Anda di halaman 1dari 16

ASKEP KOMUNITAS

Dosen Pengajar :

Ns. YUSNILAWATI, S. Kep.M.Kep

Oleh : Kelompok 3

1. Jamiatus Sodikhoh (G1B118041)


2. Sherly Yashinta Sameni (G1B118054)
3. Lintang Athala (G1B118009)
4. Chantika Septidianti (G1B118010)
5. Nur Ayu Hijratun Nikma (G1B118011)
6. Putri Suci Lorenza (G1B118028)
7. Jelisa Laxmi Lovy (G1B118029)
8. Indah Eka Purwasih (G1B118030)
9. Gendis Klara Putri (G1B118063)
10. Rosalinda Octavia (G1B118051)
11. Aulia Mahesa (G1B117014)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas hubungan Teori keperawatan menurut Jean
Watson.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Jambi, 29 Oktober 2018

Kelompok 4
DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................................i

Kata Pengantar..................................................................................................................ii

Daftar isi...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

A. Pengertian Implementasi..............................................................................................3

B. Tujuan Implementasi.....................................................................................................3

C. Proses Implementasi.....................................................................................................3

D. Kategori dalam Implementasi.......................................................................................4

E. Metode Implementasi....................................................................................................4

F. Tahap Tahap Tindakan Keperawatan............................................................................5

G. Hal-Hal yang Harus di Dokumentasikan......................................................................6

H. Petunjuk Pendokumentasian Pelaksanaan....................................................................7

I. Teknik Dokumentasi…………………………………………………………………...7

J. Contoh Format Dokumentasian………………………………………………………..8


BAB III PENUTUP.........................................................................................................10

A. Kesimpulan.................................................................................................................10

B. Saran...........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Ilmu Keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses keperawatan adalah
metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan. Ini bisa disebut sebagai suatu
pendekatan problem-solving yang memerlukan ilmu,  teknik,  dan ketrampilan interpersonal dan
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan klien/ keluarga. Proses keperawatan terdiri dari lima tahap yang
berhubungan. Antara lain yaitu pengkajian,  diagnosis,  perencanaan,  pelaksanaan,  dan evaluasi. Tahap
tersebut berintegrasi dalam mendefinisikan suatu tindakan keperawatan. Salah satunya adalah
implementasi atau pelaksanaan.
Proses keperawatan menyediakan struktur bagian praktis dengan penggunaan pengetahuan dan
keterampilan yang dilakukan oleh perawat untuk mengekspresikan kebutuhan perawatan (human caring).
Keperawatan digunakan secara terus-menerus ketika merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan
dengan mempertimbangkan pasien sebagai figur central dalam merencanakan asuhan keperawatan
dengan mengobservasi respons pasien terhadap setiap tindakan sebagai penatalaksanaan dalam suatu
asuhan keperawatan.
Pada saat implementasi perawat harus melaksanakan hasil dari rencana keperawatan yang di lihat
dari diagnosa keperawatan. Di mana perawat  membantu klien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.
Sehingga,  dengan proses keperawatan,  rasa tanggung jawab dan tanggung gugat bagi perawat itu
dapat dimiliki dan dapat digunakan dalam tindakan-tindakan yang merugikan atau menghindari tindakan
yang legal. Semua tatanan perawatan kesehatan secara hukum perlu mencatat observasi
keperawatan,  perawatan yang diberikan,  dan respons pasien
 

 B. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Implementasi?
2.Apa tujuan implementasi?
3.Proses implementasi?
4. Ada berapa Kategori dalam Implementasi Keperawatan?
5. Bagaimana Metode implementasi?       
6. Bagaimana Tahap tahap tindakan keperawatan?
7. Hal hal apa saja yang harus di dokumentasikan?
8. Bagaimana Petunjuk Pendokumentasian Pelaksanaan (Implementasi)?
9. Teknik Dokumentasi Pada Tahap Implementasi Keperawatan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian implementasi.
2. Untuk mengetahui tujuan implementasi
3. Untuk mengetahui proses implementasi
4. Untuk mengetahui kategori dalam implementasi keperawatan
5. Untuk mengetahui metode implementasi
6. Untuk mengetahui tahap tahap tindakan keperawatan
7. Untuk mengetahui hal hal apa saja yang harus di dokumentasikan
8. Untuk mengetahui petunjuk dalam pendokumentasian implementasi
9.Untuk mengetahui petunjuk tehnik dokumentasi pada tahap implementasi keperawatan
              
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Implementasi
Implementasi adalah fase ketika perawat mengimplimentasikan intervensi keperawatan. (Kozier,
2011). Implementasi merupakan langkah keempat dari proses keperawatan yang telah direncanakan oleh
perawat untuk dikerjakan dalam rangka membantu klien untuk mencegah, mengurangi, dan
menghilangkan dampak atau respons yang ditimbulkan oleh masalah keperawatan dan kesehatan.(Zaidin
Ali,2014)
Implementasi keperawatan adalah kategori dari perilaku keperawatan,  dimana perawat melakukan
tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan
(Potter & Perry 1997, dalam Haryanto, 2007).
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu
klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 2011).

B. Tujuan Implementasi Keperawatan


1. Membantu klien dalam mencapaitujuan yang telah ditetapkan
2. Mencakup peningkatan kesehatan
3. Pencegahan penyakit
4. Pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping.

C. Proses Implementasi
1. Mengkaji kembali pasien
2. Menentukan kebutuhan perawat terhadap bantuan
3. Mengimplementasikan intervensi keperawatan
4. Melakukan supervise terhadap asuhan yang didelegasikan
5. Mendokumentasikan tindakan keperawatan.(Kozier, 2011).

D. Kategori dalam Implementasi Keperawatan


Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori dari implementasi
keperawatan, antara lain:

1. Cognitive implementations, meliputi pengajaran/ pendidikan, menghubungkan tingkat


pengetahuan klien dengan kegiatan hidup sehari-hari, membuat strategi untuk klien dengan
disfungsi komunikasi, memberikan umpan balik, mengawasi tim  keperawatan, mengawasi
penampilan klien dan keluarga, serta menciptakan  lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain
lain.
2. Interpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan, meningkatkan
pelayanan, menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan jadwal personal, pengungkapan
perasaan, memberikan dukungan spiritual, bertindak sebagai advokasi klien, role model, dan
lain lain.
3. Technical implementations, meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit, melakukan
aktivitas rutin keperawatan, menemukan perubahan dari data dasar klien, mengorganisir
respon klien yang abnormal, melakukan tindakan keperawatan mandiri, kolaborasi, dan
rujukan, dan lain-lain. (bulechek, 2013)

E. Metode Implementasi
1. Membantu dalam aktifitas kehidupan sehari-sehari. Aktifitas kehidupan sehari-
hariadalah aktifitas yang biasanya dilakukan dalam sepanjang hari normal: mencakup
ambulasi, makan, berpakaian, menyikat gigi, berhias.
2. Konselingadalah metode implementasi yang mebantu klien menggunakan proses
pemecahan masalah untuk mengenali dan menangani stres dan yang memudahkan
hubungan interpersonal antara klien, keluarganya, dan tim perawatan kesehatan. Ini
bertujuan untuk membantu klien menerima perubahan yang akan terjadi yang diakibatkan
stres berupa dukungan emosional, intelektual, spiritual, dan psikologis.
3. Penyuluhan adalah metode implementasi yang digunakan untuk menyajiakn prinsip ,
prosedur, dan teknik yang tepat tentang perawatn kesehatan untuk klien dan untuk
menginformasikan klien tentang status kesehatannya.
4. Memberikan asuhan keperawatan langsung.
5. Kompensasi untuk reaksi yang merugikan.
6. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien untuk prosedur.
7. Mencapai tujuan perawatan.
8. Mengawasi dan mengevaluasi kerja dari anggota staf lain
        

F. Tahap tahap tindakan keperawatan


     Ada 3 tahap dalam tindakan keperawatan, yaitu :
1. Persiapan
Persiapan ini meliputi kegiatan kegiatan:
a. Review antisipasi tindakan keperawatan
b. Menganalisis pengetahuan dan keterampilan yang di perlukan
c. Mengetahui yang mungkin timbul
d. Mempersiapkan peralatan yang di perlukan
e. Mempersiapkan lingkungan yang kondusif
f. Mengidentifikasi aspek aspek hukum dan etik

2. Intervensi
Tindakan keperawatan di bedakan berdasarkan kewenangan dan tanggung jawab perawat secara
professional antara lain :

a. Independentadalah suatu kegiatan yang di laksanakan oleh perawat tanpa petunjuk dan printah
dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya
Contoh tindakan independent:
• Memberikan perawatan diri
•  Mengatur posisi tidur
• Menciptakan lingkungan yang terapeutik
• Memberikan dorongan motivasi
• Pemenuhan kebutuhan psiko-sosio-spiritual
• Partisipasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Tipe tindakan independent keperawatan ada 4 yaitu:


1) Tindakan Diagnostik
• Wawancara dengan klien
•  Observasidan pemeriksaan fisik
• Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana,misalnya HB dan membaca hasil dari
pemeriksaan laboratorium tersebut.
2) Tindakan terapeutik
Tindakan untuk mencegah,mengurangi, dan mengatasi masalah klien. Misalnya Untuk mencegah
gangguan integritas kulit dengan melakukan mobilisasi danmemberikan bantal air pada bagian
tubuh yang tertekan.
3) Tindakan Edukatif
Tindakan ini untuk merubah perilaku klien melalui promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan
kepada klien.
Misalnya:
Perawat mengajarkan kepada klien cara injeksi insulin.
4) Tindakan Merujuk5
Tindakan kerja sama dengan tim kesehatan lainnya.
b. Interdependent 5: Yaitu suatu kegiatan yang memerlukan suatu kerja sama dengan tenaga 5
kesehatan lainnya misalnya tenaga soaial, ahli gizi, fisioterapi dan dokter.
   Misalnya:
Pemberian obat obatan sesuai dengan intruksi dokter .
Jadi jenis, dosis dan efek samping menjadi tanggung jawab dokter, tetapi pemberian obat sampai
atau tidak menjadi tanggung jawab perawat.
c. Dependent : Tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain. seperti ahli gizi,
physiotherapies, psikolog dan sebagainya.
Misalnya:
   Pemberian nutrisi pada klien sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh ahli gizi,
latihan fisik (mobilisasi fisik) sesuai dengan anjuran dari bagian fisioterapi. (Asmadi, 2008)

3. Dokumentasi
  Pelaksanaan tindakan keperawatan harus di ikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat  terhadap
suatu kejadian dalam proses keperawatan.

G. Hal hal yang harus di dokumentasikani:


     Hal-hal yang perlu didokumentasikan pada tahap implementasi:
a. Mencatat waktu dan tanggal pelaksanaan.
b. Mencatat diagnosa keperawatan nomor berapa yang dilakukan intervensi tersebut
c.  Mencatat semua jenis intervensi keperawatan termasuk
a) Contoh : Mengornpres luka dengan betadin 5 %
b) Flasil : luka tampak bersih, pus tidak ada, tidak berbau
d.   Berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim kesehatan yang telahtervensi. (potter-
perry, 2010)

H. Petunjuk Pendokumentasian Pelaksanaan (Implementasi)


I. Gunakan ballpoint tertulis jelas, tulis dengan huruf cetak bila tulisan tidak jelas. Bila
salah tidak boleh di tipp ex tetapi dicoret saja, dan ditulis kembali diatas atau  disamping.
II. Jangan lupa selalu menuliskan waktu, jam pelaksanaan
III. Jangan  membiarkan baris kosong, tetapi buatlah garis kesamping untuk mengisi tempat
yang tidak digunakan
IV. Dokumentasikan sesegera mungkin setelah tindakan dilaksanakan guna menghin dari
kealpaan (lupa)
V. Gunakan kata kerja aktif, untuk menjelaskan apa yang dikerjakon.
VI. Dokumentasikan bagaimana respon pasien terhadap tindakan yang dilakukan
VII.  Dokumentesikan aspekkeamanan, kenyamanan dan pengawasan infeksi terhadap klien.
Juga tindakan-tindakan invasive harus dicatat.
VIII. Dokumentasikan pula modifikasi lingkungan bila itu merupakan bagian dari tindakan
keperawatan.
IX. Dokumentasikan.persetujuan keluarga untuk prosedur khusus dan tindakan invasif  yang
mempunyai resiko tambahan.
X.  Dokumentasikan semua informasi yang diberikan dan pendidikan kesehatan yang
diberikan.
XI. Dokumentasikan dengan jelas, lengkap, bukan berarti semua kalimat harus ditulis,tetapi
kata kata kunci dan simbol¬-simbol / lambang-lambang sudah baku/lazim dapat
digunakan.
XII. Spesifik hindarkan penggunaan kata yang tidak jelas,bila perlu tuliskan ungkapan klien
untuk memperjelas maksud.

I. Tehnik Dokumentasi Pada Tahap Implementasi Keperawatan


Pendokumentasian implementasi meliputi cara catatan intervensi,  diagnosa yang direncanakan,  waktu
target yang sudah ditetapkan pada intervensi.
Contoh Format Dokumentasi Implementasi Keperawatan :
No.Diagnosis Masalah Kolaboratif Tanggal/Jam Tindakan Paraf.

 Pedoman Pengisian Format Pelaksanaan Tindakan Keperawatan:


1. Nomor diagnosis keperawatan/masalah kolaboratif.
Tulislah nomor diagnosis keperawatan/masalah kolaboratif sesuai dengan masalah yang
sudah teridentifikasi dalam format diagnosis keperawatan.
2. Tanggal/jam
Tulislah tanggal,  bulan,  dan jam pelaksanaan tindakan keperawatan.
3. Tindakan
Tulislah nomor urut tindakan.Tindakan dituliskan berdasarkan urutan pelaksanaan
tindakan .Tulislah tindakan yang dilakuakn beserta hasil atau respon yang jelas.
Jangan lupa menuliskan nama/jenis obat,  dosis, cara memberikat,  dan instruksi medis
yang lain dengan jelas.
Jangan menuliskan istilah sering,  kecil,  besar,  atau istilah lain yang dapat menimbulkan
persepsi yang berbeda atau masih menimbulkan pertanyaan.
Contoh :memberi makan lebih sering dari biasanya. Lebih baik tuliskan pada jam berapa saja
memberikan makan dan dalam berapa porsimakanan yang diberikan.
Untuk tindakan pendidikan kesehatan tulislah .
Bila pendidikan kesehatan dilakukan secara singkat tulislah tindakan dan respon pasien setelah
pemberian pendidikan kesehatan yang jelas.

4. Paraf
Tuliskan paraf dan nama terang

J. Contoh Format Pendokumentasian Implementasi Keperawatan


Kasus :
Seorang pasien bernama Ny.K setelah dikaji didapatkan masalah keperawatan sbb :
1. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum
DS: Pasien mengatakan badan lemah, cepat lelah, dan sering pusing
DO:
        Pasien lemah.
        Membran mukosa kering dan pucat
        TTV:
•         TD: 170/110 mmHg
•         S: 36 °C
•         RR: 20 x/menit
•         N: 90 x/menit
2.      Nyeri (akut) kepala b/d peningkatan tekanan vaskuler serebral
DS: Pasien mengatakan setiap dibuat berjalan merasa nyeri pada bagian kepala
DO:
       Wajah tampak menyeringai
       Nyeri pada kepala
       Skala nyeri 5
3.      Keterbatasan informasi b/d kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit
DS: Px mengatakan belum mengerti tentang pengobatan, faktor resiko dan perawatan lanjut
DO:
       Bertanya mengenai pendidikandaninformasi.
CATATAN KEPERAWATAN
NAMA                        : Ny “ K “
NO. REG.                   : 112xxxxxx78
NO TANGGAL/JAM NO.DX IMPLEMENTASI TTD
1. 11 Mei 2015
(17.00) 1        memberikan posisi yang nyaman dan lingkungan yang tenang.
memantau respon pasien terhadap peningkatan dan memberikan pujian di setiap
perkembangan.
menganjurkan pasien tentang teknik penghematan energi.mengobservasi TTV
AL
2. 11 Mei 2015
(19.00) 2        memberikan penjelasan tentang penyebab nyeri pada pasien.
melakukan pengkajian pada skala nyeri pasien.
mengukur tekanan darah, suhu tubuh, nadi dan pernapasan.
     memberikan obat anti nyeri. Oral (ibu profen 2x1) AL
3. 11 Mei 2015
(20.30) 3        memberitahukan pasien batas tekanan darah normal.
mendorong pasien agar membuat program olahraga.
menganjurkan makanan tinggi kalsium dan minuman yangmengandung kalori
memberikan terapi pengobatan.
Oral:
·         Pamol 3x1
·         Farmoten 3x1
·         B1 3X1
·         Ibu profen 2x1 AL

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dokumentasi yang baik mencerminkan tidak hanya kualitas perawatan tetapi juga membuktikan
pertanggunggugatan setiap anggota tim perawatan dalam memberikan perawatan. Perawat
mendokumentasikannya perlu ditekankan pada penulisannya, untuk menghindari salah persepsi dan
kejelasan dalam menyusun tindakan perawatan lebih lanjut.

B. Saran
Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai cara pendokumentasian
keperawatan sehingga dapat dikembangkan dalam tatanan layanan keperawatan. Diharapkan agar perawat
bisa menindaklanjuti pendokumentasian tersebut melalui kegiatan asuhan keperawatan sebagai dasar
untuk pengembangan kedisiplinan di Lingkungan Rumah Sakit dalam ruang lingkup keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, konsep dasar keperawatan,EGC,Jakarta,2008.


Kozier, fundamental keperawatan (konsep,proses, dan praktik),EGC,Jakarta,2011.

Isti handayaningsih, dokumentasi keperawatan (panduan, konsep dan aplikasi), mitra cendikia press,
yogyakarta, 2009.

Setiadi, Konsep dan penulisan dokumentasi asuhan keperawatan(teori dan praktik), graha ilmu,
yogyakarta, 2012.

Bulechek, G.M., Butcher,H.K., Dochherman,J.M.,2013. Nursing Intertvention Classification (NIC) ; 6th


edition. Mosby Elsevier

Perry, Potter,Fundamental keperawatan buku 1 edisi 7,Salemba Medika,Jakarta,2010.

Potter, Perry, 2011. Fundamental Keperawatan,  Edisi . EGC : Jakarta

Haryanto, 2007. Konsep Dasar Keperawatan dengan Pemetaaan Konsep              (Concept Mapping).
Salemba Medika : Jakarta.

Purwanto. Edi. 2011. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan.

http://makalahlistavanny.blogspot.co.id/2015/05/makalah-implementasi-keperawatan.html (diunduh
tanggal 6 mei 2016)

Anda mungkin juga menyukai