Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

D!REKTORAT JENDERAL BINA MARGA

PROSEDUR
PENYIAPAN PROGRAM !NVESTIGASI LOKASI RAWAN KECELAKAAN
SOP/UPM-K3/DJBM.O8

Disahkan diJakarta pada tanggal 01 Maret 2017

NIP : 1 95801 251 986031 001

Nomor Salinan Status Dokumen

AS LI

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Nomor Dokumen : SOP/UPM-K3/DJOM-08 Berlaku
Tanogal : 01 Maret 20'17
Nomor Revlsi : 00 Halaman :ldari 5

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan panduan dalam penyiapan program
investigasi lokasi rawan kecelakaan berdasarkan laporan pemantauan penanganan rawan
kecelakaan, Usulan Program Penanganan Jalan dan database keselamatan jalan.

2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup prosedur penyiapan program investigasi lokasi rawan kecelakaan inimeliputi:
a. Prosedur ini digunakan di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
b. Data kecelakaan lalulintas yang digunakan berasal dari data IRSMS Kepolisian Rl.

3. REFERENSI
3.1 Peraturan Menteri O4lPRTlMl2009, tentang Sistem Manajemen Mutu di Departemen
Pekerjaan Umum.
3.2 lnstruksi Direktur Jenderal Bina Marga No. 02/lN/Db12012 tentang Panduan Teknis
Rekayasa Keselamatan Jalan.
3.3 Pedoman Penanganan LokasiRawan Kecelakaan Lalu Lintas Pd T-09-2004-8
9.4 Manual Sistem Terintegrasi (Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan

Lingkungan) Direktorat Jenderal Bina Marga, MMK3UDJBM/2O16 tanggal 01 Juli 2016


Rev.00.

4. DEFINISI
4.1 LokasiRawanKecelakaan
Suatu lokasi dimana angka kecelakaan tinggi dengan kejadian kecelakaan berulang
alam suatu ruang dan rentang waktu yang relatif sama yang diakibatkan oleh suatu
penyebab tertentu.
(Pd T-09-2004-8)
4.2 lnvestigasi Lokasi Rawan Kecelakaan
Kegiatan reaktif terkait keselamatan jalan menggunakan data kecelakaan untuk
mencari pola tabrakan disuatu lokasi rawan kecelakaan yang dikembangkan dengan
tindakan terpadu yang biayanya murah untuk mengurangi tingkat keparahan
kecelakaan pada masa mendatang.
4.3 tntegrated Road Safety Management Systerm (/RSMS)
Sistem lnformasi Kecelakaan Lalu Lintas yang dikelola oleh Kepolisian Rl berisi
pengembangan dari database kecelakaan lalulintas diseluruh jalan lndonesia.
4.4 Sinkronisasi Peta IRSMS terhadap Peta Jalan Nasional
Nomor Dokumen : SOP/UPM-K3/OJOM-08 Berlaku
Tanooal : 01 Maret 2017
Nomor Revisi : 00 Halaman :2dariS

Melakukan sinkronisasi/penyesuaian data kecelakaan lalulintas yang terdapat pada


peta IRSMS Kepolisian Rl terhadap peta jalan Nasional Kementerian PUPR dalam
kurun waktu tertentu untuk mendapatkan data kecelakaan lalulintas yang terjadi di
Jalan Nasional.
4.5 Pembobotan
Pemberian boboUangka pada suatu kejadian kecelakaan berdasarkan tingkat
keparahan yang terjadi pada kejadian tersebut, yang kemudian diakumulasi dengan
kejadian lain dilokasi dengan radius 200 - 300 m.

KETENTUAN UMUM
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015,
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Pasal 352
Subdirektorat Lingkungan dan Keselamatan Jalan mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan, penyusunan dan pengembangan teknik lingkungan, mitigasi bencana alam,
konstruksi berkelanjutan, keselamatan jalan serta penyiapan kebijakan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L) bidang jalan.
Pasal 353
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 353, Subdirektorat
Lingkungan dan Keselamatan Jalan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan dan pengembangan norma, standar, prosedur dan kriteria teknik


lingkungan, mitigasi bencana alam, konstruksi berkelanjutan dan keselamatan jalan
serta penyiapan kebijakan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dan
lingkungan (smk3l) bidang jalan;
b. Penyiapan kebijakan dan penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan, dampak
lalu lintas dan dampak sosial budaya akibat jalan;
c. Penyiapan, pelaksanaan, pembinaan serta evaluasi mitigasi bencana alam dan
konstruksi yang berkelanjutan;
d, Penyiapan program audit keselamatan jalan dan investigasi lokasi rawan kecelakaan;
dan
e, Pembinaan dan evaluasi pelaksanaan kelaikan fungsijalan.
Pasal 354
Subdirektorat Lingkungan dan Keselamatan Jalan terdiri atas:
a. Seksi Lingkungan; dan
b. Seksi Keselamatan Jalan
Nomor Dokumen : SOP/UPM-K3/DJDM-08 Berlaku
Tanooal : 01 Maret 2017
Nomor Revlsi : 00 Halamen :3darl 5

Pasal 355
1) Seksi Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan
pengembangan norma, standar, prosedur dan kriteria teknik lingkungan, mitigasi
bencana alam dan konstruksi berkelanjutan serta penyiapan kebijakan Sistem
Manajemen keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi dan Lingkungan,
penyiapan kebijakan dan penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan, dampak
lalu lintas dan dampak sosial budaya akibat jalan dan penyiapan, pelaksanaan,
pembinaan serta evaluasi mitigasi bencana alam dan konstruksiyang berkelanjutan
2) Seksi Keselamatan Jalan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan,
dan pengembangan norma, standar, prosedur dan kriteria keselamatan jalan, program
audit keselamatan jalan dan investigasi lokasi rawan kecelakaan; serta pembinaan dan
evaluasi pelaksanaan kelaikan fungsi jalan.

DireKorat Jenderal Bina Kementerian Umum dan Perumahan


Nomor Dokumen SOP/UPM-K3/OJDM-08 Berlaku
Tanosal :01 Maret 2017
Nomor Revisi : 00 Helaman :4 darl 5

6. RINCIAN PROSEDUR

U3rjan Potrr
Pmngenm Jel
(DrPA)
L+o6n
PSf,Eiam
Pmng8m Rr
KElekeen d
Subdlt PI€mm
da PmrogEmr
Oli. PrsrusiJe[
SuEt poflnoho.r
dsi Unit f€da
ln!leBi ldn
Oltabasr
kcdameim Jala

Oisudks
&nga kcbut u

Dilarang memperbanyak sebagian atau


Umum dan Perumahan
Nomor Dokumen : SOP/UPM-K3/DJDM-08 Tansgal Berlaku :01 Maret2017
Nomor Revisi : 00 Halaman :5dari 5

7, FORMULIR
7.1 Contoh Pembobotan Lokasi Rawan Kecelakaan

Direktorat Jenderal Bina MaEa, Kementerian Pekeriaan Umum dan Perumahan


Nomor Dokumen : SOP/UPM-K3/OJOM-08 Berlaku
Tanggal : 01 Maret 2017
Nomor Revisi : 00 Halaman :1dari 1

Lampiran 7.1
Pembobotan Lokasi Rawan Kecelakaan
Pembobotan dilakukan dengan menghitung jumlah kejadian berdasarkan tingkat kefatalan,
bukan dihitung darijumlah korban. Bobot untuk masing-masing tingkat kefatalan:
(MD)
a. Tabrakan dengan korban Meninggal Dunia : 10
b. Tabrakan dengan korban Luka Berat (LB) :5
c. Tabrakan dengan korban Luka Ringan (LR) :1

Contoh Data Kecelakaan di Ruas Jalan X Dalam Kurun Waktu 3 Tahun


Jumlah Korban
No. Lokasi - KM
MD LB LR
Bobot Jumlah

1 13 + 200 1 0 0 10

2 13 + 250 0 0 2 1
31
3 13 +100 2 1 0 10

4 13 + 220 3 0 0 10

5 7+500 1 2 0 10

6 7+300 0 I 0 5

7 7+ 200 0 2 1 5 35

I 7+ 400 0 3 0 5

I 7+350 1 1 0 10

10 10 + 200 5 1 0 10 10

Lokasi rawan kecelakaan berdasarakan pembobotan, yaitu > 30 adalah di KM 13+100 - 13+250
dan KM 7+200 - 7+500.

tertulis dad

Anda mungkin juga menyukai