2020
Bahan Mengajar Penjaskes
NAMA :
KELAS :
Tungki Ariwibowo, S.Pd
To Kelas XI SMK Satria Nusantara
7/17/2020
Bahan Mengajar Penjaskes 2020
MATERI PERTEMUAN
KE – LIMA ( II )
1. Perwasitan
Seringkali terjadi dalam suatu kejuaraan seorang atlet merasa dirugikan oleh
petugas lapangan, khususnya wasit yang memimpin pertandingan atau hakim garis
sehingga mengganggu konsentrasinya dan dianggap sebagai penyebab kekalahannya,
atau bahkan sang pemain mundur dari lapangan sebelum pertandingan berakhir.
Fenomena tersebut merupakan salah satu bukti bahwa petugas lapangan (wasit, hakim
servis, dan hakim garis) mempunyai peranan yang besar dalam kesuksesan suatu
kejuaraan.
a. Sistem pertandingan
1) Tujuan pertandingan
2) Sarana dan prasarana
3) Waktu yang tersedia
4) Tenaga pelaksana
5) Jumlah peserta
6) Dukungan dana
a) Sistem kompetisi penuh, dimana setiap peserta akan saling berhadapan dua kali
dengan lawan yang sama.
b) Sistem setengah kompetisi, dimana peserta saling berhadapan satu kali.
1) Pemain pengganti itu sudah termasuk nominasi dari asosiasi nasional yang
bersangkutan.
2) Pemain itu tidak mengikuti turnamen tersebut.
1) Seorang pemain ganda yang berhalangan boleh diganti oleh salah seorang
pasangan ganda lainnya.
2) Jika pasangan asli mendapat bye dan kemudian ada pengganti pemain, maka
pasangan baru tersebut dapat menempati posisi semula, kalau tidak maka akan
diundi kembali.
c. Qualifying Rounds
Bila ada pemain yang tidak masuk maindraw, maka committee tournament
mengadakan pertandingan pendahuluan sebagai babak kualifikasi, yaitu :
Dalam pembuatan bagan, jika terdapat bye maka ditempatkan sisipan pada first
round dan selalu dimulai dari pertengahan sebelah bawah, kemudian disusul pada
bagian atas, kembali ke bawah, dan seterusnya.
Pelatihan Fisik Olahraga Bulutangkis
Permainan bulutangkis sarat dengan berbagai kemampuan dan keterampilan
gerak yang kompleks.Sepintas lalu dapat diamati bahwa pemain harus melakukan
gerakan-gerakan seperti lari cepat, berhenti dengan tiba-tiba dan segera bergerak lagi,
gerak meloncat, menjangkau, memutar badan dengan cepat, melakukan langkah lebar
tanpa pernah kehilangan keseimbangan tubuh.
Gerakan-gerakan ini harus dilakukan berulang-ulang dan dalam tempo lama,
selama pertandingan berlangsung. Akibat proses gerakan itu akan menghasilkan
“kelelahan”, yang akan berpengaruh langsung pada kerja jantung, paru-paru, system
peredaran darah, pernapasan, kerja otot, dan persendian tubuh. Karena itu,
pebulutangkis sangat penting memiliki derajat kondisi fisik prima. Melalui proses
pelatihan fisik yang terprogram dengan baik, faktor-faktor tersebut dapat dikuasai.
Dengan kata lain pebulutangkis harus memiliki kualitas kebugaran jasmani yang prima.
Ini akan berdampak positif pada kebugaran mental, psikis, yang akhirnya berpengaruh
langsung pada penampilan teknik bermain.
Program dan aplikasi pelatihan fisik bulutangkis harus dirancang melalui tahapan
sebagai berikut:
5) Latihan Pemanasan
Banyak pelatihan kurang memberikan perhatian khusus perihal peranan dan
fungsi latihan pemanasan yang benar dan tepat. Latihan pemanasan yang dikemas
dengan benar akan memberikan pengaruh positif pada proses kerja organ tubuh,
mekanisme peredaran darah, dan pernapasan. Itu semua akan berpengaruh langsung
untuk kerja berat selanjutnya. Disamping itu, sangat penting untuk menghindari
terjadinya berbagai cedera otot, persendian, dan fungsi-fungsi tubuh lainnya.
Pada umumnya latihan pemanasan dalam segala jenis cabang olahraga dapat
berbentuk :
• Ø Lari jarak pendek yang bervariasi seperti lari sambil angkat paha/lutut, lari
mundur, lari maju kesamping.
• Ø Melakukan gerakan-gerakan senam yang bersifat meregang otot tungkai,
paha belakang, paha depan, lengan, pergelangan kaki, pinggang, otot bahu, dan
lain-lain.
• Ø Kualitas peregangan harus dilakukan dengan pelan sampai terasa terjadi
proses peregangan pada bagian otot dan persendian yang dilatih. Hindari
melakukan garakan sentak, yang dapat menyebabkan rasa sakit pada oto atau
persendian.
6) Latihan Pendinginan
Latihan ini dilakukan setelah program latihan selesai dilaksanakan sebagai
upaya agar bagian otot yang bekerja berat tadi kembali pada posisi rileks dan tidak
kaku.Bentuk latihannya adalah senam dan gerakan meregang. Kualitas latihan
meregang, khususnya untuk otot besar seperti paha belakang dan depan, pinggang,
punggung, otot lengan, bahu, dada, dan berbagai persendian tubuh, harus dicermati
betul. Lakukan gerakan pendinginan ini dengan benar.
2) Latihan Kekuatan
Pemain bulutangkis sangat membutuhkan aspek kekuatan. Berdasarkan analisis
dan cukup dominan pemain melakukan gerakan-gerakan seperti meloncat ke depan, ke
belakang, ke samping, memukul sambil meloncat, melakukan langkah lebar dengan
tiba-tiba. Semua gerak ini membutuhkan kekuatan otot dengan kualitas gerak yang
efisien.
Cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan kekuatan ini adalah berlatih
menggunakan beban atau dengan kata lain latihan beban (weight training). Sebaiknya
sebelum melakukan program latihan beban sesungguhnya, disarankan agar pemain
lebih dulu mengenal berbagai bentuk gerakan seperti:
a. Mendorong (push up, pull up)
b. Bangun tidur, angkat kaki
c. Memperkuat otot punggung, pinggang
3) Latihan Kecepatan
Aspek kecepatan dalam bulutangkis sangat penting. Pemain harus bergerak
dengan cepat untuk menutup setiap sudut-sudut lapangan sambil menjangkau atau
memukul cock dengan cepat. Cara untuk bergerak cepat adalah melatih kecepatan
tungkai/kaki.Aspek kecepatan dalam mengubah arah gerak dengan tiba-tiba, tanpa
kehilangan momen keseimbangan tubuh (agilitas). Bentuk-bentuk latihannya antara
lain:
a. Lari cepat dalam jarak dekat
b. Lari bolak-balik, jarak enam meter (shuttle run)
c. Tingkatkan kualitas latihan dengan menggunakan beban, rintangan dan lain-lain.
d. Jongkok-berdiri dan diikuti lari cepat dalam jarak dekat pula.
4) Latihan Kelenturan/Fleksibilitas
Fleksibilitas adalah komponen kesegaran jasmani yang sangat penting dikuasai
oleh setiap pemain bulutangkis.Dengan karakteristik gerak serba cepat, kuat, luwes
namun tetap bertenaga, pembinaan kelenturan tubuh harus mendapat perhatian
khusus.
Latihan fleksibilitas harus mendapat porsi yang cukup.Orang yang kurang lentur rentan
mengalami cedera di bagian otot dan daerah persendian.Disamping itu, gerakannya
cenderung kaku sehingga banyak menggunakan energy, kurang harmonis, kurang
rileks, dan tidak efisien.Latihan-latihan peregangan dengan kualitas gerakan yang
benar memacu komponen otot dan persendian mengalami peregangan yang
optimal.Oleh karena itu, fleksibilitas ini harus dilatih dengan tekun dan sistematis.
Latihan loncat tali dirancang dengan system interval antara lain sebagai berikut:
Sesi I: * Sesi H:
1. 3 x 30 detik 1. 5 x 25 detik
2. 5 x 25 detik 2. 7 x 20 detik
3. 7 x 20 detik 3. 5 x 30 detik
4. 3 x 30 detik 4. 3 x 40 detik
Masa istirahat antara kegiatan adalah 15-20 detik.Tingkatkan latihan ini dengan
menambah jumlah sesi, waktu kegiatan masa istirahat di perpendek.Dalam aplikasi
latihan loncat tali, pelatih harus berperan memberikan motivasi dan pengawasan gerak
loncat, sehingga tujuan latihan tercapai dengan optimal.
c. Latihan bayangan
Latihan ini berfungsi untuk meningkatkan kemampuan gerak kaki, kecepatan,
serta daya tahan.Latihan ini dapat dijadikan sebagai program khusus, rutin bagi pemain
agar langkah dan gerakan kaki (footwork) senantiasa ditingkatkan dan dipelihara terus.
Untuk meningkatkan kualitas latihan ini, pemain harus menggunakan “jaket
pemberat” yang dibuat khusus untuk itu.Sangat baik untuk membina kualitas dan
kecepatan gerak pemain.
MATERI PERTEMUAN
KE – ENAAM ( II )
Kesalahan servis adalah salah satu kesalahan paling umum terlihat pada bulu
tangkis, sehingga, dalam kompetisi internasional, wasit dan enam hakim garis, juga
akan ada hakim servisyang akan duduk di seberang wasit dan akan menilai apakah
tindakan servispemain sesuai dengan aturan. Di bawah ini, kami akan memperkenalkan
isyarat tangan denganlima kesalahan servissering terlihat.
penundaan servis.
Juga, aturan 9.1.7 dan 9.2 memberitahu kita bahwa, sekali pemain mulai
mengayunkan / nya raketnya ke depan, servis inidianggap telah dimulai dan raket
harus terus bergerak maju dalam gerakan terus menerus sampai tindakan yang servis
selesai, jika tidak kesalahan akan disebut - untuk gerakan non-kontinyu.
Ketika penundaan yang tidak semestinya terjadi hakim layanan akan ayunan lengan
kanan mereka ke kiri untuk menunjukkan bahwa seorang pemain telah dihukum karena
penundaan.
2. kaki berada di garis lapangan servis
Setiap orang harus meluangkan waktu untuk lebih mengenal dengan isyarat tangan
hakim sering terlihat 'sehingga apakah Anda sedang menonton pertandingan atau
bermain di salah satu Anda tidak akan harus bertanya "Apa yang terjadi sekarang?"
"Apa kesalahan melakukan hakim hanya isyarat? "dan menghindari situasi lain di mana
Anda tidak yakin apa yang terjadi!
MATERI PERTEMUAN
KE – TUJUH ( II )
saja, siapa saja, termasuk di kolam renang. Kecelakaan juga bisa terjadi sewaktu-
waktu, sehingga perlu untuk selalu siap siaga untuk melakukan tindakan
pertolongan atau penyelamatan terhadap korban, maka dari itu perlunya dipahami
cara menolong ketika ada kecelakaan di air.
3. Bentuk-bentuk pertolongan
a. Memberi pertolongan dengan jangkauan. Memberi pertolongan dengan
jangkauan dari atas kolam dilakukan karena korban merasa didekat
jangkauan. Cara memberikan pertolongan dengan jangkauan sebagai
berikut:
1) Pertolongan dengan jangkauan dari dekat.
2) Pertolongan dengan jangkauan turun tangga.
3) Pertolongan dengan menggunakan ring pelampung.
4) Pertolongan dengan menggunakan ban.
b. Pertolongan pada korban yang masih dalam keadaan sadar. Anda dapat
memberikan pertolongan dengan cara sebagai berikut:
1) Memberikan pertolongan dengan peralatan yang tersedia seperti ban
dan pelampung atau barang lain yang dapat terapung.
Penggunaannya diikatkan pada seutas tali, sehingga mudah ditarik.
2) Melakukan pertolongan langsung kepada korban jika korban berada
dalam dasar kolam atau terapung-apung di permukaan air.
3) Jika korban masih dapat menggerakkan anggota tubuh (akibat tidak
lancar berenang), pertolongan dapat dilakukan dengan mendorong
tubuh korban ke arah sisi kolam secara perlahan-lahan.
Keempat langkah seperti di atas dapat dilihat pada gamar sebagai berikut
a. Tali lintasan
Tali lintasan adalah tali yang berdiri dari rangkaian pelampung untuk
pemisah antara daerah-daerah atau tempat yang dalam dan dangkal,
sehingga orang bisa membedakannya.Atau pemisah antara kolam yang
digunakan untuk loncat indah dengan tempat yang untuk orang berenang.
b. Ring Pelampung
Alat ini adalah standar bagi perlengkapan pertolongan yang berada
disetiap kolam atau tempat-tempat rekreasi yang sering dikunjungi.
c. Tali Penolong
Tali penolong panjangnya berkisar antara 30-40 kaki.Salah satu
ujungnya digulung benda yang berbeban melalui ikatan yang kuat membentuk
bulatan dengan bahan yang cukup, sehingga kalau dilempar kearah kolam
yang memerlukan bisa dilakukan dengan mudah.
e. Papan Penolong
Papan penolong dibuat tidak dengan bahan yang mahal.Namun,
manfaatnya terhadap pertolongan cukup besar. Bahannya cukup dari Plywood
dengan lebar 18 inch, panjang 6,5 kaki dan tebal 0,75 inch.
f. Ban Pengaman
Ban pengaman diperlukan dalam memberi pertolongan, terutama untuk
mengangkut korban dari tengah kolam yang agak jauh dari jangkauan tepi.
Alat tersebuat paling efektif digunakan apabila terjadi kecelakaan tenggelam,
namun jauh dari tepi sehingga memaksa penolong untuk menggunakan alat
tersebut dalam membawa korban.
MATERI PERTEMUAN
KE - DELAPAN ( II )
SENAM LANTAI
Senam lantai adalah kegiatan olahraga yang cara gerakan dan bentuk
latihannya dilakukan di lantai, sesuai dengan namanya. Senam lantai merupakan satu
di antara jenis cabang olahraga senam yang cukup populer di dunia.
Olahraga tersebut bisa dilakukan siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan.
Sesuai namanya, senam lantai dilakukan di atas permukaan lantai dengan
menggunakan alas.Adapun alas yang biasa digunakan ialah berupa matras.
Adanya matras tersebut sebagai alat bantu utama yang berfungsi untuk
mengurangi risiko terjadinya kecelakaan. Hal itu dikarenakan saat melakukan gerakan
senam sering bersentuhan dengan lantai.
Dalam praktiknya, senam lantai banyak menggunakan gerakan, seperti
berguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki
untuk mempertahankan sikap seimbang atau untuk melompat ke depan atau belakang.
Gerakan senam lantai tersebut bisa dilakukan di mana saja, baik di dalam
maupun luar ruangan.Pada umumnya, di dalam pertandingan resmi, senam lantai
dilakukan di atas lantai yang memiliki ukuran 12×12.
Untuk memahami lebih dalam perihal senam lantai, kamu bisa membaca sejarah
adanya olahraga tersebut, terutama di Indonesia
Pada abad ke-20, senam mulai populer dan menyebar di seluruh dunia.Perkembangan
olahraga ini sangat pesat hingga akhirnya mempunyai banyak cabang, satu di
antaranya adalah senam lantai.
Sementara, awal masuknya senam di Indonesia ialah pada 1912, saat masa
penjajahan Belanda.Masuknya olahraga senam tersebut bersamaan dengan
ditetapkannya pendidikan kebugaran jasmani sebagai satu di antara mata pelajaran
wajib di sekolah.
Senam yang pertama kali dikenalkan pada waktu itu adalah senam versi negara
Jerman. Senam dari Jerman tersebut lebih menekankan berbagai gerakan yang kaya
akan alat pendidikan.
Pada 1916, senam versi Jerman ini diubah dengan memakai sistem dari
Swedia.Dalam sistem dari Swedia tersebut lebih menekankan menfaat gerakan senam.
Di sisi lain, penemu sistem senam lantai tersebut ialah seorang perwira
kesehatan yang berasal dari angkatan laut kerajaan Belanda bernama Dr. H. F.
Minkema.
Melalui Minkema inilah sejarah perkembangan senam lantai di Indonesia mulai
menyebar ke beberapa wilayah.Tak hanya itu, pada 1918, Minkema juga membuka
kursus senam Swedia tersebut.
Dengan makin populernya olahraga senam, didirikanlah sebuah organisasi
dengan tujuan membina para atlet senam berbakat. Organisasi tersebut dibentuk pada
tanggal 14 Juli tahun 1963 dan diberi nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia).
Baru pada 1964, Indonesia kali pertama ikut serta dalam perlombaan senam
lantai bertaraf Internasional di GANEFO I (Games of the New Emerging Forces).
B. Macam-Macam Gerakan Senam Lantai
1. Guling ke depan (forward roll)
2. Guling ke belakang (backward roll)
3. Lompat harimau (tiger sprong)
4. Lenting tangan (hands stand overslag)
5. Meroda
6. Lompat jongkok
7. Lenting tangan putar (round off)
8. Lenting tangan ke belakang (flik flak)
9. Keseimbangan lutut berguling (squat roll)
10. Lompat kangkang
11. Berdiri dengan kepala (kopstand)
12. Kayang (brug)
13. Sikap lilin
14. Salto ke depan (Summer vault)
15. Salto ke belakang (Back Summer vault )
16. Guling lenting (roll kiep)
17. Lompat ikan (snuck)
d. Sekitar area matras pastikan tidak ada benda yang dapat membahayakan saat
melakukan pendaratan.
e. Sebelum melakukan teknik senam lantai, biasakan dengan gerakan pemanasan
terlebih dahulu.
f. Dalam melakukan olahraga senam lantai dimulai dari teknik paling dasar, menengah
hingga teknik paling sulit.
g. Ketika melakukan senam lantai harus ada pengawasan, guru atau pelatih yang
sudah ahli dalam melakukan teknik senam lantai.