Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ZAT PEMBANTU TEKTIL

PENENTUAN DENSITAS DAN VISKOSITAS

Disusun oleh

Alfi Jiyad Rifki (2K1 19420008)

Audi Farhandhia F (2K1 19420019)

Aulia Rizka Malinda (2K1 19420020)

Ayu Novianti Dwicakti (2K1 19420021)

KIMIA TEKSTIL

POLITEKNIK STTT BANDUNG

2020
I. MAKSUD DAN TUJUAN
Menentukan berat jenis suatu larutan pada beberapa konsentrasi dan menentukan
kekentalan suatu larutan pada beberapa konsentrasi.

II. TEORI DASAR

Densitas batuan secara umum adalah perbandingan antara massa dengan volume total
pada batuan tersebut. Ada lima pengukuran density, yaitu: true density, apparent density,
particle density, bulk density, and in-place density. Densitas insitu (in-place density)
harus ditentukan pada sampel yang dalam 37 keadaan jenuh untuk menyesuaikan
keseimbangan kadar air yang ada dibawah kondisi insitu. Secara sederhana, suatu batuan
memiliki dua komponen, komponen padatan dan komponen rongga (pori). Keberadaan
komponen padatan maupun komponen rongga mempunyai nilai yang beragam pada tiap
– tiap batuan sehingga massa jenis dari suatu batuan berbeda dengan batuan yang
lainnya. Ilustrasi pada gambar di bawah menunjukan dua jenis batuan yang terdiri dari
presentase padatan dan rongga yang berbeda – beda. Namun rongga yang terdapat pada
batuan tersebut juga dapat terisi oleh fluida, seperti air, minyak, ataupun gas bumi.
Persentase rongga yang terisi oleh fluida dikenal dengan istilah kejenuhan fluida, untuk
air dinamakan saturasi air (Sw). Gambar 3.1 Model Matriks dan Rongga pada Batuan
Terdapat pengaruh komponen padatan terhadap densitas batuan. Komponen padatan
yang terdapat pada batuan juga dapat memiliki massa jenis 38 yang berbeda – beda juga.
Massa jenis ini dikenal dengan istilah densitas matriks, yang dapat dirumuskan melalui
rumus seperti demikian: V m   (3.1) Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter
kubik (Kg/m³). Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa
setiap volumenya. Alasan nilai massa jenis batuan berbeda – beda adalah sebagai
berikut:
 Tiap batuan memiliki komposisi matriks yang berbeda – beda.
 Tiap batuan memiliki porositas yang berbeda – beda.
 Tiap batuan terisi oleh fluida pada rongganya yang mungkin berbeda jenisnya dengan
saturasi yang berbeda pula.
 Tiap batuan memiliki kondisi fisik (temperatur) dan kimia (salinitas) yang berbeda –
beda.

Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik


dengan tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk fluida),
viskositas adalah "Ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh karena itu, air yang
"tipis", memiliki viskositas lebih rendah, sedangkan madu yang "tebal", memiliki
viskositas yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin rendah viskositas suatu fluida,
semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut.[1]
Viskositas menjelaskan ketahanan internal fluida untuk mengalir dan mungkin dapat
dipikirkan sebagai pengukuran dari pergeseran fluida. Sebagai contoh, viskositas yang
tinggi dari magma akan menciptakan statovolcano yang tinggi dan curam, karena tidak
dapat mengalir terlalu jauh sebelum mendingin, sedangkan viskositas yang lebih rendah
dari lava akan menciptakan volcano yang rendah dan lebar. Seluruh fluida (kecuali
superfluida) memiliki ketahanan dari tekanan dan oleh karena itu disebut kental, tetapi
fluida yang tidak memiliki ketahanan tekanan dan tegangan disebut fluide ideal.

III. ALAT DAN PEREAKSI

-Piknometer

-Thermometer

-Neraca

-Oven
-Eksikator

-Pipet ukur 10 ml

-Piala gelas

-Gelas ukur 100 ml


- Etanol 96%

- Aquades
IV. CARA KERJA

A. Densitas
1. Membuat larutan contoh uji 0,1 % ; 0,2 % ; 0,3 %

2. Piknometer kosong dioven kurang lebih 1 jam pada suhu 105 oC – 110 oC

3. Piknometer kosong dieksikator kurang lebih 15 menit (berat tetap a gram)


4. Masukkan contoh uji konsentrasi 0,1 % lalu ditimbang (berat tetap b gram), amati
suhunya

5. Lakukan contoh uji konsentrasi 0,2 % dan 0,3 % seperti pada contoh uji 0,1 %

B. Viskositas
1. Hitung waktu alir H2O
2. Hitung waktu alir contoh uji
dC x 1C x ηs
η contoh = ----------------------
ds x ts
Keterangan :
dC = density contoh
tC = waktu alir contoh
ds = density air (lihat tabel)
ts = waktu alir air
ηs = lihat tabel
DAFTAR PUSTAKA
Bahan ajar praktikum kimia zat pembantu tekstil

Anda mungkin juga menyukai