Anda di halaman 1dari 2

1.

1 DASAR HUKUM

Di Bali
 PAJAK HOTEL Peraturan Daerah Kota Denpasar No 5 Tahun 2011
Hotel adalah fasilitas penyedia jasa penginapan/peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya
dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma
pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah
kamar lebih dari 10 (sepuluh). Pajak hotel yang selanjutnya disebut pajak adalah pajak atas
pelayanan yang disediakan oleh hotel.
Subjek pajak hotel adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan pajak hotel. Wajib
pajak hotel adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak hotel , pemotong pajak
hotel, dan pemungut pajak hotel, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.
 Peraturan Daerah Kota Denpasar No 3 Tahun 2011
Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman dengan dipungut bayaran,
yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk
jasa boga/katering.
Pajak restoran, yang selanjutnya disebut pajak, adalah pajak atas  pelayanan yang
disediakan ofeh restoran. Subjek pajak restoran adalah orang pribadi atau badan yang dapat
dikenakan pajak. Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.
Objek pajak berupa pelayanan yang disediakanoleh restoran. Pelayanan yang disediakan oleh
restoran sebagaimana dimaksud meliputi pelayanan penjualan makanan dan/atau minuman
yang dikonsumsi oleh pembeli, baik dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di ternpat lain.
Pelayanan yang disediakan oleh restoran dengan nilai penjualan sebesar rp.3.000.000,-(tiga
juta rupiah) dikecualikan sebagai objek pajak.

Di luar bali:
1.    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah;
2.    Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah;
3.    Peraturan Walikota Tegal Nomor 7 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Daerah Kota Tegal Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Jenis Pajak Hotel;
4.    Peraturan Walikota Tegal Nomor 8 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Daerah Kota Tegal Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Jenis Pajak Restoran;
5.    Peraturan Walikota Tegal Nomor 9 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Daerah Kota Tegal Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Jenis Pajak Hiburan.

Pajak Hotel
Pajak Hotel dalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel.
Hotel adalah fasilitas penyedia jasa penginapan/ peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya
dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma
pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah
kamar lebih dari 10 (sepuluh).
Yang termasuk Objek Pajak Hotel adalah setiap pelayanan yang disediakan oleh hotel, yang
meliputi :
1.    fasilitas penginapan atau fasilitas jangka pendek antara lain : wisma pariwisata, motel,
pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih
dari 10 (sepuluh) kamar pada satu lokasi atau beberapa lokasi yang diusahakan oleh satu
Wajib Pajak;
2.    fasilitas penunjang penginapan antara lain : telepon, faksimil, teleks, internet, fotocopy,
pelayanan cuci, setrika, transportasi, dan fasilitas sejenis lainnya yang disediakan atau
dikelola oleh hotel;
3.    jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel.
Subjek Pajak Hotel adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran kepada
orang pribadi atau badan yang mengusahakan hotel.
Wajib Pajak Hotel adalah orang pribadi atau badan yang mengusahakan hotel.
Dasar pengenaan Pajak Hotel adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar
kepada Hotel
Pajak Restoran
Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran.
Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman dengan dipungut bayaran,
yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar dan sejenisnya termasuk
jasa boga/katering.
Objek Pajak Restoran adalah setiap pelayanan yang disediakan oleh restoran, yang
meliputi penjualan makanan dan/atau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli baik
dikonsumsi ditempat pelayanan maupun ditempat lain;
Subjek Pajak Restoran adalah orang pribadi atau badan yang membeli makanan dan/atau
minuman dari Restoran.
Wajib Pajak Restoran adalah orang pribadi atau badan yang mengusahakan Restoran.
Bagi pengusaha restoran dan sejenisnya yang telah memungut pajak pada konsumen tetapi
nilai penjualannya di bawah Rp. 15.000.000,- perbulan, wajib menyetor pajaknya ke Kas
Daerah.

Anda mungkin juga menyukai