Anda di halaman 1dari 6

NOTULASI TUTORIAL KASUS I

KEPERAWATAN KELUARGA

Dosen :

NS. YUSLINAWATI, S.Kep., M.Kep.

Oleh :

KELOMPOK 6

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021
Moderator : Putri Dwita (G1B118032)

Notulen : Gum akbar putra ( G1B118065)

LIST

STEP 1

1. Survei ( Vanessa Rabbani G1B118031)

2. Sibling (Etia)

3. Keluarga resiko tinggi (Rachel arga mutiara G1B118008)

Step 2

1. Merupakan metode untuk menjaring data penduduk dalam beberapa peristiwa dmigrafi atau
ekonomi(Fitria Husni)G1B118004

2. Sibling adalah saudara kandung laki2 maupun perempuan (Citra Julia Anggraini G1B118006)

3.Keluarga resiko tinggi adalah keluarga dalam usia subur dengan masalah seperti tingkat sosial ekonomi
yang rendah ataupun keluarga dengan keturunan yang kurang baik atau dengan penyakit keturunan
(VANESSA RABBANI G1B118031)

STEP 2

1. Pada tahap perkembangan anak remaja apa saja tugas orang tua seharusnya lakukan? Lintang

2.Tugas perkembangan keluarga apa yg belum terpenuhi ( VANESSA RABBANI G1B118031)

3. apa saja yang di kaji oleh perawat pada kasus tsb? (Rachel Arga Mutiara G1B118008)

4. Pencegahan apa saja yang dapat di lakukan sebelum hal pada kasus tsb terjadi? ( Gum )

5. Apa yang harus perawat lakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada kasus ?
Fitria(G1B118004)
6. Jelaskan, pada kasus tersebut termasuk ketipe keluarga manakah? (Citra Julia Anggraini G1B118006)

STEP 3

1.tahap perkembangan anak remaja

- Dimana orang tua harus memberikan kebebasan yang seimbang dengan tujuan

- orang tua mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga

- mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dengan orang tua (Indah tri)

tambahan (Rachel Arga Mutiara G1B118008)

Pertama, bertindak sebagai teman diskusi yang menyenangkan.

Kedua, menghindari sikap menyalahkan dan menghakimi.

Ketiga, mengarahkan potensi dan energi mereka yang besar pada hal-hal yang positif dan bermanfaat
bagi masa depannya.

Keempat, jangan melecehkan kondisi psikologis mereka yang labil.

Kelima, menghindari hukuman yang dapat membuat perasaan mereka terluka.

Keenam, menjelaskan setiap fase perkembangan mereka yang dapat menyebabkan perubahan kondisi
psikologismereka.

Tambahan

- Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat remaja yang sudah
bertambah dewasa dan meningkat otonominya.

- Mempertahankan hubungan intim dala keluarga.

- Memperthankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, menghindari perdebatan,
permusuhan, dan kecurigaan.

- Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang

keluarga. ( Citra Julia Anggraini G1B118006)

2.Tugas yang belum terpenuhi pada kasus yaitu


 membangun komunikasi yang baik dengan anak.
 Orangtua wajib belum memberi tanggung jawab sesuai usia dan kemampuan anak.

(Indah Eka Purwasih G1B118030)

3. Pengkajian keluarga dan individu dalam keluarga yg perlu dikaji yaitu :

 Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural


 Data Lingkungan
 Struktur dan fungsi keluarga
 Stress dan strategi koping yang digunakan keluarga
 Perkembangan keluarga

Data umum meliputi:

 Nama kepala keluarga (KK)


 Alamat dan telepon
 Pekerjaan kepala keluarga
 Pendidikan kepala keluarga
 Komposisi keluarga dan genogram
 Tipe keluarga
 Agama
 Status sosial ekonomi keluarga
 Suku bangsa
 Aktivitas rekreasi keluarga
 Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
 Riwayat penyakit
 Fungsi keluarga

*Etia zaria amna (G1B118007)*

4. (Lintang Athala)

 Dengarkan uneg-unegnya

Cobalah untuk membuat anak Anda mengekspresikan semua emosinya, baik dan buruk, dengan
mendorongnya untuk bicara tentang perasaannya. Ini akan mendorong anak untuk memberi tahu Anda
bagaimana perasaannya, daripada hanya memberi sinyal-sinyal lewat tindakan fisik seperti memukul,
mencubit, atau mendorong adik bayi.

Jika balita Anda memukul adiknya, jelaskan bahwa hal ini tidak bisa ditoleransi. Katakan padanya dengan
tenang dan lembut bahwa memukul tidak diperbolehkan. Anda bisa menyarankan anak untuk
menunjukkan perasaannya dengan menunjukkan wajah cemberut atau ekspresi marah, atau Anda
berdua bisa bersama-sama meneriakkan perasaan masing-masing.

 Pahami bahwa ia hanya mencoba mendapatkan perhatian Anda

Beberapa balita mencoba mendapatkan perhatian orangtua mereka dengan berperilaku seperti bayi.
Jika balita Anda mulai berkelakuan aneh untuk cari perhatian, cobalah bersabar dengan sikapnya. Anak
mungkin hanya membutuhkan sedikit perhatian ekstra dari Anda untuk sementara waktu. Dengan
bantuan dari Anda, ia akan segera kembali menjadi dirinya sendiri. Pastikan anak Anda mengerti bahwa
tidak apa-apa baginya untuk merasakan hal-hal demikian.

 Libatkan anak dalam persiapan menyambut bayi

Sebelum bayi lahir, berikan izin padanya untuk merasa cemburu, dan beri tahu ia bahwa kakak yang lain
juga merasakan hal yang sama ketika adik barunya hadir. Anda mungkin bisa mencari buku anak-anak
tentang bayi, dan membacanya bersama-sama.

Anda juga bisa membiarkan anak terlibat dalam persiapan menyambut adik barunya. Dia bisa
membantu membuat keputusan sederhana, seperti apakah sprei tempat tidur bayi harus warna kuning
atau merah.

 Biarkan anak tahu bahwa rasa sayang Anda padanya tidak berubah

Setelah bayi Anda lahir, ingatkan pada balita bahwa kasih sayang Anda padanya masih tetap sama.
Biarkan dia tahu bahwa dia masih spesial seperti sebelumnya. Jika dia mulai berulah dengan
mengatakan bahwa ia membenci adiknya, atau dengan mencubit adik bayi, pahami bahwa ini artinya si
kakak membutuhkan waktu lebih banyak dengan Anda.

 Pertahankan rutinitas

Dengan kehadiran anak baru, rutinitas Anda tentu berubah. Namun usahakan rutinitas kakak tidak
terlalu terganggu. Tetap membiasakan rutinitas seperti sarapan bersama, nonton acara televisi kesukaan
setiap sore, dan membacakan dongen di jam yang sama sebelum tidur, untuk membantu anak Anda
menyesuaikan diri. Hindari pula perubahan besar di saat ini, seperti pindah rumah atau sekolah.
 Ajak anak untuk membantu merawat adiknya

Cobalah untuk melibatkan anak dengan perawatan bayi. Misalnya, Anda bisa membiarkan ia memilih
pakaian tidur untuk adiknya, atau memilih apa yang akan adiknya kenakan hari ini. Anda juga bisa
memintanya untuk memberi tahu Anda ketika menurutnya adik bayinya memerlukan sesuatu (saat si
bayi menangis).

 Beri tahu tamu yang berkunjung

Beri tahu teman-teman dan keluarga agar peka terhadap kebutuhan balita Anda. Minta mereka untuk
menghabiskan waktu dengan si kakak, dan tidak hanya berfokus pada bayi baru Anda.

Tambahan

 Mendorong anak untuk memilih


 Membuat anak yang tua tetap merasa penting
 Bertutur kata secara baik
 Berikan pujian saat anak2 rukun
 Ajarkan anak bekerja sama yang baik dalam memecahkan masalah *(Indah Eka Purwasih G1
B118030)*

5. Komponen pengkajian keluarga terdiri atas kategori pertanyaan, yaitu data pengenalan keluarga,
riwayat dan tahap perkembangan keluarga, data lingkungan, struktur keluarga (struktur peran, nilai,
komunikasi, kekuatan), fungsi keluarga (fungsi afektif, sosialisasi, pelayanan kesehatan, ekonomi,
reproduksi), dan koping keluarga. setelah dilakukan pengkajian perawat menganalisa data yang didapat
setelah menganalisa data kemudian didapatkan lah diagnosa masalah kemudian perawat menegakkan
intervensi dengan itu baru perawat bisa mengetahui masalah apa yang ada di keluarga tersebut dan
dapat menegakkan intervensi yang ada (LintangAthala G1B118009)

6.The Nuclear family (keluarga inti), yaitu keluarga yang terdiri atas suami, istri, dan anak, baik anak
kandung maupun anak angkat. (GUM AKBAR G1B118065)

Anda mungkin juga menyukai