Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TOKOH NASIONAL

Nama : I Gede Pramaditya Wahyu Saputra


No :7
Kelas : XI MIPA 5

1. Bacharuddin Jusuf Habibie (B.J. Habibie)

Alm. Habibie adalah mantan presiden Indonesia yang menyumbangkan pemikirannya di


bidang dirgantara untuk memajukan Indonesia bahkan dunia. Beliau merumuskan teori
keretakan pesawat pada tahun 1960-an untuk mengkalkulasi keretakan pesawat yang
disebabkan oleh kelelahan. Akibat pemikirannya itu, beliau disebut sebagai “Mr. Crack”.
Biasanya, keretakan pesawat terjadi antara sayap dan badan pesawat atau sayap dan dudukan
mesin pesawat. Akibatnya, di titik ini, banyak terjadi guncangan baik saat take off maupun
landing, akibatnya akan terjadi keretakan karena sambungan yang lelah. Atas hal tersebut,
Pak Habibie menawarkan solusinya melalui teori keretakan atau Faktor Habibie yang
digunakan hingga saat ini. Dengan teori ini, pesawat tidak akan mudah jatuh dan perawatan
dilakukan dengan lebih mudah. Hal ini memajukan Indonesia di bidang dirgantara sehingga
transportasi melalui pesawat lebih efektif dan menjamin di Indonesia. Faktor Habibie juga
digunakan dalam pengembangan teknologi penggabungan bagian per bagian pada kerangka
pesawat. Hal itu membuat badan pesawat yang silinder dengan sisi sayap yang oval mampu
menahan tekanan udara ketika pesawat melakukan take off. Begitu juga pada sambungan
badan pesawat dengan landing gear jauh lebih kokoh sehingga mampu menahan beban saat
pesawat mendarat. Masalah penstabilan konstruksi di bagian ekor pesawat ini dapat
dipecahkan Habibie hanya dalam masa enam bulan.

2. Ki Hadjar Dewantara

Ki Hadjar Dewantara banyak menyumbangkan pemikirannya di bidang pendidikan.


Beliau sempat memajukan pendidikan Indonesia melalui pembangunan sekolah Taman
Siswa sekaligus dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Beliau memprakasai 3 kalimat
yang dijadikan motto pendidikan Indonesia, yaitu Ing Ngarso Sun Tuladha, Ing Madya
Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Makna dari ungkapan tersebut ialah di depan memberi
teladan, di tengah membimbing (memotivasi, memberi semangat, menciptakan situasi
kondusif) dan di belakang mendorong (dukungan moral). Pemikiran ini menjadi dasar
pendidikan Indonesia dan terbukti berpengaruh positif untuk proses pembelajaran siswa di
Indonesia. Beliau juga mengembangkan metode yang sesuai dengan sistem pendidikan di
bangsa ini, yakni sistem among, yaitu metode pengajaran dan pendidikan yang berdasarkan
pada asih, asah dan asuh. Metode ini secara teknik pengajaran meliputi kepala, hati dan
panca indera (educate the head, the heart, and the hand). Di samping itu, pemikiran Ki Hajar
Dewantara bahwa setiap anak memiliki tiga hak secara mendasar, yaitu hak mengatur diri
sendiri berdiri (zelfbeschikkingsrecht), hak bersama dengan tertib dan damai (orde en vrede),
serta hak bertumbuh menurut kodrat (natuurlijke groei). Pemikiran-pemikiran yang
dikemukakannya memberi dampak besar di bidang pendidikan Indonesia hingga dijuluki
sebagai Bapak Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai