Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KASUS KEPERAWATAN ANAK

Nama Mahasiswa : Putri Rizki Ananda

Tempat Praktek : Kemuning Atas RSU Kabupaten Tangerang

Tanggal Praktek : 12-01-2021

IDENTITAS DATA

Nama : An. Q

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat/tgl lahir :

Usia : 1 tahun 5 bulan

Nama ayah : Ny. D

Pekerjaab ayah : Swasta

Alamat : Kp. Citareup RT 08/02

Agama : islam

Suku bangsa : Indonesia

KELUHAN UTAMA

Ibu An. K mengatakan anaknya batuk dan pilek.

Riwayat penyakit sekarang

An.K dan ibu nya datang tgl 11-01-2021 dengan keluhan batuk dan pilek

Riwayat masa lampau

Penyakit :

Tindakan (operasi) : tidak ada

Alergi : tidak ada

Kecelakaan : tidak ada


Imunisasi : ibu an.K mengatakan imunisasi tidak lengkap

- Hepatitis B1
- DPT 1 dan polio 2
- DPT 2 dan polio 3
- Belum imunisasi campak

Riwayat keluarga

Ibu an. K mengatakan tidak ada riwayat penyakit sama seperti anaknya di keluarga nya.

Riwayat sosial

Yang mengasuh : ibu An. K mengatakan ia dan suaminya yang mengurus


anaknya.

Hub dgn keluarga : ibu an.K mengatakan hubungan dengan An. K keluarga nya dekat.

Pembawa umum : ibu an.K mengatakan senang bermain dengan sodara dengan keluarga
yang lainya.

RIWAYAT PSIKOLOGIS

Ibu an K mengatakan kaget dan takut kondisi anaknya yang sekarang, ibu merasa cemas
dengan Kesehatan anaknya yang sekarang.

KEBUTUHAN DASAR

1. OKSIGENASI
Ibu An.K mengatakan anaknya batuk dan pilek
RR : 30 x/menit
Spo2 : 96 %
Inspeksi : - bentuk thorak simetris
- Tidak ada kesulitan bernafas
- Tidak ada retraksi dada

Palpasi : - tidak ada nyeri tekan

Perkusi : suara perkusi sonor

Auskultasi : suaara napas ronchi


2. CAIRAN
Ibu an.K mengatakan minum asi sering tapi dikit sedikit 100 ml (pagi, siang dan
malam) dan 1 aqua gelas ga abis 50 ml

BB 7Kg
7 x 100 = 700 ml/24 jam

a. Intake dan output


Intake
KA-EN 1B = 500 cc/24 jam
Air ASI = 100 ml/24 jam
Minum aqua botol = 50ml/24 jam
Minum aqua gelas = 1x50 ml = 50 ml/24 jam
= 650 ml/24 jam
Output
Urin = 0,5 x 7kg/jam = 3,5/jam = 84/24jam
IWL = 25 %x jumlah kebutuhan cairan = 150x0,25= 37,5 cc
Output = 84+37,5
= 121,5
Intake-output : 650-121,5 = 528,5

3. Nutrisi
Ibu an.K mengatakan anaknya makan sehari 3 kali.
IMT = BB
PB2
 7 = 7 = 7 = 12,4
752 (0,75 x 0,75) 0,5625

a. Status gizi
Status gizi berdasarkan pemeriksaan lingkar kepala untuk anak usia 0-72
bulan didapatkan berada pada kurva diatas 2 sd dengan klasifikasi status gizi
dengan batah bawah.

4. Eliminasi
BAK :
a. Frekuensi BAK : 9 kali ganti pempers
BAB

a. Frekuensi BAB : 1 kali


b. Konsistensi BAB : padat , tapi dikit sedikit

5. Aktivitas dan istirahat


1. Istirahat
A. Pola tidur siang : 2 jam
B. Pola tidur malam : 8 jam
C. Kebiasaan tidur : tidak ada
D. Kesulitan tidur : tidak ada
2. Aktivitas
a. Makan minum : di bantu
b. Berpakaian : dibantu
c. Mandi : dibantu
d. BAB/BAK : DI BANTU
e. Mobilisasi : di bantu
6. Rasa aman dan nyaman
a. Infeksi : tidak ada tanda-tanda infeksi : dolor (-), kolor (-), rubor (-), tumor(-)
fungsiolesa(-)
b. Skor nyeri FLACC
Face(wajah) :1
Leg (kaki) : 0
Activity : 0
Cry : 1
Constability : 1
Jumlah skor = 3(nyeri ringan)

7. Tumbuh kembang
Kuesioner pra Skrinning Perkembangan KPSP 15 bulan
a. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia
pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup, panci tidak ikut dinilai
b. Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan? Tidak
c. Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai? Iya
d. Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya,
atau mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya? Iya
e. Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik? Iya
f. Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?
Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk
memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali? Tidak
g. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau
merengek? YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang
menyenangkan
h. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-
huyung? Tidak
i. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan
biskuit dengan menggunakan ibu seperti pada gambar ini? Iya

PEMERIKSAAN FISIK

a. Keadaan umum : compos mentis


b. Tanda-tanda Vital : TD : tidak terkaji N: 100XMNT RR:24 X/MNT
c. Pemeriksaan persistem
1. Mata : simetris dan agak anemis.
2. Mulut: sedikit pucat, bentuk simetris
3. Ekstremitas
a. Atas
Bagian sinistra dan dekstra normal, dapat melakukan semua pergerakan seperti
fleksi , ekstensi , abduksi dan adduksi dengan kekuatan otot deskstra 5 dan
sinistra 5
b. Bawah
Bagian dekstra normal, dapat melakukan semua pergerakan dengan kekuatan
otot 5 dan bagian sinistra dapat melakukan semua pergerakan dengan kekuatan
otot 5

TERAPI/PENATALAKSANAAN MEDIS

1. FARMAKOTERSPI
Zinc sulfat 60ml 1x1
2. Terapi cairan
KA-EN 1B

3. Rencana operasi
Tidak ada

4. Terapi Oksigen
Inhalasi Ventolin nebules 2.5mg

HASIL LABORATORIUM

TEST RESULT REFERENCE UNITS

HEMATOLOGI

Hemoglobin 8,0 mg/dl 11.7-15.5 g/dl

Lekosit 2.26 3.60-11.00 x10 3/ul

Hematokrit 22 35-47 %

Trombosit 107 140-440 x10 3/ul


ANALISA DATA

NO DATA ETILOGI MASALAH


1 DS : ibu nya mengatakan anaknya Saluran pernapasan
batuk ringan dan pilek atas

DO : terdapat batuk ringan dan pilek


Terdapat secret di hidung Kuman berlebih di
Terdapat suara ronchi dan wheezing bronkus
S : 36,5

Proses peradangan
Bersihan jalan nafas
tidak efektif
Akumulasi secret di
bronkus

Bersihan jalan nafas


tidak efektif

2 Ds : ibu an.K mengatakan anaknya Penurunan


agak pucat
konsentrasi hb
Do : pasien terlihat pucat
Warna kulit pucat
Turgor kulit menurun
N : 100 x/mnt Jumlah hb turun
Rr : 24 x/mnt
S : 36,5
Hb : 8,0
Ht : 22 Oksihemoglobin
Tr : 107 turun
Gangguan Perfusi
jaringan perifer

Suplai oksigen
kejaringan menurun

Perfusi jaringan
perifer tidak efektif

3 Ds : ibu an.K mengatakan anaknya Hilangnya cairan dan


BAB 1 kali
elektrolit berlebihan
Ibu ank. K mengatakan anaknya
mual dan muntah

Do : Konsistensi BAB : padat , tapi


dikit sedikit bentuk nya kecil2
An. K muntah2
Dehidrasi
Deficit volume
cairan

Defisit volume

cairan
4 Ds : ibu an. Q mengatakan anaknya Mual muntah
minum asi dikit sedikit
Ibu an.k mengatakan anaknya mual
dan muntah
Nafsu makan
Do : BB 7 kg
BBI : 8 kg menurun Ketidakseimbangan
Konjungtiva anemis nutrisi kurang dari
kebutuhan

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan

4 Ds : ibu an.K mengatakan khawatir Penyakit Leukimia


dengan Kesehatan anaknya yang
mielositik akut
sekrang

Do : ibu an.Q terlihat sedikit


khawatir.
Anak sakit

Ansietas

Hospitalisasi anak

Ansietas pada orang


tua
6 Ds : ibu an. Q mengatakan anaknya Pemeriksaan yang Kecemasan pada
rewel anak
lama
Do : an. Q awalnya kooperatif tetapi
kemudian menangis jika di periksa
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan.
2. Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan konsentrasi hb
3. Deficit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran yang berlebih.
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual dan
muntah.
5. Ansietas berhubungan dengan hospitalisasi anak
6. Kecemasan pada anak berhubungan dengan pemeriksaan yang lama
INTERVENSI KEPERAWATAN

DX. TUJUAN DAN


KEPERAWA KRITERIA RENCANA RASIONAL
TAN HASIL TINDAKAN
Bersihan jalan Setelah 1. Monitor 1. Penurunan bunyi napas
nafas tidak
dilakukan frekuensi, irama, indikasi atelaksis, ronki
efektif
tindakan kedalaman, dan indikasi akumulasi sekret
DS : ibu nya
keperawatan upaya napas. atau ketidakmampuan
mengatakan
anaknya batuk 3x24 jam membersihkan jalan
ringan dan
diharapkan 2. Catat napas sehingga otot
pilek
bersihan jalan kemampuan aksesori digunakan dan
DO : terdapat
napas tidak untuk kerja pernapasan
batuk ringan
dan pilek efektif pada mengeluarkan meningkat.
Terdapat secret
klien dapat atau batuk 2. Pengeluaran sulit bila
di hidung
Terdapat suara diatasi dengan efektif, catat sekret tebal, sputum
ronchi dan
kriteria hasil : karakter, jumlah berdatah akibat kerusakan
wheezing
S : 36,5 1. Mempertah sputum, adanya paru atau luka bronkhial
an jalan hemoptisis. yang memerlukan
napas 3. Bantu atau evaluasi/intervensi lanjut.
pasien. ajarkan batuk
2. Mengeluark efektif dan 3. Ventilasi maksimal
an sekret latihan napas membuka area atelaksis
tanpa dalam. dan peningkatan gerakan
bantuan sekret agar mudah
3. Menunjukk 4. Lakukan dikeluarkan.
an perilaku fisioterapi dada . 4. Meminimalkan dan
untuk mencegah
5. Auskultasi bunyi
memperbai sumbatan/obstruksi
napas dan catat
ki bersihan saluran pernapasan.
adanya bunyi
jalan napas. 5. Ronchi dan wheezing
napas tambahan.
4. Berpartisipa menyertai obstruksi jalan
si dalam napas/kegagalan
6. Tinggikan kepala
program pernapasan.
dan bantu
pengobatan
mengubah posisi
sesuai 6. Duduk tinggi
fowler atau semi
kondisi fowler. memungkinkan ekspansi
paru dan mempermudah
pernapasan.

Kolaborasi
7. Pemberian bronkodilator
via inhalasi akan
langsung menuju area
bronkus yang mengalami
spasme sehingga lebih
cepat berdilatasi.

Gangguan Setelah 1. Kaji seara 1. Sirkulasi perifer dapat


perfusi jaringan dilakukan komprehensif menunjukan tingkat
perifer tindakan sirkulasi keparahan penyakit
keperawatan perifer 2. Pulsasi yang lemah
Ds : ibu an.K 3x24 jam 2. Evaluasi nadi menimbulkan kardiak
mengatakan diharapkan perifer dan output
anaknya agak ketidakseimban edema 3. Nilai lab dapat
pucat gan perfusi 3. Monitor menunjukan
jaringan perifer laboratorium( komposisi darah
Do : pasien teratasi dengan hb,ht) 4. Mengetahui status
terlihat pucat kriteria hasil : 4. Kaji ttv kardiospirasi pasien
Konjungtiva 5. Meminimalkan
anemis 1. Ttv Kolaborasi adanya bekuan dalam
Warna kulit dalam darah
pucat batas 5. Kolaborasi
N : 100 x/mnt normal pemberian
Rr : 24 x/mnt 2. Warna anti platelet
S : 36,5 kulit atau anti
Hb : 8,0 normal perdarahan
Ht : 22 3. Suhu
Tr : 107 kulit
hangat
4. Kekuata
n fungsi
otot
5. Nilai
laborator
ium
dalam
batas
norma;
Deficit volume Setelah 1. Monitor 1. Perubahan
cairan dilakukan status pada kapasitas
tindakan 3x24 hidrasi. gaster dan
Ds : ibu an.K
mengatakan jam,defisit 2. Kaji tanda mual sangat
anaknya BAB
volume cairan vital, catat mempengaruhi
1 kali
Ibu ank. K pada klien dapat perubahan masukan dan
mengatakan
diatasi dengan TD, kebutuhan
anaknya mual
dan muntah kriteria hasil: takikardi, cairan,
1. Tidak ada turgor peningkatan
Do :
Konsistensi tanda-tanda kulit, dan risiko
BAB : padat ,
dehidrasi, kelembaba dehidrasi.
tapi dikit
sedikit bentuk elastisitas n 2. Indikator
nya kecil2
turgor kulit membran dehidrasi/hipo
An. K muntah2
baik dan mukosa. volemia,
tidak ada 3. Catat keadekuatan
rasa haus masukan penggantian
yang dan cairan.
berlebihan. haluaran, 3. Kehilangan
2. Tekanan hitung cairan
darah, nadi, keseimban berlebihan
suhu tubuh gan cairan. dapat
dalam batas 4. Timbang menunjukkan
normal berat terjadinya
badan HHNC. Berat
setiap hari jenis adalah
atau sesuai indikator
indikasi; hidrasi dan
ubah fungsi renal.
evaluasi. 4. Penambahan
berat badan
5. Edukasi cepat
diet (menunjukkan
lambung. retensi
cairan)dapat
6. Dorong
mempredispos
masukan isikan/
oral bila menimbulkan
mampu. GJK atau
Kolaborasi edema
7. Berikan pulmonal.
cairan
Penambahan
tambahan
IV sesuai lebih besar
indikasi
dari 0,5 lb/hari
menunjukkan
retensi cairan
dan bukan
massa lemak
tubuh.
5. Menetralkan
kelebihan
asam lambung
dengan
memberikan
makanan yang
adekuat dan
tidak
merangsang.
6. Memungkinka
n penghentian
tindakan
dukungan
cairan infasif
dan kembali
ke normal.

Kolaborasi
7. Menggantikan
kehilangan
cairan dan
memperbaiki
keseimbangan
cairan dalam
fase segera
dan pasien
mampu
memenuhi
cairan peroral.

Ketidakseimba Setelah 1. Kaji status 1. Memberikan kesempatan


ngan nutrisi
dilakukan nutrisi untuk mengobservasi
kurang dari
kebutuhan. tindakan secara penyimpanan dari
keperawatan kontinu, normal/dasar pasien dan
Ds : ibu a.K
mengatakan 3x24 jam selama mempengaruhi pilihan
anaknya
diharapkan perawatan intervensi.
minum asi dikit
sedikit nutrisi pada setiap hari,
Ibu an.k
klien dapat perhatikan 2. Membuat data dasar,
mengatakan
anaknya mual diatasi dengan tingkat membantu dalam
dan muntah
kriteria hasil : energi : memantau dalam
Do : BB 7 kg 1. Peningkatan kondisi memantau keefektifan
BBI : 8 kg
berat badan kulit, aturan terapeutik, dan
Konjungtiva
anemis sesuai kuku, menyadarkan perawat
dengan rambut, terhadap ketidaktepatan
tujuan. rongga kecenderungan dalam
2. Tidak ada mulut, penurunan/penambahan
tanda keinginan berat badan.
malnutrisi. untuk
3. Mengidentifikasi
3. Tidak ada makan/ano
ketidakseimbangan
penurunan reksia
antara perkiraan
berat badan
kebutuhan nutrisi dan
yang berarti. 2. Timbang
masukan aktual.
4. Mengidentif berat
ikasi skala badan
4. Ketentuan dukungan
nutrisi. setiap hari
nutrisi didasarkan pada
dan
perkiraan kebutuhan
bandingka
kalori dan protein.
n dengan
Kecepatan konsistensi
berat dari pemberian nutrisi
badan saat akan menjamin
penerimaa penggunaan tepat
n. dengan efek samping
3. Dokument lebih sedikit, seperti
asikan hiperglikemia atau
masukkan sindrom dumping.
oral
selama 24 5. Komplikasi metabolik
jam, dukungan nutrisi sering
riwayat akibat kurang perhatian
makanan, pada perubahan yang
jumlah terjadi, akibat dari
kalori pemberian makan ulang
dengan mis., hiperglikemik,
tepat. koma nonketotik
hiperosmotik,
4. Berikan ketidakseimbangan
larutan elektrolit.
nutrisi 6. Mengubah
pada energi/menurunkan
kecepatan kebutuhan kalori.
yang Kolaborasi
dianjurkan 7. Perlu bantuan dalam
melalui perencanaan diet yang
alat memenuhi kebutuhan
kontrol nutrisi.
infus
sesuai
kebutuhan.
Atur
kecepatan
pmberian
per jam
sesuai
anjuran.
Jangan
meningkat
kan
kecepatan
untuk
“mencapai
”.
5. Ketahui
kandungan
elektrolit
dari
larutan
nutrisional
.

Ansietas Setelah 1. Kaji tingkat 1. Mengetahui derajat


dilakukan kecemasan kecemasan yang
Ds : ibu an.K
mengatakan Tindakan keluarga klien diderita oleh keluarga
khawatir
keperawatan 2. Kaji tingkat nya dan memudahkan
dengan
Kesehatan selama 3 x 24 pengetahuan dalam memberikan
anaknya yang
jam di harapkan keluarga intervensi
sekrang
orang tua tidak tentang 2. Memudahkan perawat
Do : ibu an.k
cemas lagi penyakit yang untuk melakukan
terlihat sedikit
khawatir dengan kriteria : di derita komunikasi terapeutik
1. Orang anaknya dalam proses
tua 3. Beri keperawatan.
tampak penjelasan 3. Menambah
tenang keadaan pengetahuan dengan
2. Orang anaknya memberikan
tua 4. Beri waktu informasi tentang
kooperat keluarga keadaan yang dialami
if untuk oleh bayi
3. Tidak mengungkapk 4. Mengetahui tingkat
bertanya an perasaanya kecemasan yang
-tanya dialami oleh keluarga.
tentang
keadaan
penyakit
anaknya
Kecemasan Setelah 1) Lakukan 1) Untuk meningkatkan
pada anak
dilakukan komunikasi rasa percaya dan
Tindakan 20 dengan posisi menarik perhatian
menit anak wajah sejajar anak
tenang dan mau dengan anak. 2) Untuk mengurangi
di lakukan 2) Lakukan traum
pemeriksaan pemeriksaan 3) Untuk mengurangu
tanpa menangis sambal tauma sehingga anak
memberikan lebih kooperatif
mainan yang
ada di ruang
tumbuh
kembang
3) Berikan
kesempatan
kepada anak
untuk bermain
dan mencoba
alat-alat yang
akan di pakai
untuk
memeriksa.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

DX TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


/JAM
1 12/01/2021 Melakukan fisioterapi S : ibu an.k mengatakan anaknya batuk
dada dan pilek
07.00 WIB O : an. k terluhat batuk berdahak dan
terdengar wheezing dan ronchi Putri
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

2 12/01/2021 Memberikan KIE tentang S : ibu an. Q mengatakan anaknya agak


proses penyakit (anemia) pucat
07.15 O : terlihat pucat, konjungtiva anemis ,
dan warna kulit pucat
A: masalah belum teratasi Putri
P : lanjutkan intervensi

3 12/01/2021 Mengkaji tanda vital, S : ibu an.Q mengatakan anaknya BAB


sekali
catat perubahan TD,
07.30 Ibu ank. K mengatakan anaknya mual
takikardi, turgor kulit, dan muntah
Putri `
dan kelembaban
O : Konsistensi BAB : padat , tapi dikit
membran mukosa sedikit bentuk nya kecil2
An. K mual dan muntah-muntah
A : masalah belum teratasi
P : lajutkan intervensi

4 12/01/2021 menimbang berat badan S : ibu ank Q mengatakan anaknya


08.00 minum asi dikit sedikit
setiap hari dan
Ibu an.k mengatakan anaknya mual dan
bandingkan dengan berat muntah
Putri
badan saat penerimaan
O : BB 7 kg
BBI : 8 kg
Konjungtiva anemis

A : masalah belum tertasi


P : lanjutkan intervensi

5 12/01/2021 Mengkaji tingkat S : ibu an.K mengatakan khawatir


dengan Kesehatan anaknya yang sekrang
pengetahuan keluarga
08.30
tentang penyakit yang di O: ibu an.k terlihat sedikit khawatir
A : masalah belum tertasi
derita anaknya
P : lanjutkan intervensi `
6 12/01/2021 Lakukan komunikasi S : tidak tekaji
O : anak mau diperiksa sambal bermain
dengan posisi wajah
08.45 tanpa menangis Putri
sejajar dengan anak A : masalah teratasi Sebagian
P : lanjutkan intervensi
CATATAN PERKEMBANGAN

No dx Hari/ Tanggal Jam Catatan perkembangan Paraf


1 Rabu/13-01- S : klien mengatakan an.K
2021 masih sedikit batuk
08.00 O : sudah tidak pilek Putri
A : masalah teratasi Sebagian
P : intevensi dilanjutkan
2 Rabu/13/01/202 S : klien mengatakan anaknya
1 masih agak terlihat pucat
08.00 O : konjungtiva anemis
A : masalah belum teratasi Putri
P : lanjutkan intervensi

3 Rabu/13/01/202 S : klien mengatakan anaknya


1 BAB 1 kali perhari
08.00 O : konsistensi padat Putri
A : masalah teratasi Sebagian
P : lanjutkan intervensi
4 Rabu 13/01/2021 S : ibu mengatakan anaknya
masih muntah-muntah
O : terlihat rewel karena abis
08.10 muntah2 Putri
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

5 Rabu 13/01/2021 S : ibu ank. Q masih terlihat


khawatir dengan kondisi
anaknya yang sekarang
08.15 O : ibu anak Q terlihat khawatir Putri
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
6 Rabu 13/01/2021 S : klien mengatakan anaknya
bisa diajak bermain
08.20 O : anak mau diajak main tanpa
menangis dan kooperatif Putri
A : masalah teratasi Sebagian
P : lanjutkan intervesi
Lampiran 1

FLACC SCALE (SKALA NYERI PADA BAYI DAN ANAK)

1. Indikasi digunakan pada pasien bayi dan anak < 5 tahun yang tidak dapat dinilai
menggunakan Numeric Rating Scale Wong Baker
2. Instruksi terdapat 5 kategori dengan masing-masing kategori memiliki skor 0-2, dengan
total skor 0-10
3. Skor nyeri ditentukan dengan jumlah masing-masing kategori :1-3 nyeri ringan,4-6 nyeri
sedang, 7-10 nyeri berat

SKOR NYERI FLACC

Skor
No Kategori Total
0 1 2
1 Face (Wajah) Tidak ada, Meneyeringai, Dagu gemetar, 1
ekspresi khusus, mengerutkan dahi, gigi gemertak
senyum tampak tidak (sering)
tertarik (kadang-
kadang)
2 Leg (Kaki) Normal, rileks Gelisah, tegang Menendang, 0
kaki tertekuk
3 Activity Berbaring Menggeliat, tidak Kaku atau 0
(Aktivitas) tenang, posisi bisa diam, tegang kejang
normal, gerakan
mudah
4 Cry (Menangis) Tidak menangis Merintih, Terus menangis, 0
merengek, berteriak, sering
kadang-kadang mengeluh
mengeluh
5 Consability Rileks Dapat Sulit dibujuk 2
(Konsabilitas) ditenangkan
dengan sentuhan,
pelukan, bujukan,
dapat dialihkan
Scor Total 3

Skor nyeri jumlah kategori yaitu 3 Nyeri ringan


SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIET LAMBUNG

Pokok Bahasan : system hematologi

Sub Pokok Bahasan : anemia

Sasaran : anak thalesemia dan keluarga di ruang anyelir atas

Waktu : 35 Menit

Tanggal : 12-01-2021

Tempat : Ruang anyelir atas

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah penyuluhan peserta diharapkan dapat mengtahui cara mengatasi
terjadinya anemi

II. Tujuan Instruksional Khusus


a. Peserta dapat memahami pengertian anemia
b. Peserta dapat mengetahui penyebab anemia
c. Peserta dapat mengenal tanda - tanda dan gejala anemia
d. Peserta memahami pencegahannya pada anemia

III. Materi Penyuluhan


A. Menjelsakan pengertian anemia
B. Menjelaskan penyebab anemia
C. Menjelaskan tanda gejala anemia
D. Menjelaskan pencegahan anemia

IV. Kegiatan Pembelajaran

N Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Pasien Waktu

Pembukaan Menjawab salam 5 menit


Memberi salam Memperkenalkan diri
Memperkenalkan diri Mendegarkan
Menjelaskan Tujuan
penyuluhan

Menjelaskan : Mendegarkan dan 15 menit


1. Menjelsakan pengertian memperhatikan
anemia
2. Menjelaskan penyebab
anemia
3. Menjelaskan tanda gejala
anemia
4. Menjelaskan pencegahan
anemia

Memberikan kesempatan Mengajukan pertanyaan dan 5 menit


kepada pasien untuk bertanya memperhatikan
tentang anemia

Memberikan pertanyaan akhir Menjawab 5 Menit


evaluasi Mendegarkan
Menyimpulkan bersama –
sama hasil kegiatan
penyuluhan

Penutup Menjawab salam 5 menit


Mengucapkan salam

V. Media : Menggunakan media : Ceramah dan leaflet


MATERI PENYULUHAN
A.Pengertian Anemia
Anemia oleh orang awam dikenal sebagai “kurang darah” adalah suatupenyakit dimana kadar
Hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal dan anemia berbeda dengan “tekanan
darah rendah”. Sebagian besar anemia di Indonesia disebabkan oleh kekurangan zat besi.
Zat besi adalah salah satu unsur gizi yang merupakan komponen pembentuk Hb atau sel
darah merah. Oleh karena itu disebut Anemia Gizi Besi.

B. Penyebab Anemia
Anemia zat besi biasanya ditandai dengan menurunnya kadar Hb total di bawah nilai normal
(hipokromia) dan ukuran sel darah merah lebih kecil dari normal (mikrositosis). Tanda-tanda
ini biasanya akan menggangu metabolisme energi yang dapat menurunkan produktivitas.
Penyebab anemia gizi besi bisa disebabkan oleh beberapa hal. Seperti kurang mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat besi, menderita penyakit ganguan pencernaan sehingga
menggangu penyerapan zat besi. Terjadi luka yang menyebabkan pendarahan besar,
persalinan, menstruasi, atau cacingan serta penyakit kronis seperti kanker, ginjal dan
penyakit hati.

C. Tanda-tanda dan Gejala


Penderita anemia biasanya ditandai dengan mudah lemah, letih, lesu, nafas pendek, muka
pucat, susah berkonsentrasi serta fatique atau rasa lelah yang berlebihan. Gejala ini
disebabkan karena otak dan jantung mengalami kekurangan distribusi oksigen dari
dalam darah. Denyut jantung penderita anemia biasanya lebih cepat karena
berusaha mengkompensasi kekurangan oksigen dengan memompa darah lebih cepat.
Akibatnya kemampuan kerja dan kebugaran tubuh menurun. Jika kondisi ini
berlangsung lama, kerja jantung menjadi berat dan bisa menyebabkan gagal jantung
kongestif. Anemia zat besi juga bisa menyebabkan menurunya daya tahan tubuh sehingga
tubuh mudah terinfeksi.

Gejala anemia defisiensi dapat digolongkan menjadi 3 golongan besar berikut ini:
 Gejala Umum Anemia
Gejala umum anemia yang disebut juga sebagai sindrom anemia dijumpai pada anemia
defisiensi jika kadar hemoglobin turun dibawah 7-8g/dl. Gejala ini berupa badan lemah, lesu,
cepat lelah, mata berkunang-kunang, serta telinga mendenging. Pada anemia defisiensi besi,
karena terjadi penurunan kadar hemoglobin secara perlahan-lahan
 Gejala khas akibat defisiensi besi
Gejala yang khas dijumpai pada difisiensi besi adalah sebagai berikut :
1. Koilorikia : kuku sendok (spoon nail) kuku menjadi rapuh, bergaris-garis vertical, dan
menjadi cekung sehingga mirip seperti sendok.
2. Atrofi papila lidah : permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap karena papil lidah
menghilang.
3.Stomatitis angularis : adanya peradangan pada sudut mulut, sehingga tampak sebagai
bercak berwarna pucat keputihan.
4.Disfagia : nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring.
5. Atropi mukosa gaster sehingga menimbulkan aklorida.
 Gejala penyakit dasar
Pada anemia defisiensi besi dapat dijumpai gejala-gejala penyakit yang menjadi penyebab
anemia defisiensi. Misalnya pada anemia akibat penyakit cacing tambang dijumpai
dyspepsia, parotis membengkak, dan kulit telapak tangan berwarna kuning.
D. Pencegahan Anemia
1. Diet Tinggi Zat Besi
Anemia dapat dicegah dengan menjalani pola makan sehat dan bervariasi. Pilih bahan
pangan yang tinggi akan zat besi, folat, vitamin B12 dan vitamin C. Vitamin B12
bermanfaat untuk melepaskan folat sehingga dapat membantu pembentukan sel darah
merah. Sedangkan vitamin C penting dikonsumsi penderita karena dapat membantu
penyerapan zat besi. Selain diet tinggi zat besi, pemulihan anemia biasanya diperlukan
tambahan suplemen folat, vitamin B12 serta zat besi. Pemulihan terapi diet yang disertai
pemberian suplemen penderita anemi biasanya akan
pulih setelah 6 bulan menjalani terapi.

2.Meningkatkan Konsumsi Makanan Bergizi.


a)Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan hewani (daging,
ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-
kacangan, tempe).
b) Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C
(daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk dan nanas) sangat
bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.
c) Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet Tambah Darah

Anda mungkin juga menyukai