Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Sektor Publik Lenjutan
tentang Pendahuluan Akuntansi Sektor Publik, Regulasi dan Standar Sektor Publik.
Dalam Makalah ini mengulas tentang Regulasi Keuangan Sektor Publik Atas dukungan moral dan
materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada ibu Prof. Dr Haliah, SE., Ak., M.sii., CA selaku dosen mata kuliah Akuntansi Sektor
Publik Lanjutan , yang memberikan bimbingan serta ilmu yang sangat bermanfaat untuk kami.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari
segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan
terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan dari para
pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas yang lain
dan pada waktu mendatang.
Kelompok IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa decade terakhir ini sektor publik di dunia sedang gencar melaksanakan reformasi.
Reformasi sektor publik tidak hanya terjadi di negara maju, tetapi negara-negara berekembang
seperti Indonesia yang secara aktif juga terus melakukan reformasi pada lembaga publiknya.
Reformasi sektor publik di negara-negara berkembang banyak dipengaruhi oleh peran dari world
bank, UNDP, IMF dan OECD (Handajani, 2010)
Organisasi sektor publik merupakan organisasi dibawah naungan pemerintah. Peran dari
organisasi sektor publik di Indonesia sangat penting bagi masyarakat, karena dengan banyaknya
lembaga pemerintahan di Indonesia maka diharapkan lembaga-lembaga tersebut dapat lebih
mengutamakan kepuasan masyarakat serta beberapa hal yang menyangkut
pertanggungjawabannya untuk lebih transparan (Inayati, 2018).
Pada dasarnya organisasi sektor publik amat berbeda dengan organisasi swasta. Organisasi
sektor publik memiliki karakteristik yang berbeda dengan organisasi sektor swasta. Hal tersebut
menyebabkan pengukran kinerja organisasi sektor publik harus menyesuaikan. Pengukuran kinerja
yang baik adalah pengukuran kinerja yang dapat memberikan informasi yang komprehensif
mengenai kinerja suatu organisasi (Fitriyani, 2014) .Dalam masyarakat yang kehidupannya
digerakkan oleh ekonomi, hampir setiap transaksi dilakukan melalui mekanisme pasar. Jika setiap
aspek kehidupan didominasi oleh pasar, maka dampak kesenjangan semakin lama semakin lebar.
Hal tersebut disebabkan mekanisme pasar tidak memungkinkan seorang individu di struktur sosial
tertentu berkesempatan pindah ke struktur sosial di atasnya tanpa kekuatan ekonomi. Dalam
konteks inilah, peran organisasi sektor publik diperlukan untuk menjadi jembatan antarstruktur
sosial yang dimaksud..
Perancang publik wajib mampu mendeskripsikan latar belakang perlunya disusun regulasi
publik. Sebuah regulasi publik disusun karena adanya permasalahan atau tujuan yang
dicapai. Sebuah regulasi disusun karena adanya berbagai isu terkait yang membutuhkan tindakan
khusus dari organisasi publik. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari jawaban atas
pertanyaan mengapa isu tersebut harus diatur atau mengapa regulasi publik perlu disusun. .
Sebuah regulasi publik disusun dan ditetapkan jika solusi alternatif atas suatu permasalahan
telah dapat dirumuskan. Penyusunan dan penetapan regulasi publik juga dilakukan dengan misi
tertentu sebagai wujud komitmen serta langkah organisasi publik menghadapi rumusan solusi
permasalahan yang ada.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dalam makalan ini adalah sebagai berikut:
1. Pendahuluan Organisasi Sektor Publik
2. Regulasi Sektor Publik
3. Standar Sektor Publik
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah membantu para pembaca untuk:
1. Untuk mengetahui tentang pendahuluan sektor publik
2. Untuk Mengetahui Regulasi Sektor Publik
3. Untuk Mengetahui Standar Sektor Publik
BAB II
PEMBAHASAN
PENDAHULUAN SEKTOR PUBLIK
Inti dari sektor adalah kedaulatan pemerintah yang pada akhirnya dikendalikan oleh politisi.
untuk pemerintahan nasional, kedaulatan ini meluas ke seluruh negara, termasuk ekonominya.
Untuk pemerintahan negara bagian dalam federasi, kedaulatan meluas ke masing-masing negara
bagiannya. sAda juga, di Uni Eropa. Kedaulatan Uni itu sendiri, menjadi pemerintah supranasional.
A. Pengertian Sektor Publik
Organisasi sektor publik adalah pemerintah dan unit-unit organisasinya, yaitu unit-unit yang
dikelola pemerintah dan berkaitan dengan hajat hidup orang banyak atau pelayanan masyarakat,
seperti kesehatan, pendidikan, dan keamanan. Organisasi sektor publik yaitu organisasi
berorientasi pada kepentingan publik, karena orientasinya pada kepetingan publik maka organisasi
ini biasanya tidak beriorentasi pada laba sebagai tujuan akhirnya. Sektor publik seringkali dipahami
sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan umum dan penyediaan barang
dan jasa kepada publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara lain yang diatur
dengan hukum
Dari pengertian di atas, rasanya sulit mengharapkan perusahaan yang berorientasi profit
untuk melakukan penyediaan barang publik. Dengan kondisi ini, keberadaan organisasi sektor
publik menjadi mutlak karena karakteristiknya yang tidak mencari keuntungan finansial
memungkinkan organisasi tersebut menyediakan barang publik yang menjadi kebutuhan
masyarakat.Organisasi sektor publik diperlukan dalam rekayasa struktur sosial.Dalam masyarakat
yang kehidupannya digerakkan oleh ekonomi, hampir setiap transaksi dilakukan melalui
mekanisme pasar. Jika setiap aspek kehidupan didominasi oleh pasar, maka dampak kesenjangan
semakin lama semakin lebar. Hal tersebut disebabkan mekanisme pasar tidak memungkinkan
seorang individu di struktur sosial tertentu berkesempatan pindah ke struktur sosial di atasnya
tanpa kekuatan ekonomi. Dalam konteks inilah, peran organisasi sektor publik diperlukan untuk
menjadi jembatan antarstruktur sosial yang dimaksud.
Setiap negara, cakupan organisasi sektor publik sering tidak sama. Tidak ada defenisi
yang secara komprehensif dan lengkap bisa digunakan untuk semua sistem pemerintahan. Di
Indonesia, berbagai organisasi termasuk dalam cakupan pemerintah pusah, pemerintah daerah,
sejumlah perusahaan dimana pemerintah mempunyai saham (BUMN dan BUMD), organisasi
bidang pendidikan, organisasi bidang kesehatan dan organisasi-organisasi massa.
B. Sifat dan Karakteristik Sektor Publik
Organisasi sektor publik bergerak dalam lingkungan ang sangat komples. Komponen
lingkungan yang mempengaruhi sektor publik tersebut meliputi faktor ekonomi, faktor politik, kultur
dan demografi. Organisasi sektor publik memiliki beberapa karakteristik dan perbedaanya dengan
sektor swasta sebagai berikut:
Perbedaan Sektor Publik Sektor Swasta
Tujuan organisasi Non profit motive Profit motive
Sumber pembiayaan Pajak, retribusi, utang, obligasi, laba Internal: modal sendiri, laba
BUMN/BUMD, penjualan asset ditahan, penjualan aktiva.
negara, dsb. Eksternal: utang bank, obligasi,
penerbitan saham.
Pertanggungjawaban Kepada masyarakat (publik) dan Kepada investor (pemegang
parlemen (DPR/DPRD) saham) dan kreditor.
Struktur organisasi Birokrasi, kaku, dan hierarkis. Fleksibel: datar, pyramid, lintas
fungsional, dsb.
Karakteristik Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik
Anggaran
Sistem Akuntansi Cash accounting Accrual accounting
1. Tujuan organisasi
Tujuan organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Sektor swasta
memiliki tujuan untuk memaksimumkan laba (profit motive) untuk memaksimumkan laba dan
mensejahterakan pemegang saham. Tujuan sektor publik yang utama bukan mencari lata, tetapi
memberi pelayanan kepada masyarakat (public service) dan mensejahterakan masyarakat.
Pelayanan dalam pendidikan, keamanan, kesehatan masyarakat, penyediaan barang kebutuhan
masyarakat dan sebagainya. Pemerintah juga memiliki badan usaha (BUMN dan BUMD) yang
bertujuan mencari laba untuk meningkatkan penerimaan negara dan untuk mengusahakan barang-
barang strategis kebutuhan masyarakat umum.
2. Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan organisasi atau perusahaan sesuai istilah manajemen keuangan
disebut struktur modal atau sumber pembiayaan. Sumber pembiayaan sektor publik tentu saja
berbeda engan sektor swasta dari segi bentuk, jenis dan tingkat risiko. Sektor publik memiliki
pendanaan yang berasal dari pajak dan retribusi, charging for service, laba badan usaha milik
negara, pinjaman pemerintah berupa utang luar negeri dan obligasi serta pendapatan lain-lain
yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan undang-undang yang ditetapkan.
Sektor swasta memiliki 2 sumber pembiayaan, yaitu internal dan eskternal dan lebih
fleksibel, dari segi internal berasala dari modal pemilik perusahaan dan laba yang ditahan,
sedangkan dari pihak ekternal adalah pinjaman atau utang bank, obligasai serta penerbitan saham.
3. Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban manajemen sektor publik berbeda dengan sektor swasta.
Manajemen sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan (pemegang saham) dan
kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik manajemen bertanggung jawab kepada
masyarakat karena sumber dana yang digunakan organisasi sektor publik dalam rangka
pemberian pelayanan publik yang berasal dari masyarakat (publik funds).
4. Struktur organisasi
Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor swasta.
Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan hierarkis, sedangkan struktur
organisasi sektor swasta lebih fleksibel.
5. Karakteristik anggaran dan stakeholder
Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran dipublikasikan
kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritik dan didiskusikan. Anggaran bukan sebagai
rahasia negara. Sementara itu, anggaran pada sektor swasta bersifat tertutup bagi publik karena
anggaran merupakan rahasia perusahaan. Perbedaan stakeholder sektor publik dan sektor swasta
dapat dilihat dari stakeholder eksternal maupun internal dari sektor publik maupun sektor swasta.
Stakeholder eksternal sektor publik yaitu masyarakat pengguna jasa publik, masyarakat pembayar
pajak, bank sebagai kreditor pemerintah dan sebagainya, sedangkan stakeholder eksternal sektor
swasta yaitu bank sebagai kreditor, serikat buruh, pasar modal dan sebagainya. Selanjutnya
perbedaan stakeholder internal sektor publik yang terdiri dari lembaga negara, kelompok politik,
manajer publik dan pegawai pemerintah, sedangkan stakeholder internal sektor swasta yaitu
manajemen, karyawan, dan pemegang saham.
6. Sistem akuntansi
Akuntansi Sektor Publik Perbedaan lainya adalah sistem akuntansi yang digunakan.Sistem
akuntansi yang biasa digunakan sektor swasta adalah akuntansi berbasis akrual ( accrual
accounting), sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan sistem akuntansi berbasis
kas (cash accounting).
Persamaan Sektor Publik dan Sektor Komersial
Beberapa kesamaan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Keduanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sebuah sistem perekonomian
nasional yang secara bersama-sama menggunakan sumber daya dalam sistem perekonomian
tersebut, baik sumber daya finansial, modal, maupun manusia.
2. Keduanya juga saling bertransaksi dan membutuhkan.Keduanya sama-sama menghadapi
sumber daya ekonomi yang terbatas untuk mencapai tujuan-tujuannya. Oleh karena itu,
keduanya sama-sama memiliki kebutuhan untuk melakukan manajemen keuangan dengan
baik.
3. Keduanya mempunyai pola manajemen keuangan yang sama yang dimulai dari perencanaan
sampai pengendalian di mana penggunaan akuntansi menjadi kebutuhan dalam hal ini.
4. Dalam beberapa hal, keduanya mempunyai output produk yang sama. Misalnya, pemerintah
menyediakan alat transportasi publik, sementara ada juga pihak swasta yang bergerak di sektor
yang sama dan menyediakan sarana transportasi umum untuk masyarakat.
C. Jenis-Jenis Orgnisasi Sektor Publik
Jika dilihat secara garis besar, jenis-jenis organisasi sektor publik di atas dapat dibagi
menjadi tiga.
1. Instansi Pemerintah
Instansi pemerintah merupakan bagian organisasi sektor publik yangberbentuk instansi
pemerintah berikut:Pemerintah pusat, termasuk di dalamnya: Kementerian seperti Kementerian
Dalam Negeri, Kementerian Sosial, Kementerian Keuangan, dan lain-lain.Lembaga dan badan
negara seperti KPU, KPK, dan lain- lain.Pemerintah daerah, termasuk didalamnya:Satuan Kerja
Perangkat Daerah seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Kantor Catatan Sipil, dan lain-lain.
2. Organisasi Nirlaba Milik Pemerintah
Organisasi nirlaba milik pemerintah merupakan bagianorganisasi sektor publik yang
bentuknya bukan instansi pemerintah, tetapi dimiliki oleh pemerintah.Contohnya:Perguruan Tinggi
BHMN,Rumah Sakit Milik Pemerintah seperti RSCM, RS Daerah,Yayasan-yayasan milik
pemerintah.Pada perkembangannya, sebagian organisasi dalam kelompok ini dikategorikan dalam
kelompok yang lebih khusus, yaitu Badan Layanan Umum (BLU)dan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD).
3. Organisasi Nirlaba Milik Swasta
Organisasi nirlaba milik swasta merupakan bagian organisasi sektor publik yang dimiliki
dan dikelola oleh pihak swasta.Contohnya:Yayasan Seperti Sampoerna Foundation, Dompet
Dhuafa Republika, Dan Lain-lain,Sekolah Dan Universitas Swasta,Rumah sakit milik swasta.
Rowan Jones and Maurice Pendlebury. Public Sector Accounting. Sixth Edition, 2010. Prentice
Hall.
Yuesti, A., Dewi, N.L.P.S, Pramesti, I. G. A. Ebook Akuntansi Sektor Publik,2020. CV.Noah
Aletheia: Bali Indonesia.