Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA

PUSKESMAS ABC II KABUPATEN DEF

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATARBELAKANG
Pelayanan kesehatan menjadi suatu kebutuhan dalam hidup manusia yang
harus dipenuhi oleh negara. UPT Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai unit
pelaksana teknis dalam pembangunan kesehatan mempunyai salah satu
fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. UPT
Pusat Kesehatan Masyarakat dalam memberikan pelayanan harus selalu
menyesuaikan kebutuhan masyarakat, mengacu pada standar mutu
pelayanan, dan harus selalu dalam upaya untuk menjaga peningkatan
mutuserta kinerja pelayanan tersebut.

2. TUJUAN
Tujuannya adalahmenjadiacuanbagi peningkatan mutu dan kinerja
seluruhaktifitaspelayanan yang dilaksanakan di UPT Pusat Kesehatan
MasyarakatABC II, sehinggapadaakhirnyamenghasilkanpelayanan yang
bermutudanterukur.

3. RUANGLINGKUP
Ruang lingkupnya disusunberdasarkanpersyaratanstandarakreditasiUPT
Pusat Kesehatan Masyarakat (penilaian kinerja, kaji banding),dan SMM ISO
9001:2008 (audit mutu internal, audit eksternal, survei kepuasan pelanggan,
tinjauan manajemen). Selain itu juga meliputi kegiatan peningkatan mutu dan
kinerja yang ada di UPT Pusat Kesehatan Masyarakat, antara lain: SPMKK
(Sistem Peningkatan Manajemen KlinikKeperawatan), MTP (Monitoring,
Training, Planning) untuk pengobatan rasional, dan penilaian kinerjaUPT
Pusat Kesehatan Masyarakat.

1
4. BATASAN OPERASIONAL
4.1. Pelanggan
Pelanggan/langganan merujuk pada individu/rumah tangga,
masyarakat, perusahaan yang membelibarangataujasa.
4.2. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan hasil dari adanya perbedaan antara
harapan pelanggan dengan kinerja yang dirasakan oleh pelanggan
tersebut. Dari beragam definisi kepuasan konsumen yang telah
ditelitidandidefinisikanoleh para ahlipemasaran,
dapatdisimpulkanbahwakepuasanpelangganmerupakansuatutanggapa
nperilakupelangganyaituevaluasipurnabeliterhadapsuatubarangataujas
a yang dirasakannya (kinerjaproduk)
dibandingkandenganharapanpelanggan.
4.3. Pasien
Pasienadalahindividu yang menerimaperawatanmedis.
4.4. Koreksi
Koreksi merupakan pembetulan, perbaikan, dan pemeriksaan.
4.5. TindakanKorektif
4.5.1. Tindakankorektif (corrective action)
adalahtindakanuntukmenghilangkanpenyebabketidaksesuaian
agar tidakterulanglagi;
4.5.2. Ketidaksesuaian(non-conformance)
adalahtidakterpenuhinyasuatupersyaratan;
4.5.3. Persyaratan (requirement) adalahharapanataukebutuhan yang
dapatberupaketetapan, kebiasaan, ataukewajiban, baik yang
dinyatakanataupuntidakdinyatakan.
4.6. TindakanPreventif
Tindakanpreventif (preventiveaction)
adalahtindakanuntukmenghilangkanpenyebabpotensiketidaksesuaian
agar tidakterjadi atau pengertian lainnya tindakan yang
dilakukansebelumsesuatuterjadi (mencegahsebelumterjadi).
4.7. PedomanMutu

2
Pedoman mutu adalah panduansebuah proses
terstrukturuntukmemperbaikikeluaran yang
dihasilkanatauuntukmemastikankeluaransesuaistandar yang diharapkan.
4.8. Dokumen
Dokumenadalahacuan yang
digunakanuntukmelakukanpekerjaanmeliputiKebijakanMutu,
SasaranMutu, PedomanMutu, ProsedurMutu, ProsedurTetap (Protap),
RencanaMutuPelayanan, dandokumenpendukunglainnya.
Secaraumumdokumenjugamerupakansebuahtulisan yang
memuatinformasi. Biasanya, dokumenditulis di
kertasdaninformasinyaditulismemakaitintabaikmemakaitanganataumema
kai media elektronik (sepertiprinter).
4.9. Rekaman
Adalah hasildokumentasidarikegiatanatau proses yang disimpan.
4.10. Efektifitas
Efektivitasadalahpencapaiantujuansecaratepatataumemilihtujuan-tujuan
yang
tepatdariserangkaianalternativeataupilihancaradanmenentukanpilihandar
ibeberapapilihanlainnya. Efektifitasbisa
jugadiartikansebagaipengukurankeberhasilandalampencapaiantujuan-
tujuan yang telahditentukan.
4.11. Efisiensi
Efisiensimerupakansuatuukurankeberhasilan yang
dinilaidarisegibesarnyasumber/biayauntukmencapaihasildarikegiatan
yang dijalankan.PengertianefisiensimenurutMulyamah (1987, hal. 3)
yaitu:
“Efisiensimerupakansuatuukurandalammembandingkanrencan
apenggunaanmasukandenganpenggunaan yang
direalisasikanatauperkataan lain penggunaan yang
sebenarnya”.
SedangkanpengertianefisiensimenurutSP.Hasibuan (1984, hal.233-4)
yang mengutippernyataanH. Emerson adalah:
“Efisiensiadalahperbandingan yang terbaikantara input
(masukan) dan output (hasilantarakeuntungandengansumber-

3
sumber yang dipergunakan), sepertihalnyajugahasil optimal
yang dicapaidenganpenggunaansumber yang terbatas. Dengan
kata lain hubunganantaraapa yang telahdiselesaikan.”
4.12. Proses
Proses adalahurutanpelaksanaanataukejadian yang
terjadisecaraalamiataudidesain, mungkinmenggunakanwaktu, ruang,
keahlianatausumberdayalainnya, yang menghasilkansuatuhasil. Definisi
lain dari proses adalahserangkaiankegiatan yang
salingterkaitatauberinteraksi, yang mengubah input menjadi output.
Kegiataninimemerlukanalokasisumberdayaseperti orang danmateri.
4.13. SasaranMutu
Sasaran mutuadalah target darimasing-masingbagian/departemen yang
ingindicapaidalamjangkawaktutertentu, sasaran mutuharusmempunyai
syarat sebagai berikut:
4.13.1. Scope jelasuntukbagianataudepartemenmana, misal HRD,
operation, marketing dan lain-lain;
4.13.2. Measurable artinyasasaranmututersebutharusbiasdiukur
(baikdalam bentuk/jumlah/presentase);
4.13.3. Achievableartinya menentukan target/sasaran
mutuituharusdapatdicapai, bila target terlalutinggi maka
departemen/bagian tersebut
cenderungmalasuntukmengejarnya;
4.13.4. Realible artinya sasaran mutuharuslah sesuatu yang nyata dan
bukan sesuatu yang tidaknyataakansulituntukdijadikan target;
4.13.5. Time Frameartinya harusjelas,
jadikapanseharunyasasaranitudicapaisudahjelas di
awalpembuatansasaranmututersebut.
4.14 PerencanaanMutu
Perencanaanmutuadalahaktivitaspengembanganprodukdan proses yang
dibutuhkanuntukmemenuhikebutuhanpelanggan.
Pengendalianmutumerupakan proses yang terdiriataslangkah-
langkahsebagaiberikut:
4.14.1. Mengevaluasikinerja;
4.14.2. Membandingkankinerjamutudengantujuanmutu;

4
4.14.3. Bertindakberdasarkanperbedaan.
4.15. KebijakanMutu
Kebijakan
mutuadalahkebijakanresmidantertulisdarimanajemenperusahaantentang
komitmenperusahaandalammemperhatikandanmempertimbangkanaspe
k-aspekmutudalamaktifitaskeseharianorganisasiatauperusahaan.
4.16. Sarana
Sarana adalahsegalasesuatu yang dapat di
pakaisebagaialatdanbahanuntukmencapaimaksuddantujuandarisuatu
proses produksi.
4.17. Prasarana
Prasarana adalahsegalasesuatu yang
merupakanpenunjangutamaterselenggaranyaproduksi.Misallahan, jalan,
parit, pabrik, tempatkerja, dan lain-lain.

BAB II
GAMBARAN UMUM

1. GEOGRAFIDANDEMOGRAFI
UPT Pusat Kesehatan Masyarakat ABC II terletak di Wilayah Kecamatan ABC
dengan luas wilayah 21,52 km2 dengan rincian sebagai berikut:
1.1. Memiliki tiga desa (Donoharjo, Sariharjo, Sukoharjo);
1.2. Memiliki 46 dusun;
1.3. Memiliki 110 RW, 275 RT, dan 67 posyandu;
1.4. Jumlah penduduk 38.578 orang. Jumlah penduduk laki-laki
19.324(50,09%) dan jumlah penduduk wanita 19.254 (49,91%);
1.5. Jumlah KK sebesar 12.563 KK dan 12,82 % adalah KK Miskin
1.6. Memiliki tiga desa yaitu Donoharjo, Sariharjo dan Sukoharjo, dengan
batas-batas :
1.6.1. Donoharjo
Sebelah Utara : Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem
Sebelah Selatan : Desa Sariharjo Kecamatan ABC
Sebelah Timur : Desa Sardonoharjo Kecamatan ABC
5
Sebelah Barat : Desa Pendowoharjo Kecamatan DEF
1.6.2. Sariharjo
Sebelah Utara : Desa Donoharjo Kecamatan ABC
Sebelah Selatan : Desa Sinduadi Kecamatan Mlati
Sebelah Timur : Desa Sinduharjo Kecamatan ABC
Sebelah Barat : Desa Sendangadi Kecamatan Mlati
1.6.3. Sukoharjo
Sebelah Utara : Desa Umbulmartani Kecamatan Ngemplak
Sebelah Selatan : Desa Wedomartani Kecamatan Ngemplak
Sebelah Timur : Desa Widodomartani Kecamatan Ngemplak
Sebelah Barat : Desa Sardonoharjo Kecamatan ABC

2. DISTRIBUSI KETENAGAAN

Pendidikan
No Jabatan
SLTP SLTA D1 D2 D3 D4 S1 S2
2.1. PNS
2.1.1 Kepala 1
2.1.2 Kepala Sub Bagian 1
Tata Usaha
2.1.3 Dokter umum 4
2.1.4 Dokter gigi 1
2.1.5 Bidan 2
2.1.6 Perawat 3
2.1.7 Perawat gigi 2
2.1.8 Asisten apoteker 1
2.1.9 Laboratorium 1
2.1.10 PKM 1
2.1.11 Sanitarian 1
2.1.12 Nutrisionis 1
2.1.13 Rekam medis 1
2.1.14 Staf administrasi 3 4 1
2.1.15 Pengemudi 1
2.2. Non PNS
2.2.1 Dokter umum 1
2.2.2 Bidan desa/ PTT 3
2.2.3 Psikolog 1
2.2.4 Fisioterapi 1
2.2.5 Staf administrasi 2
2.2.6 Cleaning Service 1

3. ORGANISASI
3.1. Visi

6
Terwujudnya Masyarakat DEF yang sehat dan mandiri, berdaya saing
dan berkeadilan.
3.2. Misi
3.2.1. Meningkatkan kinerja Puskesmas melalui peningkatan kualitas
sistem manajemen mutu dalam memberikan pelayanan prima
bagi masyarakat.
3.2.2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau
bagi semua lapisan masyarakat dan meningkatkan kemandirian
puskesmas dalam mengelola pelayanan kesehatan.
3.2.3. Penanggulangan kemiskinan dengan menjamin pelayanan
kesehatan untuk masyarakat miskin dan mengembangkan
sistem pembiayaan kesehatan masyarakat.
3.2.4. Memantapkan pengelolaan prasarana dan sarana kesehatan
termasuk sistem informasi kesehatan.
3.2.5. Meningkatkan pemberdayaan dan peran serta masyarakat di
bidang kesehatan.
3.3. Tujuan
3.3.1. Memastikan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
masyarakat mutunya terjaga;
3.3.2. Menciptakan masyarakat yang mandiri dalam bidang kesehatan;
3.3.3. Pelayanan kesehatan yang diberikan terstandar baik tenaga
maupun sarana prasarana;
3.3.4. Terciptanya suasana yang kondusif.
3.4. Tata Nilai
3.4.1. Profesionalisme
Bahwa didalam melaksanakan tugas dan/atau kewajiban harus
dilandasi dengan standar pelayanan profesi yang berlaku,
kompetensi, menegakkan integritas, nilai etika dan responsif
dalam melaksanakan profesi.
3.4.2. Kehati-hatian
3.4.3. Transparansi
Bahwa proses pengambilan keputusan harus dapat diketahui
oleh berbagai pihak yang berkepentingan.
3.4.4. Disiplin dan tanggung jawab

7
Bahwa dalam melaksanakan tugas dan/atau kewajiban harus
dilandasi oleh sikap disiplin yang tinggi terhadap norma dan
standar profesi serta aturan-aturan yang berlaku tanpa merasa
diawasi, namun tumbuh dari rasa tanggungjawab pribadi.
3.4.5. Kerjasama
Bahwa kegiatan-kegiatan suatu organisasi harus dilaksanakan
secara terpadu dengan berbagai pihak guna mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan oleh organisasi tersebut secara bersama-
sama.
3.4.6. Bijaksana
3.4.7. Komunikatif
3.5. KebijakanPeningkatan Mutu dan Kinerja
UPT Pusat Kesehatan Mayarakat ABC II menerapkankebijakanmutu
dalammemberikanpelayanankesehatan kepadamasyarakat
secarakonsistendanprofessionalsesuaidengankebutuhanmasyarakat,
sertaselaluberusahameningkatkanmutudankinerjapelayananmelaluikegia
tanpenilaiankinerja, kaji banding, AMI, AME, survei kepuasanpelanggan,
tinjauanmanajemen, SPMKK, MTP pengobatan rasional, penilaian
kinerja Puskesmas. PuskesmasABC II
memastikanbahwakebijakanmutusesuaidenganvisi,dan misi.
Termasukkomitmenuntukmemenuhipersyaratanlayanandanpeningkatane
fektifitassistemmanajemenmutusecaraterus-
menerus.Menyediakankerangkakerjauntukmenetapkandanmeninjausasa
ranmutu. Selalu dikomunikasikandandimengertiolehsemuapegawai di
UPT Pusat Kesehatan Mayarakat ABC IImelaluirapat, briefing, apel,
papanpengumumandanpigura.

8
3.6. StrukturOrganisasi

KepalaPuskesmas

Ka Sub Bag TU
Tata Usaha

Perencanaan Kepegawaian Keuangan


Dan SIK Dan Umum

UKP UKM
PelayananKlinis

Pelayanan KIA Pelayanan Pelayanan PelayananPenunjang Promosidan UKBM Pencegahann Penanganan


KesehatanUmum KesehatanKhusus Medik Dan Pemberantasan Masyarakat
Penyakitdan PL RawanKesehatan

KIA PoliUmum PoliGilut Laboratorium PKM Imunisasi Perkesmas


KB Puskeling PoliJiwa Farmasi UKS/UKGS Surveillance UKJM
Kesehatan - Poli Mata Gizi PemberantasanPenyakit Usila
GawatDarurat Fisioterapi
Reproduksi Poli THT Batra Kesling
PoliPHBS,Gizi, Sanitasi Kes. Or. UKK
PoliUsila
3.7. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
Poli Psikologi
JPKM

9
Audit Mutu
Internal

Kebijakan Mutu
Tinjauan Manajemen

Sasaran Mutu Baru

Tindakan Perbaikan
Penempatan Pemeliharaan Pemeliharaan dan Pencegahan
Pengendalian
Pelatihan SDM dan Mutasi sarana lingkungan Penanganan
alat ukur
SDM prasarana kerja Keluhan
Pelanggan
RMM Baru Analis Data
Pengukuran
Kepuasan
Pelanggan

Poli Umum Ruang obat


dan Ruang P
P
Tindakan E
E
Laborat L
L
Penyerahan Obat/ A
A
Pembayaran Hasil N
N Penerimaan
Poli Gigi Pemeriksaan/ G
G pasien
konsultasi/rujukan G
G Konsultasi Gizi
A
A
N
N
KIA, KB &
Sanitasi
Imunisasi

Permintaan Menyusun Melaksanakan Monitoring &


Pelaporan
Masyarakat Perencanaan Perencanaan Evaluasi

Pengadaan Barang Pengendalian Pelayanan


Seleksi dan Tidak sesuai
Evaluasi
Supplier
Pemeriksaan dan
Penerimaan Barang

Penyimpanan Barang

Pengendalian Dokumen
dan catatan mutu

10
3.8. Landasan Hukum
Landasan hukum yang digunakandalampenyusunan pedoman
mutuiniadalah:
3.8.1. Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3.8.2. PeraturanMenteriKesehatan No. 75 Tahun 2014, tentang UPT
Pusat Kesehatan Masyarakat;.
3.8.3. Peraturan Bupati DEF No. 5.2 Tahun 2014, tentang Pedoman
Penyusunan IKM Unit Pelayanan Publik di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten DEF.

11
BAB III
PELAKSANAAN PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA

1. PENILAIAN SASARAN KINERJA


1.1. Kegiatan
Kegiatan penilaian kinerja karyawan yang dilakukan dengan
menggunakan format SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) yang diajukan
oleh setiap karyawan sebagai bentuk kontrak kinerja di awal tahun
kegiatan.
1.2. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah Kepala Sub BagianTata Usaha,
yaitu dengan mengkoordinir penyusunan, pengisian data, kemudian
diusulkan ke Kepala Puskesmas untuk dilakukan penilaian.
1.3. Dokumen
Dokumen kegaiatan ini berupa hasil penilaian Sasaran Kinerja Pegawai
(SKP).

2. KAJI BANDING
2.1. Kegiatan
Kegiatan kaji banding dilakukan dengan melihat kondisi mutu dan kinerja
di tempat lain,sehingga memperoleh perbandingan dengan kondisi yang
ada, serta memperoleh masukan untuk upaya perbaikan-
peningkatanmutu dan kinerja diPusat Kesehatan MasyarakatABC II.
2. 2. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha,
Koordinator Upaya Kesehatan (Yanmas), Koordinator Klinis sesuai
materi kaji banding yang dilaksanakan.
2.3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa laporan hasil kaji banding.

3. AUDIT MUTU INTERNAL (AMI)


3.1. Kegiatan
Kegiatan AMI dilakukan dengan mengevaluasi pelaksanaan mutu dalam
rangka memelihara sistem menejemen mutu yang diterapkan benar-

12
benar dijalankan, selain juga untuk memperoleh input dalam rangka
meningkatkan mutu dan kinerja.
3.2. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah Koordinator mutu UPT Pusat
Kesehatan Masyarakat dan koordinator audit mutu internal.
3.3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa Laporan hasil audit mutu internal.

4. AUDIT MUTU EKSTERNAL (AME)


4.1. Kegiatan
Kegiatan AME dilakukan oleh tim auditor dari luar UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat dalam rangka implementasi Akreditasi maupun SMM ISO
9001:2008. Melalui kegiatan ini akan diperoleh masukan-masukan dalam
rangka memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan. Hal-hal yang
merupakan potensi masalah mutu dapat dilakukan tindakan pencegahan
dan perbaikan.
4.2. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah koordinator mutu UPT Pusat
Kesehatan Masyarakat.

4.3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa laporan hasil kegiatan audit mutu
eksternal.

5. SURVEY KEPUASAN PELANGGAN – SURVEI INDEKS KEPUASAN


MASYARAKAT
5.1. Kegiatan
Kegiatan survei kepuasan pelanggan dilakukan untuk memperoleh
evaluasi pelaksanaan mutu dan kinerja dari sisi pelanggan, dan dari
hasil survei ini memungkinkan UPT Pusat Kesehatan Masyarakat
mengidentifikasi potensi-potensi masalah mutu sehingga bisa dilakukan
tindakan pencegahan dan perbaikan.
5.2. Penanggungjawab

13
Penanggungjawab kegiatan ini adalah koordinator mutu UPT Pusat
Kesehatan Masyarakat dan koordinator penanganan keluhan pelanggan.
5.3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa Laporan hasil surveikepuasan pelanggan

6. TINJAUAN MANAJEMEN
6.1. Kegiatan
Kegiatan tinjauan manajemen dilakukan untuk membahas permasalahan
pelaksanaan mutu yang belum sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Sehingga harus segera dilakukan tindakan korektif, pencegahan dan
perbaikan.
6.2. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah koordinator mutu UPT Pusat
Kesehatan Masyarakat.
6.3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa laporan tinjauan manajemen

7. SPMKK – SISTEM PENINGKATAN MANAJEMEN KLINIK KEPERAWATAN


7.1. Kegiatan
Kegiatan SPMKK dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja klinik
keperawatan pada petugas perawat dan bidan melalui RCD (Refleksi
Diskusi Kasus). Sehingga diharapkan setiap ada kasus yang ditemukan
dalam pelayanan selalu bisa ditangani dengan baik dan profesional.
7.2. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah supervisor perawat dan
supervisor bidan dengan pendamping koordinator klinis.
7.3. Dokumen
Dokumen dari kegiatan ini berupa laporan RCD.

8. MTP PENGOBATAN RASIONAL


8.1. Kegiatan
Kegiatan MTP dilakukan untuk melihat mutu pengobatan yang diberikan
kepada pasien, dengan melakukan monev terhadap peresepan petugas
kepada pasien. Kegiatan dini dilakukan setiap 6 bulan sekali.
8.2. Penanggungjawab
14
Penanggungjawab kegiatan ini adalah Koordinator KLinis
8.3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa Laporan MTP.

9. PENILAIAN STANDAR KOMPETENSI KARYAWAN


9.1. Kegiatan
Penilaian standar kompetensi karyawan dilakukan dalam rangka melihat
kondisi kompetensi karyawan secara up to date dibandingkan
persyaratan yang ada, sehingga teridentifikasi kondisi kompetensi
karyawan yang masih kurang untuk segera direkomendasi kegiatan
peningkatan kompetensi.
9.2. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
9.3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa laporan penilaian standar kompetensi.

10. KALIBRASI ALAT KESEHATAN.


10.1. Kegiatan
Kalibrasi alat kesehatan dilakukan dalam rangka untuk menjaga
akurasi fungsi alat pemeriksaan kesehatan yang digunakan dalam
pelayanan, sehingga akan terpelihara mutu alat yang digunakan.
10.2. Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan ini adalah pengelola barang.
10.3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa sertifikat kalibrasi alat.

BAB IV
PENUTUP

Pedoman peningatan mutu dan kinerja ini disusun berdasarkan


persyaratan akreditasi dan SMM ISO 9001:2008, serta kebijakan dinas
kesehatan kabupaten DEF tentang kegiatan-kegiatan yang harus
dilaksanakan UPT Pusat Kesehatan Masyarakat dalam rangka memelihara

15
dan meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat.
Sebagai rujukan persyaratan sumber daya manusia dan saran
prasarana UPT Pusat Kesehatan Masyarakat dalam penyusunan pedoman
ini adalah terutama pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun
2014 tentang UPT Pusat Kesehatan Masyarakat. Walaupun dalam susunan
pedoman ini tidak tertuang secara eksplisit.
Dengan disusunnya pedoman ini diharapakan dapat menjadi acuan
bagi UPT Pusat Kesehatan Masyarakat dalam melakukan upaya-upaya
peningkatan mutu dan kinerja pelayanan. Agar lebih implementatif dalam
pelaksanaannya pedoman ini akan dilengkapi dengan dokumen SPO
(Satandar Prosedur Operasional).
Oleh karena segala keterbatasan yang ada dalam penyusunan
pedoman ini, maka untuk kesempuranan dalam impementasinya, sangat
diharapkan masukan perbaikan dari semua pihak.

16

Anda mungkin juga menyukai