0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan14 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas proses penyerahan pekerjaan konstruksi dan uji coba operasionalnya;
(2) Tahapan pentingnya meliputi uji coba, rencana kerja, dan penyelesaian pinjaman luar negeri;
(3) Pengoperasian dan pemeliharaan proyek setelah selesai sangat penting untuk menjaga kelangsungan dan umur manfaat proyek.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Pertemuan Ke 14 -Penyerahan Pekerjaan Dan Uji Coba Oprasional
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas proses penyerahan pekerjaan konstruksi dan uji coba operasionalnya;
(2) Tahapan pentingnya meliputi uji coba, rencana kerja, dan penyelesaian pinjaman luar negeri;
(3) Pengoperasian dan pemeliharaan proyek setelah selesai sangat penting untuk menjaga kelangsungan dan umur manfaat proyek.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas proses penyerahan pekerjaan konstruksi dan uji coba operasionalnya;
(2) Tahapan pentingnya meliputi uji coba, rencana kerja, dan penyelesaian pinjaman luar negeri;
(3) Pengoperasian dan pemeliharaan proyek setelah selesai sangat penting untuk menjaga kelangsungan dan umur manfaat proyek.
Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITATS 2021 PENGANTAR
Pada prinsipnya tahapan ini adalah
tahapan inspeksi terakhir yang diadakan untuk kepentingan Pemilik Proyek, bahwa seluruh proyek telah selesai dengan kondisi kualitas bangunan dan peralatan yang ditetapkan dalam spesifikasi tender dokumen. Misalnya suatu proyek hydro-electric yang direncanakan akan menghasilkan 400 MW, pada saat uji coba operasional diuji terlebih dahulu sebelum diserahkan apakah mesin-mesin turbin yang dipasang memang memiliki kapasitas yang sama dengan pernyataan kontraktor/ pemasangnya/ suppliernya. TAHAPAN PENYELESAIAN PROYEK 1.Proses Uji Coba:tahapan penyelesaian dan pengecekan diatur dalam kontrak antara pihak pemilik dan kontraktor utama. Pada tahap ini sedikitnya ada 2 langkah yang berurutan, misal pada operasional Pabrik Gula: -Langkah Pertama: mesin pabrik dijalankan dan dibebani dengan air (general water test). Bila ada yang macet, bocor, rusak dsb, maka pada waktu itu dapat diperbaiki dan dipersiapkan untuk test berikutnya. -Langkah Kedua:mesin pabrik dijalankan dan dibebani secara riil, artinya pabrik mulai menggiling tebu (trial operation) selama + 6bln, 6 hari untuk mengambil performance test, artinya dengan pembebanan maksimal berapa ton gula yang dapat dihasilkan perharinya. Angka rata-ratanya dibandingkan dengan desain kapasitas pabriknya.
2.Rencana Kerja:merupakan urutan kerja dan
peranan masing-masing unsur dari pihak kontraktor dan pihak pemilik secara terpisah maupun peranan mereka secara bersama (team work)dalam rangka proses penyerahan pekerjaan dan uji coba operasional. 3.Penyelesaian Pengembalian Pinjaman Luar Negeri: yakni penyelesaian angsuran/ cicilan pengembalian hutang luar negerinya berdasarkan jadwal yang telah dibuat berdasarkan hal-hal berikut ini: -Masa Pemeliharaan 42 Bulan: apabila uji coba operasional telah berhasil memuaskan pada musim giling pertama, maka selanjutnya kontraktor berkewajiban menjamin bahwa pada tahapan ini setiap kerusakan yang terjadi karena proses operasional akan diperbaiki oleh kontraktor. -Fase Penalti:bila penyelesaian instalasi meleset dari rencana dengan tenggang waktu 2 minggu, maka kontraktor kena denda keterlambatan yang dihitung per hari sekian % dari harga kontrak sampai maksimum + 90 hari. -Musim Giling I & II (misalnya pada pabrik gula): uji coba dapat dilakukan kapan saja semasa musim giling dengan ketentuan 2@6hari berturut- turut tanpa berhenti. Bila uji coba operasional gagal pada musim giling I, maka ada kesempatan lagi, tetapi pada masa musim giling II tahun berikutnya. -Jadwal Pembayaran Angsuran Kredit Luar Negeri (Foreign Payment Schedule): sebagian besar proyek mendapat kredit pinjaman dari pihak asing dan pemilik pabrik akan membayar kembali hutangnya dengan bunga tertentu dalam waktu 36 bln setelah kontrak ditandatangani dan dicicil tiap 6bln sekali. KESIMPULAN Penanganan penyelesaian proses serah terima dan uji coba operasional tumpang tindih antara penyerahan proyek dan pengetesannya dan mulainya operasi dari proyek tersebut. Pekerjaan ini harus dilakukan dengan ketelitian tinggi agar tidak terdapat kesalahan yang dapat merugikan proyek dalam hal dana, waktu dan terhambatnya produksi nasional. PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN
1.Pengantar: Penanganan pengoperasian proyek
konstruksi yang telah selesai dibangun dan masalah pemeliharaannya seyogyanya telah dibahas pada saat proyek mulai direncanakan. Tujuan utama dari pengelolaan proyek yang selesai yaitu memberikan perlindungan yang ekonomis kepada proyek bangunannya sedemikian rupa sehingga umur bangunan sesuai dengan perencanaan bahkan lebih. Berikut contoh proyek konstruksi untuk menjelaskan pentingnya operasi dan pemeliharaan: 2.Waduk dan Area Tadahannya (Catchment Areas): Beberapa permasalahan yang muncul apabila proses pemeliharaan operasional tidak dijalankan dengan baik beberapa diantaranya adalah terjadinya pendangkalan waduk, dan terkupasnya tanah humus akibat penebangan pohon yang kurang terencana dengan baik. Penanganannya yakni dengan cara pemeliharaan lingkungan hidup dan memperbaiki tanah dengan membuat konstruksi sipil sederhana sebagai tembok penahan tanah,drainase yang diarahkan, gorong-gorong, jembatan dsb. Pembuatan waduk memiliki beberapa tujuan: -untuk mengatur dan mengontrol banjir -untuk pembangkit listrik. -untuk irigasi. -untuk pengadaan air minum dan air industri. -untuk mengembangkan perikanan air tawar dan pariwisata. 3.Jalan dan Jembatan: Manajemen pengoperasian dan pemeliharaan jalan dan jembatan harus dilihat sebagai suatu jaringan sistem transportasi yang menyeluruh. Hal ini diibaratkan dengan proses produksi sebuah pabrik yang menghasilkan produk tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan pengelolaan pengoperasian jalan dan jembatan harus mirip dengan pengelolaan sektor bisnis. Penanganan masalah operasi dan pemeliharaan mengharuskan adanya rencana jangka panjang dan pendek, kebijakan, azas-azas manajemen yang lazim digunakan dalam dunia bisnis, dan harus memiliki bentuk organisasi yang berdiri sendiri dengan personil yang cakap dan cukup. Pengaturan operasi dan pemeliharaan pada “urat nadi “ jalan dan jembatan sangat penting, kekeliruan dalam pengelolaannya akan menimbulkan efek ekonomi biaya tinggi (high cost economic). TERIMAKASIH…