Metode penelitian yang digunakan pada kali ini adalah studi literatur
menggunakan data sekunder dari penelitian Rahayu dan Manalu (2015). Penelitian ini
dilakukan di rumah masing-masing akibat adanya pandemi Covid-19. Oleh karena
itu, diskusi dilakukan secara daring melalui WA Group, Google Meet dan Zoom
Meeting pada tanggal 18 Februari hingga 1 Maret 2021. Tahapan studi literatur
diawali dengan pencarian jurnal-jurnal dan tulisan ilmiah lainnya yang sesuai dengan
pokok bahasan praktikum tentang kuat tarik kayu dan baja. Setelah jurnal didapat,
selanjutnya jurnal dibaca dan dianalisis. Kemudian dilanjutkan proses pembuatan
laporan Problem Base Learning dan Power Point untuk dipresentasikan.
Penelitian ini sendiri mengacu pada SNI 03-3399-1994 untuk kuat tarik kayu serta
SNI 07-2529-1991 untuk kuat tarik baja. Prosedur pengujian kuat tarik material baja
ringan sendiri terdapat pada gambar 1 dan gambar 2 diagram alir berikut.
Mulai
Persiapan benda uji sesuai bentuk yang disyaratkan dalam standar ASTM A370-03a
Persiapan Universal Testing Machine (UTM), alat ukur (meteran, jangka sorong), lembaran
data pengujian
Pemasangan benda uji dengan cara menjepit bagian h dari benda uji pada alat penjepit mesin
tarik; sumbu alat penjepit harus berimpit dengan sumbu benda uji
Penarikan benda uji dengan penambahan beban sebesar 10 MPa/detik sampai benda uji putus,
besarnya perpanjangan yang terjadi setiap penambahan beban 10 Mpa diamati dan dicatat
Jika benda uji merupakan baja lunak, gaya tarik pada batas leleh Py dan batas putus Pmaks
kemudian dicatat
Grafik antara gaya tarik yang bekerja dan perpanjangan baja dibuat
Data di analisis
Selesai
Pengujian tarik dilakukan untuk mengetahui kekuatan tarik pada material. Material
yang digunakan pada penelitian ini adalah baja ringan. Kekuatan tarik sendiri adalah
kekuatan baja ringan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik baja ringan.
Dimana sampel atau benda uji dibentuk sesuai dengan Standar ASTM A370-03a.
Mesin yang digunakan untuk mengetahui kuat tarik baja ringan adalah Universal
Testing Machine (UTM), kemudian Data yang didapat berupa perubahan panjang dan
perubahan beban yang selanjutnya ditampilkan dalam bentuk grafik tegangan-
regangan. Besarnya benda uji harus memenuhi ketentuan, yaitu besarnya beban
maksimum sampai benda uji mengalami putus (Wei 2000). Cara menghitung kuat
tarik benda uji profil baja ringan adalah sebagai berikut.
a. Tegangan leleh:
F yield
σ yield= ..................................................................................................(1)
A
b. Tegangan maksimum:
F maks
U maks= ..................................................................................................(2)
A
Keterangan : Fyield = gaya saat leleh (N)
: Fmaks = gaya saat maksimum (N)
:A = luas penampang benda uji (mm)
Selanjutnya untuk pengujian kuat tarik material kayu, dapat dilihat pada gambar 3
berikut ini.
Mulai
Persiapan benda uji sesuai bentuk yang disyaratkan dalam SNI 03-3399-1994
Persiapan Universal Testing Machine (UTM), alat ukur (meteran, jangka sorong), lembaran
data pengujian
Pemberian nomor atau kode pengujian serta pengukuran penampang bidang tarik benda uji
menggunakan alat ukur kemudian dicatat pada lembar data/formulir pengujian
Benda uji diletakkan pada mesin tarik dan dijepit pada kedua ujungnya dengan kedudukan
vertikal. Jarak jepitan ditentukan sebesar
Mesin uji dijalankan, kemudian beri beban secara tetap sampai beban maksimum, dengan
kecepatan beban
Hasil pengujian dicantumkan pada lembar hasil uji dan kuat tarik (ft) kayu,
kemudian dihitung menggunakan persamaan (3)
Data dianalisis
Selesai