IDENTITAS DATA
Nama : An. q
Tempat/tgl lahir :
Agama : islam
KELUHAN UTAMA
An.q dan ibu nya datang tgl 11-01-2021 dengan keluhan batuk dan pilek
Ibu an. q mengatakan tidak ada riwayat penyakit sama seperti anaknya di keluarga nya.
Riwayat sosial
Yang mengasuh : ibu An. q mengatakan ia dan suaminya yang mengurus anaknya.
Hub dgn keluarga : ibu an.q mengatakan hubungan dengan An. q keluarga nya dekat.
Pembawa umum : ibu an.q mengatakan senang bermain dengan sodara dengan keluarga
yang lainya.
RIWAYAT PSIKOLOGIS
KEBUTUHAN DASAR
1. OKSIGENASI
Ibu An.q mengatakan anaknya batuk dan pilek
RR : 30 x/menit
Inspeksi : - bentuk thorak simetris
- Tidak ada kesulitan bernafas
- Tidak ada retraksi dada
2. CAIRAN
10 x pertama x 100
BB : 7Kg
10 x 100 = 1000
1000 ml/24jam
BB 7kg = 1000cc/24jam
3. Nutrisi
Ibu an.q mengatakan anaknya makan sehari 3 kali. Sehari tapi sedikit-sedikit
( 1,5 x 2 ) = 3 + 8 = 11
4. Eliminasi
BAK :
a. Frekuensi BAK : 9 kali ganti pempers
BAB
6. Tumbuh kembang
a. Kemampuan bersosialiasi dan kemandirian
ibu mengatakan anak tidak mampu melakukan ketrampilan atau prilaku khas
sesuai usia dan respon anak juga tampak lambat
b. Motorik halus
Tidak terkaji
c. Kemampuan bicara dan bahasa
An.q dapat memanggil ayahnya dengan sebutan “ayah”
d. Motorik kasar
Tidak terkaji
PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : compos mentis
b. Tanda-tanda Vital : TD : tidak terkaji N: 100XMNT RR:24 X/MNT
c. Antropometri
BB saat ini : 7 kg
Tinggi badan : tidak terkaji
d. Pemeriksaan persistem
1. Mata : simetris dan agak anemis.
2. Mulut: sedikit pucat.
TERAPI/PENATALAKSANAAN MEDIS
1. FARMAKOTERSPI
Zinc sulfat 60ml 1x1
2. Terapi cairan
KA-EN 1B
Inhalasi
3. Rencana operasi
Tidak ada
HASIL LABORATORIUM
Proses peradangan
Akumulasi secret di
Bronkus
Suplai oksigen
kejaringan menurun
Perfusi jaringan
perifer tidak efektif
3 Ds : ibu mengatakan anaknya minum Ketidakadekuatan Ketidakseimbangan
susu bisa lebih dari 10x per hari tapi suplai asi nutrisi kurang dari
hanya sedikit-sedikit kebutuhan
Do : A.n K tampak sedang minum susu
Hambatan pada
neonatus
Ketidakadekuatan
refleks oksitosin
Ketidakadekuatan
refleks menghisap
bayi
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
Keterbatasan
lingkungan
Inkonsistensi respon
Gangguan tumbuh
kembang
hipertermia
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan.
2. Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan konsentrasi hb
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan menyusui
efektif
4. Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan efek ketidakmampuan fisik
5. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit (leukemia)
No DX. TUJUAN DAN RENCANA RASIONAL
KEPERAWATA KRITERIA TINDAKAN
N HASIL
1 Bersihan jalan Setelah dilakukan 1. Monitor 1. Penurunan bunyi
nafas tidak efektif
tindakan frekuensi, irama, napas indikasi
DS : ibu nya keperawatan kedalaman, dan atelaksis, ronki
mengatakan
3x24 jam upaya napas. indikasi
anaknya batuk
ringan dan pilek diharapkan akumulasi sekret
bersihan jalan 2. Catat atau
DO : terdapat batuk
ringan dan pilek napas tidak kemampuan ketidakmampuan
Terdapat secret di
efektif pada klien untuk membersihkan
hidung
Terdapat bunyi dapat diatasi mengeluarkan jalan napas
wheezing
dengan kriteria atau batuk sehingga otot
S : 38,7
hasil : efektif, catat aksesori
1. Mempertaha karakter, jumlah digunakan dan
n jalan napas sputum, adanya kerja pernapasan
pasien. hemoptisis. meningkat.
2. Mengeluarka 3. Bantu atau 2. Pengeluaran sulit
n sekret ajarkan batuk bila sekret tebal,
tanpa efektif dan sputum berdatah
bantuan latihan napas akibat kerusakan
3. Menunjukka dalam. paru atau luka
n perilaku bronkhial yang
untuk 4. Lakukan memerlukan
memperbaiki fisioterapi dada . evaluasi/interven
bersihan si lanjut.
5. Auskultasi bunyi
jalan napas.
napas dan catat
Berpartisipasi 3. Ventilasi
dalam program adanya bunyi
maksimal
pengobatan
napas tambahan.
sesuai kondisi membuka area
atelaksis dan
6. Tinggikan kepala
peningkatan
dan bantu
gerakan sekret
mengubah posisi
agar mudah
fowler atau semi
fowler. dikeluarkan.
4. Meminimalkan
dan mencegah
sumbatan/obstru
ksi saluran
pernapasan.
5. Ronchi dan
wheezing
menyertai
obstruksi jalan
napas/kegagalan
pernapasan.
6. Duduk tinggi
memungkinkan
ekspansi paru
dan
mempermudah
pernapasan.
Kolaborasi
7. Pemberian
bronkodilator via
inhalasi akan
langsung menuju
area bronkus
yang mengalami
spasme sehingga
lebih cepat
berdilatasi.
6. Tinggikan kepala
dan bantu
mengubah posisi
fowler atau semi
fowler.
Planning
Lanjutkan intervensi 1, 2
Obyektif :
- terdapat batuk ringan dan pilek
- Terdapat secret di hidung
- Terdapat bunyi wheezing
- S : 38,7
Assessment
Masalah belum teratasi
Planning
Lanjutkan intervensi
Implementasi
Planning
Lanjutkan intervensi 1, 2 dan 6
Reassesment -
2 12-01-2021 Subyektif : ibu an.K mengatakan anaknya agak
(Siang) pucat pucat
Obyektif :
- warna kulit pucat
- N : 100 x/mnt
- Rr : 24 x/mnt
- S : 38,7
- Hb : 8,0
- Ht : 22
- Tr : 107
Assessment
Masalah belum teratasi
Evaluasi:
Planning
Lanjutkan intervensi
Implementasi
- Kaji seara komprehensif sirkulasi
periferEvaluasi nadi perifer dan edema
Subyektif : ibu an.K mengatakan anaknya agak
pucat pucat
Planning
Lanjutkan intervensi 1, 2
Reassesment -
Planning
Lanjutkan intervensi
Implementasi
- Jelaskan manfaat ,menyusui bagi ibu dan
bayi
- Ajarkan perawatan payudara
-
Evaluasi :
Planning
Lanjutkan intervensi 1
Reassesment -
Assessment
Masalah belum teratasi
Planning
Lanjutkan intervensi
Implementasi
Assessment
Masalah belum teratasi
Planning
Lanjutkan intervensi 1, 2,3
Reassesment -
5 Subyektif
Ibu An. H mengatakan anaknya masih agak demam
Obyektif
- Suhu 38,7oC
- An. H terlihat mengenakan pakaian yang
longgar dan tipis
- Akral teraba panas
Assessment
Masalah teratasi sebagian
Planning
Lanjutkan intervensi
Implementasi
1. Memonitor suhu tubuh
E/F Suhu 38,7oC
Evaluasi :
Subyektif
Ibu An.H mengatakan anaknya demam masih naik
turun
Obyektif
- Suhu 36,8oC
- Akral teraba hangat
Assessment
Masalah teratasi sebagian
Planning:
Lanjutkan intervensi 1,2 dan 4
Reassesment -
Catatan perkembangan 2
NO Tanggal / jam Catatan Paraf
Dx
1 13-01-2021
( malam )
Obyektif :
- terdapat batuk ringan dan pilek
- Terdapat secret di hidung
- Terdapat bunyi wheezing
- S : 36,5
Assessment
Masalah belum teratasi
Planning
Lanjutkan intervensi
Implementasi
Planning
Lanjutkan intervensi
Reassesment -
2 13-01-2021 Subyektif : ibu an.K mengatakan anaknya agak
(malam) pucat pucat
Obyektif :
- warna kulit pucat
- N : 100 x/mnt
- Rr : 24 x/mnt
- S : 36,5
- Hb : 8,0
- Ht : 22
- Tr : 107
Assessment
Masalah belum teratasi
Evaluasi:
Planning
Lanjutkan intervensi
Implementasi
- Kaji ttv pasien
Subyektif : ibu an.q mengatakan anaknya masih
agak pucat pucat
Planning
Lanjutkan intervensi
Reassesment -
Planning
Lanjutkan intervensi
Implementasi
Planning
Lanjutkan intervensi
Reassesment -
Assessment
Masalah belum teratasi
Planning
Lanjutkan intervensi
Implementasi
Assessment
Masalah belum teratasi
Planning
Lanjutkan intervensi
Reassesment -
5 13-01-2021 Subyektif
(malam) Ibu An. H mengatakan anaknya sudah tidak demam
Obyektif
- Suhu 36,5oC
- An. H terlihat mengenakan pakaian yang
longgar dan tipis
- Akral teraba panas
Assessment
Masalah teratasi sebagian
Planning
Lanjutkan intervensi
Implementasi
- Memonitor suhu tubuh
E/F Suhu 36,5
Evaluasi :
Subyektif
Ibu An.H mengatakan anaknya demam masih naik
turun
Obyektif
- Suhu 36,5oC
- Akral teraba hangat
Assessment
Masalah teratasi sebagian
Planning:
Lanjutkan intervensi
Reassesment -
Lampiran 1
1. Indikasi digunakan pada pasien bayi dan anak < 5 tahun yang tidak dapat dinilai
menggunakan Numeric Rating Scale Wong Baker
2. Instruksi terdapat 5 kategori dengan masing-masing kategori memiliki skor 0-2, dengan
total skor 0-10
3. Skor nyeri ditentukan dengan jumlah masing-masing kategori :1-3 nyeri ringan,4-6 nyeri
sedang, 7-10 nyeri berat
SKOR NYERI FLACC
Skor
No Kategori Total
0 1 2
1 Face (Wajah) Tidak ada, Meneyeringai, Dagu gemetar, 1
ekspresi khusus, mengerutkan dahi, gigi gemertak
senyum tampak tidak (sering)
tertarik (kadang-
kadang)
2 Leg (Kaki) Normal, rileks Gelisah, tegang Menendang, 0
kaki tertekuk
3 Activity Berbaring Menggeliat, tidak Kaku atau 0
(Aktivitas) tenang, posisi bisa diam, tegang kejang
normal, gerakan
mudah
4 Cry (Menangis) Tidak menangis Merintih, Terus menangis, 0
merengek, berteriak, sering
kadang-kadang mengeluh
mengeluh
5 Consability Rileks Dapat Sulit dibujuk 2
(Konsabilitas) ditenangkan
dengan sentuhan,
pelukan, bujukan,
dapat dialihkan
Scor Total 3
DIET LAMBUNG
Waktu : 35 Menit
Tanggal : 12-01-2021
B. Penyebab Anemia
Anemia zat besi biasanya ditandai dengan menurunnya kadar Hb total di bawah nilai normal
(hipokromia) dan ukuran sel darah merah lebih kecil dari normal (mikrositosis). Tanda-tanda
ini biasanya akan menggangu metabolisme energi yang dapat menurunkan produktivitas.
Penyebab anemia gizi besi bisa disebabkan oleh beberapa hal. Seperti kurang mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat besi, menderita penyakit ganguan pencernaan sehingga
menggangu penyerapan zat besi. Terjadi luka yang menyebabkan pendarahan besar,
persalinan, menstruasi, atau cacingan serta penyakit kronis seperti kanker, ginjal dan
penyakit hati.
Gejala anemia defisiensi dapat digolongkan menjadi 3 golongan besar berikut ini:
Gejala Umum Anemia
Gejala umum anemia yang disebut juga sebagai sindrom anemia dijumpai pada anemia
defisiensi jika kadar hemoglobin turun dibawah 7-8g/dl. Gejala ini berupa badan lemah, lesu,
cepat lelah, mata berkunang-kunang, serta telinga mendenging. Pada anemia defisiensi besi,
karena terjadi penurunan kadar hemoglobin secara perlahan-lahan
Gejala khas akibat defisiensi besi
Gejala yang khas dijumpai pada difisiensi besi adalah sebagai berikut :
1. Koilorikia : kuku sendok (spoon nail) kuku menjadi rapuh, bergaris-garis vertical, dan
menjadi cekung sehingga mirip seperti sendok.
2. Atrofi papila lidah : permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap karena papil lidah
menghilang.
3.Stomatitis angularis : adanya peradangan pada sudut mulut, sehingga tampak sebagai
bercak berwarna pucat keputihan.
4.Disfagia : nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring.
5. Atropi mukosa gaster sehingga menimbulkan aklorida.
Gejala penyakit dasar
Pada anemia defisiensi besi dapat dijumpai gejala-gejala penyakit yang menjadi penyebab
anemia defisiensi. Misalnya pada anemia akibat penyakit cacing tambang dijumpai
dyspepsia, parotis membengkak, dan kulit telapak tangan berwarna kuning.
D. Pencegahan Anemia
1. Diet Tinggi Zat Besi
Anemia dapat dicegah dengan menjalani pola makan sehat dan bervariasi. Pilih bahan
pangan yang tinggi akan zat besi, folat, vitamin B12 dan vitamin C. Vitamin B12
bermanfaat untuk melepaskan folat sehingga dapat membantu pembentukan sel darah
merah. Sedangkan vitamin C penting dikonsumsi penderita karena dapat membantu
penyerapan zat besi. Selain diet tinggi zat besi, pemulihan anemia biasanya diperlukan
tambahan suplemen folat, vitamin B12 serta zat besi. Pemulihan terapi diet yang disertai
pemberian suplemen penderita anemi biasanya akan
pulih setelah 6 bulan menjalani terapi.