Anda di halaman 1dari 17

DOI: 10.20961/jkb.v25i2.

44990
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis Vol.25 No.2 Desember 2020
p-ISSN: 1979-861X e-ISSN: 2549-1555

FAKTOR DETERMINAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA


(EVALUASI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI PERGURUAN
TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN)

Muh. Ikramullah1, Aslinda2, Heriansah1

1 Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan Makassar, Jl. Perintis Kemerdekaan VIII No. 8, Makassar,
90245, Indonesia
2Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar, Jl. A.P Pettarani, Makassar, 90222,

Indonesia

Email: heriansah@stitek-balikdiwa.ac.id

ABSTRAK
Pembelajaran kewirausahaan di perguruan tinggi memiliki peran strategis
dalam mengembangkan minat berwirausaha mahasiswa. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor determinan minat berwirausaha mahasiswa
sebagai bahan evaluasi pembelajaran kewirausahaan, khususnya di perguruan
tinggi perikanan dan kelautan. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif melalui metode deskriptif korelasional. Jumlah responden sebanyak
110 mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan (STITEK) Balik Diwa
Makassar. Data dikumpulkan melalui instrumen kuesioner dengan
menggunakan skala Likert dan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi
berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 43,6% minat berwirausaha
mahasiswa secara simultan dipengaruhi oleh faktor ekspektasi pendapatan
(X1), dukungan keluarga (X2), dan pembelajaran kewirausahaan (X3).
Persamaan regresi minat berwirausaha mahasiswa adalah Y = 1,112 + 0,302X1 +
0,736X2 + 0,284X3. Ekspektasi pendapatan dan lingkungan keluarga serta
pembelajaran kewirausahaan secara bersama-sama mempengaruhi minat
responden untuk berwirausaha (P<0,05). Pembelajaran kewirausahaan
memberikan kontribusi terendah terhadap minat berwirausaha mahasiswa.
Metode dan fasilitas pembelajaran perlu mendapatkan perhatian khusus dalam
meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa. Metode dan fasilitas
pembelajaran kewirausahaan harus mampu menumbuhkembangan jiwa dan
aktivitas kewirausahaan yang berbasis aktivitas lingkungan keluarga yang
didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kata kunci: ekspektasi pendapatan, lingkungan keluarga, minat berwirausaha,
pembelajaran kewirausahaan, perikanan dan kelautan

Ikramullah et al., 2020 59


Ikramullah et al., Faktor Determinan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Evaluasi Pembelajaran
Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi Perikanan Dan Kelautan)

ABSTRACT
Entrepreneurship learning in higher education has a strategic role in developing
students' interest in entrepreneurship. This study aims to determine the determinant
factors of student interest in entrepreneurship as an evaluation material for
entrepreneurship learning, especially in fisheries and marine colleges. This study uses a
quantitative approach through descriptive correlational methods. The number of
respondents was 110 students of the College Marine Technology of Balik Diwa
Makassar. The data were collected through a questionnaire instrument using a Likert
scale and analyzed using multiple regression analysis. The results showed that 43.6% of
students' interest in entrepreneurship was simultaneously influenced by factors of
income expectations (X1), family support (X2), and entrepreneurial learning (X3). The
regression equation for student interest in entrepreneurship is Y = 1.112 + 0.302X1 +
0.736X2 + 0.284X3. Income expectations and family support as well as entrepreneurial
learning together influence respondents' interest in entrepreneurship (P <0.05).
Entrepreneurship learning provided the lowest contribution to student entrepreneurial
interest. Learning methods and facilities need special attention in increasing student
entrepreneurial interest. These entrepreneurial learning methods and facilities must be
able to develop entrepreneurial spirit and activities based on family environment
activities supported by science and technology.
Keywords: entrepreneurship learning, family environment, fisheries and marine,
income expectations, interest in entrepreneurship

PENDAHULUAN disisi lain dapat menjadi ancaman jika


Bonus demografi sebagai penduduk usia produktif tersebut
fenomena transisi demografis telah tidak bekerja yang dapat memicu
menjadi isu strategis di Indonesia. munculnya berbagai permasalahan
Transisi demografis yang hanya ekonomi, sosial, dan hukum. Oleh
terjadi sekali saja dalam sebuah karena itu, perlu upaya yang
negara dicirikan oleh meningkatnya sistematis dalam mempersiapkan
jumlah penduduk usia produktif sumberdaya manusia yang produktif
bekerja (15-64 tahun) sebanyak dua pada usia produktifnya.
kali lipat yang diiringi oleh Salah satu upaya untuk mem-
menurunnya jumlah usia lanjut (di persiapkan sumberdaya produktif
atas 64 tahun) dan tertundanya adalah pembelajaran kewirausahaan.
pertumbuhan usia muda (di bawah 15 Tujuan pembelajaran kewirausahaan
tahun) sehingga jumlah penduduk adalah membekali pemahaman teori
usia produktif lebih banyak dan praktis wirausaha sehingga
dibandingkan usia tidak produktif orientasi mahasiswa setelah
(Jati, 2015; Maryati, 2015). menyelesaikan studi tidak hanya
Bonus demografi bagaikan dua sebagai pencari kerja tetapi pencipta
sisi mata uang, dimana satu sisi dapat kerja (Suarjana dan Wahyuni, 2017;
menjadi potensi jika penduduk yang Utami, 2017; Listiawati dkk., 2020).
berusia produktif mampu mencipta- Pertumbuhan kewirausahaan pada
kan pendapatan dan investasi, tetapi sebuah negara ditentukan oleh
kontribusi perguruan tinggi melalui

60 JKB Vol.25 No.2 Desember 2020


Ikramullah et al., Faktor Determinan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Evaluasi Pembelajaran
Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi Perikanan Dan Kelautan)

pembelajaran kewirausahaan (Utami, Beberapa penelitian melaporkan


2017; Zimmerer dkk., 2002). bahwa faktor pembelajaran kewira-
Perguruan tinggi di Indonesia telah usahaan, lingkungan keluarga, dan
banyak menyadari pentingnya ekspektasi pendapatan dapat
pembelajaran kewirausahaan untuk mempengaruhi minat mahasiswa
menciptakan wirausaha muda untuk berwirausaha (Azzam, 2016;
(Permatasari dan Agustina, 2018). Fahmi dan Amanda, 2017; Suarjana
Pada konteks kekinian dimana dan Wahyuni, 2017; Aryaningtyas
pandemi Covid-19 berdampak dan Palupiningtyas, 2017; Pujiastuti
terhadap menurunnya jumlah dan Filantrovi, 2018; Listiawati, dkk.,
lapangan pekerjaan, maka pem- 2020). Penelitian tersebut dilakukan
belajaran dan aktivitas kewirausahaan terhadap mahasiswa pada bidang
semakin penting dikembangkan. ilmu non perikanan dan kelautan.
Hal yang sangat penting dalam Penelitian tentang faktor yang
pembelajaran kewirausahaan di mempengetahui minat berwirausaha
perguruan tinggi adalah menumbuh- mahasiswa pada bidang ilmu
kembangkan minat mahasiswa untuk perikanan dan kelautan sejauh ini
berwirausaha. Minat merupakan masih sangat terbatas.
sebuah hasrat dan antusias serta Khusus bagi perguruan tinggi
perhatian individu yang tinggi yang pada bidang ilmu perikanan dan
terhadap sesuatu hal yang disertai kelautan, pembelajaran
dengan keinginan untuk mengetahui kewirausahaan adalah sesuatu yang
dan membuktikan lebih lanjut melalui mutlak. Potensi perikanan dan
serangkaian aktivitas (Syah, 2001; kelautan Indonesia yang besar
Walgito, 2004; Djaali, 2012). merupakan peluang bisnis
Minat berwirausaha menurut kewirausahaan. Karakteristik khas
Alma (2016) dipengaruhi oleh tiga produk perikanan dan kelautan yang
faktor, yaitu: (1) faktor kepribadian berisiko tinggi menuntut intervensi
(ketidakpuasan, keberanian, tidak ada ilmu pengetahuan dan teknologi
pekerjaan lain, usia, dan komitmen), dalam pengelolaannya. Oleh karena
(2) faktor lingkungan (persaingan, itu, pengetahuan dan keterampilan
sumberdaya, pelatihan, dan kebijakan yang diperoleh oleh mahasiswa
pemerintah), dan (3) faktor keluarga selama kuliah diharapkan dapat
(relasi, dorongan orang tua, bantuan menjadi modal dasar untuk menjadi
keluarga, dan pengalaman). Sutanto seorang wirausahawan atau
(2002) dan Hantoro (2005) meng- entrepreneur perikanan pada saat
golongkan dua faktor yang dapat dan/atau setelah menyelesaikan
mempengaruhi minat berwirausaha, studinya.
yaitu: (1) faktor dari dalam diri Berdasarkan uraian diatas, perlu
sendiri (intristik), seperti pendapatan, kajian faktor determinan minat
harga diri, dan perasaan senang, dan berwirausaha mahasiswa perikanan
(2) faktor dari luar diri (ekstrinsik), dan kelautan. Tujuan penelitian ini
seperti lingkungan keluarga, adalah untuk mengkaji faktor
masyarakat, peluang, sarana, serta determinan mahasiswa perikanan dan
pengetahuan dan keterampilan. kelautan dalam berwirausaha.

JKB Vol.25 No.2 Desember 2020 61


Ikramullah et al., Faktor Determinan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Evaluasi Pembelajaran
Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi Perikanan Dan Kelautan)

Urgensi penelian ini dapat menjadi Data dikumpulkan dengan


salah satu bahan evaluasi terhadap melalui instrumen kuesioner (online).
pembelajaran kewirausahaan di Kuesioner menggunakan skala Likert
perguruan tinggi pada bidang ilmu dengan skor 1 (Sangat Tidak Setuju), 2
perikanan dan kelautan pada (Tidak Setuju), 3 (Netral), 4 (Setuju),
umumnya dan Sekolah Tinggi dan 5 (Sangat Setuju). Hasil uji
Teknologi Kelautan (STITEK) Balik validitas dan reliabilitas kuesioner
Diwa Makassar pada khususnya. disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Tabel 1. Hasil uji validitas instrumen
METODE Pearson
Variabel / Item Ket.
Penelitian dilaksanakan pada Correlation
bulan Agustus sampai dengan Ekspektasi
0.480-0.807 Valid
Oktober 2020. Penelitian ini meng- pendapatan (1-5)
gunakan pendekatan kuantitatif Lingkungan keluarga
0.634-0.805 Valid
(6-10)
melalui metode deskriptif korelasional.
Pembelajaran kewira-
Oleh karena banyak faktor yang usahaan (11-25)
0.352-0.820 Valid
mempengaruhi minat berwirausaha Minat berwirausaha
mahasiswa, penelitian ini hanya 0.438-0.815 Valid
(26-35)
membatasi pada beberapa variabel Keterangan: Jika nilai Pearson Correlation >0.361
instrumen dinyatatakan valid
saja dengan mengacu pada beberapa
penelitian yang telah dilakukan pada Tabel 2. Hasil uji reliabilitas
mahasiswa bidang ilmu non Variabel
Cronbach’s
Ket.
perikanan dan kelautan. Berdasarkan Alpha
Ekspektasi pendapatan 0.737 Reliabel
hal tersebut, maka variabel pada
Lingkungan keluarga 0.745 Reliabel
penelitian ini terdiri dari minat
Pembelajaran
berwirausaha sebagai variabel terikat 0.873 Reliabel
kewirausahaan
(Y) dan ekspektasi pendapatan (X1), Minat berwirausaha 0.839 Reliabel
lingkungan keluarga (X2), dan Keterangan: Jika nilai Cronbach’s Alpha  0.60
pembelajaran kewirausahaan (X3) instrumen dinyatatakan reliabel
sebagai variabel bebas.
Hasil uji validitas dan reliabilitas
Populasi pada penelitian ini
kuesioner pada Tabel 1 dan Tabel 2
adalah mahasiswa aktif STITEK Balik
menunjukkan bahwa semua item
Diwa Makassar yang telah melulusi
pernyataan pada instrumen yang
mata kuliah kewirausahaan yang
digunakan dinyatakan valid dan
berjumlah 152 mahasiswa. Mengacu
reliabel. Instrumen kuesioner yang
pada Rumus Slovin (Sugiyono, 2011),
valid dan reliabel memiliki kesahihan
maka jumlah sampel yang menjadi
dan keandalan yang tinggi sehingga
responden sebanyak 110 mahasiswa.
data yang dikumpulkan dapat
Sampel tersebut adalah mahasiswa
dipercaya (Sugiyono, 2011).
semester 6 dan 8 dari Program Studi
Analisis data yang digunakan
Budidaya Perairan (BDP), Teknologi
pada penelitian ini adalah regresi
Hasil Perikanan (THP), Pemanfaatan
berganda: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3.
Sumberdaya Perairan (PSP), dan Ilmu
Hasil uji prayarat model regresi
Kelautan (IK).
disajikan pada tabel berikut ini:

62 JKB Vol.25 No.2 Desember 2020


Ikramullah et al., Faktor Determinan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Evaluasi Pembelajaran
Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi Perikanan Dan Kelautan)

Tabel 3. Hasil uji normalitas Pembelajaran_


.602 1.661
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kewirausahaan
a. Dependent Variable: ABSResid
Standardized Residual
N 110
Hasil uji normalitas pada Tabel 3
Normal Mean .0000000 menunjukkan nilai Asymp Sig 0.429
Parametersa Std. Deviation .98614252 diatas 0.05 yang berarti data
Kolmogorov-Smirnov Z .874 berdistribusi normal. Hasil uji
Asymp. Sig. (2-tailed) .429 Heteroskedastisitas pada Tabel 4
a. Test distribution is Normal menunjukkan nilai Sig. variabel
Tabel 4. Hasil uji Heteroskedastisitas ekspektasi pendapatan 0,157,
lingkungan keluarga 0,231, dan
Coefficientsa
pembelajaran kewirausahaan 0,401
Model t Sig.
masing-masing diatas 0,05 yang
1 (Constant) 2.293 .024 berarti tidak ada gejala hetero-
Ekspektasi_ Pendapatan -1.424 .157 skedastisitas data. Hasil uji linearitas
Lingkungan_ Keluarga 1.205 .231 pada Tabel 5 menunjukkan nilai Sig.
Pembelajaran_ Deviation from Linearity ekspektasi
-.844 .401
Kewirausahaan
pendapatan terhadap minat
a. Dependent Variable: ABSResid
berwirausaha 0,354, lingkungan
Tabel 5. Hasil uji linearitas keluarga 0,372, dan pembelajaran
ANOVA Table kewirausahaan 0,559 masing-masing
Sig. di atas 0,05 yang berarti hubungan
Minat_ Between (Combined) .000 antara variabel bebas dan variabel
Berwirausaha * Groups Linearity .000 terikat bersifat linier. Hasil uji
Ekspektasi_
Pendapatan Deviation from multikolinearitas data pada Tabel 6
.354
Linearity menunjukkan nilai tolerance variabel
Minat_ Between (Combined) .000 ekspektasi pendapatan 0,600,
Berwirausaha * Groups Linearity
Lingkungan_
.000 lingkungan keluarga 0,603, dan
Keluarga Deviation from variabel pembelajaran kewirausahaan
.372
Linearity
0.602 masing-masing diatas 0,10
Minat_ Between (Combined) .000
Berwirausaha * Groups Linearity sehingga tidak terdapat multi-
.000
Pembelajaran_ kolinearitas antar variabel. Hasil
Kewirausahaan Deviation from
Linearity
.559 semua uji prasyarat model regresi
dengan sumsi klasik ini
Tabel 6. Hasil uji multikolinearitas mengindikasikan bahwa data yang
Coefficientsa digunakan memenuhi persyaratan
Collinearity Statistics penggunaan regresi.
Model Tolerance VIF
1 (Constant) HASIL DAN PEMBAHASAN
Ekspektasi_
.600 1.667 1. Deskripsi Data Responden
Pendapatan
Lingkungan_ Karakteristik responden disaji-
.603 1.657
Keluarga kan pada Gambar 1 berikut ini:

JKB Vol.25 No.2 Desember 2020 63


Ikramullah et al., Faktor Determinan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Evaluasi Pembelajaran
Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi Perikanan Dan Kelautan)

dan pemasaran produk perikanan,


seperti teripang laut segar dan olahan,
telur ikan terbang, ikan bandeng,
garam, serta usaha homestay wisata
pulau. Jenis wirausaha yang kurang
relevan antara lain beternak sapi,
penjualan online produk fashion,
pemasaran dan pengolahan kripik
singkong, gula merah, jagung, jahe,
kayu/bambu, dan usaha percetakan
Gambar 1. Karakteristik Responden (sablon). Umumnya kegiatan
Karakteristik responden wirausaha yang kurang relevan
berdasarkan jenis kelamin tersebut merupakan usaha orang tua
menunjukkan bahwa dari 110 dan keluarga yang dilanjutkan oleh
responden, 73 (66,4%) adalah responden. Beberapa responden
perempuan dan 37 (33,6%) adalah sementara merintis wirausaha yang
laki-laki. Mayoritas perempuan umumnya adalah usaha penjualan
sebagai responden pada penelitian ini online produk makanan siap saji.
merupakan representasi dari Karakteristik responden
komposisi jenis kelamin mahasiswa berdasarkan kegiatan pelatihan
STITEK Balik Diwa Makassar. menunjukkan bahwa dari 110
Responden juga tersebar berdasarkan responden, 57 (51,8%) sudah pernah
program studi, dimana 41 (37,3%) mengikuti dan 53 (48,2%) responden
THP, 40 (36,4%) BDP, 19 (17,3%) PSP, belum pernah mengikuti pelatihan
dan 10 (9,1%). dan/atau seminar kewirausahaan. 57
Karakteristik responden ber- responden yang pernah mengikuti
dasarkan ada tidaknya kegiatan pelatihan dan/atau seminar kewira-
wirausaha yang dilaksanakan saat ini usahaan, 35 (61,4%) diantaranya telah
menunjukkan bahwa dari 110 menjalankan kegiatan wirausaha, 7
responden, 48 (43,6%) diantaranya (12,3%) responden sementara dalam
sedang menjalankan wirausaha, 52 tahap perintisan wirausaha, dan
(47,3%) belum berwirausaha, dan 10 selebihnya 15 (26,3%) responden
(9,1%) responden yang sementara belum menjalankan atau merintis
dalam tahap merintis kegiatan kegiatan wirausaha. 53 responden
kewirausahaan. Jenis wirausaha yang yang belum pernah mengikuti
dijalankan oleh 48 responden yang pelatihan dan/atau seminar kewira-
sedang berwirausaha relatif beragam, usahaan umumnya yaitu 38 (71,7%)
27 (56,3%) memiliki relevansi dengan belum menjalankan atau merintis
bidang ilmu yang ditekuninya dan 21 kegiatan wirausaha, 12 (22,6%) telah
(43,7%) kurang relevan. Beberapa berwirausaha, dan hanya 3 (5,7%)
jenis wirausaha yang relevan antara yang sementara merintis kegiatan
lain budidaya minapadi, budidaya wirausaha. Kondisi ini menunjukkan
ikan hias dan ikan bandeng, bahwa ternyata tidak semua
pembuatan akuaponik, pengolahan mahasiswa yang pernah mengikuti
pelatihan dan/atau seminar

64 JKB Vol.25 No.2 Desember 2020


Ikramullah et al., Faktor Determinan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Evaluasi Pembelajaran
Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi Perikanan Dan Kelautan)

kewirausahaan telah menjalankan umumnya pada kategori “sedang”


wirausaha, demikian pula sebaliknya. (40,0%). Hasil tersebut memberikan
indikasi bahwa penilaian responden
2. Deskripsi Variabel Penelitian terhadap jumlah pendapatan seorang
2.1 Ekspektasi pendapatan wirausaha, pendapatan sebagai
Variabel ekspektasi pendapatan motivasi berwirausaha, dan jaminan
terdiri dari beberapa indikator, antara masa depan dari wirausaha masih
lain jumlah pendapatan seorang berada pada kategori “sedang” dalam
wirausaha, pendapatan sebagai meningkatkan minat berwirausaha.
motivasi berwirausaha, dan jaminan Tabel 7. Hasil analisis deskriptif
masa depan dari wirausaha. Ketiga variabel ekspektasi pendapatan
indikator tersebut direpresentasikan Statistics
melalui 5 pernyataan. Hasil analisis Ekspektasi_Pendapatan
deskriptif variabel ekspektasi Mean 20.53
pendapatan pada Tabel 7 Std. Deviation 1.971
menunjukkan bahwa rata-rata Minimum 16
empirik sebesar 20,53 dan standar Maximum 24
deviasi empirik sebesar 1,971. Sum 2258
Berdasarkan skor maksimal (5) dan
Kategori Frequency Percent
minimal (1) item serta jumlah item
Valid Sangat Rendah 8 7.3
pernyataan (5), diperoleh rata-rata
Rendah 21 19.1
hipotetik sebesar 15,00. Data ini
Sedang 44 40.0
menunjukkan bahwa rata-rata
empirik lebih besar dibandingkan Tinggi 18 16.4
rata-rata hipotetik yang berarti Sangat Tinggi 19 17.3
ekspektasi responden terhadap Total 110 100.0
pendapatan dari kegiatan kewira- 2.2 Lingkungan keluarga
usahaan cenderung tinggi (positif). Variabel lingkungan keluarga
Namun demikian, berdasarkan skor terdiri dari indikator dukungan dan
maksimal (24) dan minimal (16) ekonomi keluarga keluarga, serta
subjek diperoleh standar deviasi didikan orangtua berwirausaha yang
hipotetik sebesar 1,333 yang lebih direpresentasikan melalui 5
rendah daripada standar deviasi pernyataan.
empirik yang berarti bahwa
ekspektasi para responden tersebut Tabel 8. Hasil analisis deskriptif
memiliki variasi yang tinggi atau variabel lingkungan keluarga
Statistics
cenderung tidak seragam. Dengan
kata lain, ada beberapa responden Lingkungan_Keluarga
yang memiliki ekspektasi yang tinggi Mean 20.50
dan ada juga yang rendah. Hasil Std. Deviation 2.022
pengkategorian berdasarkan metode Minimum 15
Azwar (2012) menunjukkan bahwa Maximum 25
ekspektasi 110 responden terhadap Sum 2255
pendapatan dari kegiatan wirausaha

JKB Vol.25 No.2 Desember 2020 65


Ikramullah et al., Faktor Determinan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Evaluasi Pembelajaran
Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi Perikanan Dan Kelautan)

Kategori Frequency Percent pada kategori “sedang” dalam


Valid Sangat Rendah 2 1.8 meningkatkan minat berwirausaha.
Rendah 15 13.6 2.3 Pembelajaran kewirausahaan
Sedang 58 52.7
Tinggi 25 22.7
Variabel pembelajaran kewira-
usahaan terdiri dari beberapa
Sangat Tinggi 10 9.1
indikator, antara lain pengetahuan
Total 110 100.0
dan motivasi, antusias, metode
Mengacu pada Tabel 8 diperoleh pembelajaran, kapasitas dosen, dan
rata-rata empirik sebesar 20,50 dan fasilitas pembelajaran. Ketujuh
standar deviasi empirik sebesar 2,022. indikator tersebut direpresentasikan
Berdasarkan skor maksimal (5) dan melalui 15 pernyataan. Hasil analisis
minimal (1) item serta jumlah item deskriptif variabel pembelajaran
pernyataan (5), diperoleh rata-rata kewirausahaan pada Tabel 7
hipotetik sebesar 15,00. Data ini menunjukkan bahwa rata-rata
menunjukkan bahwa rata-rata empirik sebesar 61,18 dan standar
empirik lebih besar dibandingkan deviasi empirik sebesar 6,464. Data ini
rata-rata hipotetik yang berarti bahwa menunjukkan bahwa rata-rata
dukungan keluarga terhadap kegiatan empirik lebih besar dibandingkan
kewirausahaan responden memiliki rata-rata hipotetik yang berarti bahwa
kecenderungan yang tinggi (positif). dampak pembelajaran kewirausahaan
Namun demikian, berdasarkan skor terhadap kegiatan kewirausahaan
maksimal (25) dan minimal (15) responden cenderung tinggi (positif).
subjek diperoleh standar deviasi
Tabel 9. Hasil analisis deskriptif
hipotetik sebesar 1,667 yang lebih
variabel pembelajaran kewirausahaan
rendah daripada standar deviasi
Statistics
empirik yang berarti bahwa
Pembelajaran_Kewirausahaan
dukungan lingkungan keluarga
Mean 61.18
terhadap kegiatan kewirausahaan
Std. Deviation 6.464
responden memiliki variasi yang
Minimum 45
tinggi atau cenderung tidak seragam.
Dengan kata lain, ada beberapa Maximum 75
responden yang mempunyai Sum 6730
dukungan lingkungan keluarga yang Kategori Frequency Percent
tinggi dan ada juga yang rendah. Valid Sangat Rendah 4 3.6
Hasil pengkategorian menunjukkan Rendah 28 25.5
bahwa dukungan lingkungan Sedang 38 34.5
keluarga 110 responden untuk Tinggi 30 27.3
kegiatan wirausaha umumnya pada Sangat Tinggi 10 9.1
kategori “sedang” (52,7%). Hasil Total 110 100.0
tersebut memberikan indikasi bahwa
penilaian responden terhadap Berdasarkan skor maksimal (75)
dan minimal (45) subjek diperoleh
dukungan dan ekonomi keluarga
keluarga serta didikan orangtua standar deviasi hipotetik sebesar 5,000
untuk berwirausaha masih berada yang lebih rendah daripada standar

66 JKB Vol.25 No.2 Desember 2020


Ikramullah et al., Faktor Determinan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Evaluasi Pembelajaran
Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi Perikanan Dan Kelautan)

deviasi empirik yang berarti bahwa Tinggi 26 23.6


dampak pembelajaran terhadap Sangat Tinggi 12 10.9
kegiatan kewirausahaan responden Total 110 100.0
memiliki variasi yang tinggi atau
Mengacu pada Tabel 10
cenderung tidak seragam. Dengan
diperoleh rata-rata empirik sebesar
kata lain, ada beberapa responden
39,75 dan standar deviasi empirik
yang merasakan dampak yang tinggi
sebesar 5,058. Berdasarkan skor
dan ada juga yang rendah. Hasil
maksimal (5) dan minimal (1) item
pengkategorian menunjukkan bahwa
serta jumlah item pernyataan (10),
dampak mata kuliah kewirausahaan
diperoleh rata-rata hipotetik sebesar
dari 110 responden terhadap kegiatan
30,00. Hal ini menunjukkan bahwa
wirausaha umumnya pada kategori
minat berwirausaha responden
“sedang” (34,5%). Hasil tersebut
memiliki kecenderungan yang tinggi
memberikan indikasi bahwa penilaian
(positif). Namun demikian,
responden terhadap pengetahuan dan
berdasarkan skor maksimal (50) dan
motivasi, antusias, metode
minimal (28) subjek diperoleh standar
pembelajaran, kapasitas dosen, dan
deviasi hipotetik sebesar 3,667 yang
fasilitas pembelajaran masih berada
lebih rendah daripada standar deviasi
pada kategori “sedang” dalam
empirik yang berarti bahwa minat
meningkatkan minat berwirausaha.
berwirausaha responden memiliki
2.4 Minat berwirausaha variasi yang tinggi atau cenderung
Variabel minat berwirausaha tidak seragam. Dengan kata lain, ada
terdiri dari beberapa indikator, antara beberapa responden yang memiliki
lain pengetahuan dan motivasi yang minat yang tinggi dan ada juga yang
diperoleh, antusias, praktek dan rendah. Hasil pengkategorian
seminar, metode pembelajaran, menunjukkan bahwa minat
dosen, dan fasilitas pembelajaran berwirausaha dari 110 responden
mata kuliah kewirausahaan. Ketujuh umumnya berada pada kategori
indikator tersebut direpresentasikan “sedang” (40,0%).
melalui 10 pernyataan.
Tabel 10. Hasil analisis deskriptif 3. Analisis Regresi
variabel minat berwirausaha Hasil analisis regresi disajikan
Statistics pada Tabel 11 berikut ini:
Minat_Berwirausaha Tabel 11. Hasil analisis regresi minat
Mean 39.75 berwirausaha mahasiswa
Std. Deviation 5.058 Model Summary
Minimum 28 R Adjusted Std. Error of
Maximum 50 Model R Square R Square the Estimate
Sum 4372 1 .660a .436 .420 3.852
a. Predictors: (Constant), Pendidikan_Kewirausahaan,
Kategori Frequency Percent
Lingkungan_Keluarga, Ekspektasi_Pendapatan
Valid Sangat Rendah 5 4.5 ANOVAb
Rendah 23 20.9 Model df F Sig.
Sedang 44 40.0 1 Regression 3 27.327 .000a

JKB Vol.25 No.2 Desember 2020 67


Ikramullah et al., Faktor Determinan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Evaluasi Pembelajaran
Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi Perikanan Dan Kelautan)

Residual 106 kegiatan kuliah dengan kegiatan


Total 109 wirausaha. Bidang ilmu responden
a. Predictors: (Constant), Pembelajaran_Kewira-usahaan, yang berfokus pada bidang perikanan
Lingkungan_Keluarga, Ekspektasi_ Pendapatan
dengan karakteristik produk yang
b. Dependent Variable: Minat_Berwirausaha
memiliki risiko tinggi juga diduga
Coefficientsa
menjadi variabel lain yang
Unstandardized
mempengaruhi minat mahasiswa
Coefficients
berwirasaha. Manajemen waktu,
Std.
Model B Error t Sig. tenaga, dan uang dalam kegiatan
1 (Constant) 1.112 4.430 .251 .802
wirausaha merupakan faktor penting
karena mahasiswa selain ber-
Ekspektasi_
.302 .242 1.247 .215 wirausaha juga dituntut untuk
Pendapatan
Lingkungan_ menyelesaikan studi dengan baik
.736 .235 3.134 .002
Keluarga (U’rfillah dan Muflikhati, 2017)
Pembelajaran_ Nilai Sig. Anova pada Tabel 11
.284 .074 3.856 .000
Kewirausahaan
adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang
a. Dependent Variable: Minat_Berwirausaha
mengindikasikan bahwa ekspektasi
Nilai R Square 0,436 pada Tabel pendapatan dan lingkungan keluarga
11 mengindikasikan bahwa 43,6% serta pembelajaran kewirausahaan
minat berwirausaha responden secara bersama-sama mempengaruhi
dipengaruhi oleh faktor ekspektasi minat responden untuk berwirausaha.
pendapatan, dukungan keluarga, dan Minat reponden yang umumnya
pembelajaran kewirausahaan, selebih- berada pada kategori “sedang” (Tabel
nya 56,4% dipengaruhi oleh faktor 10) merupakan hasil interaksi dari
selain variabel yang diteliti. Variabel faktor pembelajaran kewirausahaan
lain yang diduga berpengaruh serta ekspektasi pendapatan dan
terhadap minat berwirausaha keluarga juga berada pada kategori
responden, antara lain modal, waktu, “sedang” (Tabel 7, 8, dan 9).
dan bidang ilmu yang ditekuni. Hal Berbagai studi menunjukkan
ini didasarkan pada jawaban bahwa minat mahasiswa untuk
responden pada pertanyaan isian berwirausaha dipengaruhi oleh
kuesioner yang pada umumnya berbagai faktor yang berkembang
menyebutkan bahwa ketiga faktor sesuai dengan daya pengaruh dan
tersebut merupakan penghambat interaksi berbagai faktor tersebut,
untuk memulai berwirausaha. termasuk ketiga variabel yang diteliti.
Mahasiswa STITEK Balik Diwa Pembelajaran kewirausahaan serta
Makassar umumnya berasal dari lingkungan keluarga dan ekspektasi
pesisir dengan latar belakang pendapatan berpengaruh secara
keluarga yang secara ekonomi relatif signifikan terhadap minat mahasiswa
terbatas sehingga ketersediaan modal untuk berwirausaha (Azzam, 2016;
dan peralatan untuk berwirausaha Fahmi dan Amanda, 2017; Suarjana
juga terbatas. Kegiatan perkuliahaan dan Wahyuni, 2017; Aryaningtyas
dengan berbagai aktivitasnya dan Palupiningtyas, 2017; Pujiastuti
membuat responden merasa kesulitan dan Filantrovi, 2018; Listiawati, dkk.,
dalam mengelola waktu antara 2020). Pembelajaran kewirausahaan,

68 JKB Vol.25 No.2 Desember 2020


Ikramullah et al., Faktor Determinan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Evaluasi Pembelajaran
Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi Perikanan Dan Kelautan)

lingkungan keluarga, dan ekspektasi meningkat masing-masing sebesar


pendapatan yang semakin baik akan 0.302, 0,736, dan 0,284.
berdampak terhadap minat ber- Besaran pengaruh kausal setiap
wirausaha mahasiswa yang semakin variabel menunjukkan bahwa pem-
meningkat (Azzam, 2016). belajaran kewirausahaan memberikan
Nilai Sig. dari masing-masing kontribusi terendah terhadap minat
variabel (Tabel 11) sebesar 0.215, berwirausaha responden. Hasil yang
0,002, dan 0,000 yang meng- sama pada beberapa studi yang
indikasikan bahwa secara parsial melaporkan bahwa konstribusi
ekspektasi pendapatan tidak pembelajaran kewirausahaan ter-
berpengaruh signifikan (Sig.>0.05) hadap minat mahasiswa untuk
terhadap minat berwirausaha, tetapi berwirausaha juga relatif rendah.
minat berwirausaha responden Koefisien regresi pembelajaran
dipengaruhi secara signifikan kewirausahaan terhadap minat
(Sig.<0,05) oleh dukungan lingkungan berwirausaha pada mahasiswa
keluarga dan aktivitas pembelajaran Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri
kewirausahaan. Bali hanya sebesar 0,182 (Suarjana
Berdasarkan nilai koefisien pada dan Wahyuni, 2017), nilai koefisien
Tabel 11 diperoleh persamaan regresi: 0,248 pada mahasiswa FKIP
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Y = 1.112 + 0.302X1 + 0.736X2 + 0.284X3
(Listiawati, dkk., 2020), nilai koefisien
Persamaan regresi menunjukkan 0,271 pada mahasiswa STIE Bank BPD
bahwa seluruh nilai koefisien bernilai Jawa Tengah (Pujiastuti dan
positif sehingga dapat dinyatakan Filantrovi, 2018), dan nilai koefisien
bahwa semakin meningkat ekspektasi 0,372 pada mahasiswa STIEPARI
pendapatan (X1), dukungan keluarga Semarang (Aryaningtyas dan
(X2), dan aktivitas pembelajaran Palupiningtyas, 2017).
kewirausahaan (X3), maka semakin Mengacu pada kontribusi
tinggi minat berwirausaha responden. pembelajaran kewirausahaan pada
Nilai konstanta menunjukkan bahwa minat berwirausaha mahasiswa yang
apabila ekspektasi pendapatan, umumnya rendah, maka perlu
dukungan lingkungan keluarga, dan dilakukan evaluasi pada proses
aktivitas pembelajaran kewira- pembelajaran yang diterapkan.
usahaan tidak berubah, maka minat Khusus di STITEK Balik Diwa
berwirausaha meningkat 1,112. Makassar yang merupakan perguruan
Koefisien regresi dari masing- tinggi yang berfokus pada bidang
masing variabel (Tabel 11) meng- ilmu perikanan dan kelautan, evaluasi
indikasikan bahwa jika ekspektasi secara menyeluruh harus segera
pendapatan, dukungan lingkungan dilakukan agar minat mahasiswa
keluarga, dan aktivitas pembelajaran untuk berwirausaha lebih meningkat.
kewirausahaan ditingkatkan masing- Hal ini sangat penting mengingat
masing sebesar 1 poin dengan asumsi potensi perikanan dan kelautan di
variabel lain tidak berubah, maka Sulawesi Selatan pada khususnya dan
minat berwirausaha mahasiswa akan Indonesia pada umumnya menuntut
sumberdaya manusia yang memiliki

JKB Vol.25 No.2 Desember 2020 69


Ikramullah et al., Faktor Determinan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Evaluasi Pembelajaran
Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi Perikanan Dan Kelautan)

kemampuan untuk memanfaatkan mahasiswa untuk berwirausaha pada


potensi tersebut sebagai sumber saat lulus nanti lebih meningkat.
pendapatan dan kesejahteraan Upaya untuk meningkatkan
melalui kegiatan wirausaha. minat mahasiswa dan mengarah-
Jika lulusan diarahkan untuk kannya untuk berwirausaha pada
menjadi entreprenur, maka menjadi bidang perikanan dan kelautan
sangat penting bagi institusi bukanlah hal yang mudah. Wirausaha
pendidikan untuk menerapkan pada bidang ini bersifat khas dan
kurikulum yang mampu mem- spesifik serta memerlukan
fasilitasi dan menumbuhkan penanganan khusus karena produk-
semangat kewirausahaan (Indarti dan nya memiliki karakteristik yang
Rostiani, 2008). Mata kuliah mudah mengalami kerusakan dan
Kewirausahaan di STITEK Balik Diwa bersifat musiman sehingga memiliki
Makassar telah dimasukkan dalam risiko bisnis yang tinggi. Produk
kurikulum sejak tahun 2005 sebagai perikanan dengan kadar air dan
Mata Kuliah Perilaku Berkarya. protein yang tinggi sangat rentan
Capaian pembelajaran dari mata terhadap kerusahan sehingga perlu
kuliah wajib yang disajikan pada penanganan yang tepat untuk
Semester 6 ini diharapkan mahasiswa menjaga kualitasnya (Abraha, dkk,
dapat menguasai pengetahuan dan 2018; Nagarajarao, 2016). Oleh karena
keterampilan (hardskills dan softskills) itu. metode pembelajaran
kewirausahaan sehingga terbentuk kewirausahaan harus memberikan
karakter pengusaha muda yang pengetahuan (kognitif), sikap
kreatif, inovatif, mandiri dan mampu (afektif), keterampilan (psikomotorik),
mengambil risiko yang terukur dalam dan pola pikir (mindset) secara
memanfaatkan berbagai potensi terintegrasi sehingga mahasiswa
ekonomi pada sektor perikanan dan memiliki keberanian menantang
kelautan. risiko secara terukur dalam
Data penilaian pembelajaran memanfaatkan berbagai potensi
kewirausahaan pada Tabel 9 ekonomi sektor perikanan dan
menunjukkan 34.5% responden kelautan yang tersebar dari hulu
menilai “sedang”, 27.3% menilai sampai hilir. Keberanian dalam
“tinggi”, 25.5% menilai “rendah”, menanggung risiko dapat mem-
9.1% menilai “sangat tinggi”, dan 3.6 pengaruhi minat berwirausaha secara
yang menilai “sangat rendah”. personal karena terkait kesediaan
Sebaran data ini menunjukkan bahwa menanggung berbagai potensi risiko
secara akumulatif tidak sedikit berkaitan dengan kesempatan dan
responden (29.1%) yang menilai tindakan berusaha yang dilakukanya
“rendah” dan “sangat rendah”. (Azzam, 2016; Kasmir. 2013; Alma,
Indikator variabel pembelajaran 2016; Riyanti, 2003).
kewirausahaan yang umumnya masih Metode pembelajaran juga harus
“rendah” adalah metode dan fasilitas dikembangkan melalui kerjasama dan
pembelajaran. Kedua indikator ini kolaborasi dengan para pemangku
perlu mendapatkan perhatian khusus kepentingan, khususnya lingkungan
dalam pembelajaran agar minat keluarga. Variabel lingkungan

70 JKB Vol.25 No.2 Desember 2020


Ikramullah et al., Faktor Determinan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Evaluasi Pembelajaran
Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi Perikanan Dan Kelautan)

keluarga berdasarkan persamaan disebabkan oleh berbagai faktor,


regresi memiliki kontribusi tertinggi antara lain wirausaha yang dilakukan
(0.736) dalam membentuk minat oleh orangtua mahasiswa umumnya
berwirausaha mahasiswa STITEK masih bersifat tradisional yang belum
Balik Diwa Makassar. Terdapat menghasilkan kesejahteraan sehingga
banyak referensi dan penelitian yang membuat minat mahasiswa untuk
menginformasikan bahwa lingkungan melanjutkan atau mengembangkan
keluarga memiliki peran strategis wirausaha yang dikembangkan
dalam menumbuhkan minat orangtuanya menjadi rendah.
berwirausaha mahasiswa. Sikap Pada prinsipnya, orangtua
beserta aktivitas anggota keluarga mahasiswa yang bekerja sebagai
akan mempengaruhi minat pembudidaya atau nelayan telah
berwirausaha, baik secara langsung melakukan kegiatan kewirausahaan
maupun tidak langsung apabila meskipun belum menerapkan model
lingkungan keluarga menciptakan kewirausahaan yang baik. Hal ini
pengaruh positif terhadap minat berarti bahwa sebenarnya lingkungan
tersebut (Pihie, 2009). Pendidikan keluarga telah mendukung
berwirausaha pada hakekatnya penumbuhan jiwa dan aktivitas
berlangsung sejak usia dini dalam wirausaha mahasiswa sejak dini.
lingkungan keluarga (Aprilianty, Wirausaha keluarga tersebut perlu
2012). Orang tua yang berwirausaha mendapatkan penguatan untuk
pada bidang tertentu merupakan mengembangkan jiwa dan aktivitas
sumber inspirasi bagi anak untuk wirausaha mahasiswa melalui
menjadi wirausahawan, pada bidang pembelajaran kewirausahaan. Pada
yang sama (Hisrich, dkk., 2005). konteks ini, metode pembelajaran
Berdasarkan hasil tracer study kewirausahaan harus mampu
terhadap lulusan STITEK Balik Diwa menumbuhkembangan jiwa dan
Makassar yang orangtuanya pelaku aktivitas kewirausahaan perikanan
utama perikanan menunjukkan yang berbasis aktivitas lingkungan
bahwa secara umum lulusan masih keluarga yang didukung oleh ilmu
memilih bekerja menjadi karyawan di pengetahuan dan teknologi. Dengan
perusahaan atau instansi perikanan demikian, mahasiswa setelah lulus
dan kelautan. Bahkan ada lulusan dapat menjadi entrepreneur yang
yang bidang pekerjannya kurang dapat melanjutkan bahkan
selaras dengan bidang ilmunya. mengembangkan kegiatan wirausaha
Lulusan yang memilih untuk yang telah dijalankan oleh keluarga
berwirausaha pada bidang perikanan berdasarkan perkembangan ilmu
dan kelautan masih relatif rendah, pengetahuan dan teknologi. Pada saat
bahkan ada yang berwirausaha pada bersamaan, lingkungan keluarga
bidang non perikanan. Hal ini mahasiswa harus menjadi objek
mengindikasikan bahwa lingkungan kegiatan penelitian dan pengabdian
keluarga belum secara optimal yang dilakukan oleh STITEK Balik
membentuk minat anak untuk Diwa Makassar untuk membantu
berwirausaha di bidang perikanan pengembangan kewirausahannya.
dan kelautan. Kondisi ini diduga

JKB Vol.25 No.2 Desember 2020 71


Ikramullah et al., Faktor Determinan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Evaluasi Pembelajaran
Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi Perikanan Dan Kelautan)

Indikator lain selain metode termasuk keberlanjutan kegiatan


pembelajaran yang perlu mendapat- wirausaha setelah menyelesaikan
kan perhatian khusus dalam studi di STITEK Balik Diwa Makassar.
meningkatkan minat mahasiswa Upaya lain yang perlu
berwirausaha adalah fasilitas dilakukan untuk meningkatkan minat
pembelajaran. STITEK Balik Diwa kewirausahaan adalah menindak-
Makassar melalui institusi dan dosen lanjuti Program Merdeka Belajar-
telah menyediakan berbagai fasilitas Kampus Merdeka (MBKM) dari
pendukung pembelajaran kewira- Kementerian Pendidikan dan
usahaan, antara lain Pembentukan Kebudayaan. Program ini merupakan
Pusat Karier dan Kewirausahaan reformasi bentuk pembelajaran dalam
Mahasiswa (Pusat KKM), Pusat dunia pendidikan yang memberikan
Inkubator Bisnis (PIB), pendirian hak kepada mahasiswa untuk
koperasi mahasiswa, pembentukan melakukan kegiatan pembelajaran di
kelompok wirausaha mahasiswa, luar kampus. Salah satu dari delapan
pelaksanaan Program Belajar Bekerja kegiatan pembelajaran diluar kampus
Terpadu (PBBT) dan Program adalah program wirausaha. STITEK
Pengembangan Kewirausahaan (PPK), Balik Diwa Makassar telah
kerjasama UMKM, serta pelatihan menetapkan regulasi Merdeka Belajar
dan seminar kewirausahaan. Fasilitas yang mengakomodasi kegiatan
sarana dan prasarana serta berbagai kewirausahaan mahasiswa. Pusat
program tersebut diarahkan untuk Inkubator Bisnis (PIB) diharapkan
memberikan pengalaman berusaha dapat mengintegrasikan program ini
kepada mahasiswa. Namun dengan kegiatannya. Program studi
demikian, berdasarkan hasil analisis juga diharapkan dapat memfasilitasi
data, fasilitas pembelajaran mahasiswa melalui kerjasama dengan
kewirausahaan tersebut memiliki nilai mitra industri dalam mencitakan
yang rendah dalam memicu minat model pembelajaran kewirausahaan
berwirausaha mahasiswa. Hal ini dengan sistem praktek langsung.
diduga disebabkan oleh faktor Mahasiswa selama menjalankan
keaktifan mahasiswa dan faktor program wirausaha tersebut harus
keberlanjutan program. Oleh karena mendapatkan pembimbingan dari
itu, perlu upaya-upaya yang dapat dosen, pakar wirausaha atau
meningkatkan motivasi mahasiswa pengusaha yang telah berhasil.
agar terlibat secara aktif dalam Program ini diharapkan dapat
memanfaatkan berbagai fasilitas yang mendorong pengembangan minat
ada. Peran dosen pengampu mata wirausaha mahasiswa sehingga dapat
kuliah dan dosen pembimbing mengembangkan kegiatan wirausaha
akademik serta pengelola lembaga setelah lulus di perguruan tinggi.
yang terkait dengan kewirausahaan
perlu dioptimalkan untuk KESIMPULAN
meningkatkan keaktifan mahasiswa Ekspektasi pendapatan dan
melakukan konsultasi dan dukungan lingkungan keluarga serta
implementasi pengembangan minat, pembelajaran kewirausahaan secara
bakat, dan kegiatan kewirausahaan,

72 JKB Vol.25 No.2 Desember 2020


Ikramullah et al., Faktor Determinan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Evaluasi Pembelajaran
Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi Perikanan Dan Kelautan)

bersama-sama mempengaruhi 43,6% DAFTAR PUSTAKA


minat berwirausaha mahasiswa, Abraha B., Admassu H., dan
selebihnya 56,4% dipengaruhi oleh Mahmud A. (2018). Effect of
faktor diluar variabel yang dikaji. Processing Methods on
Dukungan lingkungan keluarga, Nutritional and Physico-
ekspektasi pendapatan, dan pem- Chemical Composition of Fish: a
belajaran kewirausahaan yang Review. MOJ Food Process
semakin meningkat berbanding lurus Technol. 6(4): 376-382.
dengan minat berwirausaha
mahasiswa STITEK Balik Diwa Alma, B. (2016). Kewirausahaan untuk
Makassar. Persamaan regresi minat Mahasiswa dan Umum. Bandung:
berwirausaha mahasiswa adalah Y = CV. Alfabeta.
1.112 + 0.302X1 + 0.736X2 + 0.284X3. Aprilianty, E. (2012). Pengaruh
Metode pembelajaran dan fasilitas Kepribadian Wirausaha,
pembelajaran perlu mendapatkan Pengetahuan Kewirausahaan,
perhatian khusus dalam dan Lingkungan terhadap Minat
meningkatkan minat mahasiswa Berwirausaha Siswa SMK. Jurnal
untuk berwirausaha. Metode Pendidikan Vokasi. 2(3): 311-324.
pembelajaran kewirausahaan harus
Aryaningtyas, A.T., dan
mampu menumbuhkembangan jiwa
Palupiningtyas D. (2017).
dan aktivitas kewirausahaan yang
Pengaruh Pendidikan
berbasis aktivitas lingkungan
Kewirausahaan dan Dukungan
keluarga yang didukung oleh ilmu
Akademik terhadap Niat
pengetahuan dan teknologi.
Kewirausahaan Mahasiswa
Mahasiswa harus selalu dimotivasi
(Studi pada Mahasiswa
agar terlibat secara aktif dalam
STIEPARI Semarang). Jurnal
memanfaatkan berbagai fasilitas
Ilmiah Manajemen dan Bisnis.
pembelajaran kewirausahaan. Program
18(2): 140-152.
Merdeka Belajar-Kampus Merdeka
(MBKM) dari Kementerian Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala
Pendidikan dan Kebudayaan perlu Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
segera ditindaklanjuti melalui Pelajar.
pengembangan bentuk pembelajaran Azzam, H. (2016). Pengaruh
Program Wirausaha. Ekspektasi Pendapatan,
Lingkungan Keluarga dan
UCAPAN TERIMA KASIH Pendidikan Kewirausahaan
Terima kasih kepada Deputi terhadap Minat Mahasiswa
Bidang Penguatan Riset dan Akuntansi untuk Berwirausaha
Pengembangan Kementerian Riset (Studi Kasus pada Mahasiswa
dan Teknologi/BRIN atas dana Hibah Akuntansi Unismuh Jember).
Penelitian Dosen Pemula Tahun Jurnal Fakultas Ekonomi
Anggaran 2020. Universitas Muhammadiyah
Jember. Juli. 1-12.

JKB Vol.25 No.2 Desember 2020 73


Ikramullah et al., Faktor Determinan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Evaluasi Pembelajaran
Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi Perikanan Dan Kelautan)

Djaali. (2012). Psikologi Pendidikan. of Economic and Economic


Jakarta: Bumi Aksara Learning. 3(2): 124 – 136.
Fahmi, R., dan Amanda, T. (2017). Nagarajarao, R. C. (2016). Recent
Pengaruh Pembelajaran Kewira- Advances in Processing and
usahaan terhadap Minat Packaging of Fishery Products: a
Berwirausaha Mahasiswa. Jurnal Review. Aquatic Procedia. 7: 201-
Ekonomi dan Bisnis Islam. 2(1): 213.
33-42. Permatasari, A., dan Agustina, A.
Hantoro, S. (2005). Kiat Sukses (2018). Entrepreneurial
Berwirausaha. Yogyakarta: Behaviour among
Adicita Karya Nusa. Undergraduate Business, Social
and Engineering Students: A
Hisrich, Robert D., Peters, Michael P.,
Case of Private Indonesian
and Shepherd, D.A. (2005).
University. Jurnal Manajemen
Entrepreneurship (6th ed). New
Indonesia. 18(2) : 94-110.
York: The McGraw-Hill
Companies Inc. Pihie, Z.A.L. (2009). Entrepreneurship
as a Career Choice: An Analysis
Indarti, N., dan Rostiani, R. (2008).
of Entrepreneurial Self-Efficacy
Intensi Kewirausahaan
and Intention of University
Mahasiswa: Studi Perbandingan
Students. European Journal of
antara Indonesia, Jepang, dan
Social Sciences. 9(2).
Norwegia. Jurnal Ekonomika dan
Bisnis Indonesia. 23(4): 1-26. Pujiastuti, Y., dan Filantrovi, E.W.
(2018). Gambaran Minat
Jati, W.R. (2015). Bonus Demografi
Kewirausahaan Mahasiswa
sebagai Mesin Pertumbuhan
(Studi terhadap Mahasiswa STIE
Ekonomi: Jendela Peluang atau
Bank BPD Jateng). Jurnal
Jendela Bencana di Indonesia?.
Manajemen. 15(2): 169-180.
Populasi. 23(1): 1-19.
Riyanti, B. (2003). Kewirausahaan dari
Kasmir. (2013). Kewirausahaan. Jakarta:
Sudut Pandang Psikologi
Rajawali Pers.
Kepribadian. Jakarta: Gramedia.
Listiawati, M., Dyah C.S.I., dan
Suarjana, A.A.G.M., dan Wahyuni,
Susantiningrum. 2020. Pengaruh
L.M. 2017. Faktor Penentu Minat
Pembelajaran Kewirausahaan
Berwirausaha Mahasiswa (Suatu
dan Pemanfaatan Media Sosial
Evaluasi Pembelajaran). Jurnal
terhadap Minat Berwirausaha
Kewirausahaan dan Bisnis. 13(1):
Mahasiswa FKIP UNS. Jurnal
11-22.
Kewirausahaan dan Bisnis. 25(1):
27-36. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Maryati, S. (2015). Dinamika
Bandung: Alfabeta.
Pengangguran Terdidik:
Tantangan Menuju Bonus Sutanto, A. (2002). Kewiraswastaan.
Demografi di Indonesia. Journal Jakarta: Ghalia Indonesia.

74 JKB Vol.25 No.2 Desember 2020


Ikramullah et al., Faktor Determinan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Evaluasi Pembelajaran
Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi Perikanan Dan Kelautan)

Syah, M. (2011). Psikologi Belajar.


Jakarta: Rajawali Pers.
U’rfillah, U., dan Muflikhati, I. (2017).
Motivasi Berwirausaha,
Manajemen Waktu, Manajemen
Keuangan, dan Prestasi
Akademik pada Mahasiswa
Wirausaha. Jur. Ilm. Kel. & Kons.
10(1): 71-82.
Utami, C.W. (2017). Attitude
Subjective Norm, Perceived
Behaviour, Entrepreneurship
Learning and Self Efficacy
Toward Entrepreneurial
Intention University Student in
Indonesia. European Research
Studies Journal (ERSJ). 20(2A):
475-495.
Walgito, B. (2004). Pengantar Psikologi
Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Zimmerer, T.W., Scarborough, N.M.,
and Wilson, D. (2002). Essentials
of Entrepreneurship and Small
Business Management. New
Jersey: Prentice-Hall.

JKB Vol.25 No.2 Desember 2020 75

Anda mungkin juga menyukai