Anda di halaman 1dari 2

Press Conference

Corona Virus Disease 2019 atau yang lebih dikenal sebagai COVID-19 adalah penyakit yang
menyerang system pernapasan manusia. Penyakit ini pertama kali berawal dari Kota
Wuhan, China dan akhirnya secara massive meninfeksi ratusan ribu manusia di berbagai
negara dan benua sehingga WHO menyebut bahwa COVID-19 merupakan wabah pandemic
yang sangat berbahaya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Indonesia mencatat hingga Sabtu, 30
Maret 2020, total positif COVID-19 di Indonesia sebanyak 1.155 kasus, sementara 59 orang
sembuh dan 102 meninggal dunia, yang dimana angka kejadian pada Provinsi Papua adalah
7 kasus positif dan 43 orang PDP (Pasien Dalam Pengawasan) serta 2.311 ODP (Orang Dalam
Pengawasan).
Sampai dengan saat ini, Dinkes Provinsi Papua hingga ke tingkat Kabupaten/Kota serta
Pemprov dan Pemkab/Pemkot di Provinsi Papua telah melakukan upaya-upaya dalam
rangka menjaga pengendalian dan pencegahan penyebaran COVID-19 di wilayah Provinsi
Papua. Adapun pemberlakuan beberapa aturan ini dinilai telah efektif berjalan dengan
adanya dukungan seluruh komponen masyarakat yang berada di Papua.
Gubernur Papua telah melakukan suatu tindakan pencegahan yaitu dengan menutup
sementara jalur transportasi dalam rangka membatasi perpindahan penduduk dari dalam
dan luar Provinsi Papua serta perpindahan penduduk antar kota di Provinsi Papua. Hal ini
juga diikuti dengan sejumlah kebijakan yang membatasi jam operasional semua aktivitas
ekonomi serta meliburkansekolah – sekolah dankegiatan ASN dilingkungan Provinsi Papua.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang lebih luas.
Adapun, munculnya kebijakan ini telah menimbulkan kontroversi didalam dan diluar daerah
Provinsi Papua, namun jika ditilik dari upaya pengendalian penyakit menular, kebijakan ini
adalah hal yang tepat untuk melindungi rakyat Papua. Tetapi yang sangat disayangkan,
terdapat oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab menyebarkan beberapa berita hoax,
berita bohong dan berita provokatif yang sengaja disebarluaskan. Berita-berita tersebut
berisi tentang berbagai macam informasi yang kemungkinan jika tidak dilakukan klarifikasi,
akan menimbulkan kegaduhan.
Untuk itu kami Gerakan Masiswa Papua Indonesia menyatakan pernyataan sikap kami
sebagai berikut :
1. Mendukung kebijakan pemerintah Provinsi Papua yang memberlakukan penghentian
sementara akses masuk-keluar pesawat penumpang dan kapal penumpang di Provinsi
Papua guna mencegah penyebaran COVID-19.
2. Mendukung gugus tugas percepatan penanggulangan COVID-19 Papua dalam
menangani wabah Virus Corona di seluruh wilayah Provinsi Papua.
3. Menghimbau kepada seluruh masyarakat Papua agar tidak menyebarkan informasi
bohong atau hoax yang terkait dengan COVID-19.
4. Untuk mengetahui informasi terkait COVID-19, masyarakat diharapkan agar
mengupdate informasi yang dikeluarkan langsung oleh Satgas COVID-19/Dinas
kesehatan Provinsi Papua.
5. Meminta Pemerintah Provinsi Papua dan Polda Papua menindak tegas oknum pedagang
yang memanfaatkan kasus COVID-19 untuk menimbun serta menaikkan harga barang.
6. Pemerintah Provinsi Papua dan DPR Provinsi Papua segera menyediakan penambahan
ventilator guna mengantisipasi lonjakan pasien dan menambah Alat Pelindung Diri
(APD) untuk petugas medis sehingga mengurangi resiko keterpaparan COVID-19.
7. Pemerintah Provinsi Papua segera menetapkan satu rumah sakit yang berada di wilayah
Kota Jayapura, khusus menangani pasien COVID-19 dan tidak melayani pasien lain,
sehingga pasien-pasien selain pasien COVID-19 bisa berobat ke Rumah Sakit lainnya.
8. Mengecam oknum-oknum yang menyebarkan informasi bahwa Virus Corona sengaja
dimasukkan ke Papua untuk memusnahkan orang asli Papua, karena COVID-19 sudah
ditetapkan sebagai Pandemi oleh WHO.
9. Menolak adanya oknum-oknum yang dengan sengaja provokasi dan membiaskan
informasi kepada masyarakat dengan memanfaatkan isu COVID-19 sehingga dapat
mengganggu kenyamanan dan kondusifitas Kamtibmas.
10. Menghimbau kepada seluruh masyarakat agar menjalankan Social Distancing dan
Phsycal Distancing, serta tidak terpengaruh dengan adanya ajakan-ajakan provokasi
untuk terlibat dalam aksi ataupun kegiatan yang bersifat massal.
11. Menghimbau kepada seluruh masyarakat agar menuruti himbauan Pemerintah Provinsi

Papua maupun Pemerintah Pusat terkait pengendalian dan pencegahan penyebaran


COVID-19.

Anda mungkin juga menyukai