Disusun oleh
KIMIA TEKSTIL
2020
I. MAKSUD DAN TUJUAN
Menentukan berat jenis suatu larutan pada beberapa konsentrasi dan menentukan
kekentalan suatu larutan pada beberapa konsentrasi.
Densitas batuan secara umum adalah perbandingan antara massa dengan volume total
pada batuan tersebut. Ada lima pengukuran density, yaitu: true density, apparent density,
particle density, bulk density, and in-place density. Densitas insitu (in-place density)
harus ditentukan pada sampel yang dalam 37 keadaan jenuh untuk menyesuaikan
keseimbangan kadar air yang ada dibawah kondisi insitu. Secara sederhana, suatu batuan
memiliki dua komponen, komponen padatan dan komponen rongga (pori). Keberadaan
komponen padatan maupun komponen rongga mempunyai nilai yang beragam pada tiap
– tiap batuan sehingga massa jenis dari suatu batuan berbeda dengan batuan yang
lainnya. Ilustrasi pada gambar di bawah menunjukan dua jenis batuan yang terdiri dari
presentase padatan dan rongga yang berbeda – beda. Namun rongga yang terdapat pada
batuan tersebut juga dapat terisi oleh fluida, seperti air, minyak, ataupun gas bumi.
Persentase rongga yang terisi oleh fluida dikenal dengan istilah kejenuhan fluida, untuk
air dinamakan saturasi air (Sw). Gambar 3.1 Model Matriks dan Rongga pada Batuan
Terdapat pengaruh komponen padatan terhadap densitas batuan. Komponen padatan
yang terdapat pada batuan juga dapat memiliki massa jenis 38 yang berbeda – beda juga.
Massa jenis ini dikenal dengan istilah densitas matriks, yang dapat dirumuskan melalui
rumus seperti demikian: V m (3.1) Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter
kubik (Kg/m³). Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa
setiap volumenya. Alasan nilai massa jenis batuan berbeda – beda adalah sebagai
berikut:
Tiap batuan memiliki komposisi matriks yang berbeda – beda.
Tiap batuan memiliki porositas yang berbeda – beda.
Tiap batuan terisi oleh fluida pada rongganya yang mungkin berbeda jenisnya dengan
saturasi yang berbeda pula.
Tiap batuan memiliki kondisi fisik (temperatur) dan kimia (salinitas) yang berbeda –
beda.
-Piknometer
-Thermometer
-Neraca
-Oven
-Eksikator
-Pipet ukur 10 ml
-Piala gelas
- Aquades
IV. CARA KERJA
A. Densitas
1. Membuat larutan contoh uji 0,1 % ; 0,2 % ; 0,3 %
2. Piknometer kosong dioven kurang lebih 1 jam pada suhu 105 oC – 110 oC
5. Lakukan contoh uji konsentrasi 0,2 % dan 0,3 % seperti pada contoh uji 0,1 %
B. Viskositas
1. Hitung waktu alir H2O
2. Hitung waktu alir contoh uji
dC x 1C x ηs
η contoh = ----------------------
ds x ts
Keterangan :
dC = density contoh
tC = waktu alir contoh
ds = density air (lihat tabel)
ts = waktu alir air
ηs = lihat tabel
DAFTAR PUSTAKA
Bahan ajar praktikum kimia zat pembantu tekstil