JURUSAN BIOLOGI
2020
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Ekologi. Penulis berterimaksih kepada bapak dosen yang bersangkutan
sudah memberikan bimbingannya.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh
karena itu, penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak dan
semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1 Pembahasan.......................................................................................................3
3.1Kesimpulan.........................................................................................................8
3.2 Saran..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................9
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui definisi mitondria.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan
Apoptosis (dari bahasa Yunani apo = "dari" dan ptosis = "jatuh") adalah
mekanisme biologi yang merupakan salah satu jenis kematian sel
terprogram.Apoptosis digunakan oleh organisme multisel untuk membuang sel
yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh.Apoptosis berbeda dengan nekrosis dan
piroptosis.Apoptosis pada umumnya berlangsung seumur hidup dan bersifat
menguntungkan bagi tubuh, sedangkan nekrosis adalah kematian sel yang
disebabkan oleh kerusakan sel secara akut; dan proptosis adalah kematian sel
terprogram yang terjadi pada infeksi pathogen intraseluler dan menimbulkan
inflamasi.
2
Gambar 1. Perbedaan apoptosis dan nekrosis
Jadi Apoptosis adalah kematian sel secara terprogram yang terjadi secara normal
selama proses perkembangan dan penuaan semua jaringan tubuh. Apoptosis
merupakan mekanisme homeostatis sel untuk memelihara populasi sel dalam
jaringan tubuh dan dalam mekanisme pertahanan tubuh. Ada 2 jalur apoptosis
yaitu jalur ekstrinsik dan jalur intrinsik. Jalur ekstrinsik melibatkan Fas,
sedangkan jalur intrinsik melibatkan sitokrom c yang dirilis dari mitokondria.
Apoptosis memiliki ciri morfologis yang khas seperti membran plasma yang
melepuh, sel yang mengerut, kondensasi kromatin dan fragmentasi DNA,dan
dimulai dengan enzim kaspase dari kelompok sisteina protease membentuk
kompleks aktivasi protease multi sub-unit yang disebut apoptosom. Apoptosom
disintesis di dalam sitoplasma setelah terjadi peningkatan permeabilitas membran
mitokondria sisi luar dan pelepasan sitokrom c ke dalam sitoplasma,setelah terjadi
interaksi antara membran ganda sardiolipin mitokondria dengan fosfolipid anionik
yang memicu aktivitas peroksidase.Apoptosom merupakan kompleks protein yang
terdiri dari sitokrom c, Apaf-1, dan prokaspase-9.Selain sitokrom c, mitokondria
juga melepaskan protein apoptotik lain seperti apoptosis Inducing Factor,
endonuclease G, Omi, dan Smac/Diablo.
2
Sejak awal tahun 1990, penelitian mengenai apoptosis berkembang dengan pesat.
Penelitian mengenai apoptosis dimulai dengan studi pada Caenorhabditis elegans.
Cacing dewasa memiliki 1000 sel, di mana selama perkembangannya ada 131 sel
yang mati. Ada 2 bentuk mutasi ditemukan yaitu ced 3 dan ced 4. Sekuen ced 3
homolog dengan Interleukin Converting Enzyme (ICE) yang dibutuhkan untuk
aktivasi proteolitik dari prekursor interleukin 1, di mana selama aktivasi ada
hormon tertentu yang dilepaskan oleh sel imun tertentu yang dapat memacu
terjadinya inflamasi. Hal ini menunjukkan bahwa proteolisis dibutuhkan untuk
apoptosis.
Peranan apoptosis
a. Penyakit autoimun disebabkan karena sel T/B yang autoreaktif terus menerus.
Fungsi apoptosis
2
a. Sel yang rusak atau terinfeksi
Apoptosis dapat terjadi secara langsung ketika sel yang rusak tidak bisa diperbaiki
lagi atau terinfeksi oleh virus. Keputusan untuk melakukan apoptosis dapat
berasal dari sel itu sendiri, dari jaringan di sekitarnya, atau dari sel yang
merupakan bagian sistem imun. Jika kemampuan sel untuk ber-apoptosis rusak
atau jika inisiasi apotosis dihambat, sel yang rusak dapat terus membelah tanpa
batas, berkembang menjadi kanker.
Kondisi stress sebagaimana kerusakan DNA sel yang disebabkan senyawa toksik
atau pemaparan sinar ultraviolet atau radiasi ionisasi (sinar gamma atau sinar X),
dapat menginduksi sel untuk memulai proses apoptosis. Contohnya pada
kerusakan genom dalam inti sel, adanya enzim PARP-1 memacu terjadinya
apoptosis. Enzim ini memiliki peranan penting dalam menjaga integritas genom,
tetapi aktivasinya secara berlebihan dapat menghabiskan ATP, sehingga dapat
mengubah proses kematian sel menjadi nekrosis (kematian sel yang tidak
terprogram).
c. Homeostasis
Mitokondria memegang peran kunci dalam proses regulasi kematian sel. Hal ini
karena adanya sitokrom c yang berada di space membran mitokondria. Sitokrom c
ini dalam keadaan normal tidak boleh keluar dari mitokondria. Perannya penting
2
Jalur ekstrinsik
Jalur ekstrinsik melibatkan Fas Ligan/FASL yang dimiliki oleh sel Tc. Sel
Tc ini terkenal untuk recovery, sukanya keliling-keliling dan bisa mengenali
reseptor FAS. Ketika ada target sel yang akan dibunuh (karena rusak), maka sel
tadi mengekspresikan reseptor FAS. Hal inilah yang membuat dia bisa dikenali
oleh FAS ligan. Ketika mereka saling menempel, terjadi perubahan bentuk pada
domain sitosolik (death domain) dari reseptor FAS. Reseptor FAS sendiri adalah
protein integral yang memiliki domain ekstraseluler dan domain sitosolik.
Perubahan domain dari death domain ini membuat dia dikenali oleh protein
adaptor yaitu FADD. Kompleks FADD tersebut bisa memotong procaspase 8
menjadi caspase 8 (aktif). Caspase 8 selanjutnya bisa memotong procaspase 3
menjdi caspase 3 (aktif). Caspase 3 memiliki banyak peran, dia bisa memotong
banyak substrat lain.
Jalur intrinsic
2
tidak aktif. Namun jika kedatangan caspase 3, maka ICAD lepas dan CAD bisa
masuk inti dan bisa memotong-motong DNA.
BAB III
3.1 Kesimpulan
Mitokondria adalah salah satu organel sel dan berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya fungsi respirasi sel pada makhluk hidup, selain fungsi selular
lain, seperti metabolisme asam lemak, homeostasis kalsium, transduksi sinyal
selular, biosintesis pirimidina, dan penghasil energi yang berupa adenosina
trifosfat pada lintasan katabolisme.
Apoptosis (dari bahasa Yunani apo = "dari" dan ptosis = "jatuh") adalah
mekanisme biologi yang merupakan salah satu jenis kematian sel
terprogram.Apoptosis digunakan oleh organisme multisel untuk membuang
sel yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh.Apoptosis berbeda dengan
nekrosis dan piroptosis.
2
3.2 Saran
Saran dari Reviewer yaitu Penulis sangat mengharapakan kritik dan saran dari
para pembaca, agar dalam pembuatan makalah kedepannya bisa lebih baik
dari sebelumnya, selain itu kami mengharapkan agar para pembaca
khususnya,ini menjadi tambahan ilmu. Untuk mengatahui lebih jelas lagi
mengenai mitokondria.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyani,Sri.2006.Anatomi Tumbuhan.Yogyakarta:Kausius.