(Kotler)
Rangkuman Marketing Management for UTS
#Ch. 1 Defining marketing in 21st century
Marketing adalah suatu fungsi organisasi dan suatu kumpulan proses untuk menciptakan,
berkomunikasi, dan menyampaikan nilai kepada customer serta membangun hubungan dengan
customer dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dan stakeholdersnya.
Tujuan marketing adalah untuk memenuhi kebutuhan customernya. Oleh karena itu
perusahaan harus mengetahui apa aja yan gdibutuhkan oleh konsumennya.
Profit equation :
Profit = Revenues – Costs
Alur barang dan jasa (marketing system)
SWOT analysis :
Strength : apa saja kelebihan perusahaan, core advantages
Weakness : apa saja kelemahan perusahaan
--strength + weakness = internal perusahaan—
Opportunities : bagaimana peluang perusahaan di pasar
Threats : apa saja hambatan perusahaan di pasar
--Opportunities+threats = faktor eksternal perusahaan—
Porter generic strategies :
1. Overall cost leadership ( manajemen biaya yang baik)
2. Differentiation ( semakin terdiferensiasi suatu produk, maka semakin besar opportunities dalam
pasar yang dapat diraih. Bandingkan pasar persaingan sempurna dengan pasar monopolistic)
3. Focus (focus terhadap produk yang dinilai dapat memberikan keuntungan terbesar bagi
perusahaan )
5 force model menjelaskan 5 hambatan yang terjadi dalam setiap market/market segment.
#Ch. 9 Creating Brand Equity
Strategi dalam menciptakan brand management :
1. Identifikasi dan tetapkan brand positioning
2. Rencanakan dan implementasikan brand marketing
3. Ukur dan intrepretasikan brand performance
4. Tumbuhkan dan pertahankan brand value
Brand adalah nama, istilah, tanda, symbol atau desain maupun kombinasi dari semuanya yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa suatu penjual dan untuk
membedakannya dengan para pesaing
Brand equity : added value dari suatu product/service
Keuntungan strong brand :
1. Loyalitas konsumen
2. Margin yang lebih besar
3. Inelastic costumer response
Brand promise : visi penjual tentang apa yang akan dilakukan produk tersebut. Biasanya
tercermin dalam iklan produk tsb
Brand Element :
1. Brand Name
2. Slogans
3. Characters
4. Symbols
5. Logo
6. URL
Criteria brand element : mudah diingat, bermakna, disukai, transferable, adaptable,
protectable
Tujuan internal branding : meningkatkan sense of belonging karyawan akan produk
perusahaan
Mengukur brand equity :
1. Brand Audità menilai tingkat kesehatan suatu brand
2. Brand trackingàmengumpulkan data kualitatif dari customer
3. Brand Valuationà evaluasi hasil usaha dalam melakukan branding
Managing brand equity dengan cara:
1. Penguatan merk (brand reinforcement)
2. Revitalisasi merk (brand revitalization)
#Ch. 10 Crafting Brand Positioning
Menyusun brand positioning maksudnya adalah menetapkan dimana posisi market suatu
brand/merk dari produk yang akan kita jual. Mirip” kayak menyusun target market, hanya saja
fokusnya kan lebih ke merknya baru produknya akan mengikuti.
Strategi dalam memposisikan brand adalah dengan cara membuat cirri khas dari brand, ciri
khas dapat berupa :
1. Karyawan (ex: Singapore airlines yg pake batik)
2. Channel differentiation (misalnya bedakan delivery order untuk perusahaan atau untuk personal)
3. Image differentiation (mc donalds sama mc café)
4. Services differentiation (corporate banking vs consumer banking)
Beda Market share, mind share dengan heart share :
Market share : diukur dari penjualan produknya, mana yg proporsinya paling besar sampe
paling kecil di suatu industri
Mind share : mind share dapat diketahui dari survey. Konsumen akan ditanya mengenai brand
apa yang pertama kali terlintas dipikirannya.
Heart share : heart share dapat diketahui dari survey. Produk apa yang akan konsumen pilih
untuk dibeli
#Ch. 11 Competitive Dynamics
Chapter ini membahas ttg market share dan business life cycle.
Yang harus dilakukan untuk mempertahankan market share :
1. Bersikap responsive
2. Selalu berfikir kreatif
Strategi lain yang lebih spresifik : adakan diskon, innovasi produk, tingkatkan service, kurangin
cost, promosi/ iklan, dll
Product life cycle : intinya setiap produk punya masa nya sendiri. Seperti makanan yang punya
jangka waktu kadaluarsa. Tinggal bagaimana strategi yang harus dihadapi dalam setiap life
cyclenya.
Produk life cycle dibagi jadi :