Anda di halaman 1dari 11

erlenmeyer

Tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan erlenmeyer


yang selalu digunakan.

Gelas ukur:

Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak
diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan
menggunakan pipet volume.

Mortal dan pastle

Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.


Kacamata pengaman

Untuk melindungi mata dari bahan yang menyebabkan iritasi.


Dan melindungi dari percikan api, uap logam, serbuk debu, kabut dan zat-zat kimia yang meletup ketika
dilakukan pemanasan, misalnya H2SO4.

tabung reaksi

Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.


Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam
bentuk padatan, misalnya dalam bentuk
kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi dengan
logam digunakan spatula plastik sedangkan
zat-zat yang tidak bereaksi dengan dengan
logam dapat digunakan spatula logam.

Spatula plastik dan logam


untuk uji nyala dari beberapa zat.

Kawat nikrom
Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu
dan digunakan pula dalam penentuan titik
lebur suatu zat.

Pipa kapiler atau kaca kapiler


Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus
bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam
laboratorium. Dikenal dua jenis desikator
yaitu desikator biasa dan desikator vakum.

desikator
Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat.
Caranya: setelah kertas indikator universal
dicelupkan di cocokan warna yang ada pada
kotak kertas universal.

Indikator universal
1. Sebagai penutup saat melakukan
pemanasan terhadap suatu bahan kimia

2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia

3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam


desikator.

Gelas arloji
Untuk memegang peralatan gelas yang masih
dalam kondisi panas.

Hot hands
Untuk menyaring larutan.

Kertas saring
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar
spirtus.

Kaki tiga
Untuk membakar zat atau memmanaskan
larutan.

Pemanas spiritus
Untuk memanaskan larutan dan dapat pula
digunakan untuk sterilisasi dalam proses
suatu proses.

Pemanas atau pembakar bunsen


Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk
larutan yang mudah terbakar.

Hot plate

1. Spirtus
Fungsi utamanya sebagai bahan bakar pembakaran dalam praktikum.

2. Metilen Blue 

Si biru ini fungsinya sebagai pewarna. Biasanya digunain sebagai bakterisida dan fungisida dalam
akuarium.

3. Eosin
Nah si merah ini fungsinya sama kaya si metilen blue, sebagai pewarna juga. Biasanya digunain sebagai
penanda adanya respirasi (di praktikum respirasi).

5. Asam Sulfat 

H2SO4 ini berperan dalam proses pengasaman pas praktikum. FYI, bahan ini sifatnya korosif banget.
Yang artinya bisa ngehancurin dan punya dampak negatif buat benda lain. So, be carefully guys kalo
udah hadepan sama dia.

6. Vaselin
Fungsinya adalah sebagai pelumas respirometer (sebelumnya udah aku jelasin

7. Iodin

Fungsinya untuk menguji amilum (enzim), sebagai anti bakteri.

8. Garam (NaCl)
Fungsinya untuk menetralkan suatu zat

9. Soda Api (NaOH)

Salah satu fungsinya sebagai bahan baku pembuatan sabun.

10. Alkohol
Ini adalah salah satu bahan yang paling sering digunain pas praktikum. Fungsinya untuk mensterilkan
benda, membersihkan sesuatu.

11. Formalin

Fungsinya untuk mengawetkan suatu zat/benda.

12. Aquades
Dari luar memang ga bisa di bedain antara formalin dan aquades. Tapi fungsi dasarnya beda. Aquades
berfungsi sebagai air murni, sebagai pelarut. Berperan dalam pengamatan, karena dengan aquades,
objek akan terlihat lebih jelas. Di awal awal praktikum dan pengenalan teknik laboratorium bahan ini
pasti sering digunain. 

Anda mungkin juga menyukai