POLTEKKES TANJUNGKARANG JURUSAN KEPERAWATAN PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG TAHUN AKADEMIK 2020/2021 A. Pengertian Evidence based practice Evidence based practice merupakan penggabungan bukti yang diperoleh dari hasil penelitian dan praktek klinis ditambah dengan pilihan dari pasien ke dalam keputusan klinis dalam pemberian perawatan yang lebih baik kepada pasien.
B. Model Evidence Decision Based Practice
a) Haynes et al (1996) membuat suatu model keputusan klinis berdasarkan bukti ilmiah. Pada model tersebut, terdapat 4 komponen yang dapat mempengaruhi pengelolaan masalah yang dihadapi pasien, yaitu penguasaan klinis, pilihan pasien terhadap alternatif bentuk perawatan, hasil penelitian klinis, dan sumber-sumber yang tersedia b) Sedangkan Melnyk dan Overholt (2011) membuat suatu model komponen evidence based berdasarkan pengambilan keputusan klinik C. Tujuan Evidence Based Practice Tujuan EBN memberikan data pada perawat praktisi berdasarkan bukti ilmiah agar dapat memberikan perawatan secara efektif dengan menggunakan hasil penelitian yang terbaik, menyelesaikan masalah yang ada di tempat pemberian pelayanan terhadap pasien, mencapai kesempurnaan dalam pemberian asuhan keperawatan dan jaminan standar kualitas dan untuk memicu adanya inovasi (Grinspun, Virani & Bajnok, 2001).
D. Manfaat Evidence Based Practice
1. Menjadi jembatan antara penelitian dan praktik 2. Mengeliminasi penelitian dengan kualitas penelitian yang buruk 3. Mencegah terjadinya informasi yang overload terkait hasil-hasil penelitian 4. Mengeliminasi budaya “practice which is not evidence based”
E. Langkah-Langkah Dalam Evidence Based Practice
Menurut Melnyk dan Overholt (2011), terdapat 7 langkah dalam Evidence Based Practice yaitu : 1. 0 : Menumbuhkan semangat menyelidiki 2. 1 : Menanyakan pertanyaan klinik dengan menggunakan PICO/PICOT format 3. 2 : Mencari dan mengumpulkan bukti-bukti (artikel penelititan) yang paling relevan dengan PICO/PICOT 4. 3 : Melakukan penilaian critis terhadap bukti-bukti (artikel penelititan) 5. 4 : Mengintegrasikan bukti-bukti (artikel penelititan) terbaik dengan salah satu ahli di klinik serta memperhatikan keinginan dan manfaatnya bagi pasien dalam membuat keputusan atau perubahan 6. 5 : Mengevaluasi outcome dari perubahan yang telah diputuskan berdasarkan bukti- bukti. 7. 6 : Menyebarluaskan hasil dari EBP F. Perbedaan Antara Metode Konvensional dengan Evidence Based Practice Penulis menganalisa beberapa perbedaan antara metode konvensional dengan Evidence Based Practice pada tabel dibawah ini : Metode Konvensional Evidence Based Practice ● Menggunakan hasil penelitian ● Mempertimbangkan semua riset ● Diambil secara Random ● Menggunakan hasil riset ● Mendukung tindakan berdasarkan review yg keperawatan terintegrasi ● Kurang systematic ● Dikaitkan dengan keahlian klinik dan sistem nilai dari pasien ● Lebih sistematik systematic
G. Kekekuatan dan Kelemahan Evidence Based Practice
1. Kekuatan a. Memberikan pelayanan yang terbaik b. Menggunakan sumber daya yang terbaik dan terpercaya 2. Kelemahan a. Membatasi autonomi professional
H. Hambatan Penggunaan Evidence Based Practice
1. Karakteristik penelitian 2. Karakteristik perawat 3. Karakteristik profesi keperawatan 4. Keterbatasan akses terhadap literature I. Usaha Yang Dapat Dilakukan Untuk Meningkatkan Evidence Based Practice 1. Perawat Peneliti a. Melakukan penelitian yang berkualitas tinggi b. Melakukan penelitian yang hasilnya relevan dengan kondisi di tempat pemberian asuhan keperawatan c. Mengulang penelitian d. Melakukan kolaborasi dengan perawat praktisi 2. Perawat pendidik a. Menerapkan hasil penelitian ke dalam kurikulum pengajaran b. Mendorong digunakannya hasil-hasil penelitian c. Memberikan masukan pada peneliti 3. Oleh perawat praktisi dan mahasiswa keperawatan a. Banyak membaca hasil penelitian dan mengkritisinya b. Menghadiri konferensi/seminar/workshop c. Belajar untuk mencari bukti ilmiah bahwa suatu prosedur efektif digunakan d. Mencari lingkungan yang mendukung penggunaan hasil-hasil penelitian e. Terlibat dalam klub-klub penelitian 4. Perawat pengelola a. Membangun iklim ‘keingintahuan intelektual’ b. Memberikan dukungan secara emosional atau moral c. Memberikan dukungan keuangan atau sumber-sumber yang dibutuhkan dalam penggunaan hasil penelitian d. Memberikan penghargaan terhadap usaha menggunakan hasil-hasil penelitian