Anda di halaman 1dari 5

Materi menganalisa gangguan pada busi

a. Busi (Spark Plug)


Busi merupakan media untuk meloncatkan bunga api untuk membakar campuran udara dan bahan
bakar pada akhir langkah kompresi. Busi mempunyai dua elektroda yakni elektroda tengah (elektroda
positif) yang dihubungkan ke terminal busi dan elektroda samping (elektroda negatif) yang dihubungkan
ke badan busi sebagai massa. Antara kedua elektroda tersebut terdapat celah untuk meloncatkan bunga
api. Tegangan tinggi yang terinduksi pada koil akan dialirkan pada distributor, kabel tegangan tinggi, busi
(elektroda tengah busi), dan melalui celah busi dialirkan ke elektroda massa. Suatu hal yang perlu diingat
bahwa saat arus melompati celah busi, percikan api akan terbangkit, inilah tujuan akhir dari system
pengapian.

Bagian-bagian
1. Terminal
2. Rumah busi
3. Isolator
4. Elektrode ( paduan nikel )
5. Perintang rambatan arus
6. Rongga pemanas
7. Elektrode massa ( paduan nikel )
8. Cincin perapat
9. Celah electrode
10. Baut sambungan
11. Cincin perapat
12. Penghantar

 Isolalator Keramik
Fungsi busi bagian insulator keramik ini adalah untuk memegang elektroda tengah. Tidak hanya itu,
namun juga berfungsi sebagai insulator antara elektroda tengah dengan rumah atau casing.Nantinya
akan ada gelombang yang dibuat di permukaan insulator keramik yang mana hal ini akan berguna
untuk memperpanjang jarak permukaan dimana antara terminal dengan rumah atau casing. Hal ini
dilakukan agar tidak terjadinya loncatan bunga api tegangan tinggi.Insulator keramik ini terbuat dari
poeselen alumunium murni dimana bahan ini mempunyai daya tahan akan panas yang sangat baik.
Sehingga tidak heran bahan ini digunakan untuk bahan yang akan digunakan nanti pada salah satu
bagian keramik.
 Rumah atau Casing Fungsi dari rumah atau casing ini adalah untuk bisa melindungi atau
menyangga insulator keramik. Tidak hanya itu, rumah atau casing ini bisa digunakan sebagai
penahan busi daripada mesin.
 Elektroda
Bagian elektroda ini terdiri atas beberapa komponen-komponen yang menyusunnya, antara lain:
1. Sumbu pusat: berfungsi untuk mengalirkan arus dan juga meradiasikan panas yang dikeluarkan
oleh elektroda.
2. Seal kaca: berfungsi sebagai pembuat kerapatan antara insulator keramik dan juga sumbu
pusat.
3. Inti tembaga: berfungsi sebagai perambat panas dari elektroda dan juga ujung insulator supaya
bisa cepat dingin.
4. Elektroda tengah: berfungsi sebagai pembangkit loncatan bunga api

b. Jenis Busi Motor  & Fungsinya


Pemakaian busi panas dan digin harus disesuaikan dengan jenis motor yang memakainya. Hal ini
sangat penting agar fungsi busi motor tersebut dapat bekerja secara optimal. Nah untuk
mengetahui seperti apa perbedaannya, silahkan simak informasi berikut

 Busi Panas
Yang membedakan antara busi panas dan busi digin adalah panjang insulatornya. Busi panas memiliki
insulator lebih panjang sehingga dapat menyimpan panas lebih lama dan dapat menyebabkan
temperatur busi cepat naik. Busi jenis ini cocok digunakan untuk kendaraan berkecepatan rendah,
seperti motor standar bawaan pabrik.
 Busi Dingin
Kelebihan busi digin adalah memiliki insulator lebih pendek yang membuatnya lebih cepat melepas
panas dan mudah menjadi dingin. Alhasil busi ini sangat cocok untuk motor berkecepatan tinggi,
terutama untuk mesin motor yang sudah diupgrade atau bore-up. Nah apabila motor bore-up memakai
busi panas, maka akan membuat mesin mengalami overheat dan performanya menjadi turun

c. Permukaan muka busi


Permukaan muka busi menunjukkan kondisi operasi mesin dan busi
1. Normal
Isolator berwarna kuning atau coklat muda Puncak isolator bersih, permukaan rumah isolator
kotor berwarna coklat muda atau abu – abu
Penyebabnya :
 Kondisi kerja mesinbaik
 Pemakaian busi dengan nilai panas yang tepat

2. Terbakar
Elektrode terbakar, pada permukaan kaki isolator ada partikel-partikel kecil mengkilat yang
menempel Isolator berwarna putih ataukuning
Penyebab :
 Nilai oktan bensin terlalu rendah
 Campuran terlalu kurus Knoking ( detonasi )
 Saat pengapian terlalu awal
 Tipe busi yang terlalu panas
3. Berkerak karena oli
Kaki isolator dan elektroda sangat kotor. Warna kotoran coklat
Penyebab :
 Cincin torak aus
 Penghantar katup aus
 Pengisapan oli melalui sistem ventilasi karter

4. Berkerak karbon / jelaga


Kaki isolator,elektroda-elektroda, rumah busi berkerak jelaga
Penyebab :
 Campuran terlalu kaya
 Tipe busi yang terlalu dingin

5. Isolator retak
Penyebab :
 Jatuh
 Kelemahan bahan
 Bunga api dapat meloncat dari isolator langsung ke massa
Celah elektroda busi dan tegangan pengapian
Celah elektroda busi mempengaruhi kebutuhan tegangan pengapian
 Celah elektroda besar tegangan pengapian besar
 Celah elektroda kecil tegangan pengapian kecil

Grafik hubungan tegangan pengapian dengan celah busi

Contoh:
Pada tekanan campuran 1000 kpa ( 10 bar )
 Celah elektrode 0,6 mm tegangan pengapian 12,5 kv
 Celah elektrode 0,8 mm tegangan pengapian 15 kv
 Celah elektrode 1 mm tegangan pengapian 17,5 kv

d. Penyebab Kerusakan Busi Motor

Sama halnya dengan komponen mesin lainnya, busi juga memiliki masa pakai. Rata-rata usia busi
pada motor antara 8.000 sampai 10.000 km. Namun sering kali busi mengalami kerusakan
dikarenakan beberapa faktor berikut ini.

1. Salah satu penyebab kerusakan busi yang utama adalah pemasangan yang kurang tepat.
Biasanya hal ini terjadi karena pemasangan busi terlalu longgar yang disebabkan oleh ulir busi
sudah mengalami kerusakan. Apabila masalah tersebut terjadi, maka bisa menyebabkan tenaga
motor menjadi ngempos atau kurang bertenaga.
2. Kebocoran kompresi mesin juga bisa membuat busi cepat mati. Pasalnya kebocoran tersebut
akan menyebabkan hilangnya tekanan pada ruang pembakaran mesin yang otomatis
menyebabkan pembakaran bekerja kurang maksimal.
3. Penyebab kerusakan busi motor selanjutnya adalah karena setelah bahan bakar yang kurang
sesuai, sehingga menyebabkan busi terlalu banyak disiram bensin. Hal ini juga menyebabkan
konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros dan apabila dibiarkan saja, maka berakibat busi mati.
4. Korsleting pada jalur pengapian juga bisa berakibat busi cepat rusak. Tak hanya busi, komponen
pengapian lainnya, seperti CDI, Koil, dan Spul juga bisa mengalami kerusakan dikarenakan
korsleting
e. Langkah perawatan busi
Perawatan pada busi juga sangat penting untuk menjaga tenaga motor sehingga tidak ngempos
alias kurang bertenaga. Terlebih Elektroda di dalam busi akan aus terbakar sedikit demi sedikit
sehingga mengakibatkan permukaan kepala busi mengalami pengendapan arang yang
disebabkan oleh pembakaran secara terus menerus. Nah agar busi tidak cepat rusak, maka lebih
baik masbro mengikuti langkah-langkah perawatan busi motor berikut ini.

1. Langkah pertama dalam merawat busi adalah melepaskan busi dari kepala silinder. Namun
sebelum itu, lepaskan terlebih dahulu kepala kabel busi.
2. Setelah busi terlepas akan terlihat timbunan arang yang menyebabkan penghambatan percikan
bunga api.
3. Silahkan bersihkan arang tersebut sehingga tidak akan menghambat pembakaran mesin.
4. Jika elektroda pada bagian busi sudah aus terbakar maka lebih baik segera menggantinya
dengan yang baru atau bisa juga melakukan penyetelan ulang dengan alat bernama feeler
gauge. Namun kami sendiri lebih memilih membeli busi baru agar kondisinya tetap prima.
5. Apabila memutuskan membeli busi baru, maka harus disesuaikan dengan spesifikasi mesin
motor. Masbro bisa memilih busi panas atau busi dingin dari berbagai merek, seperti Brisk, NGK,
dll.
6. Saat memutuskan membeli busi baru, maka kita harus memperhatikan ukuran ulirnya. Jika
ukurannya terlalu pendek maka arang akan menutupi ulir lubang busi, sehingga akan
menyebabkan busi motor cepat rusak.
7. Jika kondisi busi masih layak pakai dan sudah dibersihkan, maka langkah selanjutnya tinggal
memasang busi dan mengecangkannya ke kepala silinder.

Anda mungkin juga menyukai