Anda di halaman 1dari 4

Pulpitis Definisi Penyebab Dan Pengobatan serta Gejala Klinis Penyakit Pulpitis Menurut

Ilmu Kedokteran

 Gigi  00.20.00

Pusatmedik.org - Pulpitis Definisi Penyebab Dan Pengobatan serta Gejala Klinis Penyakit


Pulpitis Menurut Ilmu Kedokteran – Memiliki gigi yang putih, dan sehat siapa sih yang tidak
menginginkannya? Karena dengan memiliki gigi yang putih, sehat, dan terawat dapat
meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Namun sayangnya tidak semua orang beruntung
memiliki gigi yang seperti itu.

Google Image: Pulpitis Definisi Penyebab Dan Pengobatan serta Gejala Klinis
Penyakit Pulpitis Menurut Ilmu Kedokteran

Pulpitis merupakan salah satu masalah gigi yang cukup banyak dialami oleh masyarakat
Indonesia adalah peradangan pada pulpa gigi yang menimbulkan rasa nyeri. Pulpa merupakan
bagian gigi dari gigi yang paling dalam dan mengandung saraf serta pembuluh darah. Jika
seseorang mengalami pulpitis tentu saja rasa nyeri yang sangan yang dapat dirasakan dan jika
tidak segera ditangani maka bisa saya menimbulkan peradangan dan bahkan bisa
menimbulkan komplikasi yang lebih serius lagi. Selengkapnya mengenai pulpitis bisa anda
simak pada ulasan berikut.

Pulpitis Definisi Penyebab Dan Pengobatan serta Gejala Klinis Penyakit Pulpitis Menurut
Ilmu Kedokteran

Definisi Pulpitis
Pulpitis merupakan peradangan yang terjadi pada pulpa gigi dan bisa menimbulkan rasa nyeri
yang merupakan reaksi tubuh terhadap toksin dari bakteri yang ada pada karies gigi.

Penyebab Pulpitis
Adapun penyebab dari pulpitis yang sering ditemukan yaitu adanya pembusukan pada gigi,
dan penyebab keduanya yaitu cedera. Pulpa pada gigi terbungkus di dalam dinding yang
cukup keras sehingga tidak punya ruang yang cukup digunakan untuk membengkak saat
terjadi peradangan. Sehingga yang terjadi hanya peningkatan tekanan yang ada di dalam gigi.

Adapun peradangan yang ringan, apabila berhasil diatasi, maka tidak akan menyebabkan
kerusakan pada gigi yang permanen. Sedangkan peradangan yang berat dapat mematikan
pulpa. Meningkatnya tekanan-tekanan yang ada di dalam gigi dapat mendorong pulpa lewat
ujung akar, sehingga dapat melukai tulang rahang serta jaringan yang ada di sekitar.

Gambaran Klinis Pulpitis


 Adapun gigi yang menderita pulpitis akan terasa nyeri berdenyut, yang terutama
terjadi pada malam hari. Rasa nyeri ini mungkin saja dapat menjalar hingga ke daerah
sinus dan juga pelipis (pulpitis gigi bagian atas) ataupun ke daerah telinga (yaitu 
pulpitis gigi bagian bawah).
 Jika kemasukan makanan, akibat rangsangan manis, asam, ataupun dingin akan terasa
sangat sakit. Selain itu jika terasa sakit saat mengunyah makanan maka dapat
menunjukkan bahwa peradangan yang terjadi sudah mencapai jaringan periapikal.
 Gigi umumnya sudah berlubang cukup dalam serta pulpa sudah terbuka.

Diagnosis Pulpitis
Adapun diagnosis bisa ditegakkan berdasarkan gejala dan juga hasil dari pemeriksaan fisik
diantaranya seperti keluhan rasa nyeri dan juga tanda adanya peradangan.
Untuk dapat menentukan apakah pulpa penderita masih dapat diselamatkan, maka bisa
dilakukan beberapa macam pengujian diantaranya adalah sebagai berikut:
 Penderita diberikan rangsangan dingin.
 Apabila setelah rangsangan dingin tersebut dihentikan dan nyerinya menghilang, itu
berarti pulpa penderita masih sehat. Adapun pulpa dapat dipertahankan dengan cara
dilakukan pembuangan pada bagian gigi yang telah membusuk dan kemudian
menambalnya.
 Apabila rasa nyeri tetap ada meski rangsangan dingin tersebut telah dihilangkan
ataupun jika nyeri muncul secara spontan, maka bagian pulpa tidak bisa dipertahankan
lagi.
 Melakukan pemeriksaan dengan menggunakan penguji pulpa elektrik. Adapun alat ini
dapat digunakan untuk menunjukkan kondisi pulpa apakah masih hidup, dan bukan
untuk menentukan apa pulpa masih sehat. Apabila penderita merasakan adanya aliran
listrik di giginya, maka berarti pulpa penderita masih hidup.
 Pulpa juga bisa diperiksa dengan cara mengetuk gigi dengan menggunakan sebuah
alat. Apabila dengan mengetuk gigi kemudian timbul nyeri, maka berarti peradangan
tersebut sudah menyebar luas menuju ke jaringan dan juga tulang yang berada di
sekitarnya.
 Selain itu juga dapat dilakukan dengan rontgen gigi. Hal ini dilakukan biasanya untuk
memperkuat ada tidaknya pembusukan gigi dan juga dapat menunjukkan apakah
penyebaran pada peradangan sudah menyebabkan pengeroposan tulang yang berada di
sekitar akar-akar dari gigi.

Penatalaksanaan Pulpitis
− Jika tidak ditemukan tenaga dental, maka sebaiknya lubang gigi dibersihkan yaitu dengan
menggunakan ekskavator dan juga semprit air, setelah itu dikeringkan dengan menggunakan
kapas dan dijejali menggunakan pellet kapas yang sudah ditetesi dengan eugenol.
− Berikanlah analgetik jika perlu juga dapat diberikan:
 Parasetamol sebanyak 3x500 mg per hari pada orang yang sudah dewasa.
 Parasetamol sebanyak 3x250 mg per hari pada anak-anak.
− Jika sudah ada peradangan pada jaringan periapikal, maka dapat berikan antibiotik dalam
waktu 5 hari yaitu sebagai berikut:
 Berikan Amoksisilin sebanyak 3x500 mg per hari pada orang yang sudah dewasa.
 Berikan Amoksisilin sebanyak 3x250 mg per hari pada anak-anak.
− Jika penderita alergi dengan golongan penisilin, maka dapat diberikan :
 Tetrasiklin sebanyak 3x500 mg per hari dalam waktu 5 hari untuk orang yang sudah
dewasa.
 Eritromisin sebanyak 3x250 mg per hari dalam waktu 5 hari untuk penderita anak-
anak.
− Selanjutnya penderita dapat dirujuk menuju rumah sakit atau dokter gigi.
Peradangan biasanya akan mereda jika penyebabnya sudah diobati. Apabila pulpitis masih
stadium dini, maka dapat dilakukan penambalan sementara yang berisi obat penenang saraf
dapat menghilangkan nyeri. Tambalan dapat dibiarkan hingga 6-8 minggu kemudian diganti
dengan penambalan permanen.

Apabila terjadi kerusakan pulpa secara luas dan tidak bisa diperbaiki, maka satu-satunya cara
yang dilakukan untuk menghilangkan nyeri yaitu dengan mencabut pulpa tersebut, baik lewat
pengobatan saluran akar atau dengan pencabutan gigi.

Sekian informasi tentang Pulpitis Definisi Penyebab Dan Pengobatan serta Gejala Klinis
Penyakit Pulpitis Menurut Ilmu Kedokteran, semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai