Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia berjalan

sangat cepat dan maju, terutama dalam perkembangan industri di bidang otomotif

khusunya sepeda motor. Pada saat ini alat transportasi sangat dibutuhkan

masyarakat sebagai sarana pendukung kegiatan sehari-hari, jumlah pengguna

kendaraan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Indonesia sebagai bangsa yang

memiliki penduduk banyak, hampir setiap orang mempunyai kendaraan sepeda

motor. Hal ini terjadinya karena mudahnya masyarakat untuk memiliki sepeda

motor dengan berbagai program yang ditawarkan dari pabrikan maupun

perusahaan pembiayaan.

Menurut Gunadi Shindhuwinata ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor

Indonesia jumlah sepeda motor mencapai 85 juta unit dan pada penjualan bulan

Desember 2016 tercacat sebanyak 437.764 unit, jumlah masyarakat Indonesia

kurang lebih 250 juta jiwa artinya satu banding tiga. Sepeda motor diminati

karena harganya yang terjangkau dan lebih mudah dalam pengoperasiannya,

banyaknya kendaraan sepeda motor beroperasi maka produsen dituntut untuk

dapat terus berkembangan dari segi hemat energi, ramah lingkungan, keamanan

dan dapat mudah dioperasikan oleh pengguna. Saat ini produk Yamaha sudah

menggunakan teknologi Fuel Injection yang mampu menghemat bahan bakar

lebih efisien dan ramah lingkungan.

1
2

Bahan bakar merupakan senyawa organik yang dibutuhkan pada

pembakaran untuk menghasilkan suatu tenaga, apabila dibakar dapat meneruskan

proses pembakaran dengan sendirinya dan disertai pengeluaran panas. Ditinjau

dari wujudnya bahan bakar dapat dibedakan menjadi 3 yaitu, bahan bakar padat,

bahan bakar minyak dan bahan bakar gas. Pemilihan bahan bakar yang tidak

sesuai dengan spesifikasi mesin dapat mengurangi tenaga mesin itu sendiri dan

yang hanya didapatkan adalah hasil gas buang mencemari lingkungan. Bahan

bakar motor merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki titik didih 40oC –

180oC merupakan hasil destilasi minyak bumi (Crude Oil) hidrokarbon parafin

termasuk dalam pengelompokan gugus alkane.

Zat adiktif adalah bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi pengguna,

maka dapat menimbulkan ketergantungan yang sulit dihentikan dan menyebabkan

efek ingin menggunakannya secara terus-menerus. Carbon Cleaner adalah produk

yang fungsinya sebagai pembersih karbon dari sisa pembakaran di ruang bakar

dapat digunakan oleh semua jenis motor dari yang masih menggunakan karburator

hingga yang sudah menggunakan teknologi injeksi. Jenis carbon cleaner sendiri

dibedakan menjadi dua, yaitu foam dan cairan, tetapi yang digunakan pada

penelitian ini menggunakan cairan. Penggunaannya untuk jenis foam dengan cara

disemprotkan melalui lubang busi yang bertujuan langsung ke ruang bakar mesin,

sedangkan jenis cairan dilakukan mencampurkan pada bahan bakar secara

langsung dengan perbandingan tertentu. Cara kerjanya adalah dengan

menyempurnakan pembakaran dan membersihkan kerak yang ada di piston dan

ruang bakar. Perawatan menggunakan pembersih ini diharapkan proses engine


3

overhaul dapat diperlambat karena kerak pada mesin lebih sedikit dibandingkan

tanpa menggunakan produk pembersih.

Pertamax adalah bahan bakar dari produsen pertamina dengan RON 92,

seperti halnya dengan premium bahan bakar ini diolah dari minyak bumi.

Pertamax disarankan untuk digunakan pada mesin yang sudah injeksi, karena

perbandingan nilai kompresinya dan nilai oktan lebih tinggi dari premium, tidak

mengandung timbal dipastikan menambah daya dan akselerasi dari mesin.

Memiliki nilai oktan yang tinggi, maka pertamax bisa menerima tekanan

kompresi tinggi, seperti mesin yang sudah menggunakan sistem injeksi yang rata-

rata mempunyai perbandingan kompresi tekanan 10:1. Hasilnya dapat bekerja

dengan baik pada akselerasi karena bahan bakar digunakan secara optimal,

sedangkan menggunakan premium pada mesin berkompresi tinggi mengakibatkan

detonasi dan tenaga mesin menjadi berkurang. Gangguan yang dialami kendaraan

adalah penimbunan kerak pada ruang bakar, hal ini dikarenakan semua hasil

pembakaran akan meninggalkan karbon bukan hanya pada ruang bakar tetapi juga

pada lubang injektor. Dampak jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan

kebocorkan pada injektor. Bocornya injektor akan berdampak menurunnya daya

mesin dan akselerasi yang dihasilkan mesin menjadi kurang optimal. Meskipun

pertamax tidak mengandung timbal (pb) kenyataan pada tangki penyimpanan di

SPBU tidak selalu dalam kondisi bersih dikarenakan dari beberapa faktor seperti

dari tutup penyimpanan tidak rapat sehingga masuknya air dan debu kotoran. Hal

inilah yang dapat menimbulkan kotoran pada bahan bakar.

Kebanyakan masyarakat belum memiliki kesadaran untuk menggunakan

bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan. Permasalahan inilah
4

yang menjadi pokok kajian penelitian, sehingga dapat memberikan wawasan

dalam pemilihan bahan bakar yang tepat untuk sistem injeksi dan cara perawatan

pada ruang bakar agar memaksimalkan akselerasi mesin dan lebih efisiensi dalam

konsumsi bahan bakar Hal ini disebabkan masyarakat lebih memilih premium

karena dari segi harga lebih murah, dampak menggunakan premium adalah

penumpukan karbon lebih meningkat menyebabkan proses pembakaran menjadi

kurang maksimal.

Penelitian yang dilakukan Trihatmojo (2016) digunakan sebagai rujukan

yaitu sama ingin mengetahui pengaruh zat adiktif cairan carbon cleaner yang

dicampurkan pada bahan bakar, hanya saja yang membedakan penelitian ini yaitu

pada penggunaan jumlah variasi campuran carbon cleaner dengan bahan bakar.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui daya dan akselerasi mesin sepeda

motor dengan bakar bahan pertamax yang dicampurkan cairan carbon cleaner

sebanyak 25 ml dalam 1 liter bahan bakar. Objek yang digunakan adalah sepeda

motor Yamaha Vixion 150cc, sepeda motor dipilih dikarenakan sudah memiliki

perbandingan kompresi yang tinggi. Penelitian ini memfokuskan pada pengaruh

penambahan zat adiktif carbon cleaner pada RON 92 terhadap daya mesin dan

akselerasi sepeda motor Yamaha vixion 2010.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka diperoleh rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:


5

1. Adakah perbedaan penggunaan variasi zat aditif carbon cleaner pada

bahan bakar pertamax RON 92 terhadap daya mesin Yamaha Vixion.

2. Adakah perbedaan penggunaan variasi zat aditif carbon cleaner pada

bahan bakar pertamax RON 92 terhadap akselerasi Yamaha Vixion.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat diperoleh tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengetahui adanya perbedaan penggunaan variasi zat aditif carbon

cleaner pada bahan bakar pertamax RON 92 terhadap daya mesin

Yamaha Vixion.

2. Mengetahui adanya perbedaan penggunaan variasi zat aditif carbon

cleaner pada bahan bakar pertamax RON 92 terhadap akselerasi Yamaha

Vixion.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelian dalam penulisan skripsi ini adalah:

1. Terdapat perbedaan penggunaan variasi zat aditif carbon cleaner pada

bahan bakar pertamax RON 92 terhadap daya mesin Yamaha Vixion.

2. Terdapat perbedaan penggunaan variasi zat aditif carbon cleaner pada

bahan bakar pertamax RON 92 terhadap akselerasi Yamaha Vixion.


6

E. Batasan Penelitian

Agar penelitian ini dapat terarah dengan baik, maka diambil batasan

masalah sebagai berikut:

1. Sepeda motor Yamaha Vixion dengan jarak tempuh diatas 20.000 km.

2. Bakar bakar pertamax RON 92.

3. Zat adiktif yang digunakan adalah carbon cleaner.

4. Penelitian ini tidak menjelaskan reaksi kimia dan berat jenis yang

dihasilkan dari campuran bahan bakar dan carbon cleaner.

5. Penetapan campuran cairan carbon cleaner 0 ml, 15 ml dan 25 ml.

6. Pengujian daya mesin dan akselerasi dilakukan dengan alat dynotest.

7. Penelitian ini hanya untuk mengetahui daya dan akselerasi mesin.

8. Variasi putaran mesin yang digunakan 2500 rpm sampai 8500 rpm dengan

kenaikan 500 rpm.

9. Pengujian akserasi yaitu pada kecepatan 30 km/h sampai 120 km/h dengan

kenaikan 10 Km/h.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Akademik

Penelitian ini dapat menjadi bahan pengetahuan ilmu tentang pengaruh

kadar nilai oktan terhadap daya yang dihasilkan pada kendaraan sepeda

motor dan akselerasi agar lebih efisiensi. Menambah wawasan tentang

penggunaan bahan bakar yang terpat digunakan pada suatu kendaraan,

sehingga dapat mengurangi kerak dari sisa pembakaran. Penelitian ini juga
7

sebagai pengembangan ilmu dan sebagai rujukan dalam pembelajaran di

bidang otomotif.

2. Bagi Dunia Otomotif

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan dan pertimbangan

pengembangan teknologi otomotif untuk meningkatkan daya dan

akselerasi mesin sepeda motor.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini hanya mengetahui pengaruh yang ditimbulkan carbon

cleaner pada RON 92 terhadap daya dan akselerasi mesin. Bagi peneliti

selanjutnya dapat meneliti pengaruh terhadap suhu kerja mesin dan

konsumsi bahan bakar.

G. Definisi Operasional

Pada penelitiaan ini untuk mempermudah pemahaman istilah akan

dijelaskan beberapa definisisi operasional sebagai berikut:

1. Fuel Injection adalah sistem pencampuran bahan bakar dengan udara

yang diatur secara elektronik.

2. Pertamax adalah bahan bakar minyak dari produsen pertamina dengan

penambahan zat adiktif dalam proses pengolahannya. Mempunyai

kandungan nilai oktan 92 dan bahan bakar tanpa timbal.

3. RON (research octan number) adalah bilangan nilai oktan pada bahan

bakar.

4. Carbon Cleaner adalah sebuah cairan khusus yang digunakan

membersihkan ruang bakar dan mengembalikan kondisi mesin kembali


8

prima. Menghilangkan sisa karbon yang ada dalam ruang bakar akibat

dari pembakaran tidak sempurna, sehingga ruang bakar menjadi lebih

bersih dari penumpukan karbon.

5. Daya dalam penelitian ini adalah besarnya kerja mesin selama waktu

tertentu yang dihasilkan oleh bahan bakar

6. Akselerasi adalah percepatan atau perubahan dalam satuan waktu tertentu.

Mesin yang mempunyai akselerasi yang baik, maka semakin cepat

kendaraan tersebut meningkatkan kecepatannya.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab III
    Bab III
    Dokumen15 halaman
    Bab III
    Kholiq An-Nur
    Belum ada peringkat
  • Bab II
    Bab II
    Dokumen18 halaman
    Bab II
    Kholiq An-Nur
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen2 halaman
    Lembar Pengesahan
    Kholiq An-Nur
    Belum ada peringkat
  • Judul Pertama
    Judul Pertama
    Dokumen1 halaman
    Judul Pertama
    Kholiq An-Nur
    Belum ada peringkat
  • Judul Kedua
    Judul Kedua
    Dokumen1 halaman
    Judul Kedua
    Kholiq An-Nur
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Kholiq An-Nur
    Belum ada peringkat