Anda di halaman 1dari 26

KELUARGA BINAAN

* Program Profesi Dokter/April/2018


** Preseptor

GIZI KURANG

*Angeline Fenisenda, S.Ked, *Tridesi Hutasoit, S.Ked


** dr. Hj. Rini Kartika, M.Kes

PROGRAM PROFESI DOKTER


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS TAHTUL YAMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018

1
HALAMAN PENGESAHAN
KELUARGA BINAAN

GIZI KURANG
Oleh:

Angeline Fenisenda, S.Ked


Tridesi Hutasoit, S.Ked

Sebagai Salah Satu Tugas Program Profesi Dokter


Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi
2018

Jambi, April 2018


Perseptor

dr. Hj. Rini Kartika, M.Kes

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat-Nya Laporan Keluarga Binaan mengenai “Gizi Kurang” ini dapat
diselesaikan. Penulisan laporan kasus ini dalam rangka memenuhi salah satu
syarat dalam menajalani program profesi dokter di bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr.
Hj. Rini Kartika, M.Kes selaku pembimbing dalam pembuatan laporan ini.
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa laporan kasus ini jauh dari
sempurna dan masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, segala saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk dapat memperbaiki
dan meyempurnakan laporan kasus ini.
Terlepas dari segala kekurangan yang ada, semoga laporan kasus ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Jambi, April 2018

Penulis

3
LAPORAN KELUARGA BINAAN
GIZI KURANG

I. Identitas Pasien
a. Deskripsi
Anamnesis
Pasien atas nama An. A, jenis kelamin perempuan, berusia 22
bulan dan beragama Islam. Pasien tinggal di RT 11 Kelurahan Tahtul
Yaman Kec. Pelayangan Kota Jambi. Pasien lahir pada tanggal 07 Mei
2016 dirumah, yag dibantu oleh bidan, masa kehamilan cukup bulan, berat
badan lahir tidak ditimbang dan tidak ada penyulit selama masa kehamilan
dan persalinan. Pasien tinggal dirumah panggung dengan ukuran sekitar
10x5 m2 bersama kedua orangtua, saudara laki-laki berusia 13 tahun,
saudara perempuan berusia 10 tahun dan saudara laki-laki berusia 5 tahun.

Riwayat Penyakit Dahulu dan Keluarga


 Riwayat diare (+)
 Riwayat batuk lama dalam keluarga tidak ada
 Riwayat cacingan (-)

Riwayat Kebiasaan
 Os sering ikut kakaknya bermain keluar rumah, mulai dari ke
rumah tetangga dan disekitar lingkungan rumah.
 Os juga aktif bermain bersama balita seusianya.
 Os juga sering main di tanah dan main air banjir.
 Os jarang potong kuku dan cuci tangan setelah bermain.

Riwayat Imunisasi
 BCG :+
 POLIO :+

4
 DPT :+
 HEPATITIS B :+
 CAMPAK :+
Kesan imunisasi lengkap sesuai dengan umur

Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum
1. Keadaan sakit : tampak sakit sedang
2. Kesadaran : compos mentis
3. Suhu : 36,7°C
4. Nadi : 92 x/menit
5. Pernafasan
- Frekuensi : 24 x/menit
- Irama : reguler, bronkovesikuler
- Tipe : thorakoabdominal
6. Tinggi badan : 78 cm
7. Lingkar lengan : 12 cm
8. Linkar perut : 46 cm
9. Berat badan : 8,3 Kg
10. CRT : <2detik
11. Status gizi : gizi kurang
WHO : BB/U : -2 SD (Kurus)
TB/U : -2 s/d -3 SD (Pendek)
BB/TB : -2 SD (Kurus)

12. Kulit
- Turgor : baik
- Lembab / kering : kering
- Lapisan lemak : ada

Pemeriksaan Organ

5
1. Kepala Bentuk : normocephal
Ekspresi : biasa
Simetri : simetris
Rambut : warna kemerahan seperti rambut
jagung
2. Mata Bentuk : cekung
Exopthalmus/enophtal : (-)
Kelopak : normal
Conjungtiva : anemis (-)
Sklera : ikterik (-)
Kornea : normal
Pupil : bulat, isokor,
reflex cahaya +/+
Lensa : normal, keruh (+)

3. Hidung : deviasi (-), rinorhea (-)

3. Telinga : nyeri tekan tragus (-), nyeri tarik aurikula (-)

4. Mulut Bibir : lembab


Bau pernafasan : normal
Gigi geligi : belum lengkap
Palatum : palatoschizis (-)
Gusi : warna merah muda,
perdarahan (-)
Selaput Lendir : normal
Lidah : kotor (-), ulkus (-)
5. Leher KGB : tidak ada pembengkakan
Kel.tiroid : tidak ada pembesaran
JVP : 5 - 2 cmH2O
6. Thorax Bentuk : simetris
Pergerakan dinding dada : tidak ada yang

6
tertinggal

Pulmo

Pemeriksaan Kanan Kiri


Inspeksi Simetris
Palpasi Stem fremitus normal Stem fremitus normal
Perkusi Sonor Sonor
Batas paru-hepar :ICS
VI kanan
Auskultasi Wheezing (-), rhonki Wheezing (-), rhonki
(-) (-)
Jantung

Inspeksi Ictus cordis terlihat di ICS V linea


midclavicula kiri

Palpasi Ictus cordis teraba di ICS V linea


midclavicula kiri

Perkusi Batas-batas jantung :


Atas : ICS II kiri
Kanan : linea sternalis kanan
Kiri : ICS VI linea midclavicula kiri
Auskultasi BJ I/II regular, murmur (-), gallop (-)

7. Abdomen

Inspeksi Datar, scar (-), venektasi (-), spidernevi (-)

Palpasi Hepar dan lien tak teraba

Perkusi Timpani

Auskultasi Bising usus (+) normal

8. Ekstremitas Atas

7
Akral hangat,kekuatan 5/5 , Edem (-)
9. Ekstremitas bawah
Akral hangat, kekuatan 5/5, Edem (-)

Pemeriksaan Anjuran :
 Pemeriksaan darah meliputi : Hb, albumin, globulin, protein total,
elektrolit serum
 Uji faal hati
 Rontgen Thoraks

b. Diagnosis
Gizi Kurang

c. Terapi
 Ceterizine tablet 10 mg; 1 x 1/2 tablet
 Salep 2-4; 3x/hari

d. Permasalahan dalam Kesehatan dan Perilaku Pasien


1. Anak tidak nafsu makan sejak lepas ASI ± 1tahun yang lalu.
2. Anak hanya makan 3 kali sehari dengan porsi yang kurang dan lauk
yang tidak bervariasi serta tanpa makanan selingan.
3. Ibu tidak mengetahui jenis makanan sesuai dengan usia anak.
4. Ibu tidak memantau perkembangan berat badan anak, baik melalui
poryandu maupun puskesmas.
5. Anak memilih-milih makanan.
6. Ibu tidak mngetahui dampak dari anak yang berstatus gizi buruk.
7. Tingkat pengetahuan pasien dan keluarga sangat minim mengenai
penyakit yang diderita, terutama bahwa penyakit tersebut
dipengaruhi pola makan dan kebersihan lingkungan serta
membutuhkan pemantauan yang rutin dalam proses penyembuhan.

8
8. Personal Hygiene yang buruk, terlihat dari tidak adanya kebiasaan
mencuci tangan dan kaki setelah aktivitas luar rumah, serta sering
aktivitas keluar rumah tanpa alas kaki terutama saat bermain.
9. Kesadaran orang tua pasien akan kesehatan lingkungan yang masih
buruk, terlihat dari keadaan di dalam rumah yang gelap, pengap serta
lembab karena merupakan daerah yang sering mengalami banjir.
Kurangnya kebersihan di dalam rumah terlihat dari perabotan di
dalam rumah yang berantakan.
10. Kepatuhan berobat untuk kontrol dan mengambil makanan tambahan
yang masih rendah. Hal ini terutama disebabkan ayah pasien yang
bekerja di luar kota dan ibu yang tidak mempunyai kendaraan serta
lingkungan yang sering banjir, sehingga pasien & keluarga kesulitan
pergi ke puskesmas. Hal ini membuat ibu pasien malas untuk kontrol
ulang dan mengambil makanan tambahan yang telah disediakan di
puskesmas.

II. Matriks Pembinaan Pasien


Keadaan Awal Pasien tanggal 16 Maret 2018
No. Masalah yang Bentuk Pembinaan/
ditemukan Contoh yang Diberikan
1. Anak tidak nafsu makan  Memberikan edukasi kepada ibu pasien
sejak lepas ASI tentang pentingnya asupan makanan
± 1tahun yang lalu. terhadap pertumbuhan dan perkebangan
anak.
 Memberikan edukasi kepada ibu agar
menyajikan makanan yang lebih
bervariasi pada anak agar anak berselera
untuk makan
2. Anak hanya makan 3  Memberikan edukasi kepada ibu pasien
kali sehari dengan porsi bahwasanya anak harus diberikan
yang kurang dan lauk makanan utama 3 kali sehari dan

9
yang tidak bervariasi diantaranya diberikan makanan selingan
serta tanpa makanan berupa biscuit.
selingan.  Memberikan edukasi pada ibu agar
memberikan makanan dengan porsi yang
kecil namun sering pada anak

3. Ibu tidak mengetahui  Memberikan edukasi kepada ibu pasien


jenis makanan sesuai bahwa anak pada usia 0-6 bulan harus
dengan usia anak. diberikan ASI ekslusif (hanya ASI tanpa
makanan tambahan). Berikan MP-ASI
pada anak usia >6 bulan. Dan juga dapat
diberikan bubur saring dengan
ditambahkan sayur dan lauk pauk seprti
hati, ikan, wortel, bayam dll. Pada saat
anak berusia >1 tahun dapat diberikan
bubur lembek dengan sayur dan lauk.
4. Ibu tidak memantau  Memberikan edukasi pada ibu pasien
perkembangan berat untuk control rutin minimal ke posyandu
badan anak, baik melalui setiap satu bulan sekali untuk
posyandu maupun mengontrol tumbuh kembang anak
puskesmas. sesuai dengan usinya.

5. Anak memilih-milih  Memberikan edukasi pada ibu untuk


makanan. memperkenalkan berbagai jenis
makanan pada anak agar anak tidak
memilih-milih makanan.
 Memberikan edukasi pada ibu untuk
mengetahui apa saja jenis makanan yang
disukai oleh anaknya
6. Ibu tidak mengetahui  Memberikan edukasi kepada pasien dan
dampak dari anak yang keluarga agar mencuci tangan dan kaki
berstatus gizi buruk. setelah aktivitas terutama di luar rumah,

10
selalu menggunakan alas kaki ketika
keluar rumah karena tangan dan kaki
yang kotor dapat membawa kuman ke
dalam rumah, sehingga dapat
menginfeksi bagian kaki yang terluka
akibat garukan.
 Memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga agar menghilangkan kebiasaan
jarang mandi sore, karena mandi sore
berguna untuk membersihkan kuman-
kuman dari tubuh setelah seharian
melakukan aktivitas dan harus rutin
mandi minimal 2 kali sehari.
 Memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga agar rutin mandi dengan
menggunakan sabun dan bisa
menggunakan kain untuk menggosok
tubuh pada saat mandi.
7. Tingkat pengetahuan  Memberikan edukasi kepada keluarga
pasien dan keluarga pasien agar merapikan rumah dan
sangat minim mengenai menjaga kebersihan rumah, merapikan
penyakit yang diderita, perabotan rumah, agar tungau tidak
terutama bahwa penyakit bersarang di dalam rumah, terutama
tersebut dipengaruhi tungau (Sarcoptes scabei) serta
pola makan dan menambah ventilasi di dalam rumah,
kebersihan lingkungan membuka jendela yang ada agar dapat
serta membutuhkan terjadi pertukaran udara di dalam rumah
pemantauan yang rutin serta sinar matahari dapat masuk ke
dalam proses dalam rumah, sehingga tungau yang
penyembuhan. bersarang di dalam rumah dapat
berkurang.

11
8. Personal Hygiene yang  Memberikan edukasi kepada keluarga
buruk, terlihat dari tidak pasien bahwa salah satu kunci
adanya kebiasaan keberhasilan pengobatan adalah
mencuci tangan dan kaki kepatuhan berobat. Sehingga keluarga
setelah aktivitas luar pasien harus memiliki kesadaran diri dan
rumah, serta sering anggota keluarga lain juga harus
aktivitas keluar rumah membantu jalannya pengobatan.
tanpa alas kaki terutama Dianjurkan kepada keluarga pasien
saat bermain. untuk membuat jadwal rutin kontrol
minimal seminggu sekali. Sehingga jika
jadwal rutin telah direncanakan, pada
hari tersebut penggunaan kendaraan
harus lebih diprioritaskan oleh suami
pasien untuk dapat mengantarkan pasien
berobat.
Kesadaran orang tua 
pasien akan kesehatan
lingkungan yang masih
buruk, terlihat dari
keadaan di dalam rumah
yang gelap, pengap serta
lembab karena
merupakan daerah yang
sering mengalami banjir.
Kurangnya kebersihan di
dalam rumah terlihat
dari perabotan di dalam
rumah yang berantakan.
Kepatuhan berobat 
untuk kontrol dan
mengambil makanan

12
tambahan yang masih
rendah. Hal ini terutama
disebabkan ayah pasien
yang bekerja di luar kota
dan ibu yang tidak
mempunyai kendaraan
serta lingkungan yang
sering banjir, sehingga
pasien & keluarga
kesulitan pergi ke
puskesmas. Hal ini
membuat ibu pasien
malas untuk kontrol
ulang dan mengambil
makanan tambahan yang
telah disediakan di
puskesmas.

Follow Up tanggal 20 Maret 2018


N Masalah yang masih Perkembangan dalam Bentuk pembinaan/
O ditemukan pembinaan yang contoh dan hal lain
sebelumnya yang diberikan
1. Bintil kemerahan  Bintil kemerahan  Pemberian bantuan
yang terasa gatal pada belum ada berkurang. pengobatan berupa
sela-sela jari tangan  Gatal sudah dirasakan salep Permetrin 5%

13
dan pada pergelangan berkurang. dan menghentikan
kaki kanan dan kiri. penggunaan salep 2-4,
serta memberikan
penjelasan mengenai
cara penggunaan
salep Permetrin 5%.
2. Luka akibat garukan  Luka akibat garukan  Pemberian edukasi
pada kaki kiri dan sudah mulai kembali untuk
kanan. mengering, tidak lagi mengingatkan dan
terdapat darah dan mengawasi bahwa
nanah hindari menggaruk
bagian yang gatal dan
tetap menjaga
kebersihan diri seperti
yang telah dianjurkan
sebelumnya serta
tetap rutin
menggunakan obat
yang diberikan.
 Memberikan edukasi
agar dapat memotong
kuku jari tangan dan
kaki, terutama kuku
jari tangan untuk
meminimalisir
terjadinya luka
apabila tidak sadar
menggaruk bagian
yang gatal.
3. Tidur terganggu  Tidur pada malam  Edukasi agar tetap
karena gatal lebih hari tidak lagi rutin konsumsi obat

14
terasa pada malam terganggu. yang telah diberikan
hari. serta membersihkan
alas tidur sebelum
tidur.
4. Ibu dan saudara laki-  Bintil kemerahan  Pemberian bantuan
laki pasien yang belum ada berkurang. pengobatan berupa
masih berusia 3 tahun  Gatal sudah dirasakan salep Permetrin 5%
juga mengalami berkurang. dan menghentikan
keluhan bintil penggunaan salep 2-4,
kemerahan yang gatal serta memberikan
pada bagian tangan penjelasan mengenai
dan kaki. cara penggunaan
salep Permetrin 5%.
5. Tingkat pengetahuan  Keluarga pasien telah  Pemberian sesi tanya
pasien dan keluarga mengetahui mengenai jawab dan diskusi saat
sangat minim gambaran penyebab kunjungan kedua,
mengenai penyakit dan faktor risiko mengenai hal-hal apa
yang diderita, penyakit yang diderita saja yang masih
terutama bahwa dan hal yang dapat belum dimengerti
penyakit tersebut memperburuk mengenai penyakit
sangat di pengaruhi perjalanan penyakit pasien.
personal hygiene dan pasien.
kebersihan lingkungan
serta membutuhkan
pengobatan yang rutin
dan akan sulit sembuh
jika tidak rutin
diobati.

6. Personal Hygiene  Pihak keluarga  Memberi dukungan


yang buruk, terlihat kesulitan menerapkan moril dan edukasi
dari tidak adanya kebiasaan mencuci kepada pasien dan

15
kebiasaan mencuci tangan dan kaki serta keluarga, bahwa
tangan dan kaki pemakaian alas kaki perubahan pola hidup
setelah aktivitas luar saat keluar rumah memang membutuh-
rumah, serta sering secara rutin karena kan waktu bertahap,
aktivitas keluar rumah menurut pengakuan dan dilakukan sedikit
tanpa alas kaki keluarga, pasien demi sedikit.
terutama saat bermain, merupakan seorang  Anjurkan keluarga
serta kebiasaan pasien anak yang sangat aktif pasien untuk tetap
yang jarang mandi dan sulit mendengar- melakukan upaya
pada sore hari. kan nasihat dari perbaikan personal
keluarga, namun hygiene tidak hanya
keluarga telah pada pasien namun
menerapkan wajib juga pada setiap
mandi sore setelah anggota keluarga
aktivitas dari luar yang lain.
rumah.
7. Kesadaran pasien  Keadaan rumah sudah  Memberikan
akan kesehatan mulai dirapihkan dan dukungan moril dan
lingkungan yang ditata, jendela dan edukasi untuk tetap
masih buruk, terlihat ventilasi dibuka melakukan serta
dari keadaan di dalam membuat banyak meningkatkan upaya
rumah yang gelap, pertukaran udara dan perbaikan kebersihan
pengap serta lembab sinar matahari masuk lingkungan di rumah
karena kurangnya sehingga kelembaban pasien.
ventilasi dan rumah cukup
pencahayaan di dalam berkurang.
rumah. Kurangnya
kebersihan di dalam
rumah terlihat dari
perabotan di dalam
rumah yang

16
berantakan dan lantai
yang berdebu.

8. Kepatuhan berobat  Pasien masih belum  Kembali memberikan


untuk kontrol dan kontrol kembali ke edukasi kepada pasien
mengambil obat yang Puskesmas karena bahwa selain menjaga
masih rendah. Hal ini tidak ada kendaraan. kebersihan diri dan
terutama disebabkan lingkungan salah satu
keluarga pasien kunci keberhasilan
hanya memiliki pengobatan adalah
kendaraan pribadi kepatuhan berobat.
berupa sebuah sepeda
motor, sehingga
pasien dan keluarga
kesulitan pergi ke
puskesmas jika ayah
pasien sedang pergi
bekerja, sehingga
harus naik kendaraan
umum. Hal ini
membuat pasien
malas untuk kontrol
ulang dan mengambil
obat.

Follow Up tanggal 26 maret 2018 (diare)


N Masalah yang masih Perkembangan dalam Bentuk pembinaan/
O ditemukan pembinaan yang contoh dan hal lain
sebelumnya yang diberikan
1. Bintil kemerahan  Bintil kemerahan  Memberikan edukasi
yang terasa gatal pada sudah mulai menipis, untuk terus rutin

17
sela-sela jari tangan  Keluhan gatal sudah menggunakan obat
dan pada pergelangan berkurang. yang sudah diberikan
kaki kanan dan kiri.

2. Luka akibat garukan  Luka sudah mulai  Memberikan edukasi


pada kaki kiri dan mengering dan agar tidak melakukan
kanan. berubah menjadi manipulasi atau
berwarna kehitaman menggaruk bagian
luka yang sudah
mengering.
3. Ibu dan saudara laki-  Keluhan bintil  Memberikan edukasi
laki pasien yang kemerahan sudah agar tidak banyak
masih berusia 3 tahun mulai menipis. menggaruk bagian
juga mengalami  Keluhan gatal sudah yang gatal.
keluhan bintil berkurang.  Tetap rutin
kemerahan yang menggunakan obat
terasa gatal pada yang diberikan.
bagian tangan dan
kaki.

5. Personal Hygiene  Membiasakan diri  Kembali memberikan


yang buruk, terlihat untuk mandi sore edukasi kepada pasien
dari tidak adanya sudah mulai dan keluarga bahwa
kebiasaan mencuci dilakukan. perubahan pola hidup
tangan dan kaki  Pasien masih memang membutuh-
setelah beraktivitas di kesulitan kan waktu bertahap,
luar rumah, serta membiasakan diri dan dilakukan sedikit
sering aktivitas keluar mencuci tangan dan demi sedikit.
rumah tanpa alas kaki kaki setelah  Memberikan edukasi
terutama saat bermain, beraktivitas di luar agar tetap melakukan
serta kebiasaan pasien rumah dan upaya perbaikan
yang jarang mandi menggunakan alas personal hygiene
pada sore hari. kaki pada saat keluar tidak hanya pada

18
rumah mengingat usia pasien namun juga
pasien yang masih pada setiap anggota
anak-anak dan sangat keluarga yang lain
aktif sehingga sulit
untuk mendengarkan
nasihat namun
keluarga pasien terus
memberikan nasihat
kepada pasien.
6. Kepatuhan berobat  Pasien sudah kontrol  Memberikan edukasi
untuk kontrol dan kembali ke agar rutin
mengambil obat yang Puskesmas menggunakan obat
masih rendah. Hal ini yang diberikan di
terutama disebabkan puskesmas.
keluarga pasien hanya
memiliki kendaraan
pribadi berupa sebuah
sepeda motor,
sehingga pasien &
keluarga kesulitan
pergi ke puskesmas
jika ayah pasien
sedang pergi bekerja,
sehingga harus naik
kendaraan umum. Hal
ini membuat pasien
malas untuk kontrol
ulang dan mengambil
obat.

19
Follow Up tanggal 31 Maret 2018
N Masalah yang masih Perkembangan dalam Bentuk pembinaan/
O ditemukan pembinaan yang contoh dan hal lain
sebelumnya yang diberikan
1. Bintil kemerahan  Bintil kemerahan  Memberikan edukasi
yang terasa gatal pada sudah menipis, kepada pasien dan
sela-sela jari tangan  Keluhan rasa gatal keluarga agar tetap
dan pada pergelangan sudah berkurang. rutin menggunakan
kaki kanan dan kiri. obat yang sudah
diberikan hingga
bintil kemerahan
benar-benar hilang.
 Memberikan edukasi
kepada pasien dan
keluarga untuk
menghindari garukan
yang bertujuan untuk
menghindari luka.
2. Luka akibat garukan  Luka sudah mulai  Memberikan edukasi
pada kaki kiri dan mengering dan agar tidak
kanan. mengelupas memanipulasi atau
menggaruk bagian
luka yang sudah
mengering, biarkan
luka mengelupas
sendiri.
 Jelaskan bahwa jika
luka bekas garukan
membutuhkan waktu
penyembuhan yang
tidak sebentar,

20
sehingga anjurkan
anak untuk cukup
makan bergizi. Dan
jika bekas luka di
kemudian hari
menjadi aktif
kembali, agar segera
kontrol ke Puskesmas
karena dapat
dipertimbangkan
pemberian antibiotik.
3. Ibu dan saudara laki-  Keluhan bintil  Memberikan edukasi
laki pasien yang kemerahan yang agar tetap
masih berusia 3 tahun terasa gatal yang melanjutkan
juga mengalami dialami ibu dan menggunakan obat
keluhan bintil saudara laki-laki yang sudah diberikan
kemerahan yang pasien sudah hingga bintil
terasa gatal pada berkurang dan hampir kemerahan benar-
bagian tangan dan hilang. benar hilang.
kaki kanan dan kiri.

4. Personal Hygiene  Pasien sudah mulai  Memberikan edukasi


yang buruk, terlihat membiasakan diri kepada keluarga
dari tidak adanya mencuci tangan dan pasien agar tetap
kebiasaan mencuci kaki setelah aktivitas melakukan upaya
tangan dan kaki luar rumah, serta perbaikan personal
setelah aktivitas luar memakai alas kaki hygiene dan terus
rumah, serta sering terutama saat bermain mengingatkan pasien
aktivitas keluar rumah walaupun masih harus agar dapat terbiasa.
tanpa alas kaki terus diingatkan oleh
terutama saat bermain. keluarga pasien.
Follow up tanggal 02 Maret 2018

21
4. Ibu tidak memantau  Memberikan edukasi pada ibu pasien
perkembangan berat untuk control rutin minimal ke
badan anak, baik posyandu setiap satu bulan sekali
melalui posyandu untuk mengontrol tumbuh kembang
maupun puskesmas. anak sesuai dengan usinya.

Personal Hygiene yang  Memberikan edukasi kepada keluarga


buruk, terlihat dari tidak pasien bahwa salah satu kunci
adanya kebiasaan keberhasilan pengobatan adalah
mencuci tangan dan kaki kepatuhan berobat. Sehingga keluarga
setelah aktivitas luar pasien harus memiliki kesadaran diri dan
rumah, serta sering anggota keluarga lain juga harus
aktivitas keluar rumah membantu jalannya pengobatan.
tanpa alas kaki terutama Dianjurkan kepada keluarga pasien
saat bermain. untuk membuat jadwal rutin kontrol
minimal seminggu sekali. Sehingga jika
jadwal rutin telah direncanakan, pada
hari tersebut penggunaan kendaraan
harus lebih diprioritaskan oleh suami
pasien untuk dapat mengantarkan pasien
berobat.
Kesadaran orang tua 
pasien akan kesehatan
lingkungan yang masih
buruk, terlihat dari
keadaan di dalam rumah
yang gelap, pengap serta
lembab karena
merupakan daerah yang
sering mengalami banjir.
Kurangnya kebersihan di

22
dalam rumah terlihat
dari perabotan di dalam
rumah yang berantakan.
Kepatuhan berobat 
untuk kontrol dan
mengambil makanan
tambahan yang masih
rendah. Hal ini terutama
disebabkan ayah pasien
yang bekerja di luar kota
dan ibu yang tidak
mempunyai kendaraan
serta lingkungan yang
sering banjir, sehingga
pasien & keluarga
kesulitan pergi ke
puskesmas. Hal ini
membuat ibu pasien
malas untuk kontrol
ulang dan mengambil
makanan tambahan yang
telah disediakan di
puskesmas.

Follow Up tanggal 05 Maret 2018


Kepatuhan berobat 
untuk kontrol dan
mengambil makanan
tambahan yang masih
rendah. Hal ini

23
terutama disebabkan
ayah pasien yang
bekerja di luar kota
dan ibu yang tidak
mempunyai kendaraan
serta lingkungan yang
sering banjir, sehingga
pasien & keluarga
kesulitan pergi ke
puskesmas. Hal ini
membuat ibu pasien
malas untuk kontrol
ulang dan mengambil
makanan tambahan
yang telah disediakan
di puskesmas.

LAMPIRAN
Kunjungan Pertama, 7 Februari 2018
Keadaan Awal Pasien
Foto Kunjungan Pertama

24
Foto Kunjungan Kedua

25
Foto Kunjungan Ketiga
Foto Kunjungan Keempat
Foto Kunjungan Kelima

26

Anda mungkin juga menyukai