Disusun Oleh :
Surabaya
2016
Lembar Pengesahan Makalah
1. Judul Makalah : Perencanaan Perluasan Container Yard
Teluk Lamong pada Tanah Lempung
Menggunakan PVD (Prefabricated
Vertical Drain) dan Geotextiles Sebagai
Alternatif Perbaikan Tanah
2. Nama Tim : CT 79 ITS
3. Institusi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
4. Alamat Institusi : Jl. Menur 127 Surabaya
5. Ketua Tim :
a. Nama Lengkap : Norma Fatimah Naqiba
b. NIM : 3113041070
c. No. Telp : 081252309095
d. Alamat email : naqibanorma@yahoo.co.id
6. Jumlah Anggota Tim : 2 Orang
7. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : M.Khoiri ST., MT., Ph.D
b. NIP : 197406262003121001
c. No. Telp/HP : 031-5947637 / 082119026095
Menyetujui,
NIP. 197309142005011002
Kata Pengantar
1. Bapak Muhammad Khoiri, ST., MT., Ph.D selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan masukan dan bimbingan selama proses pengerjaan
makalah Lomba Rekayasa Geoteknik – Civil Expo 2016 ini.
2. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dalam pelaksanaan
penulisan Makalah Lomba National Geo-Challange ini.
3. Teman-teman mahasiswa Teknik Sipil FTSP ITS yang telah memberikan
motivasi kepada kami.
CT-79 ITS
ii
RINGKASAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan besarnya penurunan pada
tanah dasar melalui perhitungan parameter tanah yang telah diketahui melalui tes
uji laboratorium maupun lapangan. Data hasil uji coba lapangan maupun
laboratorium kemudian dikumpulkan dalam 1 rekapitulasi data untuk dilakukan
perhitungan selanjutnya.
Dalam kasus ini tanah menjadi problem utama, karena tanah untuk
perencanaan perluasan Container Yard adalah jenis tanah lunak (soft clay). Dan
jika ingin mendirikan stuktur diatasnya, tanah lunak tersebut akan mengalami
pemampatan yang sedemikian besarnya akibat beban timbunan dan struktur yang
akan menjadi beban diatas tanah itu. Dengan proses pemampatan yang besar ini,
maka sebelum adanya struktur ataupun timbunan pada tanah dasar tersebut,
diperlukan penanganan khusus agar pemampatan tanah lunak itu menjadi lebih
cepat dan dihasilkan daya dukung tanah yang baik untuk struktur nantinya.
Data tanah yang sudah didapat kemudian dihitung dengan beberapa
metode. Metode yang biasa digunakan dalam perhitungan konsolidasi adalah
metode Preloading dengan kombinasi PVD (Prefabricated Vertical Drain)
sebagai proses perbaikan tanah dasar. Fungsi PVD ini adalah untuk mempercepat
terjadinya konsolidasi/pemampatan sehingga waktu pelaksanaan kerja menjadi
lebih singkat dan dipasang juga Geotekstil untuk menambah daya dukung tanah
serta mengatasi terjadinya kelongsoran. PVD dipasang menggunakan pola
segitiga dengan kedalaman 15 m dan 16 meter dengan jarak antar PVD 1,4 m dan
geotekstil dipasang 28 buah dengan Sv = 0,075 meter.
Setelah rekayasa pada tanah dilakukan, selajutnya rekayasa dilakukan
untuk rancangan anggaran biaya dan membuat metode pelaksanaan yang efektif
dan efisien sehingga nantinya diperoleh hasil yang sesuai dengn rancangan yang
dituju
iii
DAFTAR ISI
v
i
BAB 1
PENDAHULUAN
1
adalah pembebanan berupa urugan tanah untuk memampatkan tanah lunak
sebelum beban layan bekerja diatasnya dengan tujuan menghindari terjadinya
settlement. Tinggi awal urugan tanah juga perlu diperhatikan, jika terlalu tinggi
akan memungkinkan terjadi kelongsoran pada bagian lereng timbunan karena
berdiri pada tanah lunak. Maka perlu adanya teknis perkuatan lereng timbunan
reklamasi Teluk Lamong.
Permasalahan ketiga, untuk metode pelaksanaan harus dirancang
sedemikian rupa agar menghasilkan metode pelaksanaan yang efektif dan efisien
baik dari treatment kondisi tanah yang sangat lunak maupun dari pelaksanaan
reklamasi perluasan container Yard Teluk Lamong. Terutama pada tahap tahap
penambahan tinggi timbunan reklamasi. Metode pelaksanaan ini akan
mempengaruhi besarnya biaya konstruksi perluasan container yard di Teluk
Lamong.
2
1.3 Tujuan
1. Mengetahui metode treatment yang paling efektif dan efisien dalam
menangani permasalahan tanah lunak yang akan dijadikan lokasi
perluasan container yard ?
2. Mengetahui metode yang akan digunakan pada perkuatan lereng
timbunan reklamasi.
3. Dapat mengetahui metode pelaksanaan yang efektif dan efisien dalam
melaksanakan pekerjaan perluasan container yard tersebut?
4. Dapat mengetahui rancangan perkiraan biaya pelaksanaan proyek dari
melakukan treatment tanah sampai konstruksi container yard selesai
1.4 Manfaat
1. Makalah ini dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan jenis
treatment yang paling efektif dan efisien pada permasalahan tanah
berdasarkan data data tanah yang ada
2. Makalah ini dapat digunakan sebagai acuan dalam perancangan
reklamasi untuk lapangan penumpukan petikemas (container yard)
3. Makalah ini dapat digunakan sebagai acuan dalam memilih metode
pelaksanaan yang paling efektif serta efisien dalam pekerjaan
perbaikan tanah
4. Makalah ini dapat digunakan sebagai acuan dalam merancang
anggaran biaya pelaksanaan proyek dari proses treatment tanah sampai
konstruksi reklamasi selesai.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pergerakan dari 3 jenis tekanan tanah tersebut dapat dilihat pada gambar
2.1 seperti yang di bawah ini.
4
Jenis Tanah ∆x Aktif
Pasir Padat 0,001 H – 0,002 H
Pasir Lepas 0,002 H – 0,004 H
Lempung Keras 0,01 H – 0,02 H
Lempung Lunak 0,02 H – 0,05 H
Tabel 1 Hubungan Jenis Tanah, Tinggi Dinding dan Perpindahan Untuk Tekanan
Aktif
(Sumber: Gouw, 2009)
(2.1)
Dimana harga
) (2.2)
5
Tekanan tanah aktif berkohesi
Kohesi (kelekatan tanah) mempunyai pengaruh mengurangi tekanan
aktif tanah sebesar . Jadi dapat dirumuskan menjadi seperti berikut ini :
(2.3)
Pada dinding penahan tanah menerima tekanan tanah pasif yang dapat
menahan tekanan tanah aktif. Tekanan tanah pasif ( ) yang besarnya sebagai
berikut :
(2.4)
(2.5)
Tahanan pasif suatu tanah datar dengan kohesi
(2.6)
(2.7)
Karena , maka
6
(2.8)
(2.9)
(2.10)
7
tekanan tanah aktif dan pasifnya dalam keadaan setimbang seperti pada gambar
3.
(2.11)
Dimana,
Fp = Faktor Keamanan terhadap push-in
Mr = Momen Penahan
Md = Momen Pendorong
Pa = Resultan Gaya tekan tanah aktif
La = jarak dari strut terbawah ke titik tangkap gaya Pa
Ms = momen lengkung dinding yang diijinkan
Pp = Resultan gaya tekan tanah pasif
Lp = jarak dari strut terbawah ke titik tangkap gaya Pp
Persamaan (2.11) biasa disebut metode gross preassure. JSA (1988) dan
TGS (2001) menyarankan Fp ≥ 1,5 namun saat mengasumsikan Ms = 0, Fp ≥ 1,2.
Persamaan ini dapat digunakan untuk menghitung factor keamanan dalam
menahan push-in sekaligus untuk mencari kedalaman dinding yang tertanam
secara efektif dalam berbagai angka keamanan.
8
mereduksi kekuatan tanah dasar (faktor keamanan) yang bervariasi dari
SF=1-2 didapatkan tinggi kritis timbunan yang boleh diterapkan pada tanah.
Untuk tanah lunak, air pori ini memerlukan waktu yang cukup lama
untuk mengalir keluar karena permeabilitasnya yang rendah (koefisien
rembesan lempung sangat kecil dibandingkan dengan pasir). Pada
umunmya, konsolidasi berlangsung dalam satu arah saja yaitu arah
vertikal.
9
2.3.2.1 Besar Pemampatan Konsolidasi
Pada tanah lempung parameter yang dibutuhkan untuk
memprakirakan besar pemampatan adalah indeks compressi (C c),
indeks mengembang (Cs), dan tegangan prakonsolidasi (σ’p). Nilai
Cc, Cs, dan σ’p didapatkan dari hasil tes konsolidasi di
laboratorium.
T H dr
2
t v menentukan
Untuk derajat konsolidasi akibat aliran air pori
Cv
secara vertikal, digunakan persamaan berikut:
U v 100 10 % a (2.15)
Dimana:
t.Cv (2.16)
Tv 2
H dr
(2.17)
_
1.781 Tv
a
Dimana :
0.933
Tv = faktor waktu, tergantung dari derajat konsolidasi
Hdr = tebal lapisan yang memampat
Cv = koefisien konsolidasi untuk aliran air pori arah
vertikal
T = waktu sembarang yang dipilih
(Mochtar, 2000)
2.3.3 PVD (Prefabricated Vertical Drain)
Prefebricated Vertical Drain adalah lembaran plastik untuk drainase
vertikal yang panjang dan berkantung yang merupakan kombinasi antara
10
bahan inti (core) polypropylene berkekuatan mekanik tinggi dan lapisan
pembungkus dari bahan geotekstil. Bagian inti produk ini tersedia dalam tiga
jenis kontur yang berbedabeda, sesuai dengan kecepatan aliran drainase yang
diinginkan.
PVD berfungsi untuk mempercepat proses konsolidasi tanah, terutama
pada jenis tanah lempung (clay) atau lanau (silty clay). PVD ditanam secara
vertikal ke dalam tanah untuk mengalirkan air dari lapisan tanah lunak
ke permukaan.
dengan:
T = waktu penurunan dengan adanya PVD
D = diameter ekuivalen akibat pengaruh PVD
D = 1,13 x S untuk pola susunan bujur sangkar (Gambar 2.4)
D = 1,05 x S untuk pola susunan segitiga (Gambar 2.5)
S = jarak pemasangan PVD
F(n) = fungsi hambatan akibat jarak antara PVD = ln(D/dw) – (3/4)
Dw = diameter ekuivalen dari PVD = (a+b)/2, a = tebal PVD, b = lebar
PVD
Uh = derajat konsolidasi tanah arah horizontal
Ch = indeks kompresi arah horizontal = 2.Cv
11
Gambar 4 Pola Susunan Segiempat
12
Hansbo (1979) mengemukakan dengan teori yang lebih lebih
sederhana dengan memasukkan dimensi fisik dan karakteristik PVD.
Fungsi F(n) adalah merupakan fungsi hambatan akibat jarak antara titik
pusat PVD. Menurut Hansbo (1979), harga F (n) didefinisikan dalam
Persamaan:
n2 1
3n 2
F n 2 2 ln n (2.17)
n 1 4n 2
n2 1
F n 2
ln n 3 / 4 2 (2.18)
n 1
2
4n
Dimana:
n = D/dw
dw = diameter ekivalen dari vertikal drain
( a b)
dw
2
BAND SHAPED PV DRAIN b
a
n2
Pada umumnya, n > 20 sehingga dapat dianggap 1/n = 0 dan 1;
n 1
2
jadi :
F(n) = ln(n)-3/4, atau
F(n) = ln(D/dw) – ¾
Hansbo (1979) menentukan waktu konsolidasi dengan
menggunakan Persamaan sebagai berikut :
D2 1
t . F ( n ) Fs Fr .ln
(2.19)
8.Ch 1 Uh
13
Dimana :
T = waktu yang diperlukan untuk mencapai U h
D = diameter equivalen dari lingkaran tanah yang merupakan
daerah pengaruh dari PVD.
1,13 x S untuk pola susunan bujur sangkar
1,05 x S untuk pola susunan segitiga
S = jarak antara titik pusat PVD
Ch = koefisien aliran horisontal = (kh/kv).Cv
kh
Fr .z.( L z ). (2.20)
qw
Dimana:
z = Kedalaman titik yang ditinjau pada PVD terhadap permukaan
tanah
L = Panjang vertical drain
Kh = Koefisien permeabilitas arah horisontal dalam tanah yang tidak
terganggu (undisturbed)
Qw = Discharge capacity (kapasitas discharge) dari drain (tergantung
dari jenis PVDnya).
Fs merupakan faktor ada atau tidaknya perubahan tanah di sekitar
PVD akibat pemancangan. Faktor ini memasukkan pengaruh gangguan
terhadap tanah karena pemancangan, Fs dirumuskan:
kh ds
Fs 1 .ln (2.21)
ks dw
14
Dimana :
(2.22)
Dimana :
t = waktu yang diperlukan untuk mencapai U h
D = diameter lingkaran
F(n) = faktor hambatan disebabkan karena jarak antara PVD
Ch = koefisien konsolidasi tanah horisontal
U h = derajat konsolidasi tanah (arah horisontal)
Dengan memasukkan harga t tertentu, dapat dicari harga Uh pada
lapisan tanah yang dipasang PVD. Selain konsolidasi akibat aliran pori
arah horisontal, juga terjadi konsolidasi akibat aliran air arah vertikal Uh.
Harga U v dicari dengan Persamaan :
t.Cv
Tv (2.23)
Hdr
2
Dimana :
Hdr = ketebalan lapisan tanah yang dipasang PVD
15
Cv = harga Cv tanah pada lapisan setebal panjang PVD
Derajat konsolidasi rata-rata U dapat dicari dengan cara :
= [1-(1 - Uh)(1 - Uv )]x100%
U (2.24)
2.4.4 Geotextile
Geotextile adalah lembaran sintesis yang tipis, fleksibel, permeable
yang digunakan untuk stabilisasi dan perbaikan tanah dikaitkan dengan
pekerjaan teknik sipil. Pemanfaatan geotextile merupakan cara modern
dalam usaha untuk perkuatan tanah lunak. Beberapa fungi dari geotekstil
yaitu:
1. untuk konstruksi teknik sipil yang mempunyai umur rencana cukup
lama dan mendukung beban yang besar seperti jalan rel dan dinding
penahan tanah.
2. sebagai lapangan pemisah, penyaring, drainase dan sebagai lapisan
pelindung.
3. Sebagai perkuatan timbunan diatas tanah lunak
16
3. Sifat pembebanan, Perkuatan di atas tanah lunak, beban
timbunan yang lebih besar akan memerlukan perkuatan dengan
tensile strength yang lebih besar pula.
4. Kondisi
Dimana :
SF = safety factor
17
= Momen resistance (kN.m)
asli (m)
Dimana :
18
BAB III
METODE PENELITIAN
Tidak ok
Cek Konsolidasi
U= 90 Tidak ok
Cek SF lereng=
1,25
ok
Seles
ai
Tabel 3 Diagram Alir Perencanaan Perbaikan Tanah
19
3.2 Input Data Lapangan
Data yang digunakan dalam perhitungan makalah ini berasal dari data tes
uji lapangan dan laboratorium dengan tanah asli yang berasal dari area
perencanaan perluasan container yard.
20
sebagai pengganti beban layan yang sesungguhnya. Langkah selanjutnya
adalah menghitung besarnya settlement tanah dasar, dan lama waktu
settlement tanah. Umumnya, dalam kasus konstruksi diatas tanah lunak
salah satu jenis permasalahan yang timbul adalah waktu konsolidasi yang
relatif lama, biasanya memakan waktu puluhan, ratusan hingga ribuan
tahun. Karena konsolidasi yang bersifat lama tersebut, maka diperlukan
adanya PVD (Prefabricated Vertical Drains) untuk mempercepat proses
konsolidasi tanah.
21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
22
Tabel 5 Hasil Uji Boring pada titik BH-02
Tabel
6
Hasil
Uji
23
Tabel 7 Hasil Uji Boring pada titik BH - 04
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa lapisan tanah hasil uji Boring di
area perluasan Container Yard terdiri atas 4 titik, di titik BH-01 diketahui di
kedalaman 0 – 9 meter, jenis tanah adalah Pasir kerikil berlanau, dengan Nilai
NSPT berkisar antara 4 – 17, yang berarti konsistensinya antara lepas dan sedang.
Selanjutnya di kedalaman 9 – 14 meter, jenis tanah berubah menjadi Lanau
24
Berpasir Berlempung, dengan nilai NSPT 2 – 5. Lalu di kedalaman selanjutnya, 14
– 40 meter, di dominasi dengan jenis tanah lempung dengan nilai N SPT 7 – 28
yang berarti jenis lempung dengan konsistensi lempung hingga sangat lempung.
Pada titik BH-02, kedalaman 0 – 7 meter, jenis tanah adalah Pasir Kerikil Lanau
dengan nilai NSPT 2 – 16 menunjukkan konsistensi pasir lepas hingga sedang. Lalu
pada kedalaman 7 – 13 meter, jenis tanah adalah Lanau pasir berkerikil dan
berlempung dengan nilai NSPT 2 – 8. Lalu pada kedalaman selanjutnya yaitu 13 –
40 meter, jenis tanah yang ada adalah Lempung berlanau dengan nilai NSPT 8 – 28,
menunjukkan konsistensi tanah lempung yang sedang dan kaku. Pada titik BH-03
dan BH-04 tanah menunjukkan bukan dari jenis lempung, melainkan Pasir
Berkerikil, dengan NSPT yang cukup besar menunjukkan bahwa di area titik
tersebut bukanlah jenis tanah yang compressible.
25
Perlu diketahui bahwa dalam melakukan perhitungan mengenai
kemampumampatan tanah, peninjauan terhadap Cc, Eo serta ɣSoil dilakukan di tiap
jenis lapisan dan di tiap titik yang ditinjau, yaitu titik BH-01 dan BH-02. Hasil
Bor-Log menunjukkan bahwa di 2 titik tersebut pada kedalaman 15 dan 16 meter,
Nilai NSPT adalah 8 – 10, jadi untuk tanah yang dihitung pemampatannya adalah
jenis tanah lempung dengan konsistensi sedang hingga kaku dimana tanah dengan
konsistensi tersebut adalah tanah yang masih memiliki kompresibilitas yang
cukup tinggi, di kedalaman selanjutnya tidak dilakukan perhitungan. Parameter
tanah di tiap lapisan disajikan dalam tabel di bawah ini:
26
Tabel 12 Data Tanah Timbunan
Setelah mengetahui data data tanah di tiap lapisan dan data tanah
timbunan, selanjutnya dilakukan perhitungan mengenai besarnya penurunan tanah
yang terjadi di tiap titik, total penurunan tanah akan disajikan dalam bentuk tabel
di bawah ini:
27
Tabel 14 Settlement Pada Lapisan Tanah BH-02
Keterangan:
Penurunan Total pada area 1 (BH-01) adalah 4.225 m, sedangkan untuk titik BH-
02 adalah 4.185 m
28
Lapis 1: 0.00129
Lapis 2: 0.0015
Salah satu parameter dalam menghitung lama konsolidasi adalah nilai Cv,
dalam penyelidikan hasil lapangan didapat nilai Cv yang berbeda di tiap lapisan.
Oleh karena itu penghitungan lama konsolidasi dilakukan di tiap lapisan. Perlu
diingat bahwa lama penurunan yang dihitung adalah saat penurunan 90%.
Perhitungan waktu konsolidasi disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini:
Dari tabel diatas, diperoleh lama penurunan tanah sekitar 52,97 tahun
untuk area di sekitar BH-01, dan 56,50 tahun di area sekitar BH-02. Karena lama
waktu yang dipakai untuk mencapai konsolidasi 90%, maka penggunaan
geosintetis pada tanah asli berguna untuk mempercepat proses konsolidasi. Salah
satu jenis geosintetis yang sering digunakan dalam proses konsolidasi adalah PVD
(Prefabricated Vertical Drains).
29
30
BAB V
SOLUSI
31
- Memakai permisalan, t = 10 hari = 0,027 tahun
Maka:
Uv = 0,008365
Tr = 0,241
32
5. Menentukan besar penurunan pasa waktu ke 10 hari = 0,027 tahun
Sc = U x Stotal
Sc = 0.318 x 4.22 m
Sc = 1,346 meter
33
Tabel 17 Perhitungan PVD dengan Jarak Spasi Antar PVD 1,4 m di area BH-01
Tabel 18 Perhitungan PVD dengan Jarak Spasi Antar PVD 1,4 m di area BH-02
Dari perhitungan diatas diketahui bahwa lama waktu yang dicapai untuk
konsolidasi 90% untuk area BH-01 adalah ±75 hari, dan untuk area BH-02 waktu
yang diperlukan untuk penurunan tanah 90% adalah 112 hari
34
Tabel 19 Spesifikasi Geotextile UW 200
35
Ti adalah jarak vertical
Antara gotextile dengan
pusat bidang longsor
Sv = 0.075 diperbolehkan untuk UW 200
T all = Sv x SF x σHz SF = 1,25
= 6.40 kN/m < 6.49 kN/m σHz = 68.3
kN/m2
T ult = T all x Fs id x FS cr x FS cd x FS bd
= 41.42 kN/m < 42 kN/m
36
Jadi, geotextile yang digunakan sebanyak 28 buah dengan ketinggian
2,025 m dari tanah dasar
37
BAB VI
Metode Pelaksanaan
TITIK BH 1 TITIK BH 2
Tanah Timbunan
TITIK BH 3 TITIK BH 4
38
Gambar 8 Pemasangan PVD pola segitiga
3. Preloading (Timbunan)
Timbunan adalah tanah sirtu dengan ketinggian (H inisial) 11.5 m dengan
kemiringan sisi timbunan 1:2. Timbunan preloading setinggi 4 meter
sebagai pengganti beban layan container yard.
39
Gambar 10 Perencanaan Timbunan dan Preloading
Tanah +11.50m
Timbunan
Tanah preloading
G
GEOSISTEM Tanah Timbunan
+7.50m
+2.00m
Geotextiles UW 200
±0.00m
Tanah
Reklamasi
5. Konsolidasi
+11.50m
Tanah
Timbunan Tanah preloading
Bouwplank
G
GEOSISTEM
+7.50m
Tanah Timbunan
(jarak per 5m)
+8.00m +2.00m
G
GEOSISTEM
Tanah preloading
+3.00m ±0.00m
Tanah Timbunan
±0.00m
(panjang 16m)
Tanah
Reklamasi
Tanah
Reklamasi
40
G
GEOSISTEM
Remove Tanah preloading
+3.00m
Tanah Timbunan
±0.00m
Geotextiles UW 200
Container
Container
Container
G
GEOSISTEM
Container
Lapis Perkerasan
+3.00m
Tanah Timbunan
±0.00m
Geotextiles UW 200
Tanah
Gambar
Reklamasi13 Removing Pre-Load
41
Gambar 14 Pekerjaan Konstruksi Rigid Pavement
42
6.2 Perencanaan Anggaran Biaya Perluasan Container Yard
Rencana anggaran biaya mengacu pada HSPK Kota Surabaya. Pertama
yang dilakukan adalah menghitung volume tiap sub pekerjaan. Berikut disajikan
dalam bentuk tabel :
Setelah perhitungan volume, lalu seluruh sub pekerjaan di kalikan dengan harga
satuan yang tertera di HSPK Kota Surabaya. Berikut disajikan dalam tabel :
43
Tabel 22 Uraian Pekerjaan Perluasan Container Yard
44
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
7.2 Saran
Perlu dilakukan pengujian tanah di lab untuk seluruh parameter yang
dibutuhkan. Sehingga diharapkan perencanaan dapat dilaksanakan mendekati
kondisi sesungguhnya di lapangan dan hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan
perencanaan yaitu kuat, ekonomis, dan tepat waktu dalam pelaksanaannya serta
akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan.
45
DAFTAR PUSTAKA
Hansbo, S., 1979. Consolidation of Clay by Band – Shaped Prefabricated Drains. Dilihat
pada: Teknologi Perbaikan Tanah dan Alternatif Perencanaan pada Tanah
Bermasalah (Problematic Soil). Surabaya : Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS
46