam
individu yang menyebabkan mereka bertingkah laku tertentu. Teori ini mencoba
menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti kebutuhan yang dirasakan seseorang. Setiap
individu mempunyai kebutuhan yang ada didalam yang menyebabkan mereka
didorong, ditekan atau dimotivisir untuk memenuhinya. Kebutuhan tertentu yang
mereka rasakan akan menentukan tindakan yang mereka lakukan. Setiap individu
mempunyai kebutuhan yang ada di dalam yang menyebabkan mereka didorong,
ditekan atau dimotivisir untuk memenuhinya. Ada empat teori tentang kepuasan yaitu
teori hirarki kebutuhan Maslow, teori ERG dari Alderfer, teori dua faktor Herzberg
dan teori kebutuhan Mc Clelland [ CITATION Emm09 \l 1033 ].

a. Teori Kebutuhan Maslow


Abraham Maslow beranggapan bahwa semua motivasi terjadi
sebagai reaksi atas persepsi seseorang individu atas lima macam tipe
dasar kebutuhan. Menurut Maslow, terdapat 5 macam kebutuhan
dasar, yang senantiasa dialami seseorang individu: Kebutuhan
fisiologis (Physiological needs), Kebutuhan keamanan (Safety needs),
Kebutuhan dimiliki dan cinta (Belongingness and love needs),
Kebutuhan harga diri (Esteem needs), dan Kebutuhan aktualisasi diri
(Self actualization needs) [ CITATION Isk16 \l 1033 ].
b. Teori ERG
Teori motivasi ERG yang dikemukakan oleh Alderfer meliputi
kebutuhan eksistensi (existence), kebutuhan berhubungan
(relationship) dan kebutuhan pertumbuhan (growth). Kebutuhan
eksitensi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia yang berkaitan
dengan kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan serta keselamatan.
Selanjutnya mengenai kebutuhan berhubungan, karyawan
membutuhkan kebutuhan berhubungan karena setiap individu ingin
untuk melakukan interaksi antar individu dalam organisasi. Dan yang
terakhir mengenai kebutuhan pertumbuhan. Terpenuhinya kebutuhan
pertumbuhan berkaitan dengan prestasi kerja karyawan. Hal ini
dikarenakan adanya keinginan setiap individu untuk mengembangkan
kemampuan yang dimiliki serta adanya keinginan untuk memperoleh
penghargaan atas kontribusi yang diberikan [ CITATION May17 \l 1033 ]
c. Teori Hezberg
Herzberg mengemukakan teori motivasi berdasar teori dua
faktor yaitu faktor hygiene dan motivator (Andriani M, Widiawati K,
2017). Menurut Robbins dan Coulter (2010) teori dua faktor Frederick
Herzberg mengusulkan bahwa faktor-faktor instrinsik terkait dengan
kepuasan kerja, sedangkan faktor-faktor ekstrinsik berhubungan
dengan ketidakpuasan kerja.
d. Teori Mc Clelland
Teori kebutuhan McClelland (McClelland’s theory of needs)
dikembangkan oleh David McClelland dan rekan-rekannya (Robbins and
Judge, 1990). Teori tersebut berfokus pada tiga kebutuhan: pencapaian,
kekuatan, dan hubungan yang didefinisikan sebagai berikut : [CITATION
Nug11 \l 1033 ]
- Kebutuhan pencapaian: Dorongan untuk melebihi, mencapai
target, berusaha keras untuk berhasil.
- Kebutuhan kekuatan: Kebutuhan untuk membuat individu lain
berperilaku sedemikdian rupa sehingga mereka tidak akan
berperilaku sebaliknya.
- Kebutuhan hubungan: Keinginan untuk menjalin suatu hubungan
antarpersonal yang ramah dan akrab.
Process theory bukannya menekankan pada isi kebutuhan dan sifat dorongan
dari kebutuhan tersebut, tetapi pendekatan ini menekankan pada bagaimana dan
dengan tujuan apa setiap individu dimotivisir, misalnya seseorang mungkin melihat
adanya kemungkinan diberi imbalan apabila mereka bertindak sesuatu. Imbalan ini
menjadi suatu perangsang (incentive) atau motif untuk perilaku mereka. Teori proses
mendeskripsikan dan menganalisa bagaimana perilaku dikuatkan, diarahkan,
didukung dan dihentikan. Menurut Victor H Vroom dalam [ CITATION Emm09 \l 1033 ]
ada tiga teori proses yaitu : teori harapan, teori keadilan, dan teori penguatan.

a. Teori harapan

Teori ini menekankan bahwa kekuatan kecenderungan

berperilaku tertentu tergantung pada kuatnya harapan bahwa, perilaku

tersebut akan diikuti oleh keluaran tertentu dan oleh kuatnya daya

tarik keluaran itu bagi orang yang bersangkutan.

b. Teori keadilan

Teori keadilan menekankan bahwa bawahan membandingkan

usaha dan imbalan mereka dengan usaha dan imbalan yang diterima

orang lain dalam iklim kerja yang sama.

c. Teori penguatan
Penguatan adalah suatu prinsip belajar yang sangat penting.
Dalam pengertian umum, motivasi adalah penyebab intern perilaku,
sedangkan penguatan adalah penyebab ekstem perilaku. Jadi,
penguatan adalah sesuatu yang meningkatkan kekuatan tanggapan dan
cenderung menyebabkan pengulangan perilaku yang didahului oleh
penguatan. Jadi dapat dikatakan, bahwa tanpa penguatan tidak ada
modifikasi perilaku yang dapat diukur.
Referensi:

Andriani M, Widiawati K. (2017). Penerapan Motivasi Karyawan Menurut Teori Dua Faktor
Frederick Herzberg Pada PT Aristika Kreasi Mandiri. Jurnal Administrasi Kantor,
5(1), 83 - 98.

Iskandar. (2016). Implementasi Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslom terhadap


peningkatan kinerja pustakawan. Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan
Kearsipan Khizanah Al-Hikmah, 4(1), 24 - 34.
Mayvita et al. (2017). PENGARUH MOTIVASI EXISTENCE, RELATIONSHIP,
GROWTH (ERG) TERHADAP PRESTASI KERJA (Studi Pada Karyawan PT. PLN
(Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali II). Jurnal
Administrasi Bisnis, 47(2), 168 - 176.
Nugroho et al. (2011). Pengaruh Coaching Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Individual
(Studi Kasus pada Karyawan Bagian Support Services Departemen Production
Services PTnternational Nikel Indonesia, Tbk). 1 - 16.
Yanti, E. (2009). Analisis Kepuasan Pelayanan RSUD Kabupaten Karimun. Jakarta:
Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai