Anda di halaman 1dari 4

Siti Mardiani

XI IPS 6
Cerpen

 Tema: Pandemi Covid-19


 Tokoh dan karakter: 1. Bu Deri/ibu ( Sabar, Perhatian )
2. Rani/adik (pendiam)
3. Bobi/kakak (banyak bicara,penurut)
4. Pa Budi/ ayah( pekerja keras )
 Alur: Maju
 Latar:> Tempat: Rumah Pa Budi, kamar Rani dan Bobi,ruang makan,
Warung.
> Waktu: Pagi hari ,senin pagi

> Sosial: Kesabaran, kesusahan, kesedihan.

Semua Karena Corona

Suasana pagi ini tampaknya mulai sepi, kegiatan banyak terhenti. Ya, sejak
munculnya virus corona atau Covid-19 di Indonesia, berbagai daerah di seluruh
pelosok negeri mulai menerapkan peraturan untuk menggalakkan gerakan
#dirumahaja. Banyak kegiatan yang diliburkan, baik swasta maupun instansi
pemerintah menggalakkan work from home untuk pekerjanya, hal tersebut
membuat ruang gerak masyarakat semakin berkurang. Semua kegiatan dilakukan
secara daring. Nyatanya, pandemi ini bukan hanya menggerogoti manusia saja,
sektor ekonomi hingga pendidikan juga ikut merasakan dampaknya.

Rani dan Bobi pagi ini bangun sedikit terlambat 15 menit, akhirnya mau tak
mau bu Deri membangunkannya…… Bu Deri membangunkan Bobi terlebih dulu.
“Bob bangun tidak seperti biasanya kamu telat bangun” ucap bu Deri.

“hmm iya bu…” sahut bobi.

“baiklah ibu tunggu dibawah ya sekalian kita sarapan sama sama nanti, ibu
ingin membangunkan adikmu dulu..”ucap bu Deri.

Bu Deri berjalan menuju kamar Rani……

“ Rani bangun nak” ucap bu Deri.

“ hmmm, sebentar bu lima menit lagi ya” ucapnya sambil menutupi


mukanya dengan bantal.

“ hey cepat bangun dulu turun lalu sarapan bersama, ayah dan bobi sudah
dibawah” ucap bu Deri.

“ iya bu baiklah….” Ucap Rani.

Beberapa menit kemudian semuanya sudah berkumpul di ruang makan.

“ setelah selesai makan ayah mau bicara ya” ucap pa Budi dengan nada lemas.

“ Ada apa yah?” ucap bu Deri.

“ iya yah ada apa tumben sekali ayah bicara dengan nada seperti itu” sahut Bobi
dan Rani.

“ sudah makan saja dulu..” ucap pa Budi

Setelah selesai makan mereka membahas soal corona. Rani dengan


semangat menimpali ayahnya dengan bercerita bahwa ia diliburkan dari sekolah
dan belajar dari jarak jauh. Pada saat itu Bobi juga menceritakan betapa ia
kesusahan dalam menangkap pembelajaran secara daring ini, yang membuat nilai
nya semakin menurun terlebih lagi kesulitan ini juga ditambah dengan masalah
koneksi dan kuota jaringan yang terkadang tidak memungkinkan.

“ iya ayah paham dengan kondisi itu, tapi kalian harus tetap semangat dan mencari
metode belajar yang bisa membantu diri kalian sendiri.” Ucap pa Budi.

“ iya yah, tapi kita terkadang lelah dengan semua ini, terlebih lagi kita jadi tidak
bisa bertemu dengan teman- teman.” Ucap Bobi.
“ ya untuk sementara waktu tidak apa apa kalian di rumah saja dulu lagi pula
kalian masih bisa video call untuk bincang bersama kan..” ucap pa Budi.

“iya yah…..” sahut Bobi.

“ sebenarnya ada yang ingin ayah beritahu ke kalian…” ucap pa Budi.

“ ada apa yah? Kok raut muka nya sedih seperti itu?” ucap bu Deri.

“ ayah diberhentikan dari tempat kerja ayah bu…” sahut pa Budi.

“ astagfirullah yah, lalu bagaimana ini ya allah..” ucap bu Deri.

“ tenang bu insha allah ayah akan terus berusaha”ucap pa Budi.

“ gapapa yah, ibu tau kok di masa pandemic ini bukan hanya kita yang merasakan
kesusahan ini jadi kita harus sabar dan menerima nya dengan lapang dada” ucap bu
Deri.

“ Bob..Ran.. mulai sekarang kalian jangan boros yaa..” ucap ayah.

“ Rani sedih dengar ini yah, yang sabarya yah”sahut Rani.

“ iya yah Bobi dan Rani janji untuk tidak boros” ucap Bobi.

“ anak ayah pintar pintar yaa..terima kasih ya sudah mau mengerti keadaan
sekarang ini, oh iya ayah juga akan kerja keras mulai senin pagi ayah akan
berjualan kue dan gorengan buatan ibu di depan rumah”

“ baik yah nanti kita akan bantu oke..” sahut Rani dan Bobi.

Setelah selesai berbincang akhirnya mereka semua menerima ini dengan


lapang dada dan berusaha agar tidak kekurangan dengan berjualan kue dan
gorengan. Pada intinya di masa pandemic ini memang banyak yang merasakan hal
itu terlebih lagi banyak orang yang terjangkit virus itu bahkan peningkatan nya
terus menaik setiap hari nya.

Oleh sebab itu kita harus tetap mengikuti peraturan dan ketentuan yang ada
serta mematuhi protokol kesehetan jaga kebersihan agar semua berjalan dengan
baik dan vwabah ini akan segeran menghilang. Bobi dan Rani pun selalu
menggunakan masker dan sarung tangan saat membantu ayah dan ibunya begitu
pula ibu dan ayahnya.

Mereka tetap semangat menjalani kehidupan sehari hari nya agar tidak terus
kesusahan dan kekurangan dan tetap menjaga kesehatan dan kebersihan dengan
baik karena mereka tidak ingin terjangkit virus itu sebab jika terjangkit itu akan
menambah beban kesusahan mereka.

Anda mungkin juga menyukai