TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Stroke
a. Pengertian
otak yang mengalami hal ini akan mati dan tidak dapat berfungsi lagi.
atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak
9
10
tidak menerima oksigen dan bahan makanan dari darah, sel-sel jaringan
b. Etiologi
1) Merokok
2) Peminum alcohol
3) Obat-obatan terlarang
1) Thrombosis cerebral
biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun
tidur. Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas simpatis dan
a) Atherosclerosis
thrombosis.
terjadi perdarahan.
2) Emboli
Deseasa (RHD)
b) Myokard infark
c) Fibrilasi
embolus kecil.
3) Haemorhagi
4) Hipoksia umum
5) Hipoksia setempat
c. Patofisiologi
sebagai factor penting terhadap otak, thrombus dapat berasal dari flak
arterosklerotik atau darah dapat beku pada area yang stenosis, dimana
aliran darah akan lambat atau terjadi turbulensi. Thrombus dapat pecah
darah.
area infark itu sendiri. Edema dapat berkurang dalam beberapa jam
meluas pada dinding pembuluh darah maka akan terjadi obses atau
ensefalitis, atau jika sisa infeksi berada pada pembuluh darah yang
dkk., 2016).
jangka waktu 4-6 menit. Perubahan irreversible bila anoksia lebih dari
d. Klasifikasi
1) Stroke hemoragik
otak.
16
e. Pathway Stroke
Stroke
Hemoragik
Peningkatan TIK
Kelemahan pada
satu/keempat anggota
gerak Tekanan darah , pusing
Tirang baring
Penekanan lama pada area
tonjolan tulang
Kurangnya
perawatan diri
Risiko kerusakan
integritas kulit
f. Manifestasi Klinis
antara lain:
3) Gangguan penglihatan
g. Pemeriksaan penunjang
1) Angiografi serebri
(MRI)
3) USG
sistem karotis)
h. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan umum
2) Penatalaksanaan medis
a) Trombolitik (streptokinase)
dipiridamol)
20
c) Antikoagulan (heparin)
d) Hemorrhage (pentoxyfilin)
3) Penatalaksanaan khusus/komplikasi
i. Komplikasi
1) Embolisme serebral
2) Kontraktur
3) Decubitus
4) CHF
5) Abrasi kornea
7) Hipoksia serebral
21
8) Encephalitis
9) Tromboplebitis
j. Upaya pencegahan
lain:
1) Berhenti merokok
2) Mengurangi kegemukan
3) Rajin berolahraga
a. Konsep Oksigenasi
1) Pengertian Oksigenasi
keadaan normal terdapat lapisan cairan tipis antara paru dan dinding
atmosfer. Paru teregang dan berkembang pada waktu bayi baru lahir
(Syaifuddin, 2012).
(1)Ventilasi
(2)Difusi
antara lain :
(5) Afinitas
(3)Transport
transportasi :
(4) Latihan
adrenergic reseptor.
26
kematangan organ.
lain-lain.
pingsan
28
normal
konsistensi
perawatan
istirahat
24) Dorong keluarga/ orang yang penting untuk bicara pada pasien
natrium, kalium
diperintahkan
a)Tempat tidur
b) Bantal kecil
c) Gulungan handuk
2) Fase Orientasi
melaksanankan tindakan
3) Fase Kerja
dinaikkan
masing-masing
32
l) Dokumentasikan tindakan
4. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
a) Survey primer
A: Airway.
B: Breathing.
C: Circulation.
D: Disability.
E. Exposure.
tidak hipotermi.
34
b) Survey Sekunder
jika kita masih curiga ada cedera yang belum diketahui saat
adalah:
a) Identitas klien
(b) Obesitas
(c) Riwayat DM
(e) Merokok
(1)Kehilangan komunikasi
(2)Gangguan persepsi
(3)Kehilangan motoric
e) Aktivitas / istirahat
(4)Gangguan penglihatan
f) Sirkulasi
vaskuler, polisitemia)
37
malformasi vaskuler
fungsi/keadaan jantung
g) Integritas ego
h) Eliminasi
i) Makanan/Cairan
peningkatan TIK
faringeal), obesitas
j) Neurosensori
lumpuh
38
kata-kata bermakna).
menggunakannya.
39
k) Nyeri
terkena)
otot / fasia
l) Pernafasan
(1)Merokok
(aspirasi sekresi)
m) Keamanan
pernah dikenali
regulasi tubuh
n) Interaksi sosial
o) Pemeriksaan neurologis
Bahu
3) Fungsi sereblum
4) Refleks
(a) Biceps
(b) Triceps
(c) Bracioradialis
42
(d) Patella
(e) Achilles
p) Pemeriksaan fisik
(2)Kepala
riwayat operasi.
(3)Mata
(4)Hidung
nervus olfaktorius.
(5)Mulut
q) Pemeriksaan laboratorium
stroke berupa:
pertama.
3) Pengkajian Oksigenasi
a) Pengkajian
Riwayat keperawatan:
dan Lain-lain?
c) Riwayat kardiovaskuler
peredaran darah?
d) Gaya hidup
e) Pemeriksaan fisik
(1) Mata
hyperlipidemia)
(2) Hidung
kanan)
(5) Kulit
darahperifer)
jantung kanan)
perifer)
f) Pemeriksaan penunjang
(1) Echocardiografi
(2) Skintigrafi
b. Diagnosis Keperawatan
hipertensi
otak
47
c. Intervensi Keperawatan
Tabel 2.1 Diagnosis keperawatan, tujuan dan kriteria hasil, serta intervensi
keperawatan Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Otak pada pasien stroke.
Menurut Herdman dan Kamitsuru, (2015); Bulechek, dkk (2013); Moorhead, dkk
(2013)
asuhan
keperawatan untuk
memberikan
periode istirahat
- Berikan sedasi,
sesuai kebutuhan
- Catat perubahan
pasien dalam
berespon terhadap
stimulus
- Saring percakapan
dalam
pendengaran
pasien
- Berikan anti
kejang, sesuai
kebutuhan
- Monitor Tingkat
kesadaran
- Hindari fleksi
leher, atau fleksi
ekstrem pada
lutut/panggul
- Hindari dari
valsava maneuver
- Berikan oksigen
- Monitor saturasi
oksigen
50
- Berikan pelunak
feses
- Posisikan tinggi
kepala tempat
tidur 30o atau lebih
- Hindari
penggunaan PEEP
- Berikan agen
paralisis, sesuai
kebutuhan
- Batasi cairan
- Hindari cairan IV
hipotonik
- Monitor indeks
tekanan volume
- Lakukan latihan
ROM pasif
- Monitor intake
dan output
- Pertahankan suhu
normal
- Berikan diuretik
osmotic dan
active loop
B. Kerangka Teori
Tanda dan Gejala stroke:
a. Tiba-tiba mengalami
kelemahan atau
kelumpuhan separo badan
b. Tiba-tiba hilang rasa peka
c. Bicara cedel atau pelo
51
Stroke
Keterangan:
: Diteliti Meningkatkan perfusi
jaringan
: Tidak diteliti
Gambar 2.3 Kerangka Teori (Nurarif dan Kusuma, 2015; Setyohadi, 2012)
C. Kerangka Konsep
52
Confounding factor:
1. Umur
2. Psikologis
Keterangan:
: Diteliti
: Tidak diteliti