Tabel 1
Perbandingan properties Jerami dan Honeycomb
Properties Jerami Honeycomb
3 3
Density 42 kg/m 80 kg/m
Young Modulus 1,21 GPa 2,5 GPa
Poisson Ratio 0,38 0,001
Shear Modulus 5,79 MPa 37 MPa
Untuk melakukan perbandingan antara penggunaan jerami dan honeycomb sebagai core
body, maka dilakukan beberapa perhitungan dan simulasi, yaitu:
Dengan data luas permukaan ini kita dapat menghitung volume total penggunaan carbon
epoxy menggunakan persamaan 1 dengan V adalah volume total, A adalah luas area penggunaan,
t adalah tebal satu lapisan dan layer adalah jumlah lapisan yang digunakan. Sedangkan untuk
mendapatkan massa total penggunaan carbon/epoxy dapat digunakan persamaan 2, dengan m
adalah massa total dan ρ adalah densitas. Maka, dilakukan perhitungan sebagai berikut:
V = A x t .....................................................................................................(Equation-3)
= 11137,17 cm x 1,5 cm = 16705,755cm3
m = ρ x V ....................................................................................................(Equation-4)
= 8 x 10−5 kg/cm 3 x 16705,755 cm3 = 1,336 kg (honeycomb)
m =ρxV
= 4,2 x 10−5 kg/cm3 x 16705,755 cm3 = 0,702 kg (jerami)
Setelah didapatkan perkiraan berat dari kedua material lalu dapat didapatkan berat
keseluruhan body kendaraan dengan persamaan 5 yaitu sebagai berikut:
Dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan jerami sebagai bahan core maka akan
menghasilkan massa total yang lebih ringan dari bahan yang digunakan sebelumnya yaitu
honeycomb. Ini tentu akan meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar dari mobil.
B. Pengujian Deformasi
Pada simulasi ini kami ingin mengetahui besarnya deformasi yang terjadi pada material
jerami dan honeycomb ketika diberikan gaya dan membandingkannya. Pada simulasi ini kami
menggunakan carbon sebanyak 4 layer. Untuk bagian sandwich ditambahkan satu buah core
kemudian ditutup lagi dengan 4 layer carbon. Parameter pembebanan yang diterapkan ada 2
yaitu beban drover dan beban compartment belakang. Pengaturan pada tumpuan yaitu untuk
tum[uan depan adalah tumpuan jepit (fix support) dan di bagian belakang tumpuan roll
(displacement).
B
Gambar 5. Tampak atas hasil simulasi pengujian deformasi dengan software Ansys Honeycomb
(A), Jerami (B)
Gambar 6. Tampak samping hasil simulasi pengujian deformasi dengan software Ansys
Honeycomb (A), Jerami (B)
Dapat dilihat pada Gambar 5 (A) dan Gambar 6 (A) bahwa deformasi yang terjadi pada
core dengan material honeycomb akan lebih merata sedangkan pada Gambar 5 (B) dan Gambar
6 (B) menunjukkan bahwa deformasi yang terjadi pada core dengan bahan jerami akan lebih
terpusat. Ini disebabkan karena adanya perbedaan nilai modulus geser diantara keduanya. Nilai
modulus geser dari jerami lebih kecil daripada honeycomb Ini berarti bahwa ikatan antar serat
dari honeycomb lebih kuar daripada jerami, sehingga ketika menerima beban jerami akan
mengalami deformasi yang terpusat di bagian yang menerima beban tersebut, sedangkan
honeycomb akan menerima beban yang merata karena ikatan antar seratnya yang kuat sehingga
beban yang diterima dapat terdistribusi.
Nilai deformasi pada core dengan bahan jerami lebih besar daripada core dengan bahan
honeycomb, ini disebabkan karena adanya perbedaan properties diantara keduanya yaitu
modulus young dan poisson ratio. Modulus young menjelaskan elastisitas tarik atau
kecenderungan suatu benda untuk berubah bentuk sepanjang sumbu ketika tegangan berlawanan
diaplikasikan sepanjang sumbu tersebut; digunakan sebagai ukuran kekakuan suatu bahan yang
elastis. Sedangkan poisson ratio didefinisikan sebagai rasio tegangan geser terhadap regangan
geser. Jerami memiliki nilai modulus young lebih kecil dan poisson ratio yang lebih besar
daripada honeycomb, ini menunjukkan bahwa honeycomb memiliki kekakuan yang lebih tinggi
daripada jerami. Sehingga honeycomb akan lebih mampu untuk menahan deformasi ketika
menerima beban. Hal ini sudah sesuai dengan simulasi pengujian deformasi yang ditunjukkan
pada Gambar 5 dan Gambar 6.
C. Pengujian Tegangan
Tegangan (stress) didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya yang bekerja pada
suatu benda dengan luas penampang benda tersebut. Tegangan merupakan besaran skalar
yang menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan bentuk suatu benda.
Tegangan merupakan besaran skalar yang memiliki satuan N.m-2 atau Pascal (Pa).
Pada simulasi ini kami ingin mengetahui besarnya tegangan maksimal serta minimal
yang terjadi pada material komposit tersebut apabila diberikan gaya.
A
Gambar 7. Tampak atas hasil simulasi pengujian tegangan dengan software Ansys Honeycomb
(A), Jerami (B)
Gambar 7 menunjukkan hasil simulasi pengujian tegangan pada core dengan bahan
honeycomb (A) dan jerami (B). Hasil simulasi menunjukkan bahwa tegangan maksimal
yang dialami oleh core dengan bahan honeycomb adalah sebesar 48,98 Mpa dan bahan
jerami sebesar 134,6 MPa. Berdasarkan dari nilai modulus young dan poisson ratio yang
dimiliki oleh jerami dan honeycomb, dapat disimpulkan bahwa honeycomb memiliki sifat
kekakuan yang lebih daripada jerami. Inilah yang menyebabkan tegangan maksimal yang
diterima oleh core dengan bahan honeycomb lebih kecil dari pada bahan jerami. Karena
dengan kekakuan yang tinggi maka material akan lebih bisa menahan tegangan yang
diterima.
D. Pengujian Regangan
Regangan merupakan suatu besaran yang menggambarkan karakteristik dari suatu
bahan yang elastis. Pada artikel ini akan dibahas mengenai pengertian regangan. Regangan
(strain) merupakan ukuran perubahan relatif dari ukuran dan bentuk suatu benda yang
mengalami tegangan, dengan kata lain, regangan adalah respon atau tanggapan suatu materi
terhadap tegangan yang diberikan dari luar. Pada daerah elastis, besarnya tegangan
berbanding lurus dengan regangan.
Pada simulasi ini kami ingin mengetahui besarnya regangan maksimal serta minimal
yang terjadi pada material komposit tersebut apabila diberikan gaya.
A
B
Gambar 8. Tampak atas hasil simulasi pengujian regangan dengan software Ansys Honeycomb
(A), Jerami (B)
Gambar 8 menunjukkan hasil simulasi pengujian regangan pada core dengan bahan
honeycomb (A) dan jerami (B). Hasil simulasi menunjukkan bahwa regangan maksimal
yang dialami oleh core dengan bahan honeycomb adalah sebesar 0,0011733 m/m dan bahan
jerami sebesar 0,00057988 m/m. Berdasarkan dari nilai modulus young dan poisson ratio
yang dimiliki oleh jerami dan honeycomb, dapat disimpulkan bahwa jerami memiliki
elasisitas yang lebih tinggi daripada honeycomb. Sehingga regangan yang diterima oleh core
yang terbuat dari bahan jerami nilainya lebih besar daripada core dengan bahan honeycomb.