Anda di halaman 1dari 52

CV

NAMA Dra. Laswety Bakar, M.Epid., Apt.

TEMPAT/TGL LAHIR Batusangkar Sumatera Barat , 26 Agustus 1951


ALAMAT H.Simbang II no.26 Kali Abang Tengah Bekasi Utara

PENDIDIKAN Apoteke Universitas Andalas Padang (1981)


Magister Epidemiologi Pasca Sarjana Universitas Indonesia Jakarta (1997)

PEKERJAAN . RSUPN DR. Cipto Mangunkusomo


▪ Instalasi Farmasi 1982 -2007
▪ Instalasi Sterilisasi Pusat (CSSD) 2008- 2012
▪ Purnabakti ( Pensiun) dalam jabatan fungsional
Apoteker Utama ,golongan IV d - Pembina Utama
2. Dosen Program Studi Farmasi dan Apoteker UHAMKA Jakarta dan Program Studi MARS UMY
3. Narasumber
• Pelayanan Farmasi
• Pelayanan Sterilisasi
4. Surveior Kars 2019 – Sek

PENGALAMAN 1. ISFI (Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia) 2005-2009


ORGANISASI 2. Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit (HISFARSI) 1985-2016
3. Asosiasi CSSD ( PIPSI – PERSISI- HISSI ) 2008-2016
4. PERSISI (Perkumpulan Sterilisasi Indonesia) 2017-sekarang
POKOK BAHASAN

IMPLEMENTASI
DTT
STERILISASI

DEKONTAMINASI

STERILISASI
SENTRAL

REGULASI
REGULASI
WHO ( World Health Organization )
Strategi-strategi PPI untuk mencegah atau membatasi penyebaran
di era pandemi COVID-19
Menjalankan langkah-langkah KEWASPADAAN STANDAR untuk
semua pasien.

Memastikan dilakukannya triase, identifikasi awal, dan pengendalian


sumber.

Menerapkan langkah-langkah pencegahan tambahan empiris atas kasus-


kasus suspek infeksi COVID-19.

Menerapkan pengendalian administrasi.

Menggunakan pengendalian lingkungan dan rekayasa.


KEWASPADAAN STANDAR
Kebersihan tangan

Kebersihan pernapasan (etika batuk/bersin)

APD sesuai risiko (TRANSMISI KONTAK DAN DROPLET)

Praktik suntikan, manajemen benda tajam dan pencegahan luka


dengan aman

PENANGANAN, PEMBERSIHAN DAN DISINFEKSI DEKONTAMINASI


PERALATAN PERAWATAN PASIEN DENGAN AMAN PERALATAN YANG
TERKONTAMINASI
Membersihkan lingkungan

Penanganan dan pencucian linen yang sudah dipakai dengan


aman

Pengelolaan limbah
DEKONTAMINASI
Sumber: World Health Organization. 2016.
Decontamination and reprocessing of medical devices for health-care facilities. World Health Organization. Diakses dari:
https://www.who.int/infection-prevention/publications/decontamination/en/

Melepaskan kotoran dan mikroorganisme patogen


dari benda-benda sehingga aman dipegang, untuk
diproses lebih lanjut, digunakan atau dibuang.

PEMBERSIHAN DISINFEKSI STERILISASI


PMK No. 27 thn 2017 PMK no 7 thn 2019 tentang
Kesehatan Lingkungan RS
Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Proses Dekontaminasi melalui
Pelayanan Kesehatan Disinfeksi dan Sterilisasi
• Dekontaminasi ▪ Dekontaminasi
perawatan pasien peralatan upaya mengurangi dan / atau
menghilangkan kontaminasi oleh
dilakukan penatalaksanaan mikroorganisme pada orang, peralatan,
peralatan bekas pakai perawatan bahan, dan ruang melalui disinfeksi dan
pasien yang terkontaminasi darah sterilisasi cara fisik dan kimiawi.
atau cairan tubuh (pre-cleaning, Cara dekontaminasi yang sering
cleaning, disinfeksi, dan sterilisasi) dipakai di rumah sakit adalah
sesuai SPO desinfeksi dan sterilisasi
PEMBERSIHAN AWAL (PRE-CLEANING):
Proses yang membuat benda mati lebih aman untuk di tangani oleh
Petugas sebelum di bersihkan dan mengurangi, tapi tidak menghilangkan
, jumlah mikroorganisme yang mengkontaminasi.

PEMBERSIHAN ( CLEANING):
Proses secara fisik membuang semua kotoran, darah, atau cairan tubuh lainnya dari
permukaan benda mati ataupun membuang sejumlah mikroorganisme utk mengurangi risiko
bagi mereka yang menyentuh kulit atau menangani objek tsb.
Proses ini mencuci sepenuhnya dengan sabun atau detergen dan air atau menggunakan
enzim, membilas dengan air bersih, dan mengeringkan.

DISINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT):


Proses menghilangkan semua mikroorganisme, kecuali
beberapa endospora bakterial dari objek,dengan merebus, menguapkan atau
memakai disinfektan kimiawi.

STERILISASI:
Proses menghilangkan semua mikroorganisme (bakteria,
virus, fungi dan parasit) termasuk endospora menggunakan uap tekanan tinggi
(otoklaf), panas kering (oven), sterilisasi kimiawi, atau radiasi.
KARS
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit
(SNARS) edisi 1.1
ICRA
INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT

Proses multidisiplin yang berfokus


pada pengurangan risiko
terinfeksi pada petugas, pasien
dan pengunjung di RS

➢Standar PPI. 7.1


➢ Standar PPI. 7.2
➢Standar PPI 7.2.1
STANDAR
PPI 7.1 Maksud dan tujuan PPI 7.1
Rumah sakit juga melakukan asesmen
Rumah sakit
melaksanakan risiko terhadap kegiatan penunjang di
identifikasi prosedur rumah sakit yang harus mengikuti prinsip-
dan kegiatan prinsip pencegahan dan pengendalian
penunjang pelayanan infeksi serta melaksanakan strategi untuk
yang berisiko infeksi
menurunkan risiko infeksi, namun tidak
serta menerapkan
strategi untuk terbatas pada
menurunkan risiko a)sterilisasi alat;
infeksi. b)pengelolaan linen/londri;
c)pengelolaan sampah;
d)penyediaan makanan;
e)kamarjenazah.
STANDAR Maksud dan Tujuan PPI 7.2
PPI 7.2 Risiko infeksi dapat ditekan melalui kegiatan
dekontaminasi, pre-cleaning, cleaning, disinfeksi, dan
Rumah sakit sterilisasi. Pembersihan alat kesehatan dilaksanakan
sesuai peraturan perundangan-undangan meliputi :
menurunkan risiko 1.kritikal, untuk alat kesehatan yang digunakan untuk
infeksi dengan jaringan steril atau sistem darah dengan menggunakan
melakukan teknik sterilisasi seperti instrumen operasi
pembersihan dan 2.semi kritikal, berkaitan dengan mukosa dengan
sterilisasi peralatan menggunakan disinfeksi tingkat tinggi (DTT) seperti naso
dengan baik serta gastric tube(NGT) dan alat endoskopi
mengelola dengan 3.non kritikal, untuk peralatan yang digunakan pada
permukaan tubuh dengan menggunakan disinfeksi
benar. tingkat rendah sepertitensi meter dan thermomete
Bahan medis habis pakai (BMHP) yang steril seperti
kateter, benang,dan sebagainya ditentukan tanggal habis
pakainya. Jika waktu habis pakainya sudah lewat,
produsen barang tidak menjamin sterilitas, keamanan atau
stabilitasnya. Beberapa bahan medis habis pakaiberisi
pernyataan bahwa barang tetap steril sepanjang kemasan
masih utuh tidak terbuka.
Alkes yang terkontaminasi pasien
Standar PPI 7.2

• PROSES DEKOMENTASI alat kesehatan dikatagorikan


(SPAULDING ):
1.kritikal, untuk alat kesehatan yang digunakan untuk jaringan steril atau
sistem darah dengan menggunakan teknik sterilisasi seperti instrumen
operasi
2.semi kritikal, berkaitan dengan mukosa dengan menggunakan disinfeksi
tingkat tinggi (DTT) seperti naso gastric tube(NGT) dan alat endoskopi
3.non kritikal, untuk peralatan yang digunakan pada permukaan tubuh
dengan menggunakan disinfeksi tingkat rendah sepertitensi meter dan
thermomete
• TEMPAT PELAKSANAAN DEKONTAMINASI
▪ Kritikal dan semi kritikal → CSSD
▪ Non kritikal → Unit perawatan pasien
STANDAR Maksud dan Tujuan PPI 7.2.1
PPI 7.2.1 • Rumah sakit menetapkan ketentuan tentang penggunaan kembali
alat sekali pakai sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan standar profesional, termasuk penetapan meliputi
Rumah sakit a) alat dan material yang dapat dipakai kembali;
mengidentifikasi dan b) jumlah maksimum pemakaian ulang dari setiap alat secara
spesifik;
menerapkan proses
c) identifikasi kerusakan akibat pemakaian dan keretakan yang
untuk mengelola menandakan alat tidak dapat dipakai;
perbekalan farmasi d) proses pembersihan setiap alat yang segera dilakukan sesudah
habis pakai (supplies) yg pemakaian dan mengikuti protokol yang jelas;
e) pencantuman identifikasi pasien pada bahan medis habis
sudah kadaluwarsa dan
pakai untuk hemodialisis;
penggunaan ulang f) pencatatan bahan medis habis pakai yang reuse di rekam
peralatan sekali-pakai medis;
apabila diizinkan oleh g) evaluasi untuk menurunkan risiko infeksi bahan medis habis
pakai yang di-reuse.
peraturan perUndang-
• Ada 2 (dua) risiko jika menggunakan lagi (reuse)alat sekali
Undangan pakai.Terdapat risiko tinggi terkena infeksi dan juga terdapat risiko
kinerja alat tidak cukup atau tidak dapat terjamin sterilitas serta
fungsinya.
Penggunaan ulang peralatan sekali-pakai
terkontaminasi pasien Covid 19
Standar PPI 7.2.1
Rumah sakit menetapkan ketentuan
tentang penggunaan kembali alat sekali
pakai sesuai dengan peraturan Cost effectivenes
perundang-undangan dan standar
profesional, termasuk penetapan meliputi :
a) alat dan material yang dapat dipakai Klinis (patient safety)
kembali;
b) jumlah maksimum pemakaian ulang Keamanan personil
dari setiap alat secara spesifik; Pertimbangan
c) identifikasi kerusakan akibat pemakaian
dan keretakan yang menandakan alat Etika & medico legal
tidak dapat dipakai;
d) proses pembersihan setiap alat yang Fasilitas
segera dilakukan sesudah pemakaian ( Sarana - Prasarana )
dan mengikuti protokol yang jelas;
Rumah Sakit harus mempunyai Panduan
Peralatan yang seharusnya sekali pakai (single-use) dilakukan (re-use)

Rumah sakit harus dapat menentukan :


• Siapa yang berwenang menentukan jumlah maksimum reuse untuk peralatan dan bahan singleuse di re-
use apakah dokter atau perawat
• Daftar Peralatan dan bahan single use yang tidak boleh digunakan kembali atau dilakukan proses re-use
• Peralatan yang bertanda single use tidak boleh di reuse kecuali yg sudah masuk dlm daftar reuse
• Alat kesehatan single-use yang di re-use harus ditandai dengan kode warna , penandaan warna dilakukan
sesuai kesepakatan
• Harus ada prosedur tertulis (Standar Prosedur Operasional) tentang pembersihan dan sterilisasi barang
single-use
• Reprocessing alat yang terkontaminasi harus dilakukan pada area unclean yang dirancang dan digunakan
khusus untuk proses pre-cleaning / cleaning dengan syarat ruangan harus terpisah dari ruang lain
• Penentuan tanggal kadaluarsa dengan tepat harus ditetapkan dgn pertimbangan :
➢ Bahan pengemas dari alat kesehatan steril
➢ Kondisi penyimpanan alat kesehatan steril
STERILISASI
SENTRAL
INSTALASI PELAYANAN
STERILISASI SENTRAL STERILISASI
(MANDIRI)
satu atap
MANAJEMEN

SURFOK STERILSASI SENTRAL SNARS ed.11


SERTIFIKASI KETENAGAAN
SUPLIER
Instalasi Farmasi CUSTOMER
Unit Laundry
CSSD ( Unit Pemakai )

barang bersih Loket Loket Barang kotor


terima terima
barang barang
bersih kotor
Gudang
Uji
sele
ksi
Barang bersih Pengawasan
Pengemasan & mutu
Pembersihan
Labeling

Uji mutu

Barang steril Proses Penyimpanan Loket


rusak sterilisasi barang steril distri
busi

Proses
ulang
Kebijakan FASILITAS

•Semua instrumen diproses secara sentral, jika tidak memungkinkan maka kebijakan dan prosedur harus
1 konsisten untuk semua satelit.
•Luas CSSD sesuai dengan kebutuhan dan desain sesuai standar
2
•Area precleaning dan cleaning cukup untuk peralatan yang dibutuhkan dan memiliki tempat khusus untuk
3 menggunakan dan melepaskan APD

4 • Sink untuk pembersihan terdiri dari 3 sink untuk perendaman, pencucian dan pembilasan

•Pada alur kerja terdapat dinding pemisah antara ruang kotor dan bersih, pass box untuk memghindari
5 lorong dan tidak terbuka
•Suhu dan kelembaban dimonitor di area kotor , area bersih dan ruang penyimpanan steril dan dicatat
6 setiap hari
•Lantai dan dinding terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan, plafon permukaan yg rata dan terbuat dari
7 material yg tidak mudah rontok
•Tekanan positif untuk area steril, area bersih dan tekanan negatif untuk area kotor serta pencahayaan
8 yang cukup untuk semua area kerja
Luas

Suhu
Sarana – Prasarana
Kelembaban
AREA KOTOR AREA BERSIH AREA STERIL
.Loket kotor
• Loket bersih & . R.Penyimpanan
.R.Penerimaan R. Kemas • R. . R,Distribusi Tekanan
instrument kotor Produksi • R. . Loket Distribusi
Mesin barang steril
.R. Pencucian
Pertukaran
Udara

AREA UMUM Meja, Rak,


R.Pimpinan dan staf Mesin
R. Pertemuan
R.Gudang BMHP
R.Lain-lain Dll
DEKONTAMINASI
TUJUAN DEKONTAMINASI
membuang kotoran yang tidak
terlihat (Mikroorganisme)

pengunjung dan lingkungan rumah


kepada pasien, petugas kesehatan,
kesehatan yang terkontaminasi
Untuk memutus mata rantai
penularan infeksi dari alat membuang kotoran yang
TUJUAN UMUM

tampak.

TUJUAN KHUSUS menyiapkan semua permukaan untuk


sakit kontak langsung dengan alat pensteril
Untuk atau desinfektan.

mencegah penyebaran infeksi melalui


peralatan pasien atau permukaan
lingkungan.

melindungi personal dan pasien.


ALKES KRITIKAL dan SEMI
KRITIKAL terkontaminasi SIKLUS DEKONTAMINASI
proses pre cleaning di unit tempatkan
dalam trolley tertutup kirim ke Sterilisasi
Sentral
Uji kering-uji
fungsi – STERIISASI
Pembersihan
Penerimaan desinfeksi
Pengeringan setting- Suhu tunggi
kemas- atau
labeling Suhu rendah

Pembersihan Penyimpanan alatkes


steril di ruang steril

DTT
Desinfeksi Tingkat Pendistibusian alkes
Tinggi steril dlm trolley
tertutup

Uji kering-uji fungsi – Unit Pemakai


setting-kemas-labeling

MONITORING dan EVALUASI


DEKOMENTASI PEMROSESAN DI TITIK TRANSPORTASI ALKES PENERIMAAN DAN UJI
1 PEMAKAIAN ( PRE- TERKONTAMINASI KELAYAKAN
CLEANING)

DEKONTAMINASI
PEMBERSIHAN PEMBILASAN PENGERINGAN
2

DEKONTAMINASI UJI FUNGSI - PENGEMASAN - DTT atau


3 SETTING LABELING STERILISASI
PROSES ALAT KESEHATAN TERKONTAMINASI

Unit Pemakai CSSD


Alkes terkontaminasi
i pre-cleaning DEKONTAMINASI – 3.

pre-cleaning
Cleaning
Ruang Pre cleaning & Ruang Ruang Steril Penyimpanan
Pre-cleaning cleaning
Alkes bersih dan kering Pengemasan & sterilisasi & distribusi alkes steril
Alkes bersih dan kering
Cleaning
Uji Fungsi & Setting

Alkes bersih dan kering Pengemasan

Penandaan
Alkes steril
Alkes bersih dan kering
dalam Alkes bersih ,siap steril
pengemas,penandaan
Uji Visual
Proses sterilisasi
Penyimpanan
Alkes steril Alkes
disimpan , siap steril
dipakai pasien Distribusi
DEKONTAMINASI Petugas Menggunakan APD
• PRE-CLEANING
o Proses pencucian awal yang dilakukan pada unit pengguna/tempat tindakan
o Menggunakan air mengalir atau laruran enzymatic (bila diperlukan) merusak dan
mengurai kontaminan (mikroba) atau kotoran
o Tempatkan instrument dalam wadah , Tidak membawa instrument dengan air rendaman
• TRANSPORTASI INSTRUMEN KOTOR
o Wadah Tertutup (container tertutup)
o Melalui alur atau lift khusus instrument kotor
• UJI KELAYAKAN
Pastikan instrument kotor diterima dalam keadaan lembab
Pastikan instrument yang diterima sesuai dengan form permintaan sterilisasi
Pemeriksaan kelengkapan atau kerusakan instrument
Pemeriksaan kemungkinan adanya korosif, retak atau lainnya
Pisahkan atau kembalikan instrument rusak/tidak layak proses ke unit kerja
Berikan catatan pada form permintaan sterilisasi
Instrument yang lengkap dan layak proses siap untuk proses cleaning
DISINFEKSI & PENCUCIAN SECARA MANUAL
Rendam instrumen didalam sebuah
cairan pembersih dan cairan disinfektan
➢ Bubuk pencuci harus Parameter penting
dilarutjan terlebih dahulu ➢ Konsentrasi yang tepat
didalam air ➢ Temperatur yang tepat
Bagian permukaan dan celah terendam
➢ Waktu pemrosesan yang tepat
cairan secara menyeluruh
2 liter cairan disinfektan dengan konsentrasi 2 %
1.960 ml air + 40 ml cairan disinfektan = 2.000 ml total volume

Bilas intrumen dengan air dingin ➢ Kotoran yang masih menempel


yang mengalir dibersihkan secara manual dengan
sikat dengan kekerasan medium
hard.
Pengeringan Instrumen: Instrumen bedah harus segera ➢ Pembilasan akhir dengan air
➢ Kain daya serap tinggi, demineralisasi
handuk dikeringkan ➢ Jangan gunakan cairan pembersih
➢ Kompresor udara yang bersifat abrasif atau sikat besi
DISINFEKSI & PENCUCIAN DENGAN MESIN
Proses :
Awalnya

Angkat pegangan basket kedalam susunan yang


telah ditentukan

Keluarkan instrumen segera setelah program pencucian


berakhir untuk menghindari kondensasi yang akan
mengakibatkan korosi. Seting program pencucian dan cairan pembersih
dengan kadar pH yang sesuai antara instrumen dan
material kontainer
a) Stainless Steel: cairan pembersih Alkali (pH 10 – 13)

Seting waktu pengeringan agak lama b) Aluminium: cairan pembersih pH-neutral

Pastikan pembilasan akhir dengan air dimineralisasi. Selalu ikuti instruksi manufaktur
ALKES BERSIH DAN KERING

UJI DTT
FUNGSI PENGEMASAN PENYIMPANAN
DAN Atau ALKES STERIL
DAN LABELING
SETTING STERILISASI
UJI FUNGSI
Pastikan instrumen bersih dan kering dengan mengamati permukaan dan lekukan yang ada pada tiap
instrumen
Harus dilakukan pada instrumen sehingga kita tahu instrumen mana yang tidak berfungsi dengan normal
yang bertujuan utk menghindari kerusakan pada pemakaian , instrumen tsb harus dipisahkan

Uji Umum Uji Spesifik


• Periksa instrumen dari kemungkinan kurang • Pastikan tidak patah atau bengkok , ketajaman
atau rusak. ( bengkok, patah, goresan) adanya keleluasan engsel untuk digerakan , baut/mur
karat, goresan, korosif, torehan, retak atau pada engsel terpasang baik
kotor • Pemeriksaan lainnya tergantung spesifikasi alat
• Pemeriksaan tingkat kebersihan pada gerigi, kesehatan
engsel

SETTING
Pengelompokan jenis instrument , Susunan sesuai urutan kerja pengguna jasa ,
Penetrasi sterilan efektif ( tidak menumpuk )
PENGEMASAN
Membungkus alat kesehatan bersih yang akan disterilkan untuk
menjaga sterilitas alkes tersebut sampai waktu penggunaan.

• Memilih dan menggunakan pengemas untuk


Standar Yang Di gunakan sterilisasi peralatan /instrumen sangatlah penting
• DIN DeutschesInstitutfürNormunge.V. DIN, Lembaga dan merupakan tanggung jawab dari petugas
standarisasi Jerman, sebuah asosiasinon-profit yang yang ada di unit CSSD
legal, telah beradadiBerlin sejak1917. • Meliputi semua jenis bahan yang tersedia yang
• EN:Standaryang berlaku di Eropa dan diawasioleh didesain untuk membungkus / mengemas
CEN (Komite Standarisasi untuk Eropa) barang / alat medik (disposable / re-use) untuk
disterilkan, disimpan dan tetap terjaga keamanan
• ISO:International Standard Organizations, dan sterilitasnya sampai digunakan.
OrganisasiStandarisasi Internasional yang berlaku di
negara-negara yang meratifikasi/ menyetujui. Pada • Karena bila salah akan berdampak pada hasil
umumnya menjadi patokan dasar negara-negara proses sterilisasi pada akhirnya akan di bayar
maju oleh pasien risikonya yaitu infeksi HAIs
• Bahan harus membiarkan penetrasi sterilan efektif ke seluruh
permukaan kemasan dan isinya
• Bahan kemasan harus tahan terhadap kondisi fisik yang akan dialami
pada saat proses sterilisasi berlangsung
Bahan • Bahan harus dapat menjaga sterilitas isinya hingga kemasan dibuka
PENGEMAS • Isinya harus mudah dipindahkan tanpa terjadi kontaminasi.

PEMILIHAN BAHAN KEMASAN

• MESIN STEAM STERILIZATION


• MESIN EO (Ethylene Oxide)
• Bahan kemasan harus memudahkan
• Bahan kemasan harus memudahkan penyerapan gas dan uap sterilan
proses pelepasan udara dan dengan baik, dan juga siap melepaskan
penyerapan uap yang baik pada gas dan uap tersebut dari kemasan dan
kemasan dan isinya. isinya waktu aerasi
FUNGSI PENGEMASAN dan SYARAT BAHAN PENGEMAS
Membungkus alat Sesuai dengan
kesehatan bersih metoda sterilisasi
yang akan disterilkan yang dipakai
Dapat menahan
Aman dan
mikroorganisme
mudah dibuka
Menjaga dan bakteri
sterilitas alat
kesehatan tsb
sampai waktu Kuat dan tahan
Segel yang baik
penggunaan lama

Memudahkan dan memberi


Tidak
keamanan petugas pada saat mengandung
Mudah
memindahkan alat dari satu tempat digunakan
racun
ke tempat lain tanpa terkontaminasi
PENGEMAS dari bahan Kain / Linen
Keuntungan : Kerugian
• Bisa dipakai ulang • Bukan penghalang yang baik, mudah menyerap air
• Murah, kuat • Mudah robek, bila terpapar panas terlalu lama
• Pelindung yang cukup baik • Perlu diperiksa terhadap kerusakan
• Mudah didapat dan digunakan • Bahan muslin berkualitas tinggi, 140 thread corent / inc, 2 lbr
• Tidak di bleach
• bahan tidak terlalu tebal / kaku

PENGEMAS dari bahan kertas untuk sekali pakai


Crepe paper Non-woven wrap
• KRITERIA : JENIS KERTAS YANG DAPAT DIPAKAI
• Tidak tembus air • Kertas kraft (medical grade)
• Memiliki kekuatan / tensile yang tinggi (sukar dirobek) • Kertas berlaminasi : terdiri dari 3 lapisan
• Merupakan penahan mikroorganisme yang baik • Kertas mentega mudah robek (non glaze) bisa untuk
sterilisasi uap
• Bebas dari bahan beracun
• Kertas krep, tidak mudah robek.
• Dapat dipakai untuk sterilisasi uap dan EO
• Kertas perkamen
PENGEMAS KOMBINASI

KERTAS DAN PLASTIK (POUCHES) FILM PLASTIK


• Kombinasi kertas dengan • Film plastik tidak dapat menyerap air
plastik memperbaiki (cairan/ uap)
kemampuan menghalangi • Tidak bisa digunakan utk sterilisasi uap
bakteri dan air • Dikombinasikan dgn Kertas pada salah
satu sisinya (Steripouches) apabila
• Sesuai untuk sterilisasi uap untuk sterilisasi uap
dan Ethylene Oxide • Polyethlene dpt menyerap Ethylene
Oxide
• Satu kali pakai • Bahan PVC (Polyvinyl Chloride) tidak
menyerap EO tidak
• Relatif mahal direkomendasikan untuk sterilisasi EO
Non Disposable
Packaging Material
PROSEDUR DAN LANGKAH PENGEMASAN

Persiapan dan inspeksi alat Sesuaikan dengan


Nama alat yang akan Jenis dan ukuran alat
sesuai dengan spesifikasi dan metoda steriisasi yang
dikemas instruksi dari pabrik yang akan dikemas
dipakai

Tempatkan indikator Metode dan penempatan


Metoda dan teknik Metoda pemberian segel
kimia (eksternal / label untuk identifikasi isi
pengemasan pada setiap kemasan kemasan
internal)

Aplikasi informasi untuk Petunjuk untuk Peringatan waktu Informasi mengenai aplikasi
pengendalian mutu, nomor pengeringan, pendinginan, pelindung setelah proses
lot, tanggal dan identifikasi penempatan kemasan penanganan setelah proses sterilisasi terhadap debu,
petugas dalam sterilisator sterilisasi uap, dsb.

Informasi untuk pemakai Misal : prosedur untuk


Petunjuk untuk penempatan pada penyimpanan kemasan steril,
penyimpangan, atau untuk guna mencegah inspeksi segel, tanggal
distribusi ke tempat pemakaian kemungkinan kontaminasi kadaluarsa, dsb
LABELING :
• Merupakan kegiatan pemberian label atau etiket atau
tanda pada masing-masing kemasan dari alat kesehatan
yang akan melalui proses sterilisasi atau sesudah proses
LABELING dan LABEL sterilisasi yang penting dalam proes Labeling
▪ Tanggal proses sterilisasi
LABEL ▪ Masa kadaluarsa
• Tanda yang memberi Informasi ▪ Operators
• Pemberian label untuk tanda / nomor ▪ Cycle
lot pada setiap kemasan yang
mencakup nomor mesin sterilisasi,
tanggal proses sterilisasi dan PEMBUATAN LABEL ALAT KESEHATAN STERIL
keterangan siklus ke berapa dari - nama set - nama mesin steril
mesin sterilisasi - isi set - nomor mesin steril
- tgl sterilisasi - nomor batch
- exp.date - namar operator
Label dibuat rangkap dua
satu ditempel → pada kemasan luar
satu ditempel → pada formulir DOKUMNEN CSSD
Kegunaan dan Tujuan Labeling

Memudahkan
untuk rotasi stok

Menghindar
kan Mengidentifi
Memberikan Sebagai
kehilangan
Mengidentifi
kasi
Memudahkan Untuk jaminan kasi jumlah Mengidentifi
informasi atau tertukar informasi
untuk recall ( memastikan mutu
khususnya
instrument
waktu
kasi
waktu bahwa proses terhadap alat dan instrumen
penarikan ) bila instrument penyimpana
kadaluarsa sudah kesehatan
unit pemakai
instrumen
n dan proses
yang akan
telah dilakukan steril yang yang telah digunaka
pada setiap selama pendistribusi
didistribusikan dihasilkan
proses
dipakai
an
kemasan yang
atau di ruang sterilisasi
telah di
penyimpanan
sterilkan
AS/NZS 4187:2003
Australian Standard/ New Zealand Standard

Kemasan steril tidak


Waktu Kadaluwarsa adalah tergantung dapat digunakan
kejadian dan tergantung pada: apabila rusak,
terbuka, lembab
setelah sterilisasi atau
kontak dengan
Material pengemas, Probabilitas permukaan yang
kondisi basah, kotor, atau
rusaknya bahan dan terindikasi tidak
penyimpanan dan desain kemasan.
penanganan. terproses sterilisasi
dengan baik.
IMPLEMENTASI
Pengertian DTT
Adalah tindakan yang dilakukan
untuk menghilangkan semua
mikroorganisme termasuk yang
pathogen kecuali endospora
bakteri yang ada pada benda
mati dengan cara merebus,
mengukus atau menggunakan
bahan kimia (produk disinfektan)

Semi critical items Peralatan yang dipergunakan DTT (disinfeksi


dan akan kontak dengan tingkat tinggi)
membran mukosa intak

Tujuan agar aman untuk digunakan pada membran mukosa


Prosedur DTT Kimia
• Pehatikan instruksi penggunaan atau instuction for
use (IFU) bahan kimia disinfektan
• Siapkan tempat berbahan plastik (cegah korosi)
• Buat larutan sesuai IFU (konsentrasi)
• Setelah peralatan dibersihkan, rendam dalam larutan
disinfektan sesuai waktu yang disarankan
• Pembilasan dan pengeringan memperhatikan agar
level proses DTT yang diinginkan dapat dicapai
→Gunakan indikator strip test untuk memastikan
bahan aktif disinfektan masih efektif untuk digunakan
Perhatian
▪ Gunakan alat sesegera mungkin ▪ Suhu ruangan/lingkungan
setelah proses DTT mempengaruhi suhu cairan
▪ Wadah tertutup yang di DTT atau di- ▪ Disarankan tekanan udara
sterilisasi negatif (exhaust fan)
▪ Beri label penanda DTT dan tanggal ▪ Pencantuman MSDS dan
proses DTT penanganan keadaan
▪ Lap pengering/tisue yang digunakan emergensi
paska DTT harus steril ▪ Penggunaan APD bagi petugas
STERILISASI SUHU TINGGI

AUTOCLAVE DRY HEAT


▪ panas basah ( steam ) ▪ panas kering
▪ paling efisien ▪ digunakan untuk alat-alat yg tidak
▪ paling efektif bisa dengan steam.
▪ membunuh m.o melalui denaturasi ▪ membunuh m.o melalui
dan koagulasi sel protein secara mekanisme oksidasi sampai
ireversible terjadinya koagulasi sel protein
▪ banyak bahan dan peralatan yang ▪ tidak korosif pada logam
bisa disterilkan. ▪ penetrasi terhadap bahan tidak
▪ aman untuk petugas merata
▪ membutuhkan waktu yang tepat ▪ waktu pemaparan panas yg lama
,pengaturan suhu dan tekanan ▪ susu tinggi dapat merusak bahan
STERILISASI SUHU RENDAH
ETHYLEN OKSIDA PLASMA
▪ memakai gas ▪ cairan Hidrogen peroksida 58 %
▪ membunuh m.o. dengan cara disuntikkan ke chamber (vakum) dan
bereaksi terhadap DNA m.o. dipaparkan keseluruh innstrument
membutuhkan aerasi minimal sehingga instrument steril → m.o mati
12 jam (pemaparan kemasan yg Plasma terbentuk saat energi
baru disterilkan gas pada ditembakkan ke gas dengan cukup kuat
sirkulasi udara untuk untuk melepaskan elektron dari atom gas
menghilangkan sisa gas Plasma yang terbentuk berguna untuk
▪ toksik ,karsinogenik menghilangkan residu H2O2 dari instru
▪ iritasi pada mata ▪ jenis pengemas khusus
▪ menimbulkan luka pada kulit ▪ barang yang disterilkan harus kering
▪ SDM harus terlatih ▪ SDM harus terlatih
▪ Biaya mahal ▪ biaya mahal
Sistem Kontrol Kualitas
Parameter uji Pencatatan uji :

• Uji Kelayakan • Pemantauan suhu,


• Daya cuci mesin kelembaban dan
• Uji hasil pencucian tekanan
• Uji fungsi instrumen • Monitoring mesin
• Validasi mesin sealing
• Uji Bowie Dick • Monitoring proses
• Uji Biologi sterilisasi
• Uji Mikrobiologi • Dokumen uji kelayakan
• Dokumen proses
sterilisasi
• Pemantauan
penggunaan barang
single-use yang di re-use
• Kalibrasi Autoclave
Balai
• Kalibrasi Termometer
Pemeliharaan Kalibrasi
dan
• Kalibrasi Mesin Plasma Vendor
Kalibrasi
• Kalibrasi Mesin EtO Mesin

Safety Instrument Worker Safety


• Pastikan semua tahapan • Arah Evakuasi
proses sesuai dengan standar • Penggunaan APAR
• Pastikan semua peralatan yang • Simulasi Kebakaran
disimpan tidak kadaluarsa
• Pengelolaan B3
• Pastikan tidak terdapat sisa
sterilan pada peralatan • Cuci tangan dan APD
• Penataan perangkat kerja
PROSES STERILISASI Metode Sterilisasi Terlarang
• Merebus/ Godokan
• Ultraviolet irradiation
Ikuti petunjuk dari produsen
• Chemiclave
• Microwave oven
Tersedia petunjuki tertulis dari pabrik • Glass Bead Sterilizer (dental)
untuk parameter setiap siklus

Petunjuk untuk mengukur parameter


setiap siklus dilakukan sesuai
petunjuk pabrik
Tersedia petunjuk tertulis untuk
menentukan parameter sterilisasi setiap
siklus untuk setiap alat kedokteran APSIC, Asia Pacific Guidelines for Disinfection & Sterilization
termasuk set yang dipinjamkan dan item
spesial atau instrumen kompleks
52
52

Anda mungkin juga menyukai