Proposal Penelitian
Oleh :
NIM. 17040704060
JURUSAN HUKUM
2019
Daftar isi
BAB 1 Pendahuluan 3
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 7
E. Kerangka Berfikir 7
F. Metode Penelitian 8
`1. Pendekatan Penelitian 8
A. Latar Belakang
2
Perkembangan zaman millenial semakin dinamis dan unik, sehingga
peraturan perundang-undangan juga harus mengikuti pekermbangan zaman agar
perkembangan negara tetap stabil dan kondusif. Hampir seluruh penduduk dunia
masing-masing sudah terkoneksi dengan internet dunia maya atau sosmed seperti
Instagram, youtube, facebook ,twitter dan lain-lain, sehingga kita dimudahkan
dengan teknologi yang seolah-olah membuat kita merasakan indahnya dunia di
tempat lain tanpa diharuskan untuk pergi kesana. Dengan kebebasan tersebut, juga
perlu dipahami terkait kebijakan dalam menggunakan internet agar tidak
menimbulkan kejahatan online atau disebut sebagai cybercrime.
(2) sebagai prasarana bagi pergerakan manusia dan/atau barang yang timbul akibat
adanya kegiatan di daerah perkotaan tersebut.3
Oleh karena itu, para pengembang aplikasi mobile bersaing memberikan berbagai
inovasi untuk memudahkan para konsumen dalam menggunakan jasa transportasi
melalui pemesanan secara online jenis jasa yang diperlukan hanya melalui aplikasi
di smartphone mereka. Perushaan penyedia layanan jasa transportasi online yang
ada di Indonesia adalah Go-jek, Uber dan Grab yang masing-masing terdiri dari
kendaraan roda dua (R2) dan roda empat (R4). 4 Sehingga perkembangan regulasi
baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah(melalui otonomi daerah)
perlu segera dipercepat dan dituntaskan.
3
atribut dari Negara dan bukan atribut dari bagian-bagian Negara seperti Gemeente,
Provincie dan sebagainya.6 Dalam hal pemberian otonomi kepada daerah tentu
berimplikasi pada berhaknya tiap-tiap daerah dalam mengurus dan mengatur
sendiri pemerintahan daerah secara otonom atau mandiri, salah satu implikasi yang
menjadi titik berat disini adalah di mana daerah diberi hak untuk membentuk dan
menetapkan Peraturan daerah (selanjutnya disebut Perda) dan peraturan-peraturan
lain untuk melaksanakan otonomi daerah.
Rilisnya aplikasi pertama ojek Online yaitu Gojek telah dirilis pada tahun
2011, namun popularitasnya baru setelah tahun 2015 sejak dirilisnya aplikasi Gojek
untuk sistem android dan IOS. Tidak lama kemudian, muncul perusahaan lain yang
sejenis sebagai rival dalam dunia bisnis. Hingga kini, semakin marak pengemudi
Ojek Online di Indonesia dikarenakan minat dan pandangan masyarakat terhadap
ojek online sangat positif. Cara menggunakan layanan ini sudah dikemas dalam
sebuah aplikasi yang harus didownload pada smartphone pengguna. Kemudian
pemesanan dan pembayarannya pun sangat praktis. Standart tarif sudah ada
sebelum pemesanan dilakukan yang dihitung per kilometer. Besarnya biaya
perjalanan akan muncul sesuai dengan jarak yang ditempuh dari tempat
penjemputan hingga ke tujuan. Fasilitas lain yang menjadi andalan jasa transportasi
online R2 adalah sudah tersedianya helm berstandart Nasional Indonesia dan
masker sebagai pelindung hidung. Sedangkan untuk R4 karena kendaraan pribadi
yang digunakan, dapat dipastikan nyaman karena fasilitasnya lengkap, seperti
sabuk pengaman, AC dan audio. Tarif yang ditetapkan juga relatif lebih murah jika
dibandingkan dengan transportasi konvensional. Sehingga masyarakat lebih
6
M Nur Sholikin, dkk, Laporan Kajian Implementasi Pengawasan Perda Oleh Pemerintah Dan
Mahkamah Agung, Pusat Kajian Hukum Dan Kebijakan Indonesia, 2011. hlm. 9.
7
Endang Wahyusetyawati, Dilema Pengaturan Transportasi Online, RechtsVinding Online,i 2017.
Hlm. 1
4
antusias menggunakan transportasi berbasis online ini dibanding transportasi
konvensional. Seperti yang dikatakan Rahardjo Adisasmita, khususnya mengenai
pemindahan barang-barang, kualitas jasa transportasi barang harus dilaksanakan
secara efektif dan efisien dengan cara lancar/cepat, aman, teratur, bertanggung
jawab, dan murah.
Sepak terjang aplikasi ojek online dalam karirnya, sempat terjadi penolakan
dari komunitas/ pihak penyedia ojek tradisional atau konvensional karena
dianggap telah mengambil pelanggannya. Hal itu sempat terjadi kericuhan selama
beberapa bulan. Hingga akhirnya Pemerintah turun tangan dengan melakukan
mediasi antara pihak ojek online dengan ojek tradisional. Hasil dari mediasi
tersebut ialah ojek online masih boleh beroperasi asalkan tidak boleh mencari
penumpang di area yang tidak diperbolehkan.
5
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 118 Tahun 2018 mengenai taksi online,
Gubernur diberikan kewenangan untuk menentukan tarif batas atas dan tarif batas
bawah.9
Jadi, dalam Permenhub No. 12 tahun 2019 ini masih terdapat kekurangan
dan kejanggalan. Dalam peraturan ini masih perlu banyak dikaji, misalnya
mengenai hubungan antara perusahaan aplikasi dan driver yang masih berstatus
mitra, yang bukan merupakan perjanjian kerja, sehingga keterikatan dan
perlindungan dari perusahaan aplikasi kepada driver maupun konsumen belum
terjamin, berbeda dengan perusahaan transportasi lain yang sudah lama berjalan
seperti KAI. Kejanggalan yang lain terdapat pada pasal 19 yang berbunyi :
Di pasal tersebut tertera bahwa pengawasan akan dilakukan oleh pemerintah dan
atau pemerintah daerah. Wujud dari pengawasan terhadap ojek online masih
belum diatur secara jelas di pasal ini, sehingga perlu dikaji ulang terkait
pengawasan yang diamanahkan kepada pemerintah dan atau pemerintah daerah.
Sehingga perlu tindakan lebih lanjut menanggapi peraturan yang diskresi ini,
sehingga dapat membuahkan hasil jaminan hukum yang kuat terkait adanya
transportasi Ojek Online
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Pengawasan pemerintah daerah terkait ojek online yang diatur
dalam Permenhub No 12. Tahun 2019?
2. Bagaimana kewenangan pemerintah dalam menentukan batas tarif atas dan
bawah terkait ojek online?
C. Tujuan penelitian
1. Mengetahui bentuk-bentuk pengawasan yang dilakukan pemerintah
daerah terkait operasional ojek online yang dimaksud dalam Permenhub
No. 12 Tahun 2019
2. Memahami kewenangan Pemerintah daerah menurut peraturan
perundang-undangan yang terkait dalam menentukan tarif atas dan
bawah suatu jasa Ojek Online
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
Mengetahui dan memahami tentang pengawasan pemerintah daerah
terhadap ojek online yang dimaksud dalam Permenhub No. 12 Tahun
2019.
2. Manfaat praktis
Manfaat praktis bagi masyarakat adalah memberikan pengetahuan
informasi terkait pengawasan pemerintah daerah terhadap ojek online
9
Hukum Online, Payung Hukum Semu Ojek Online Oleh: Bagus Aditya, diakses pada
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5ccfc402b1c4c/payung-hukum-semu-ojek-online-
oleh--bagus-aditya/, tanggal 20 November 2019
6
serta kewenangan pemerintah daerah dalam penentuan tarif aplikasi
yang sesuai dengan tingkat jasa yang diberikan oleh ojek online.
E. Kerangka Berfikir
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan perundang-undangan (statue Approach). Pendekatan
perundangan-undangan adalah pendekatan yang dilakukan dengan
menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut
dengan isu hukum yang ditangani10, dimana menggunakan
peraturan perundang-undangan seperti UUD NRI 1945, UU Lalu
Lintas dan Jalan , UU No. 23 Tahun 2014, Permenhub No 118 Tahun
2018, Permenhub No. 12 Tahun 2019.
Selain menggunakan pendekatan perundang-undangan,
penelitian ini menggunakan pendekatan konsep (Conseptual
Approach) untuk mempertajam analisis penelitian. Pendekatan
10
Peter Mahmud Marzuki,Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2011, hlm 24
7
konsep dilakukan dengan mempelajari pandangan-pandangan dan
doktrin-doktrin yang berkaitan dengan transportasi ojek online.
11
Hezron Sabar Rotua T. dan Dicky E.P., Rekonstruksi Konstitusi Dalam Regional Representative
Dewan Perwakilan Daerah Terhadap Fungsi Legislatif, Surabaya: Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum,
Universitas Negeri Surabaya, 2018. Hlm 269.
8
data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui kegiatan studi
dokumen berupa buku–buku, makalah dan peraturan
perundang-undangan yang berhubungan dengan pengawasan
Pemerintah daerah terkait Ojek Online. The collection of legal
materials is done by literature study method in accordance with the
approach used.12 Pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan
metode studi literatur sesuai dengan pendekatan yang
digunakan.
Daftar Pustaka
Buku
Marzuki, Peter Mahmud. 2011. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Skripsi/Jurnal/Tesis
12
HSR. Tinambunan , H. Widodo and GA. Ahmad, The reconstruction of revocation againts the rights
to vote or to be voted in public post for those who are found guilty in corruption case in Indonesia
from a progressive legal perspective,Surabaya: IOP Conf. Series: Journal of Physics: Conf. Series 953
(2018) 012170. Hlm 2.
9
M. Nur Sholikin, dkk. 2011. "Laporan Kajian Implementasi Pengawasan Perda Oleh
Pemerintah Dan Mahkamah Agung, Pusat Kajian Hukum Dan Kebijakan
Indonesia." 9.
Prasetyo, Hezron Sabar Rotua Tinambunan dan Dicky Eko. 2018. "Rekonstruksi
Konstitusi Dalam Regional Representative Dewan Perwakilan Daerah
Terhadap Fungsi Legislatif." Jurnaal Novum 269.
Website
RI, Ombudsman. 2019. "Aturan Ojol Cacat Hukum, Ombudsman Usul Jokowi
Ajukan Perpu." Jakarta.
Peraturan Perundang-undangan
10
11