KOSEP MEDIS
A. Pengertian
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhan nya guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya. Defisit perawatan diri
adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri
(kebersihandiri, berhias, makan, toileting), ( Herdman, 2012)
Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang
mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi
aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi (hygiene),
berpakaian/berhias, makan dan BAB/BAK (toileting). (Farida dan Yudi
Hartono, 2010)
Kurangnya perawatan diri pada pasien gangguan jiwa terjadi akibat
adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan
aktivitas perawatan diri menurun, seperti merawat kebersihan diri, makan
secara mandiri, berhias diri secara mandiri, dan toileting. (Farida dan Yudi
Hartono, 2010)
B. Proses Terjadinya Masalah
Hal-hal yang dapat mempengaruhi terjadinya deficit perawatan diri, meliputi
1. Faktor prediposisi
a. Biologis : penyakit fisik dan mental yang menyebabkan pasien tidak
mampu melakukan perawatan diri dan faktor herediter
b. Psikologis : factor perkembangan dimana keluarga terlalu melindungi
dan memanjakan pasien sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
Kemampuan realitas turun. Pasien gangguan jiwa dengan
kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian
dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
c. Sosial : kurang dukungan dan situasi lingkungan mempengaruhi
kemampuan dalam perawatan diri. ( Herdman, 2012)
2. Faktor presipitasi
Faktor presiptasi yang dapat menimbulkan deficit perawatan diri
adalah penurunan motivasi, kerusakan kognitif atau persepsi, cemas,
lelah, lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu
kurang mampu melakukan perawatan diri. ( Herdman, 2012)
C. Tanda Dan Gejala
Tanda dan gejala defisit perawatan diri dapat dinilai dari pernyataan
pasien tentang kebersihan diri, berdandan dan berpakaian, makan dan minum,
BAB dan BAK dan didukung dengan data hasil observasi
1. Data subjektif
Pasien mengatakan tentang :
a. Malas mandi
b. Tidak mau menyisir rambut
c. Tidak mau menggosok gigi
d. Tidak mau memotong kuku
e. Tidak mau berhias/ berdandan
f. Tidak bisa / tidak mau menggunakan alat mandi / kebersihan diri
g. Tidak menggunakan alat makan dan minum saat makan dan minum
h. BAB dan BAK sembarangan
i. Tidak membersihkan diri dan tempat BAB dan BAK setelah BAB
dan BAK
j. Tidak mengetahui cara perawatan diri yang benar (Keliat, B. A. dkk,
2011)
2. Data objektif
a. Badan bau, kotor, berdaki, rambut kotor, gigi kotor, kuku panjang,
tidak menggunakan alat-alat mandi,tidak mandi dengan benar
b. Rambut kusut, berantakan, kumis dan jenggot tidak rapi,pakaian tidak
rapi, tidak mampu berdandan, memilih, mengambil, dan memakai
pakaian, memakai sandal, sepatu, memakai resleting, memakai
barang-barang yang perlu dalam berpakaian, melepas barang-barang
yang perlu dalam berpakaian.
c. Makan dan minum sembarangan, berceceran , tidak menggunakan alat
makan, tidak mampu ( menyiapkan makanan , memindahkan makanan
ke alat makan, memegang alat makan, membawa makanan dari piring
ke mulut, mengunyah, menelan makanan secara aman ,
menyelesaikan makan).
d. BAB dan BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri setelah
BAB dan BAK, tidak mampu ( menjaga kebersihan toilet, menyiram
toilet.) (Keliat, B. A. dkk, 2011)
D. Mekanisme Koping
Mekanisme koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi
stressor meliputi status social ekonomi, keluarga, jaringan interpersonal,
organisasi yang dinaungi oleh lingkungan sosial yang lebih luas, juga
menggunakan kreativitas untuk
mengekspresikan stress interpersonal seperti kesenian, musik, atau tulisan
(Yusuf, Ah, dkk, 2015)
E. Pohon Masalah
Efek : Gangguan pemeliharaan kesehatan
Kerja
““Apakah Tono suka bercukur ?Berapa hari sekali bercukur ?”Alatnya apa saja
Tono? Yah bagus sekali Tono sudah menyebutkan dengan baik.
“ Mari latihan bercukur pak? Benar sekali jadi langkah-langkah untuk bercukur :
Siapkan alat cukur yang aman , Siapkan krim cukur (atau busa sabun mandi),
Sekarang oleskan krim pada kumis/jenggot yang akan dicukur secara merata.,Cukur
perlahan-lahan dari atas ke bawah, atau ke arah samping sampai bersih.Bersihkan
tempat yang telah dicukur menggunakan handuk /kain bersih atau tissue. Iya bagus
sekali. Nah, alat-alat dibersihkan dengan kain bersih atau tissue. Yah bagus sekali.
Bagaimana rasanya sudah bercukur ?Lebih bersih, Tono kita sudah latihan bercukur
sekarang apa yang sudah kita lakukan, kita masukkan kedalam jadwal, berapa hari
sekali Tono bercukur ? Dua hari sekali yah, harinya apa saja Tono? Selasa dan
jumat. Waktunyapagi, pagiatausore? Jamberapa Tono?Jadi Tono bisa
tulisdijadwalhariansetiapselasa dan jumatjam 8 pagi Tono bercukur.
Terminasi
“Bagaimana perasaan Tono setelah kita latihan cara bercukur”.
“Coba Tono, sebutkan cara bercukur, Bagus sekali, Tono sudah menyebutkan
dengan baik “Selanjutnya jangan lupa Tono untuk melakukan sesuai jadwal yah
,Mandi 2x sehari ini dilakukan sendiri yah, gosok gigi 2x sehari juga, keramas sudah
1x per minggu mandiri yah Tono, gunting kuku seminggu 1x per minggu, ganti
baju dan menyisir rambut sehabis mandi , bercukur berapakali seminggu Tono? Yah
bena rsekali, dua kali seminggu Tono harus bercukur.
“Minggu depan hari selasa kita akan ketemu lagi untuk membicarakan dan
kebutuhan dan latihan cara makan dan minum yang benar. Saya akan datang jam 9
pagi”.Baiklah Tono, sekarang saya permiso dulu, selamat pagi
Farida dan Yudi Hartono. 2011. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.
Yusuf, Ah, dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa.Jakarta: Salemba
Medika.
LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN JIWA
DEFISIT PERAWATAN DIRI
OLEH:
( ) ( )