Anda di halaman 1dari 14

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam


keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari
struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk
mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat di tempat mereka bekerja dalam batas
kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan
dalam menentukan model praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai
kondisi dan situasi tempat perawat tersebut bekerja. Mengingat dalam model
praktek keperawatan mengandung komponen dasar seperti; adanya keyakinan dan
nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai
dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan
semua pasien, serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh
perawat dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasien.

Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori


pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini
didasari pada unsure teori kemanusiaan. Menurut Orem, asuhan keperawatan
dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempunyai kemampuan untuk
merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi kabutuhan hidup,
memlihara kesehatan dan kesejahteraannya, oleh karena itu teori ini dikenal
sebagai Self Care (perawatan diri) atau Self Care Defisit Teori. Orang dewasa dapat
merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia, dan orang sakit membutuhkan
bantuan untuk memenuhi aktivitas Self Care mereka.Deskripsi Konsep Sentral
Orem. Dalam asuhan keperawatan, menurut Roy sebagai penerima asuhan
keperawatan adalahindividu, keluarga, kelompok, masyarakat yang dipandang
sebagai “Holistic adaptif system” dalam segala aspek yang merupakan satu
kesatuan. System adalah Suatu kesatuan yang di hubungkan karena fungsinya

1
sebagai kesatuan untuk beberapa tujuan dan adanya saling ketergantungan dari
setiap bagian-bagiannya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa yang di maksud dengan teori keperawatan Watson?
2. Bagaimana teori keperawatan Orem?
3. Apa yang di maksud dengan teori keperawatan Roy?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembahasan dari makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui pengertian teori dan model konsep keperawatan serta  tujuan
dari teori dan model konsep keperawatan tersebut.
2. Mengetahui  karakteristik teori keperawatan dan  faktor-faktor yang
mempengaruhi teori keperawatan.
3. Mengetahui  pandangan beberapa ahli tentang teori dan model konsep
keperawatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Teori Watson

Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori


pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari
pada unsure teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa
manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan
diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan
makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan
psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat,
kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi
kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan

3
interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa


manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam
perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam
keadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual karena sejahtera merupakan
keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan
tersebut keperawatan harus berperan dan meningkatkan status kesehatan, mencegah
terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan dan
fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

2.2 Teori Dorothy Orem

Dorothea Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan terkemuka di


Amerika. Dorothe Orem lahir di Baltimore, Maryland di tahun 1914. Ia memperoleh gelar

4
sarjana keperawatan pada tahun 1939 dan Master Keperawatan pada tahun 1945.
Selama karir profesionalnya, dia bekerja sebagai seorang staf keperawatan, perawat
pribadi, perawat pendidik dan administrasi, serta perawat konsultan. Ia menerima gelar
Doktor pada tahun 1976. Dorothea Orem adalah anggota subkomite kurikulum di
Universitas Katolik. Ia mengakui kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan
konseptualisasi keperawatan. Ia pertama kali mempubilkasikan ide-idenya dalam
“Keperawatan : Konsep praktik”, pada tahun 1971, yang kedua pada tahun 1980 dan
yang terakhir di tahun 1995.Pengertian Keperawatan Menurut Orem Menurutnya teori
keperawatan adalah :Pelayanan manusia yang berpusat kepada kebutuhan manusia
untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus menerus untuk dapat
menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan
menanggulangi akibat-akibatnya (Orem, 1971). Menurut Orem, asuhan keperawatan
dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempunyai kemampuan untuk
merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi kabutuhan hidup,
memlihara kesehatan dan kesejahteraannya, oleh karena itu teori ini dikenal sebagai
Self Care (perawatan diri) atau Self Care Defisit Teori. Orang dewasa dapat merawat diri
mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia, dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk
memenuhi aktivitas Self Care mereka.Deskripsi Konsep Sentral Orem.

1. Manusia :
Suatu kesatuan yang dipandang sebagai berfungsi secara biologis simbolik dan sosial
serta berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan/perawatan mandiri untuk
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Kegiatan asuhan
keperawatan mandiri terkait dengan
1.Udara
2.Air
3.Makanan
4.Eliminasi
5. Kegiatan dan istirahaT

5
6. Interaksi social
7. Pencegahan terhadap bahaya kehidupan
8. Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia

2. Masyarakat/lingkungan :

Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi dan interaktif

3. Kesehatan
Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang berkembang
dan berfungsi secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik, psikologik, interpersonal
dan sosial. Kesejahteraan digunakan untuk menjelaskan tentang kondisi persepsi
individu terhadap keberadaannya. Kesejahteraan merupakan suatu kedaan dicirikan
oleh pengalaman yang menyenangkan dan berbagai bentuk kebahagiaan lain,
pengalaman spiritual, gerakan untuk memenuhi ideal diri seseorang dan melalui
personalisasi berkesinambungan. Kesejahteraan berhubungan dengan kesehatan,
keberhasilan dalam usaha dan sumber yang memadai.
4. Keperawatan :
Pelayanan yang membantu manusia dengan tingkat ketergantungan
sepenuhnya atau sebagian pada bayi, anak dan orang dewasa, ketika mereka, orangtua
mereka, wali atau orang dewasa lain yang bertanggung jawab terhadap pengasuhan
atau perawatan pada mereka tidak lagi mampu merawat atau mengasuh atau
mengawasi mereka. Upaya kreatif manusia ditujukan untuk menolong sesama.
Keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan dengan sengaja dan mempunyai
tujuan suatu fungsi yang dilakukan perawat karena memiliki kecerdasan, serta tindakan
yang memungkinkan pemulihan kondisi secara manusiawi pada manusia dan
lingkungannya

Teori Sistem Keperawatan Orem

Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan


menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care
Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu ;

1. Self Care

6
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai dengan
kebutuhan. Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh
seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan
keberadannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan. Perawatan diri sendiri
merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara kesehatannya serta
mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli self care dengan
penerima self care dalam hubungan terapi. Orem mengemukakan tiga kategori /
persyaratan self care yaitu : persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan
persyaratan kesehatan.

Penekanan teori self care secara umum :

a. Pemeliharaan intake udara


b. Pemeliharaan intake air
c. Pemeliharaan intake makanan
d. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
e. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
f. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial
g. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia
h. Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial
sesuai dengan potensinya.

2. Self Care Deficit

Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem. Yang
menggambarkan kapan keperawatan di perlukan.Oleh karena perencanaan
keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan.

Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau
keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif

Teori self care deficit diterapkan bila ;

7
– Anak belum dewasa

– Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan

– Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tapi diprediksi untuk masa yang akan
datang

3. Nursing system

Teori yang membahas bagaimana kebutuhan “Self Care” patien dapat dipenuhi
oleh perawat, pasien atau keduanya. Nursing system ditentukan atau direncanakan
berdasarkan kebutuhan “Self Care” dan kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas
“Self Care”.

Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :

a. The Wholly compensatory system

Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara


penuh kepada pasien dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan
keperawatan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan,
pengontrolan dan ambulasi, serta adanya manipulasi gerakan.

b. The Partly compensantory system

Merupakan system dalam memberikan perawatan diri secara sebagian saja dan
ditujukan pada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal seperti pada pasien
post op abdomen dimana pasien ini memiliki kemampuan seperti cuci tangan, gosok
gigi, akan tetapi butuh pertolongan perawat dalam ambulasi dan melakukan perawatan
luka.

c. The supportive – Educative system

8
Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk
dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.Metode bantuan Perawat
membantu klien denagn mengguanakn sistem dan melalui lima metode bantuan yang
meliputi :

a. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien


b. Mengajarkan klien
c. Menagarahkan klien
d. Mensuport klien
e. Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang

2.3 Teori AdaptasiCallista Roy


Dalam asuhan keperawatan, menurut Roy sebagai penerima asuhan
keperawatan adalahindividu, keluarga, kelompok, masyarakat yang dipandang sebagai
“Holistic adaptif system” dalam segala aspek yang merupakan satu kesatuan.
System adalah Suatu kesatuan yang di hubungkan karena fungsinya sebagai kesatuan
untuk beberapa tujuan dan adanya saling ketergantungan dari setiap bagian-bagiannya.
System terdiri dari proses input, output, kontrol dan umpan balik.
a. Input
Roy mengidentifikasi bahwa input sebagai stimulus, merupakan kesatuan
informasi, bahan-bahan atau energi dari lingkungan yang dapat menimbulkan respon,
dimana dibagi dalam tiga tingkatan yaitu :
1.  Stimulus fokal yaitu stimulus yang langsung berhadapan dengan seseorang, efeknya
segera, misalnya infeksi.
2.  Stimulus kontekstual yaitu semua stimulus lain yang dialami seseorang baik internal
maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat diobservasi, diukur dan secara
subyektif dilaporkan. Rangsangan ini muncul secara bersamaan dimana dapat
menimbulkan respon negatif pada stimulus fokal seperti anemia, isolasi sosial.
3.  Stimulus residual yaitu ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan dengan situasi yang
ada tetapi sukar untuk diobservasi meliputi kepercayan, sikap, sifat individu berkembang
sesuai pengalaman yang lalu, hal ini memberi proses belajar untuk toleransi. Misalnya
pengalaman nyeri pada pinggang ada yang toleransi tetapi ada yang tidak.

b. Kontrol

9
Proses kontrol seseorang menurut Roy adalah bentuk mekanisme koping yang
di gunakan. Mekanisme kontrol ini dibagi atas regulator dan kognator yang merupakan
subsistem.
1. Subsistem regulator
Subsistem regulator mempunyai komponen-komponen : input-proses dan output.
Input stimulus berupa internal atau eksternal. Transmiter regulator sistem adalah kimia,
neural atau endokrin. Refleks otonom adalah respon neural dan brain sistem dan spinal
cord yang diteruskan sebagai perilaku output dari regulator sistem. Banyak proses
fisiologis yang dapat dinilai sebagai perilaku regulator subsistem.
2. Subsistem kognator
Stimulus untuk subsistem kognator dapat eksternal maupun internal. Perilaku
output dari regulator subsistem dapat menjadi stimulus umpan balik untuk kognator
subsistem. Kognator kontrol proses berhubungan dengan fungsi otak dalam memproses
informasi, penilaian dan emosi. Persepsi atau proses informasi berhubungan dengan
proses internal dalam memilih atensi, mencatat dan mengingat. Belajar berkorelasi
dengan proses imitasi, reinforcement (penguatan) dan insight (pengertian yang
mendalam). Penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan adalah proses internal
yang berhubungan dengan penilaian atau analisa. Emosi adalah proses pertahanan
untuk mencari keringanan, mempergunakan penilaian dan kasih sayang.
Dalam memelihara integritas seseorang, regulator dan kognator subsistem
diperkirakan sering bekerja sama. Tingkat adaptasi seseorang sebagai sistem adaptasi
dipengaruhi oleh perkembangan individu itu sendiri, dan penggunaan mekanisme
koping. Penggunaan mekanisme koping yang maksimal mengembangkan tingkat
adaptasi seseorang dan meningkatkan rentang stimulus agar dapat berespon secara
positif. Untuk subsistem kognator, Roy tidak membatasi konsep proses kontrol,
sehingga sangat terbuka untuk melakukan riset tentang proses kontrol dari subsitem
kognator sebagai pengembangan dari konsep adaptasi Roy.
Selanjutnya Roy mengembangkan proses internal seseorang sebagai sistem
adaptasi dengan menetapkan sistem efektor, yaitu 4 mode adaptasi meliputi fisiologis,
konsep diri, fungsi perandan interdependensi.
a.     Mode Fungsi Fisiologi
Fungsi fisiologi berhubungan dengan struktur tubuh dan fungsinya. Roy
mengidentifikasi sembilan kebutuhan dasar fisiologis yang harus dipenuhi untuk
mempertahankan integritas, yang dibagi menjadi dua bagian, mode fungsi fisiologis

10
tingkat dasar yang terdiri dari 5 kebutuhan dan fungsi fisiologis dengan proses yang
kompleks terdiri dari 4 bagian yaitu:
1. Oksigenasi : Kebutuhan tubuh terhadap oksigen dan prosesnya, yaitu ventilasi,
pertukaran gas dan transpor gas.
2.  Nutrisi : Mulai dari proses ingesti dan asimilasi makanan untuk mempertahankan
fungsi, meningkatkan pertumbuhan dan mengganti jaringan yang injuri.
3.   Eliminasi : Yaitu ekskresi hasil dari metabolisme dari instestinal dan ginjal.
4. Aktivitas dan istirahat : Kebutuhan keseimbangan aktivitas fisik dan istirahat yang
digunakan untuk mengoptimalkan fungsi fisiologis dalam memperbaiki dan
memulihkan semua komponen-komponen tubuh.
5. Proteksi/perlindungan : Sebagai dasar defens tubuh termasuk proses imunitas dan
struktur integumen ( kulit, rambut dan kuku) dimana hal ini penting sebagai fungsi
proteksi dari infeksi, trauma dan perubahan suhu.
b. Mode Konsep Diri
Mode konsep diri berhubungan dengan psikososial dengan penekanan spesifik
pada aspek psikososial dan spiritual manusia. Kebutuhan dari konsep diri ini
berhubungan dengan integritas psikis antara lain persepsi, aktivitas mental dan ekspresi
perasaan. Konsep diri menurut Roy terdiri dari dua komponen yaitu the physical self dan
the personal self.
1. The physical self, yaitu bagaimana seseorang memandang dirinya berhubungan
dengan sensasi tubuhnya dan gambaran tubuhnya. Kesulitan pada area ini sering
terlihat pada saat merasa kehilangan, seperti setelah operasi, amputasi atau hilang
kemampuan seksualitas.
2. The personal self, yaitu berkaitan dengan konsistensi diri, ideal diri, moral- etik dan
spiritual diri orang tersebut. Perasaan cemas, hilangnya kekuatan atau takut
merupakan hal yang berat dalam area ini.
c. Mode Fungsi Peran
Mode fungsi peran mengenal pola-pola interaksi sosial seseorang dalam
hubungannya dengan orang lain, yang dicerminkan dalam peran primer, sekunder dan
tersier. Fokusnya pada bagaimana seseorang dapat memerankan dirinya dimasyarakat
sesuai kedudukannya.
d.   Mode Interdependensi
Mode interdependensi adalah bagian akhir dari mode yang dijabarkan oleh Roy.
Fokusnya adalah interaksi untuk saling memberi dan menerima cinta/ kasih sayang,

11
perhatian dan saling menghargai.Interdependensi yaitu keseimbangan antara
ketergantungan dan kemandirian dalam menerima sesuatu untuk dirinya.
Ketergantungan ditunjukkan dengan kemampuan untuk afiliasi dengan orang lain.
Kemandirian ditunjukkan oleh kemampuan berinisiatif untuk melakukan tindakan bagi
dirinya. Interdependensi dapat dilihat dari keseimbangan antara dua nilai ekstrim, yaitu
memberi dan menerima.
c. Output
Output dari suatu sistem adalah perilaku yang dapat di amati, diukur atau secara
subyektif dapat dilaporkan baik berasal dari dalam maupun dari luar . Perilaku ini
merupakan umpan balik untuk sistem. Roy mengkategorikan output sistem sebagai
respon yang adaptif atau respon yang tidak mal-adaptif. Respon yang adaptif dapat
meningkatkan integritas seseorang yang secara keseluruhan dapat terlihat bila
seseorang tersebut mampu melaksanakan tujuan yang berkenaan dengan
kelangsungan hidup, perkembangan, reproduksi dan keunggulan. Sedangkan respon
yang mal adaptif perilaku yang tidak mendukung tujuan ini.
Empat Elemen utama dari teori, dimana antara keempat elemen tersebut saling
mempengaruhi satu sama lain karena merupakan suatu sistem.
a. Manusia
Manusia merupakan fokus utama yang perlu diperhatikan karena manusialah
yang menjadi penerima asuhan keperawatan, baik itu individu, keluarga, kelompok
maupun masyarakat, yang dipandang sebagai “Holistic Adaptif System”. Dimana
“Holistic Adaptif System “ ini merupakan perpaduan antara konsep sistem dan konsep
adaptasi.
b.  Lingkungan
Stimulus yang berasal dari individu dan sekitar individu merupakan elemen dari
lingkungan, menurut Roy. Lingkungan didefinisikan oleh Roy adalah “Semua kondisi,
keadaan dan pengaruh-pengaruh disekitar individu yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku individu dan kelompok”. Dalam hal ini Roy menekankan
agar lingkungan dapat didesign untuk meningkatkan kemampuan adaptasi individu atau
meminimalkan resiko yang akan terjadi pada individu terhadap adanya perubahan.
c. Sehat
Roy mendefinisikan sehat adalah “A State and a process of being and becoming
an integrated and whole person”. Integritas individu dapat ditunjukkan dengan
kemampuan untuk mempertahankan diri, tumbuh, reproduksi dan “mastery”. Asuhan

12
keperawatan berdasarkan model Roy bertujuan untuk meningkatkan kesehatan individu
dengan cara meningkatkan respon adaptifnya.
d.  Keperawatan
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa tujuan keperawatan menurut Roy
adalah meningkatkan respon adaptif individu dan menurunkan respon inefektif individu,
dalam kondisi sakit maupun sehat. Selain meningkatkan kesehatan di semua proses
kehidupan, keperawatan juga bertujuan untuk mengantarkan individu meninggal dengan
damai.Untuk mencapai tujuan tersebut, perawat harus dapat mengatur stimulus fokal,
kontekstual dan residual yang ada pada individu, dengan lebih menitikberatkan pada
stimulus fokal, yang merupakan stimulus tertinggi.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpula
 Teori dan model keperawatan adalah suatu usaha untuk menguraikan
dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan serta berperan
dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan
untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil
asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.  Karakteristik dasar
teori dan model keperawatan, yaitu: Teori keperawatan mengidentifikasi dan

13
didefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari konsep keperawatan,
harus bersifat alamiah, bersifat sederhana dan umum, sebagai pedoman,
serta berperan dalam memperbaiki kualitas praktek keperawatan.
3.2 Saran
Adapun saran penulis terhadap pembaca, yaitu: Sebaiknya teori dan
konsep yang telah diketahui oleh seorang perawat dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-harinya.

14

Anda mungkin juga menyukai