c. Perdarahan mukosa
c. Perdarahan mukosa
e. Hepatomegali
f. Splenomegali
g. Untuk mengetahui terjadi kebocoran plasma, diperiksa tanda-tanda efusi pleura dan
asites.
hematokrit diatas 20% dibandingkan standard sesuai usia dan jenis kelamin dan
atau menurun dibandingkan nilai hematokrit sebelumnya > 20% setelah pemberian
terapi cairan.
a. Derajat I : Demam disertai gejala konstitusional yang tidak khas dan satu-
c. Derajat III : Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambat,
tekanan nadi menurun (20mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar
d. Derajat IV : Syok berat, nadi tak teraba, tekanan darah tak terukur.
2
10. Dokter melakukan tatalaksana pada pasien
a. Terapi simptomatik dengan analgetik antipiretik (Parasetamol 3 x 500- 1000 mg).
serial.
kepada pasien dan keluarganya tentang perjalanan penyakit dan tata laksananya,
penanganan DBD, terapi hanya bersifat suportif dan mencegah perburukan penyakit.
3
12.Dokter merujuk pasiena jika :
a. Terjadi perdarahan masif (hematemesis, melena).
b. Dengan pemberian cairan kristaloid sampai dosis 15 ml/kg/ jam kondisi belum
membaik.
c. Terjadi komplikasi atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti kejang, penurunan
G. Diagram alir
Petugas mamanggil pasien
4
H. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
I. Unit Terkait 1. Rekam Medis
2. Poliklinik Umum
3. UGD
4. Poliklinik ibu
5. Poliklinik MTBM/MTBS/DDTK
J. Dokumen Rekam Medis, Blangko rujukan
terkait
K. Rekaman N Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Historis o diberlakukan
Perubahan