Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PRAKTIKUM PENCELUPAN 1

PROSES PENCELUPAN KAPAS DENGAN ZAT WARNA NAFTOL


MENGGUNAKAN METODE EXHAUST

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Pencelupan 1 dengan dosen
pengampu :
Ikhwanul Muslim, S.ST., M.T.
David Christian, S.ST.
Fauzi Jamalludin

Disusun oleh:
Kelompok 4

Alfi Jiyad Rifki (1942000


8)
(1942001
Alwi Mardianus Palawi
1)
Aswati Pajri Septiani (1942001
7)
(1942001
Atikah Marsa Salsabila
8)

PROGRAM STUDI KIMIA TEKSTIL


POLITEKNIK STTT BANDUNG
2020
I. Maksud
Melakukan praktikum pencelupan kain kapas menggunakan zat warna Naftol
dengan mendapatkan hasil yang merata, permanen dan corak warna yang tepat.

II. Tujuan
 Menjelaskan dan memaparkan hasil analisis praktikum pencelupan kain kapas
yang telah dicelup menggunakan zat warna Naftol yang telah ditentukan salah
satu zat pembantu yang dijadikan variasi
 Menghitung segala kebutuhan zat dari resep
 Mengetahui karakteristik kain Naftol bersama zat warnanya

III. Diagram Alir Proses

Persiapan alat dan bahan

Persiapan larutan celup Pembilasan dan pengeringan

Pencelupan Pencucian sabun

IV. Resep

Resep pencelupan naftolat

Variasi :
- 1 % owf
ZW Naftolat - 2 % owf
- 3 % owf
- 4 % owf

Wetting agent 1 ml/l

Soda ash 2 g/l

NaCl 40 g/l
Vlot 1 : 10

Waktu 60 menit

Suhu optimum kamar

Resep pembangkitan/Kopling standar

Garam diazonium 20 ml/l

Asam asetat (35%) 1 ml/l

Vlot 1 : 20

Waktu 15 menit

Suhu optimum 80°C

Resep cuci sabun standar

Sabun 1 g/l

Soda ash 1 g/l

Vlot 1 : 20

Waktu 15 menit

Suhu optimum 80°C

V. Skema Proses
Kain
Kain
Suhu Sabun
Garam Diazonium
Soda Ash
Asam Asett

80°C 80°C

25°C

60’ 15’ 15’


Waktu
Penaftolan Kopling Pencucian

VI. Fungsi Zat


Fungsi Zat pada Pencelupan Kapas dengan Zat Warna Naftol
ZW Naftol Sebagai zat pemberi warna pada serat
Wetting agent Menurunkan tegangan antar muka sehingga zat warna yang larut dapat
secara merata dan mempercepat proses pelarutan. Dalam pencucian
berfungsi sebagai penghilang zat warna yang tidak terfiksasi oleh serat
Soda ash Memperbesar kelarutan zat warna dalam larutan celup dan sebagai zat anti
kesadahan dalam air celup,serta menetralkan asam hasil dari reaksi yang
terdapat pada larutan celup
NaCl Menambah penyerapan zat warna pada kain kapas
Asam sulfat Untuk menstabilkan garam diazonium yang bersifat kurang stabil (namun
35% penambahannya perlu dikontrol, karena jika terlalu asam, garam diazonium
bisa rusak).
Garam Digunakan untuk membentuk reaksi kopling dengan zw didalam serat
Diazonium sehingga menjadi berwarna
sabun Menghilangkan zat warna yang terhidrolisis yang ada dalam kain hasil
celup

VII. Variasi Yang Diberikan


Variasi yang digunakan adalah perbedaan konsentrasi Zat Warna Naftol pada
proses pencelupan kain kapas dengan metode exhaust berikut:
1. Mahasiswa pertama : 1% owf
2. Mahasiswa kedua : 2% owf
3. Mahasiswa ketiga : 3% owf
4. Mahasiswa keempat : 4% wf
VIII. Hipotesis Alir Variasi
Karena pada praktikum kali ini menggunakan variasi konsentrasi zat warna
naftol,dimana semakin besar konsentrasi zat warna, maka akan semakin tua warna
yang didapat dan kerataan warnanya juga akan semakin baik dikarenakan zat warna
akan dapat mewarnai keseluruhan bagian pada kain kapas.
Daftar Pustaka
Dede Karyana, S. M. (2005). Bahan Ajar PraktikumPencelupan 1 (Pencelupan Serat Kapas,
Wol, dan Sutra). Bandung: Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.

Anda mungkin juga menyukai