Anda di halaman 1dari 14

PENYERAHAN

PEKERJAAN DAN UJI


COBA OPERASIONAL

Disusun Oleh:
Jenny Caroline ST.,MT
NIP 941021

Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITATS
2021
PENGANTAR

Pada prinsipnya tahapan ini adalah


tahapan inspeksi terakhir yang
diadakan untuk kepentingan Pemilik
Proyek, bahwa seluruh proyek telah
selesai dengan kondisi kualitas
bangunan dan peralatan yang
ditetapkan dalam spesifikasi tender
dokumen.
Misalnya suatu proyek hydro-electric yang
direncanakan akan menghasilkan 400
MW, pada saat uji coba operasional diuji
terlebih dahulu sebelum diserahkan
apakah mesin-mesin turbin yang dipasang
memang memiliki kapasitas yang sama
dengan pernyataan kontraktor/
pemasangnya/ suppliernya.
TAHAPAN PENYELESAIAN PROYEK
1.Proses Uji Coba:tahapan penyelesaian dan
pengecekan diatur dalam kontrak antara pihak
pemilik dan kontraktor utama. Pada tahap ini
sedikitnya ada 2 langkah yang berurutan,
misal pada operasional Pabrik Gula:
-Langkah Pertama: mesin pabrik dijalankan dan
dibebani dengan air (general water test). Bila
ada yang macet, bocor, rusak dsb, maka pada
waktu itu dapat diperbaiki dan dipersiapkan
untuk test berikutnya.
-Langkah Kedua:mesin pabrik dijalankan dan
dibebani secara riil, artinya pabrik mulai menggiling
tebu (trial operation) selama + 6bln, 6 hari untuk
mengambil performance test, artinya dengan
pembebanan maksimal berapa ton gula yang dapat
dihasilkan perharinya. Angka rata-ratanya
dibandingkan dengan desain kapasitas pabriknya.

2.Rencana Kerja:merupakan urutan kerja dan


peranan masing-masing unsur dari pihak kontraktor
dan pihak pemilik secara terpisah maupun peranan
mereka secara bersama (team work)dalam rangka
proses penyerahan pekerjaan dan uji coba
operasional.
3.Penyelesaian Pengembalian Pinjaman Luar Negeri:
yakni penyelesaian angsuran/ cicilan pengembalian
hutang luar negerinya berdasarkan jadwal yang telah
dibuat berdasarkan hal-hal berikut ini:
-Masa Pemeliharaan 42 Bulan: apabila uji coba
operasional telah berhasil memuaskan pada musim
giling pertama, maka selanjutnya kontraktor
berkewajiban menjamin bahwa pada tahapan ini setiap
kerusakan yang terjadi karena proses operasional akan
diperbaiki oleh kontraktor.
-Fase Penalti:bila penyelesaian instalasi meleset dari
rencana dengan tenggang waktu 2 minggu, maka
kontraktor kena denda keterlambatan yang dihitung per
hari sekian % dari harga kontrak sampai maksimum +
90 hari.
-Musim Giling I & II (misalnya pada pabrik gula):
uji coba dapat dilakukan kapan saja semasa
musim giling dengan ketentuan 2@6hari berturut-
turut tanpa berhenti. Bila uji coba operasional
gagal pada musim giling I, maka ada kesempatan
lagi, tetapi pada masa musim giling II tahun
berikutnya.
-Jadwal Pembayaran Angsuran Kredit Luar
Negeri (Foreign Payment Schedule): sebagian
besar proyek mendapat kredit pinjaman dari pihak
asing dan pemilik pabrik akan membayar kembali
hutangnya dengan bunga tertentu dalam waktu 36
bln setelah kontrak ditandatangani dan dicicil tiap
6bln sekali.
KESIMPULAN
Penanganan penyelesaian proses serah
terima dan uji coba operasional tumpang
tindih antara penyerahan proyek dan
pengetesannya dan mulainya operasi
dari proyek tersebut.
Pekerjaan ini harus dilakukan dengan
ketelitian tinggi agar tidak terdapat
kesalahan yang dapat merugikan proyek
dalam hal dana, waktu dan
terhambatnya produksi nasional.
PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN

1.Pengantar: Penanganan pengoperasian proyek


konstruksi yang telah selesai dibangun dan
masalah pemeliharaannya seyogyanya telah
dibahas pada saat proyek mulai direncanakan.
Tujuan utama dari pengelolaan proyek yang
selesai yaitu memberikan perlindungan yang
ekonomis kepada proyek bangunannya
sedemikian rupa sehingga umur bangunan
sesuai dengan perencanaan bahkan lebih.
Berikut contoh proyek konstruksi untuk
menjelaskan pentingnya operasi dan
pemeliharaan:
2.Waduk dan Area Tadahannya (Catchment
Areas):
Beberapa permasalahan yang muncul apabila
proses pemeliharaan operasional tidak
dijalankan dengan baik beberapa diantaranya
adalah terjadinya pendangkalan waduk, dan
terkupasnya tanah humus akibat penebangan
pohon yang kurang terencana dengan baik.
Penanganannya yakni dengan cara pemeliharaan
lingkungan hidup dan memperbaiki tanah
dengan membuat konstruksi sipil sederhana
sebagai tembok penahan tanah,drainase yang
diarahkan, gorong-gorong, jembatan dsb.
Pembuatan waduk memiliki beberapa tujuan:
-untuk mengatur dan mengontrol banjir
-untuk pembangkit listrik.
-untuk irigasi.
-untuk pengadaan air minum dan air industri.
-untuk mengembangkan perikanan air tawar dan
pariwisata.
3.Jalan dan Jembatan:
Manajemen pengoperasian dan
pemeliharaan jalan dan jembatan harus
dilihat sebagai suatu jaringan sistem
transportasi yang menyeluruh. Hal ini
diibaratkan dengan proses produksi
sebuah pabrik yang menghasilkan produk
tertentu. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pendekatan pengelolaan
pengoperasian jalan dan jembatan harus
mirip dengan pengelolaan sektor bisnis.
Penanganan masalah operasi dan pemeliharaan
mengharuskan adanya rencana jangka panjang
dan pendek, kebijakan, azas-azas manajemen
yang lazim digunakan dalam dunia bisnis, dan
harus memiliki bentuk organisasi yang berdiri
sendiri dengan personil yang cakap dan cukup.
Pengaturan operasi dan pemeliharaan pada “urat
nadi “ jalan dan jembatan sangat penting,
kekeliruan dalam pengelolaannya akan
menimbulkan efek ekonomi biaya tinggi (high
cost economic).
TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai