Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DosenPengampu: Nelly Armayanti S.P.M.P

Disusun Oleh:

DITA CHRISTY M. 7191210011


SEPTINIAT ZAI 7191210014
ICHA NATALIA SINAGA 7193210027
YUNI VEVAYANTI MANULLANG 7193510049

KELAS MANAJEMEN B 2019

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik dan

tepat waktu. Terimakasih juga Kami ucapkan kepada dosen pengampu mata

kuliah Pendidikan Kewarganegaraanyang telah memberikan pengarahan dalam

proses penyelesaian tugas ini. Adapun tujuan penulis membuat makalah ini adalah

untuk memenuhi penyelesaian tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

dan untuk meningkatkan pengetahuan kami.

Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh

karena itu, kamisangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca guna meningkatkan kualitas tugas kami berikutnya dan sebagai bahan

intropeksi bagi kami.Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan,23 Februari2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2

.1 Pengertian identitasnasional.......................................................................................2

.1 Sejarahkelahiranpahamnasionalisme Indonesia.........................................................3

.1 Indonesia nasionalsebagaikarakterbangsa..................................................................2

.1 Globalisasidantantanganidentitasnasional..................................................................2

BAB III PENUTUP..................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Kata “identitas” yang memiliki arti ciri-ciri, jati diri, atau tanda-tanda yang ada pada
seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan orang lain, sebagai contoh bendera dan
jugalagu kebangsaan setiap negara akan berbeda dengan negara lain. Sedangkan dalam
triminoligi antropologi kata “identitias” memiliki arti sebagai sifat yang khas yang
menerangkan yang sesuai dengan kesadaran diri sendiri, kelompok, golongan, komunitas atau
negara lain.
Kata “nasional” berarti identitas yang melekat pada kelompok yang lebih besar yang
diikat kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama dan juga bahasa ataupun non fisik
contohnya keinginan, cita-cita serta tujuan. Oleh karna itu identitas nasional bisa diartikan
bahwa pada hakekatnya ialah manifestasi nilai budaya yang bumbuh dan berkembang dalam
aspek kehidupan bangsa dan ciri khas itulah bangsa akan berbeda dengan bangsa lainnya.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian IdentitasNasional
Identitas sendiri berasal dari kata Identity yang memiliki makna sebagai ciri, tanda,
ataupun jati diri. Kata nasional berasal dari kata bangsa atau nation, dalam konteks modern,
umumnya kata ini disepadankan dengan sebuah negara dan masyarakat yang tinggal
didalamnya.Identitas nasional sendiri merupakan pembeda antara suatu negara dengan negara
lainnya. Harapannya, semua masyarakat di negara tersebut memiliki nilai yang sejalan
dengan identitasnya.Identitas Nasional merupakan suatu jati diri suatu bangsa yang tidak
dimiliki oleh bangsa lain. Identitas nasional Indonesia terbentuk oleh beragam unsur, fisik
dan juga non fisik. Salah satunya yang melekat pada bangsa Indonesia ialah sebutan suatu
bangsa yang majemuk. Kemajumukan dari bangsa Indonesia ini tercermin pada Bhinneka
Tunggal Ika yang ada pada simbol nasional Burung Garuda dengan lima simbol yang
mewakili sila-sila pada dasar negara yaitu Pancasila. Kemajemukan ini adalah perpaduan dari
bermacam-macam unsur yang menjadi inti indentitas Indonesia. Yakni Sejarah, Agama,
Kebudayaan, Suku dan Bangsa.AdapunpengertianIdentitasNasionalmenurutparaahli :

 Menurut KoentaWibisono (2005) IdentitasNasionalmerupakan“ manifestasinilai-


nilaibudaya yang tumbuhdanberkembangpadaaspekkehidupansebuahbangsa (nasion)
dengancirikhasnya, yang membuatberbedadenganbangsa lain dalamkehidupannya”.
 Menurut Dean A. Mix dan Sandra M. Hawley Nation-state adalahsuatubangsa yang
mempunyaibangunanpolitiksepertiketentuan-ketentuanperbatasanteritorialpemerintah
yang sah, pengakuanbangsalain, dansebagainya.
 MenurutKoerniatmanteSoepraptowirosecarahukumperaturantentangkewarganegaraan
merupakansuatukonsekuensilnagsungdariperkembangannasionalisme.
 Berger Dalambukunya yang berjudul “The Capitalis Revolution” ideologikapitalislah
yang
akanmenguasaiduniasertamengubahmasyarakatsatupersatumenjadisisteminternasional
yang menentukannasibbangsa-bangsadibidangsosial, politik, dankebudayaan.
 Toyanbee Cirikhassuatubangsa yang ialahlokal genius
dalammenghadapitantangandanrespon.
Jikatantanganbesarsementararesponkecilmakabangsatersebutakanpunah.
Namunapabilatantangankecilsementararesponbesarmakabangsatersebutakanberkemba
ngmenjadibangsa yang kreatif.

2
B. SejarahKelahiranPahamNasionalisme Indonesia
Kesadaran nasionalisme bangsa Indonesia merupakan hasil dari para orang-orang terpelajar
dan intelektual yang menjadi kunci utama dalam gerakan nasionalisme Indonesia, mereka
para kaum terpelajar tersebut merupakan hasil dari sistem yang pendidikan yang diadakan
oleh pemerintahan kolonial Belanda. Gerakan-gerakan yang dilakukan untuk mencapai
kemerdekaan tidak lagi dilakukan dengan senjata melainkan organisasi modern.
Para bangsawan yang terdidik merupakan motor dari pada ide-ide cemerlang masa
pergerakan nasionalisme, sebab kaum bangsawanlah yang memiliki tingkat pendidikan yang
tinggi yang dengannya mereka dapat berbaur dengan cara berpikir pemerintah kolonial.
Mereka mengetahui bahwasanya organisasi-organisasi para kolonial memeliki susunan yang
kokoh dan rapi serta tidak mungkin bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi mereka secara
tradisional seperti sebelumnya.
Munculnya nasionalisme bangsa Indonesia ini dimotori oleh beberapa faktor. Secara garis
besar faktor-faktor tersebut terbagi kepada dua faktor utama, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
Adapun faktor internal adalah sebagai berikut:
1.Penindasan serta kezaliman yang dilakukan oleh pemerintahan kolonial pada bangsa Indonesia
membuat tali persaudaraan menjadi semakin kuat atas dasar senasib dan sependeritaan. Hal itu
disebabkan oleh kekuasaan kolonial yang meliputi seluruh Nusantara menjadi kesatuan politik,
pemerintahan, dan hukum.
2.Adanya kelompok intelektual yang membuat ideologi dan beragam gerakan yang digunakan
dalam melawan kolonialisme Barat, hal-hal tersebut mereka pelajari dari sistem pendidikan barat
yang mereka lantuni dalam memahami beragam konsep Barat.
3.Masa-masa keemasan yang diraih oleh kerajaan-kerajaan terdahulu seperti sejarah kerajaan
mataram kuno, sejarah kerajaan sriwijaya, dan sejarah kerajaan majapahit yang menjadi sebuah
motivasi tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk berjuang menghadapi kolonialisme Barat guna
meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri bangsa.

Adapun faktor eksternal adalah sebagai berikut:


1.Pada tahun 1905 Jepang menang atas Rusia dalam peperangan, sehingga menaikkan rasa
percaya diri bahwa bangsa berwarna mampu mengalahkan bangsa kulit putih
Terbentuknya negara-negara baru yang merupakan hasil dari munculnya nasionalisme di daerah
Asia dan Afrika
2.Beberapa prinsip Woodrow Wilson yang terdapat dalam Wilson 14 points. Semua hal tersebut
dapat diserap oleh kaum terpelajar Indonesia saat menuntut ilmu di luar negeri.Fase – Fase
Perkembangan

Nasionalisme di Indonesia muncul dan berkembang melalui beberapa fase berikut.


1. Masa Perintis
Masa perintis merupakan langkah awal nasionalisme yang diawali dengan terbentuknya
organisasi-organisasi pergerakan nasional. Tanggal 20 Mei 1908 merupakan pergerakan
awal yang ditandai dengan lahirnya pergerakan Budi Utomo. Kemudian hari kelahiran Budi
Utomo dijadikan sebagai suatu peringatan yang dikenal dengan Hari Kebangkitan Nasional.
2. Masa Penegas

2.Masa penegas
adalah masa dikuatkannya jiwa kebangsaan pada seluruh rakyat Indonesia, penegasan
tersebut dibuktikan dengan adanya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Isi
sumpah pemuda yang meliputi satu bangsa bersatu tanah air, satu bangsa, serta satu
bahasa yakni bahasa Indonesia. Ungkapan tersebut telah membakar semangat juang

3
nasionalisme bangsa yang berdiri atas tonggak Bhineka Tunggal Ika, meskipun berbeda-
beda namun kita tetap satu.

3. Masa Percobaan
Dalam masa ini bangsa Indonesia banyak melakukan gebrakan dengan bergabung dengan
organisasi yang tujuannya untuk meminta kemerdekaan dari Belanda. Beberapa organisasi
bergabung dengan GAPI (Gabungan Politik Indonesia), pada tahun 1938 organisasi ini
mengusulkan agar Indonesia berparlemen. Namun sangat disayangkan, tuntutan agar
Indonesia merdeka itu belum berhasil.

4. Masa Pendobrak
Dalam kesempatan ini bangsa Indonesia dengan segenap semangat juang
nasionalismenya berhasil menghancurkan jeratan penjajahan dan membawa kemerdekaan
bagi Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Oleh karena itu, sikap
nasionalisme merupakan dasar terbentuknya negara kesatuan Indonesia modern.

Pada pembahasan sebelumnya sudah kita ketahui bahwasanya salah satu faktor kunci dari
timbulnya semangat nasionalisme bangsa merupakan hasil dari pada adanya organisasi-
organisasi yang muncul karena adanya sifat nasionalisme. Berikut beberapa organisasi
yang lahir setelah kesadaran nasional mulai muncul di Indonesia
1.Budi Utomo
Pada tanggal 20 Mei 1908 didirikan sebuah organisasi yang diberi nama Budi Utomo
oleh para mahasiswa fakultas kedokteran (STOVIA) di Jakarta, mereka adalah Sutomo,
Suraji, Gunawan Mangunkusumo. Jika ditinjau dari sejarah Budi Utomo, organisasi Budi
Utomo merupakan organisasi yang bergerak di bidang pendidikan. Oleh kerena itu
organisasi ini sejak awal sudah menetapkan bidang pendidikan sebagai pusat perhatiannya.
2.Sarekat Islam
Pada tahun 1909 didirikan sebuah organisasi oleh para pedagang muslim yang diprakarsai oleh H.
Samanhudi dan R.M Tirtoadisuryo. Organisasi ini memiliki tujuan sebagai pelindung hak-hak
pedagang muslim dari aksi monopoli pedagang China. Namun organisasi ini kemudian berkembang
ke arah politik ketika dijabat oleh Haji Oemar Said Tjokroaminoto yang kemudian organisasi ini
berganti nama menjadi sarekat Islam
3.Indische Partij
Pada tahun 1912 didirikanlah sebuah organisasi yang dipelopori oleh Douwes Dekker yang
bertujuan untuk menghapuskan kolonialisme serta eksploitasi Belanda kepada bangsa
Hindia Belanda yang disebut Indische Partij. Selanjutnya Douwes mengajak Suwardi
Suryaningrat dan Cipto mangunkusumo untuk memajukan organisasi. Jika ditinjau dari
sejarah Indische Partij, yang merupakan partai pertama yang secara terang-terangan
menuntut kemerdekaan Indonesia.

4.Muhammadiyah
Pada tanggal 18 November 1912 didirikan sebuah organisasi yang dipelopori oleh K.H
Ahmad Dahlan di Yogyakarta. Organisasi ini bertujuan untuk memurnikan peribadatan
ajaran agama Islam, gebrakan yang dilakukan organisasi ini mendapat pengakuan dari
pemerintahan dan sambutan dari rakyat melalui jalur mendirikan sekolah, rumah sakit, dan
panti asuhan.

5.Perhimpunan Indonesia
Pada tahun 1925 didirikan sebuah organisasi yang merupakan perkembangan dari
beberapa organisasi yang menyulut semangat mahasiswa, yang kemudian organisasi ini
semakin aktif dalam memberantas kolonialisme. Hal tersebut terlihat dari keaktifannya

4
dalam mengikuti Kongres Liga Demokrasi Perdamaian Internasional di Paris pada tahun
1926, kemudian Perhimpunan Indonesia hadir dalam Liga Anti Kolonial di Brussels. Partai
Nasional Indonesia
6.Partai Nasional Indonesia
Pada tanggal 4 Juli 1927 didirikan sebuah organisasi yang dipelopori oleh Ir. Soekarno dengan
dibantu oleh mahasiswa yang melaksanakan studi di Bandung, organisasi ini semakin
marak ketika PKI dilarang pemerintah yang disebut Partai Nasional Indonesia.
C. Indonesia NasionalsebagaiKarakterBangsa

Indonesia nasional sebagai karakter bangsa memiliki andil yang besar untuk memajukan
peradaban bangsa agar menjadi bangsa yang semakin terdepan dengan Sumber Daya
Manusia yang berilmu, berwawasan dan berkarakter. Pembentukan, pendidikan dan
pembinaan karakter bangsa sangat luas karena terkait dengan pengembangan multiaspek
potensi–potensi keunggulan bangsa dalam hal ini dapat juga disebutkan bahwa:

1. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan bernegara, hilangnya
karakter akan menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa.

2. Karakter berperan sebagai kekuatan sehingga bangsa ini tidak terombang-ambing.

3. Karakter harus dibangun dan dibentuk untuk menjadi bangsa yang bermartabat.

Dalam hal pembinaan karakter bangsa akan mengerucut pada tiga tujuan besar :

– Untuk menumbuhkan dan memperkuat jati diri bangsa.

– Untuk menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia, dan

– Untuk membentuk manusia dan masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia dan bangsa
yang bermartabat juga mencintai lingkungan.

Karakter bangsa adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khas baik yang
tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara
sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah dari raga seseorang atau
sekelompok orang. Karakter bangsa Indonesia haruslah berdasarkan nilai-nilai Pancasila,
norma UUD 1945, keberagaman dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan adalah usaha sadar, terencana dan
terstruktur untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sedangkan karakter merupakan sifat khusus atau moral dari perorangan maupun individu.
Pendidikan karakter bangsa adalah usaha sadar dan terencana dalam menanamkan nilai-nilai
yang menjadi pedoman dan jati diri bangsa sehingga terinternalisasi didalam diri peserta
didik yang mendorong dan mewujud dalam sikap dan perilaku yang baik. Pembinaan
Karakter Bangsa adalah upaya sistematik suatu negara berkebangsaan untuk mewujudkan

5
kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan dasar dan ideologi, konstitusi,
haluan negara, serta potensi kolektifnya dalam konteks kehidupan nasional, regional, dan
global yang berkeadaban untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak
mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan
berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila.

D. Globalisasi danTantangan Identitas Nasional


Globalisasi adalah suatu proses dimana antara individu, antar kelompok, dan antar
Negara saling tinggal, mengandalkan, terkait, dan berpengaruh satu sama berbaring yang
melewati batas negara. Kehadiran globalisasi tentu saja membawa pengaruh bagi kehidupan
suatu Negara termasuk negara Indonesia. Pengaruh tersebut mencakup dua sisi yaitu sisi
negative dan sisipositif, pengaruh globalisasi di berbagai bidang seumur hidup seperti
kehidupan politik, ekonomi, ideologi, social budaya dan lainnya.Banyak yang mengatakan
bahwa globalisasi adalah penjajah sosial yang hanya bias merusah Negara kita, tetapi kita
semua tahu bahwa globalisasi suatu hal yang sulit untuk dihindari, karena jika kita
menghindari maka kita akan ketinggalan zaman. Namun kita harus memfilter/menyaring
dengan teliti dampak negatef atau dampak positif dari globalisasi yang masuk ke Negara kita
untuk menghindari pengaruh-pengaruh globalisasi yang membuat candu.
Setiap bangsa pasti memiliki identitas yang sesuai dengan suatu sifat, cirikhas,
keunikan, serta karakter dari bangsa tersebut.Identitas nasional tidak hanya mengacu kepada
satu individu tertentu melainkan berlaku kepada suatu kelompok dan juga negara.Pada era
globalisasi saat ini Identitas Nasional menemui banyak sekali tantangan misalnya saja seperti:

 Lunturnya nilai-nilai luhur di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


Contohnya seperti pudarnya sikap kekeluargaan, gotong-royong membantu sesame
karena pengaruh globalisasi yang sangat pesat, selain itu orang-orang lebih
bersikap acuh tak acuh kepada sesama, tidak peduli dengan keadaan sekitar.
 Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila belum sepenuhnya digunakan
sebagai acuan sikap dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti mencontek
saat ujian, membuang sampah di sembarang tempat, dan masih banyak lagi contoh
yang lainnya.
 Memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme. Contoh dari hal tersebut adalah
ketika seseorang lebih bangga menggunakan barang-barang atau produk asing dari
pada produk yang dihasilkanolehbangsasendiri, lalucontoh yang lainnya adalah
ketika seseorang lebih membanggakan budaya asing dari pada budaya yang ada

6
pada bangsa sendiri. Tentu nya hal tersebut akan sangat menyedihkan bila hal itu
benar-benar terjadi. Padahalbanyak orang asing yang
begitubanggaketikamemakaiproduk-produkbuatan Indonesia dankebudayaan-
kebudayaan yang ada di Indonesia sampaimerekarelamempelajarikebudayaan-
kebudayaan yang ada. Jadikitasebagaiwarganegara Indonesia
harusbanggadengansemua yang dimilikioleh Indonesia.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pendekatan sosiologi dan antropologi, identitas sendiri mengacup ada ciri-ciri
atau pun sifat khas yang ada pada sesuatu.Identitas ini tidak hanya dimiliki oleh individu,
tetapi juga kelompok.Tidak jarang kan kita melihat bahwa pada suatu komunitas, terdapat

7
ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan kelompok lain. Ciri tersebut dimiliki oleh
hamper semua orang yang ada pada kelompok tersebut.Hal inilah yang disebut sebagai
identitas kelompok. Sebagaimana yang sudah kita singgung diawal mengenai asal kata
identitas nasional dan penjabaran mengenai identitas kelompok. Identitas nasional Indonesia
sendiri berada pada level makro yang ada diatas identitas-identitas lainnya.Definisi luas dari
identitas nasional sendiri adalah sebagai jati diri, penciri, atau sifat unik yang tumbuh dan
berkembang di suatu Negara sehingga dapat menjadi pembeda dibandingkan dengan negara-
negara lainnya.Namun, harus kita sadari bersama bahwa sebuah negara-bangsa adalah
konsep sosio-politik yang sangat dinamis.Indonesia sendiri sebagai negara yang majemuk
dan menjunjung Bhinneka Tunggal Ika memiliki banyak sekali identitas, baik secara bahasa,
etnis, agama, ras, atau pun tradisi.Oleh karena itu, identitas nasional bangsa Indonesia pada
dasarnya adalahkristalisasidarikumpulanidentitas-identitas yang heterogentersebut.

B. Saran
Nilai-nilai dan budaya nasional yang ada di Indonesia tidak boleh luntur hanya karena
terpaan arus globalisasi. Oleh karena itu, kita harus tetap berpegang teguh pada identitas dan
nilai-nilai yang mendasari Indonesia, baik sebagai negara maupun sebagai bangsa.

8
9

Anda mungkin juga menyukai