Identifikasi masalah
1. Pasien menerima obat CTM dan Rhinos SR, CTM merupakan antihistamin generasi
pertama, sedangkan Rhinos SR juga mengandung loratadine yang merupakan
antihistamin generasi kedua, sehingga akan terjadi duplikasi terapi bila CTM dan Rhinos
SR tetap diberikan
2. Pasien mendapat informasi dari temannya yang memiliki gejala penyakit yang sama dan
sembuh setelah meminum tablet Dexametason. Pasien ingin obatnya diganti dengan
Dexametason
3. Dosis Rhinos SR yang diberikan dalam resep yakni 1 kapsul 3 kali sehari, kepada pasien
berlebih.
Meminimalkan atau mencegah gejala, untuk mengobati rhinitis alergi persisten derajat ringan
yang dialami oleh pasien
● CTM merupakan antihistamin generasi pertama (non selektif) yang memiliki efek sedatif
dan kerja pendek, sedangkan rhinos yang mengandung loratadine merupakan
antihistamin generasi kedua (selektif) tidak memiliki efek sedatif, dan kerja panjang,
sehingga lebih baik digunakan Rhinos SR yang mengandung loratadine dibanding
dengan CTM, dan rhinos SR juga mengandung pseudoefedrin yang berperan sebagai
dekongestan yang bisa mengatasi hidung tersumbat pada pasien.
● Dosis Rhinos SR yang diberikan 3 kali 1 kapsul sehari berlebih, disarankan kepada
dokter untuk mengurangi dosisnya menjadi 2 kali sehari 1 kapsul
● Jika gejala bertambah, lakukan diagnosis ulang, tingkatkan dosis obat atau ganti obat
yang digunakan.
● Derajat sumbatan hidung dengan mengukur kecepatan aliran udara melalui hidung pada
saat inspirasi maksimal, yaitu menggunakan Peak Nasal Inspiratory Flow Meter
(PNIFM)
● Monitoring tekanan darah pasien,karena kandungan pseudoefedrin pada Rhinos SR dapat
menyebabkan vasokontriksi. Jika terjadi peningkatan tekanan darah pasien kurangi dosis
Rhinos SR
Tambahan Pembahasan :
Pseudoefedrin dapat menyebabkan tekanan darah tinggi karena pseudofedrin akan
menstimulasi reseptor alfa adrenergic sehingga menyebabkan vasokonstriksi,akibatnya
tekanan darah tinggi
● Berikan penjelasan kepada pasien terkait efek samping dari psudoefedrin yang dapat
menyebabkan tekanan darah tinggi
● Berikan penjelasan kepada pasien terkait efek samping dari antihistamin (loratadin) yang
akan menyebabkan sedasi/ munculnya rasa kantuk.
● Berikan penjelasan kepada pasien bahwa obat yang diberikan tidak perlu diganti dengan
dexametason karena kortikosteroid oral dexametason bukan lini pertama untuk
pengobatan rinitis alergi dan pasien tidak memiliki indikasi inflamasi
● Beritahu pasien bahwa Rhinos SR tidak untuk penggunaan jangka panjang jika gejala
telah hilang,maka hentikan penggunaan Rhinos SR
Referensi:
● Alldredge, B.K. et al. 2013. Koda Kimble's Applied Therapeutics. (Chapter 25: Acute
and Chronic Rhinitis)
● Bousquet J, Khaltaev N, Cruz AA, et al. Allergic rhinitis and its impact on asthma
(ARIA) 2008. Allergy 2008;63(Suppl 86):8-160.
Indikasi terapi
Digunakan untuk mengatasi gejala alergi seperti rhinitis
alergi, urtikaria, bersin - bersin, mata berair, gatal pada
mata, hidung, tenggorokan atau kulit. dengan cara
menghambat kerja histamin yang memicu terjadinya gejala
alergi.
Durasi terapi
Durasi terapi
TD pasien 110/80 mmHg, frekuensi nafas 18 kali/menit, denyut nadi 78 kali/menit. Berdasarkan
hasil pemeriksaan, pasien didiagnosis rhinitis alergi persisten derajat ringan. Selanjutnya, pasien
menerima terapi CTM 4 mg 3x1 tablet dan Rhinos SR 3x1 kapsul.
Diskusikanlah kasus tersebut secara berkelompok mengikuti pedoman penyelesaian kasus.
Pertanyaan:
2. Pasien mendapat informasi dari temannya yang memiliki gejala penyakit yang sama dan
‘sembuh’ setelah meminum tablet Dexametason. Pasien ingin obatnya diganti dengan
Dexametason. Apa yang akan Anda lakukan?
Jawab :
Memberikan konseling kepada pasien terkait informasi obat yang sudah diresepkan oleh
dokter. Tidak perlu diganti dengan dexametason, kemudian memberi tau informasi terkait
obat kortikosteroid yang dipakai tanpa diresepkan oleh dokter sebelumnya