PENDAHULUAN
Gagal ginjal kronik (GGK) atau kronik kidney disease (CKD) hilangnya fungsi ginjal
progresif dan ireversibel. Menurut the kidney disease out comes quality initiative of kidny
foundation mendefinisikan CKD sebagai adanya kerusakan jinjal atau penurunan GFR
kurang dari 60 ml/mn/73 m2 selama gangguan fungsi ginjal yang progresif dan ireversibel di
mana ginjal gagal untuk mempertahankan mekanisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit, yang menyebabkan cretensi ureum dan serupa nitrogen lain dalam darah (smettaer,
2010).
Penyakit gagal ginjal kronik perupakan masalah kesehatan masyarakat global dengan
prevalensi dan isiden gagal ginjal yang meningkat, prognosis yang buruk dan biaya yang
tinggi.menurut hasil global burder of disease tahin 2010, penyakit ginjal kronik merupakan
penyabab kematian meningkat ke-27 di dinia sampai pada tahun2010, menjadi meningkat ke-
18.di indonesia, perawatan penyakit ke-2 paling banyak dan pembiayaan terbesar BPJS
CKD/GGK adalah kerusakan ginjal atau penurunan fungsi ginjal kurang dari 60% ginjal
normal bersifat progresif dan ireversibel, menyebabkan ketidak mampuan ginjal untuk
membuang toksin dan produk sisa dari darah serata tidak dapat berfungsi secara meksimal,
dimana kerusakan ginjal tersebut di tandai dengan albuminaria 730 mg, GFR <60 Ml/menit.
Penderita gagal ginjal kronik tahap akhir membutuhkan terapi pengganti ginjal seperti
1.2. Tujuan